Penamaan Cabai Terpedas yang di Jual di Inggris ini terinspirasi dari Indonesia

Bagi masyarakat Indonesia makanan yang pedas umumnya adalah sesuatu yang biasa. Bahkan beberapa orang menu sambal atau cabai adalah sajian yang wajib dihidangkan di meja makan. Tingkatan pedasnya pun sering tidak main-main, tetapi tetap saja santap makan terus berlanjut. Lalu bagaimana bila yang disajikan adalah jenis cabai terpedas di dunia? Beranikah anda mencobanya? Jika merasa tertantang, ada baiknya anda mencoba cabai yang satu ini. Cabai Komodo Dragon.

Cabai ini penamaannya terinspirasi dari hewan endemik asli Indonesia, komodo. Cabai berukuran rata-rata sebesar jempol tangan orang dewasa ini dijual di Inggris Raya oleh perusahaan ritel sembako bernama Tesco. Tesco belum lama ini merilis produk baru berupa cabai yang diklaim menjadi yang terpedas di Inggris Raya. Cabai ini diberi julukan sebagai Komodo Dragon. Cabai tersebut memiliki peringkat kepedasan mencapai 1,4 juta unit Scoville.

Cabai Komodo Dragon

Meski bukan yang terpedas namun melihat namanya saja mungkin kita akan terbayang hewan komodo yang buas dan ganas. Tapi apa jadinya bila sebuah cabai menyerupai ‘kepedasan’ komodo itu?

Seperti di kutip dari CNN Indonesia salah seorang pembeli cabai Komodo Dragon ini Eleanor Mansel, mengatakan bahwa rasa cabai ini sangat menonjol. Bahkan cabai ini bisa dikatakannya bisa menciptakan reaksi tunda yang bisa membuat tertipu dalam rasa aman yang palsu.

Ternyata saat cabai tersebut Anda santap, Anda akan merasa kalau cabai itu punya rasa buah yang sedikit panas. Namun 10 detik kemudian, lidah Anda bakal langsung terbakar seketika karena rasa pedasnya. Cabai ini mirip seperti setan kecil yang bisa membuat lidah Anda terbakar.

Perlu diketahui, bahwa cabai Komodo Dragon ini menempati peringkat kedua jenis cabai terpedas di dunia. Tingkat kepedasan sebuah cabai dinilai menggunakan skala scoville kemudian diperingkat menurut skala pedasnya. Cabai terpedas di dunia adalah jenis Carolina Reaper yang memiliki tingkat pedas berjumlah 1,6 juta sampai dengan 2,2 juta Scoville. Meski dari spesies yang sama Capcisum Chinense, ternyata Carolina Reaper dengan Cabai Komodo Dragon memiliki tingkat kepedasan yang berbeda.

Cabai Komodo Dragon

Sebagai perbandingan bila di Indonesia terdapat cabai rawit yang sudah terkenal pedas, Cabai Komodo Dragon memiliki tingkat kepedasan 8 kali sampai dengan 20 kali lipat dari cabai rawit atau yang dikenal sebagai Bird’s Eye Chili. Tingkat pedas yang tergolong luar biasa ini bahkan membuat Tesco harus memberikan label peringatan agar tidak menyentuhnya dengan tangan telanjang. Sebab cabai Komodo Dragon dianggap dapat memberikan sensasi terbakar pada tangan.

Saat ini Komodo Dragon adalah cabai paling pedas yang dijual di pasaran Inggris. Biasanya cabai yang berwarna jingga kemerahan ini dijadikan campuran untuk kari, makanan Mexico dan pizza.

Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/09/16/penamaan-cabai-terpedas-yang-di-jual-di-inggris-ini-terinspirasi-dari-indonesia/

Sutradara Perempuan Termuda di Dunia asal Indonesia kembali memenangkan Penghargaan

Seorang sutradara remaja dari Indonesia, Natasha Dematra meraih kemenangan besar di ajang International Independent Film Awards (IIFA) yang digelar di Los Angeles, California, USA.

Natasha Dematra mengaku terkejut ketika mendapatkan surat elektronik yang dikirimkan IFFA yang mengabarkan bahwa pihaknya menerima 3 penghargaan emas dalam kategori sutradara, pemeran utama wanita, dan editor untuk film terbarunya, Tears of Ghost.

Natasha Dematra

“Penghargaan ini terasa istimewa karena sangat jarang seseorang memperoleh penghargaan dari 3 kategori yang berbeda, apalagi dalam usia yang masih sangat belia,” ujarnya.

Dalam ajang kompetisi ini, Natasha bersaing dalam kategori utama film cerita panjang atau feature film, dan bukan dalam kategori pendatang baru atau kategori film pendek.

Tears of Ghost bercerita tentang Jo-ann, gadis remaja (Natasha) yang sedang melakukan tugas akhir kuliahnya karena mendapat ancaman dikeluarkan dari universitasnya. Ia akhirnya menemukan rumah yang sesuai untuk menjadi subjek utama tugas akhir kuliahnya.

Dalam film ini Natasha harus membuat film cerita panjang secara mandiri, hampir seluruh proses produksinya ditangani sendiri oleh dirinya. Mulai dari pendanaan, hingga sisi kreatifnya. Dia merangkap banyaki posisi dalam film keenamnya ini sebagai produser, sutradara, pemeran utama wanita, editor, music director, penyanyi soundtrack, special effect director, sound effect designer, dan colorist.

Remaja yang mengaku enggan memiliki sosial media seperti twitter dan facebook ini dikenal sebagai seniman belia dengan banyak prestasi. Penghargaan-penghargaan bergensgi tingkat internasional yang telah diraihnya antara lain, menjadi Aktris Terbaik Award of Merit dalam film Let’s Play, Ghost, Pemeran Utama Wanita Terbaik Award of Merit dalam film Dream Obama, dan Aktris Terbaik Award of Excellence dalam film I’m Star. Tiga penghargaan tersebut diberikan oleh ajang kompetisi yang sama yaitu Accolade Global Film Competition dan masih banyak lagi daftar penghargaan lainnya.

Sebelumnya, wanita yang lahir di Jakarta, 9 April 17 tahun yang lalu ini pernah dinobatkan sebagai Sutradara Perempuan Termuda di Dunia untuk kategori film panjang pada saat dirinya masih berumur 11 tahun. Penghargaan diperolehnya dari Museum Rekor Indonesia-MURI dan Royal World Records. Penghargaan ini diperolehnya pada 2010, lewat film Mama Aku Harus Pergi hasil adaptasi novel karya ayahnya, Damien Dematra.

Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/09/16/sutradara-perempuan-termuda-di-dunia-asal-indonesia-kembali-memenangkan-penghargaan/

Juara Animasi se-Asia

Mahasiswa Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Kali ini, tiga mahasiswa Universitas Tarumanagara (Untar) berhasil menjadi juara kategori Best Creative pada Asiagraph Reallusion Award 2015 di Yuan Ze University, Tai Pei, Taiwan.
 

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Sandi, Regina, dan Cindy. Mereka merupakan mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Untar. Atas kemenangannya, mereka berhak membawa pulang hadiah senilai USD10 ribu.

“Ajang ini sebagai salah satu bentuk menghadapi globalisasi, dengan membuat langkah-langkah bekerja secara internasional,” ujar Rektor Untar, Roesdiman Soegiarso, Kamis (3/9/2015).

Melalui film berjudul “Self Image“, tim bernama “Terima Kasih Production” tersebut mampu mengalahkan tim lain dari Thailand, Singapura, Taiwan, China, Malaysia, Korea Selatan, Hongkong, Australia, dan Jepang. Bahkan, film animasi berdurasi tiga menit itu berhasil mengalahkan salah satu lawan tangguh dari Jepang yang merupakan bimbingan computer graphic director film Ultraman, Kenji Watanabe.

“Pada kompetisi itu mereka (peserta) hanya diberi waktu 48 jam untuk membuat suatu karya animasi dengan tema Filosofi Taiwan,” tutur dosen pembimbing tim, Sonny Adi Purnomo.

Dalam ajang tersebut, Tim DKV Untar berhasil mewakili Indonesia bersama satu perguruan tinggi lainnya. Namun, dari 19 tim yang lolos, akhirnya perwakilan Untar yang menjadi pemenang.

“Semoga ke depan makin banyak mahasiswa yang bekerja di industri kreatif, seperti menjadi animator-animator internasional yang hebat,” pungkas Ketua Jurusan DKV Untar, Toto M Mukmin.

(rfa)

Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/09/16/juara-animasi-se-asia/

Terkuat di Asia Tenggara, Peringkat 12 Dunia

Global Firepower (GFP) adalah sebuah situs yang menyediakan analisis kekuatan militer sebagian besar negara di dunia. Situs ini memberi informasi 100 negara dengan militer terkuat dengan basis 50 faktor berbeda.Faktor-faktor yang digunakan untuk menilai kekuatan militer sebuah negara ialah seperti jumlah penduduk, usia warga yang bisa menjadi personel militer, anggaran militer, jumlah peralatan militer, konsumsi BBM, utang luar negeri, dan banyak pengukur lainnya.

Misalnya, jumlah populasi sebuah negara menjadi awal penilaian daftar ini. Secara umum, semakin besar populasi sebuah negara, kekuatan militer negara itu akan semakin besar.

Agar penilaian ini adil, kapabilitas sebuah negara mengembangkan dan memiliki persenjataan nuklir tidak menjadi faktor penilai. Semua penilaian menunjukkan kemampuan militer sebuah negara jika terjadi perang konvensional baik perang darat, udara, maupun laut.

Setelah melakukan analisis menggunakan 50 basis penilaian itu, GFP menentukan, untuk 2015, negara dengan militer terkuat di dunia masih dipegang Amerika Serikat, diikuti Rusia dan China di peringkat kedua dan ketiga.

Sementara itu, India dan Inggris menduduki peringkat keempat dan kelima negara-negara dunia dengan militer paling mumpuni. Negara Asia lain yang menduduki posisi 10 besar adalah Korea Selatan di peringkat ketujuh dan Jepang di peringkat kesembilan.

Lalu, di mana posisi Indonesia? Dengan 50 basis penilaian yang sangat ketat itu, GFP menempatkan Indonesia menjadi negara dengan militer terkuat ke-12 di dunia.

Posisi Indonesia ini tepat di bawah Israel (11) dan di atas Australia (13). Dengan posisi ini, Indonesia juga lebih kuat dibanding beberapa negara Eropa, seperti Polandia, Ceko, atau Denmark.

Arti lain dari posisi ke-12 ini berarti secara militer Indonesia merupakan negara paling kuat di Asia Tenggara. Negara terkuat kedua di Asia Tenggara ditempati Thailand yang secara global menempati peringkat ke-20, diikuti Vietnam (21), Singapura (26), Malaysia (35), Filipina (40), Myanmar (44), Kamboja (96), dan Laos (117). Sementara itu, lima negara dengan kekuatan militer terbawah dalam daftar ini adalah Libya, Zambia, Mali, Mozambik, dan Somalia.

Editor : Ervan Hardoko – Kompas.com
Sumber Global Firepower

Ekspedisi Kapsul Waktu, RI Menuju Tujuh Dekade Ke Depan

Apakah Anda memiliki mimpi? Adakah dari mimpi tersebut yang memperlihatkan bagaimana Indonesia di masa yang akan datang? Akankah impian tersebut bisa terwujud? Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa sebuah mimpi akan lebih bisa terwujud bila tertuliskan pada sesuatu. Sehingga beberapa sekolah usia dini di berbagai negara sudah memulai tradisi untuk menuliskan impian dan menanamnya dalam sebuah kapsul untuk waktu yang lama. Kemudian akan kembali dibaca dan dilihat impian-impian siapakah yang terwujud. Mereka menyebutnya sebagai Kapsul Mimpi.

Tim Ekspedisi Gerakan Ayo kerja berusaha untuk melakukan hal yang sama untuk Indonesia. Ekspedisi ini akan membawa sebuah kapsul yang ‘dipanggul’ menggunakan mobil yang akan berkeliling nusantara. Mobil kapsul yang akan mengumpulkan segenap mimpi rakyat Indonesia telah diberangkatkan, hari ini. Mobil itu akan mulai berkeliling negeri, mengumpulkan impian dari seluruh Indonesia.

Kapsul

Perjalanan tidak selalu tentang impian tetapi juga tentang harapan, tekad, dan resolusi dari segenap insan di nusantara. Semuanya akan ditulis, yang kemudian akan dikumpulkan dalam kapsul yang dipasang di belakang mobil tim ekspedisi ayo kerja. Kapsul, lantas ‘ditanam’ di Monumen Kapsul Waktu di Merauke, Papua dan baru akan dibuka 70 tahun kemudian di tahun 2085.

“Pasti kita sudah meninggal saat itu karena akan dibuka pada 2085. Tabung kapsul itu disimpan di Monumen Kapsul Waktu di Merauke,” kata anggota Tim Ekspedisi Kapsul Waktu Ali Maempo seperti dikutip dari Metrotvnews di sela-sela peluncuran itu di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Pengumpulan mimpi-mimpi tersebut melibatkan tim ekspedisi yang akan singgah di 43 kota dari 34 provinsi melewati Sabang sampai menuju Merauke sejauh sekitar 30.500 km. Durasi perjalanannya ditempuh diperkirakan akan menghabiskan waktu selama 96 hari.

Tim ekpedisi akan bergerak dari Jakarta menuju Banda Aceh. Dari sana ujung barat Indonesia tersebut, direncanakan pada 22 September 2015, mereka mulai mengumpulkan mimpi-mimpi dari kota Sabang. Setiap kertas berisikan mimpi itu akan dibubuhi tanda tangan stakeholder setempat. Pengumpulan diharapkan akan bisa berakhir pada 21 Desember 2015 di Merauke, Papua.

dXSRrFW8Xr

Pengumpulan mimpi dari setiap daerah tersebut akan mengajak masyarakat setempat untuk memunculkan ekspresinya melalui banyak hal. Diantaranya adalah pertunjukan seni, kegiatan ilmiah, aktivitas olahraga, pelatihan keterampilan, festival, dan karnaval budaya. Tidak akan ada sekat-sekat budaya, ras, suku, dan agama yang terlibat dalam pengumpulan impian tersebut. Seluruh rakyat Indonesia akan diajak untuk peran serta.

Mereka akan diberi kesempatan menyampaikan terlebih dahulu bentuk-bentuk mimpi tersebut sambil tim ekspedisi menyampaikan pesan yang dibawa oleh Gerakan Ayo Kerja, hingga akhirnya mimpi-mimpi anak bangsa itu disimpan rapat-rapat dalam sebuah tabung kapsul selama 70 tahun lamanya.

Waktu yang cukup lama merupakan upaya untuk membuktikan apakah semua mimpi dan harapan yang diimpikan dan dinyatakan secara tertulis itu memang benar-benar terwujud atau tidak. Terhitung dari ketika Gerakan Ayo Kerja mulai dicanangkan di tahun 2015 sampai nanti 2085.

Gerakan ini adalah semangat yang digerakkan dalam bentuk upaya penciptaan karya-karya yang bernilai dan bermakna. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah akan terus memberikan kemudahan-kemudahan pengurusan segala hal yang dapat membuat rakyat Indonesia menjadi produktif dan terus mengejar mimpi.

Gerakan Ayo Kerja disebut sebagai upaya memahami bahwa kristalisasi dari hasil banting tulang dan cucuran keringat untuk sebuah kesuksesan niscaya tidak akan tercapai jika kita hanya duduk menunggu peluang datang. Nenek moyang kita yang seorang pelaut andal tidak akan pernah menjadi pelaut yang andal bila mereka menunggu sambil berdiam diri kapan datangnya laut yang tenang.

“Ini mimpi yang dirumuskan anak bangsa dirangkai dari satu provinsi dari Sabang sampai Merauke. Itulah simbolisme yang dilakukan tim ekspedisi 70 tahun Ayo Kerja Indonesia. Kita mengukuhkan Indonesia sebagai negara besar. Jayalah Indonesia yang direfleksikan dengan kegiatan ayo kerja ini,” ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

metrotvnews.com

Surat Untuk Anak Muda Indonesia

By JS Khairen *

Pada 2045, Indonesia akan berusia 100 tahun. Saat itu yang akan menjadi pemimpin di berbagai tempat ialah generasi muda sekarang.

Siapkah kita menyongsong satu abad Nusantara? Akan seperti apa bangsa ini nantinya? Akankah terus tenggelam atau berjaya? Mana pun, ada peran kita di dalamnya. Masa depan dibangun dari sekarang, bukan diwariskan oleh orang tua. Tanggung jawab besar ini kita pikul bersama, kawan. Generasi muda Indonesia hari ini disebut generasi sok tahu dan penuh wacana.

Duduk di kafe dengan gadget di tangan. Sebuah kemewahan semu. Sebagai generasi wacana, apa saja selesai oleh mereka tapi minim praktik. Hanya sampai di ujung bibir, tak ada langkah nyata. Hampir semua sisi kehidupan diprotesnya, tapi tingkahnya tak semakin baik. Mewah dan pura-pura mewah, pura-pura maju, pura-pura kaya. Padahal bangsa ini kenyang perkataan, haus perbuatan kata Alfatih Timur.

Indonesia sedang menggenggam generasi yang rapuh penuh simbol, gadget, mal, nongkrong, jalan-jalan, ketawaketiwi dan tak peduli dengan mereka yang tertatih menjalani kehidupan hari demi hari. Generasi hampa, tidak kukuh dan tentu saja tidak militan. Tapi di tengah situasi semacam itu muncul beberapa anak muda yang kreatif yang bisa menjadi ladang nafkah bagi banyak orang.

Memberikan Sesuatu Pada Negara?

Puluhan tahun lalu, mantan Presiden Amerika Serikat JF Kennedy, berpidato “Jangan tanyakan apa yang negaramu bisaberikanpadamu, tapitanyakan apa yang bisa kau berikan pada negaramu.” Kalimat ini dikagumi hingga saat ini. Sering digunakan untuk membangkitkan semangat patriotisme di belahan dunia mana pun. Bagi saya sendiri, dulunya ungkapan ini berkesan negatif.

Bagaimana mungkin nelayan miskin, buruh yang dihimpit utang, atau pasukan oranye yang harus bangun di pagi buta sempat memikirkan untuk memberikan sesuatu pada negara yang bahkan belum bisa membuat mereka sejahtera ini. Bukankah harusnya kita bertanya, apa yang sudah diberikan negara ini pada penambang di Ijen yang harus mengangkat seratus kilogram lebih sulfur setiap harinya? Atau kenyamanan publik apa yang sudah didapatkan para pembayar pajak?

Sudahkah negara ini menyelamatkan kaum miskinnya? Kita pun dihadapkan pada tantangan multidimensi. Kusut masai di mana-mana. Saya baru memahami ucapan JF Kennedy setelah merenungkan itu semua. Kita harus bangun tempat hidup yang lebih baik di masa depan dengan kecintaan pada bidang masingmasing. Tempat hidup itu bernama Indonesia.

Bukan Warisan

Membaca teori dari Prof Rhenald Kasali mengenai selfdriving, anak muda mana yang tidak terbakar emosinya? Dalam hati, saya berceletuk “Seenaknya ini profesor mengatakan kebanyakan anak muda kita adalah passenger.” Teori itu menyindir bahwa “Kita adalah burung dara yang diikat sayapnya.” Namun jika merunut pada pemaparan Prof Rhenald Kasali dan berkaca pada realita keseharian, saya berpikir “Benar juga ini, gawat!” Kurang lebih teori itu mengatakan; setiap manusia diberikan kendaraan yaitu dirinya sendiri.

Jika berhasil menjadi good driver untuk diri sendiri maka ia bisa lanjut ke tahap selanjutnya yaitu drive others, drive your society dandrive your nation. Bagi yang terperangkap akan menjadi passenger. Potensi yang ia miliki terkubur di alam pikirannya. Nyaris tak ada karya nyata karena dikerubungi badai wacana.

Takut mengambil risiko dan minim inisiatif. Lebih jauh lagi, di beberapa negara dikenal istilah strawberry generation. Yaitu mereka yang kreatif, banyak akal, gemilang dan berprestasi. Tapi akan halnya stroberi, generasi ini lembek tidak tahan pada tekanan. Sedikit saja dimarahi langsung depresi. Tidak mendapat yang diinginkan, langsung galau berkepanjangan.

Sebagian besar empati kita, semangat kita yang menggebugebu, kreativitas kita yang tak pernah terbayangkan oleh generasi sebelumnya telah terkubur. Namun, itu semua masih bisa dibangkitkan. Kita masih bisa keluar dari badai wacana untuk Indonesia masa depan.

The Conritium Cell

Mungkinkah Soekarno- Hatta hanya duduk merenung berkepanjangan, dan tiba-tiba Indonesia merdeka? Mungkinkah seorang pelajar SMA merenung saja sambil menggigit ujung pena dan sekerlip mata ia menjadi lulusan UI, UGM atau ITB? Jawabannya tidak mungkin. Semua itu hanya bisa tercapai karena wacana yang dikonkretkan. Kita dianugerahi kemampuan membangun visi.

Uniknya, tak kita iringi dengan memperkuat concritium cell atau “sel mengonkretkan sesuatu” pada diri kita. Tentunya hingga saat ini sel ini tidak ada secara ilmu biologi, melainkan hanya kiasan saya saja. Ada teman-teman kita yang sebagian besar wacananya selalu ia konkretkan, kita bisa belajar darinya karena concritiumcell -nya kuat. Mengasah sel ini, tentu diperlukan daya dobrak dan daya juang.

Pendahulu kita yang telah sukses, pasti berdarahdarah sebelumnya. Mereka rela tidur lebih sedikit untuk berkarya. Jika Anda ingin mengasah ini, triknya adalah Anda harus keluar dari zona nyaman. Bawa keresahan dan kegalauan Anda terhadap apa pun itu menjadi bahan bakar untuk sebuah karya, agar Anda tidak ikutikutan seperti kebanyakan anak muda yang bisanya mengumpat atau mengata-ngatai orang saja. Selain itu, bisa juga dengan melakukan perjalanan ke luar negeri sendirian.

Negeri yang jauh, yang asing sehingga Anda benar-benar tak punya tempat untuk bersandar selain diri sendiri. Seperti yang saya dan rekan-rekan mahasiswa FE UI tuliskan dalam buku berjudul “30 Paspor,” yang akan segera difilmkan. Konon katanya, Anda baru tahu siapa diri Anda setelah menjadi minoritas. Seperti kata penulis Agustinus Wiboro, “perjalanan fisik adalah perjalanan yang jauh ke dalam hati”.

Jika hari ini kita menganggap banyak hal buruk berseliweran, jika hari ini kita menganggap Indonesia masih terpuruk, maka jangan biarkan generasi setelah kita mengatakan dan melihat hal serupa nantinya. Kawan, ini suratku untukmu. 30 tahun lagi, jika kau kembali membacanya, pastikan kau tersenyum saat itu.

*Novelis, Kepala Divisi Kreatif Rumah Perubahan Rhenald Kasali @JS_Khairen

(ars)

source: https://nasional.sindonews.com/read/1043308/18/surat-untuk-anak-muda-indonesia-1441941485

Ternyata Produk Alam Indonesia ini Menghasilkan 85% Wewangian di Dunia

Indonesia memang pantas bila dinobatkan sebagai Negeri dengan sejuta kekayaan alam. Bukan hanya dari segi sumber daya pertambangannya saja yang sangat kaya, namun juga dari produk olahan alamnya. Seperti minyak nilam yang digunakan oleh dunia untuk bahan pembuatan parfum.

Sekitar sepertiga parfum di dunia memakai minyak nilam atau patchouli untuk memberikan aroma yang kuat. Begitu kuatnya hasil distilasi tanaman nilam ini, sekitar 50 persen parfum pria di dunia pasti mengandung ekstrak nilam.

Sayangnya, belum banyak orang tahu bahwa ternyata Indonesia merupakan negara produsen nilam terbaik. Padahal, sekitar 85 persen parfum dan kosmetik di dunia memakai hasil distilasi tanaman nilam dari Indonesia. Fakta ini merujuk pada data Direktorat Jenderal Perkebunan yang menjelaskan bahwa volume ekspor nilam dari Indonesia mencapai angka 1.057 triliun pertahun.

Parfum

Menurut seorang pakar parfum dari Singapura, Anne Sylvie, Indonesia sangat beruntung dengan letak geografis yang strategis sehingga dapat memproduksi minyak nilam kualitas wahid.

Seperti dikutip dari CNN Indoensia Anne mengatakan “Indonesia terletak di khatulistiwa sehingga tanahnya baik untuk tumbuhan nilam. Tidak seperti negara lain, Indonesia hanya memiliki dua musim jadi ada banyak waktu untuk prosesnya.”

Menurutnya, untuk mendapatkan produk minyak yang baik, nilam harus ditanam hingga 5-6 bulan. Setelah dipanen, tanaman harus dikeringkan 4-5 hari kemudian memasuki tahap distilasi selama 8 jam. Dari 200 kilogram nilam, hanya akan didapat 1 kilogram minyak.

Selama proses tersebut, kata Anne, Indonesia tidak mengalami perubahan cuaca yang drastis sehingga kualitas nilam tak terganggu.

Namun, Anne membocorkan bahwa aroma dari satu tanaman sangat tergantung pada keadaan detail cuaca dan daerah saat penanaman. “Kalau di Indonesia, minyak nilam terbaik itu didapatkan dari yang ditanam pada musim hujan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, sebagian Jawa, Kalimantan, dan Bali,” katanya.

Dengan kualitas tinggi tersebut, minyak nilam dari Indonesia pun dikirimkan ke berbagai negara, seperti Singapura, Amerika Serikat, Spanyol, Swiss, Inggris, bahkan Perancis.

CNN Indonesia

Mahasiswa IPB Mengharumkan Nama Indonesia dengan Inovasi GUCAKUSI

Kebutuhan Indonesia terhadap bahan pangan terus menerus meningkat, namun tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri yang mencukupi akhirnya memaksa pemerintah banyak untuk melakukan impor. Salah satu bahan pangan yang banyak di impor ke Indonesia adalah gula.

Gula selama ini hanya diproduksi dari ekstraksi tebu atau sugar cane yang banyak di tanam di daerah-daerah tandus di Indonesia. Produksi gula dengan tebu ini semakin menurun karena adanya penyusutan lahan sehingga diperlukan sebuah inovasi untuk menjaga produksi gula tetap tinggi. Permasalahan inilah yang kemudian coba di jawab oleh empat mahasiswa IPB yang belum lama ini mendapatkan penghargaan dari inovasi mereka yang memanfaatkan singkong.

Inovasi yang mereka temukan adalah ternyata kulit dari singkong mampu digunakan untuk memproduksi gula cair. Bahkan gula dari singkong ini dipercaya memiliki tingkat kalori yang lebih rendah dari gula tebu, sehingga dapat mencegah obesitas.

Singkong

“Gula cair dari kulit singkong mengandung energi lebih rendah yakni kurang dari sepertiga dari energi yang terdapat dalam gula pasir. Gula cair kulit singkong ini mengandung energi 106 kilo kalori per 100 gramnnya, sedangkan gula pasir mengandung 364 kkal per 100 gram ” kata Farauq Arrahman seperti di kutip dari Tempo.

Rupanya inovasi ini berangkat dari sebuah konsep tentang nol limbah atau zero waste yang artinya setiap jengkal dari sumber alam harus bisa dimanfaatkan tanpa harus membuang sisa-sisa sampah.

“Berangkat dari konsep “zero waste” kami melihat produksi singkong Indonesia cukup besar, salah satunya di Ciluar Bogor juga terdapat sentra pengolahan singkong untuk tepung tapioka,” imbuh Farauq.

Proses pembuatan gula cair dari kulit singkong juga relatif mudah. Kulit singkong direndam dulu selama tiga hari kemudian diblender dengan air lalu diambil patinya.

Kulit singkong yang sudah menjadi bubur kemudian dimasukkan sejumlah enzim alfa-emilase. Selanjutnya tahap sakarifikasi dengan cara pati yang telah terpecah menjadi dekstrin didinginkan dari suhu 105 derjat celcius menjadi 60 derjat celcius, kemudian dimasukkan ke dalam toples kaca sakarifikasi dengan penambahan enzim amiloglukosidase.

Setelah melalui proses sakarifikasi kemudian masuk ke dalam proses pemucatan dengan arang aktif. Tahap selanjutnya, dilakukan penyaringan dan proses penguapan (Evaporasi) untuk memekatkan hasil gula cair. Gula cair inilah yang kemudian dapat digunakan dan dikonsumsi.

Inisiator inovasi Abdul Aziz mengatakan, Indonesia termasuk lima negara penghasil singkong terbesar di dunia. Angka BPS 2014 menyatakan produksi singkong nasional mencapai 23.458.120 ton. Pengolahan singkong menghasilkan limbah sekitar 15-20 persen dari berat umbi, dengan persentase lapisan periderm sebesar 0,5-2 persen dan kulit bagian dalam (corteks) berwarna putih mencapai 8-19,5 persen.

“Ini potensi yang besar jika kita mampu memproduksi gula cair dari kulit singkong kenapa kita harus bergantung pada impor gula,” katanya.

Inovasi ini mendapatkan medali emas dalam Macau International Innovation and Invention Exhibition (MIIIE) pada Juli 2015 lalu. Tim dari IPB yang terdiri dari Farauq Arrahman, Galih Nugraha, Putri Vionita, dan Abdul Aziz tersebut menang dengan membawa produk gula cair. Produk yang diberi nama GUCAKUSI (Gula Cair dari Kulit Singkong) tersebut mengalahkan 250 pesaing dan 80 inovasi lainnya yang berasal dari 22 negara di dunia seperti Thailand, Philipina, Cina, Kanada, Korea Selatan, Polandia, Taiwan, dan negara-negara lainnya.

Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/09/18/mahasiswa-ipb-mengharumkan-nama-indonesia-dengan-inovasi-gucakusi/

Buah ini Menjadi Asal Nama Kerajaan Majapahit.

Konon, saat Raden Wijaya menerima sebidang tanah yang kemudian dibangunnya menjadi kerajaan besar, seorang prajuritnya memakan buah maja yang berasa pahit. Dari sanalah kemudian lahir nama Majapahit.

Tapi benarkah buah maja berasa pahit?. Buah maja yang dikenal umum di Indonesia adalah buah sebangsa jeruk-jerukan bernama latin yang masih berkerabat dekat dengan Kawista. Buah ini tidak berasa pahit, justru buahnya beraroma harum dan berasa manis. Mungkin saja yang dimakan prajurit Majapahit adalah buah maja yang masih muda.

Buah Maja

Selain itu, buah maja juga sering dipertukarkan dengan buah berenuk yang terkadang juga disebut buah maja. Bahkan kedua buah ini sama-sama menjadi Maskot Mojokerto, Jawa Timur. Buah maja (Aegle marmelos) menjadi maskot kota Mojokerto, sedang buah berenuk (Crescentia cujete) menjadi maskot kabupaten Mojokerto.

 

Buah maja (Aegle marmelos) di pohonnya

 

Buah maja dikenal juga sebagai maja legi, dan maja batu. Di beberapa daerah dikenal sebagai bila (Bali), Maos (Madura), dan kabila (Alor). Di Melayu disebut sebagai bilakatau bel. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut sebagai bel fruit, bael fruit, atau wood apple. Maja mempunyai nama latin Aegle marmelos yang bersinonim dengan Belon marmelos W. F. Wight, dan Crateva marmelos L.

Tanaman maja (Aegle marmelos) merupakan pohon berkayu keras dengan tinggi sekitar 10-15 meter. Batangnya bulat mempunyai permukaan kulit yang kasar berwarna coklat. Pohon ini mempunyai banyak cabang. Daunnya tunggal berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan ujung dan pangkal meruncing, dan tepi daun bergerigi. Bunganya majemuk.

Buah Berenuk

Buah maja berbentuk bulat agak lonjong dengan panjang sekitar 5-12 cm. Kulit buah berwarna hijau ketika muda dan menjadi coklat setelah tua. Daging buah berwarna kuning hingga jingga. Buahnya berair, beraroma wangi dan berasa manis. Satu pohon bisa menghasilkan 300-an butir buah. Buah maja biasanya masak pada musim kemarau bersamaan dengan daun-daunnya yang meluruh.

 

Buah maja (Aegle marmelos)

Tumbuhan ini terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. Pohon maja mampu tumbuh di lahan basah seperti rawa-rawa maupun di lahan kering dan ekstrim.

Buah maja biasanya dimakan segar. Selain dikonsumsi buahnya, beberapa bagian tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian itu seperti daun maja yang mempunyai khasiat sebagai obat kudis, akar dan kulit pohon berkhasiat sebagai obat sakit usus dan daging buahnya berkhasiat sebagai obat disentri.

Buah yang mengilhami pemberian nama kerajaan terbesar di Indonesia, Majapahit ini ternyata tidak pahit. Justru buah ini mempunyai rasa yang manis serta berkhasiat sebagai tanaman obat. Meskipun harus diakui bahwa tanaman ini seringkali saling rancu dengan pohon bernama ilmiah Crescentia cujete yang terkadang disebut juga maja.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Upakelas: Rosidae; Ordo: Sapindales; Famili: Rutaceae; Genus: Aegle; Spesies: Aegle marmelos.

Referensi dan gambar:

Lukisan-Lukisan Terbaik Asal Indonesia Dipamerkan Di Jepang

Beberapa karya lukisan terbaik pelukis Indonesia dipamerkan di Museum Seni Asia Fukuoka Jepang mulai bulan September ini hingga Desember mendatang. Salah satu karya terbaik itu adalah karya pelukis Affandi yang dibuat tahun 1967 dengan tema Pohon Sakura di Washington.

“Kita memang hanya memamerkan karya-karya yang terbaik dari Asia sekitar empat bulan ini,” kata Kuroda Raiji, Kepala Kurator Museum Seni Asia Fukuoka, seperti dikutip dari Tribunnews.

Selain karya Affandi juga dipamerkan karya pelukis terkenal lainnya seperti karya Agus Suwage. Lukisan tersebut merupakan lukisan minyak dan arang penuh warna warni yang dibuat tahun 1996, berjudul The Horn Bill and The Missionary.

Agus Suwage

Kemudian juga karya pelukis I Dewa Putus Sena, pelukis Taring Padi, pelukis Mohamad Ucup Yusuf, I Ketut Budiana, Wayan Bendi, dan Lucia Hartini.

Selain karya-karya seni dari Indonesia juga dipamerkan karya-karya dari seniman negara-negara asia lainnya yang berasal dari berbagai negara seperti Filipina, India, Korea, Thailand, dan banyak lagi.

Menurut Kuroda, perhatian warga Jepang selama ini memang sangat besar kepada para seniman Indonesia dan Asia lainnya.

“Masalahnya adalah masih banyak yang belum diketahui orang Jepang mengenai karya-karya seni terbaik di Asia seperti dari Indonesia, sehingga itulah gunanya adanya museum seperti ini yang dapat memperkenalkan karya-karya dari Asia termasuk dari Indonesia kepada masyarakat Jepang,” jelasnya.

Perlu diketahui, untuk memasuki museum ini pengunjung diharuskan membayar 200 yen per orang dan lokasinya tepat di tengah Kota Fukuoka, di Shimokawabatamachi 3-11, Hakata. Selain pameran karya, juga terdapat Open Studio untuk ajang belajar dan latihan para pengunjung atau artis serta tempat seminar bagi kalangan dunia seni.

Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/09/19/lukisan-lukisan-terbaik-asal-indonesia-dipamerkan-di-jepang/