Mahasiswa Indonesia Juara 2 dan 3 di Chem-E-car Melbourne

Mahasiswa Indonesia kembali menunjukkan prestasinya di arena internasional. Tim Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) menjadi juara 2 dan 3 di ajang kompetisi Chem-E-car di Melbourne.

Lomba Chem-E-car adalah lomba mendesain mobil prototipe dengan penggerak bahan kimia dan lomba ini diikuti oleh 16 tim dari berbagai Universitas dari Turki, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Australia.

Nayaka

Lomba ini diselenggarakan bersamaan dengan pertemujan dua tahunan APPche 2015, yaitu kongres para ahli kimia Asia Pasifik.

Dalam lomba ini dari 16 tim universitas yang ikut, 6 tim berasal dari Indonesia. Selain tim dari UI dan ITS, tim lain yang ikut adalah dari Universitas Gajah Mada (UGM), Politeknik Bandung, Universitas Brawijaya Malang, dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Tim yang bertanding diminta untuk menjalankan mobilnya dalam jarak tertentu menggunakan bahan kimia yang dirancang oleh masing-masing tim, dan mobil prototipe mereka harus berhenti di tempat yang sudah ditentukan.

“Mobil yang kami buat berhasil berhenti persis 10 meter di tempat yang ditentukan, sementara tim dari Malaysia menjadi juara pertama sebenarnya berhenti dua sentimeter dari garis 10 meter. Hanya saja mereka menjadi juara karena desain poster yang mereka buat lebih bagus dari kami,” kata Uswatun Nur Khazanah, Ketua tim dari UI kepada wartawan ABC L. Sastra Wijaya hari Kamis (1/10/2015).

Lomba sendiri dilangsungkan di Melbourne Convention and Exhibition Center hari Rabu (30/9).

Tim dari UI tersebut terdiri dari empat mahasiswa, tiga diantaranya dari jurusan Teknik: Uswatun jurusan Teknik Kimia, Zulfikar Ali, dan Farandy Haris dan seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi Silvia Adinda Tarigan.

Menurut Uswastun, ini adalah lomba yang pertama kalinya mereka ikuti di luar negeri.

“Selama beberapa tahun sebelumnya, kami selalu ikut lomba serupa di ITS, namun kami juga berusaha untuk ikut lomba yang lain, dan setelah kami cari di internet, kami menemukan adanya lomba di Melbourne,” tambah Uswatun.

Untuk keperluan lomba tersebut, tim kemudian merekrut Silvia dari Jurusan Ekonomi untuk membantu tim mencari dan mendapatkan sponsor. “Jadi selain merancang mobil kimia ini kami juga harus mencari sponsor sendiri. Karena kami dari jurusan teknik tidak tahu banyak mengenai bisnis, kami sedang mendapatkan Silvia yang membantu mencarikan sponsor,” kata Uswatun lagi.

Mobil prototipe yang dibuat oleh tim UI ini dinamakan Nayaka dan digerakkan oleh kombinasi bahan kimia hidrogen peroksida dan kalium permanganat. “Kami senang bahwa reaksi kimia yang kami buat ini bisa membuat mobil berhenti tepat di jarak yang ditentukan. Ini boleh disebut jarang terjadi karena dalam percobaan kadang ketidaktepatannya bisa mencapai 15 persen,” tambah Uswatun lagi.

australiaplus.com

5 Motif Batik Terkemuka Nusantara

Indonesia tidak ada habisnya untuk dieksplorasi. Kekayaan budayanya yang luar biasa mampu menghasilkan berbagai produk yang mampu menembus pasar internasional. Beberapa bahkan sudah sangat dikenal di mata dunia. Salah satunya adalah kain batik.

Kata “batik” berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: “amba”, yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa batik adalah teknik pemberian corak tahan lilin yang diterapkan untuk seluruh kain.

old woman making batik by noegrr (noegrr.devianart.com)

Sebagai warisan budaya Nusantara, batik memiliki banyak motif yang mungkin seringkali kamu lihat pada acara resepsi atau acara-acara formal lainnya. Apa sajakah motif-motifnya? ini dia 5 Motif Batik Terkemuka di Indonesia!

 

1. Batik Yogyakarta

Motif Batik

Batik Yogyakarta (dan Solo) dikenal sebagai Batik Keraton. Ciri khas batik keraton yaitu penggunaan soga. Penggunaan tanaman tersebut adalah alasan mengapa warna kain batik tradisional didominasi oleh warna coklat.

Batik Keraton pada jaman dahulu dekat dengan kekuasaan. Hal ini terjadi karena motif batik dibuat oleh orang-orang yang berkuasa. Salah satunya ialah Kanjeng Ratu Kencana  yang merupakan permaisuri dari Sunan Pakubuwono III. Beberapa motif, misalnya motif Parang Rusak, dahulu hanya boleh dikenakan oleh orang-orang tertentu saja. Utamanya adalah dari golongan bangsawan.

 

2. Batik Solo

Motif Batik

Batik Solo (Surakarta) dikenal sebagai salah satu tradisi batik tua di Jawa selain Batik Yogyakarta. Sama halnya dengan Batik Yogyakarta, gaya khas batik Solo adalah warna sogan yang melatarinya, kontras dengan batik Yogyakarta yang memiliki latar belakang berwarna putih. Pusat-pusat produksi tradisional batik Solo terletak di daerah Kauman, Laweyan, dan Pasar Klewer.

Batik Solo yang bercorak sogan ini sempat kurang diminati oleh masyarakat. Alasannya, kehadiran batik modern yang menawarkan warna-warna yang jauh lebih variatif. Namun akhir-akhir ini, Batik Solo kembali populer.

 

3. Batik Pekalongan

Motif Batik

Batik Pekalongan paling mudah ditandai dari motifnya yang bernama Jlamprang. Terkait motif ini, dalam bukunya Seni Kerajinan Batik Indonesia, Sewan Santoso mengatakan bahwa motif Jlamprang di Pekalongan mendapat pengaruh dari persebaran Islam di sana.

Motif ini lahir dari perajin batik keturunan Arab yang beragama Islam. Larangan untuk menggambar makhluk hidup seperti binatang dan manusia dalam Islam mendorong perajin batik Pekalongan menciptakan motif hias geometris. Motif Jlamprang menurut peneliti ini termasuk motif nitik dan tergolong dalam ragam hias geometris.

Namun, terdapat pula anggapan bahwa motif Jlamprang merupakan bentuk motif kosmologis dengan mengetengahkan pola ragam hias ceplokan bentuk lung-lungan dan bunga padma. Hal ini menunjukan makna tentang peran dunia kosmis yang hadir sejak agama Hindu dan Buddha berkembang di tanah Jawa. Teori ini menjadi sanggahan atas teori pertama di atas..

 

4. Batik Kalimantan

Motif Batik

Di Kalimantan Tengah, terdapat batik yang sangat terkenal bernama Benang Bintik. Coraknya sarat dengan pengaruh Kaharingan yang merupakan kepercayaan leluhur suku Dayak. Dalam kepercayaan ini, dikenal banyak simbol yang kemudian menjelma menjadi kreasi motif penuh makna di atas kain batik Kalimantan Tengah.

Beragam simbol tersebut berwujud benda alam yang terdapat di ruang angkasa, di bumi, dan dalam diri manusia itu sendiri.

Satu dari simbol dalam kepercayaan suku Dayak terlambang dalam Pohon Kehidupan atau Batang Garing. Pohon ini mengisyaratkan tentang hubungan vertikal antara manusia dengan Sang Penguasa. Selain itu, ia juga menggambarkan hubungan horizontal antara manusia dengan mahluk lain di bumi.

Batang Garing inilah yang mewakili ciri khas dari corak batik Benang Bintik. Selain Batang Garing, terdapat pula motif lainnya seperti corak guci, tameng, tombak, kawit tuyan, dan balain nihing.

 

5. Batik Cirebon

Motif Batik

Kamu suka nonton Naruto? Pasti tahu, dong, jubah yang sering dipakai oleh kelompok Akatsuki? Jubah tersebut memiliki ciri yang sangat khas, yaitu motif awan merah yang bergelombang. Jika kalian pergi ke daerah Cirebon, kalian akan menemukan batik dengan motif serupa dengan jubah kelompok Akatsuki tersebut. Nah, apakah Akatsuki berasal dari Cirebon? Atau itu adalah motif batik temporer semacam batik bola?

Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi ikon Cirebon adalah motif Megamendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan.

Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Cina di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali.

 

Zulfian Prasetyo (selasar.com)

Kampus di Indonesia ini Diakui Sebagai Universitas Riset Dunia. Pertama Kalinya

Universitas Indonesia (UI) diakui sebagai universitas riset dunia. Untuk pertama kalinya, UI berhasil masuk ke dalam daftar 800 perguruan tinggi terbaik di dunia dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam daftar Times Higher Education (THE) World University Rankings 2015-2016.

Pada edisi ke-12 yang dirilis Rabu, 30 September, Indonesia masuk ke dalam daftar perguruan tinggi yang turut diperhitungkan oleh THE bersama dengan total 800 perguruan tinggi lainnya yang tersebar di 70 negara di dunia. UI sendiri berada di dalam kelompok 601–800 perguruan tinggi terbaik di dunia.

Selain Indonesia, terdapat 29 negara baru yang masuk dalam daftar pemeringkatan THE di antaranya Malaysia, Ghana, Nigeria, Bangladesh, Latvia, Oman, Qatar dan Ukraina. THE World University Rankings merupakan salah satu pemeringkatan internasional paling bergengsi bagi perguruan tinggi dunia yang dilakukan oleh majalah internasional yang paling berpengaruh dalam dunia pendidikan tinggi.

“Diharapkan keberhasilan tersebut tidak hanya menjadi milik UI sendiri, tetapi juga keberhasilan nasional karena dapat memicu peningkatan kualitas pendidikan dan riset di Indonesia,” jelas Kepala Kantor Komunikasi UI Rifelly Dewi Astuti, Kamis (1/10/2015).

Metode pemeringkatan menitikberatkan pada indikator riset yang dilakukan oleh sivitas akademika universitas. Adapun lima indikator yang digunakan THE adalah Performa Pengajaran (kegiatan belajar mengajar) – 30 persen; Penelitian (jumlah, reputasi) – 30 persen; Sitasi Penelitian – 30 persen; Cakupan Internasional (staf, mahasiswa dan riset) – 7,5 persen dan Kerjasama Industri – 2,5 persen.

“Masuknya UI sebagai salah satu universitas riset terbaik dunia, menunjukkan bahwa perkembangan dan kemajuan riset Indonesia telah mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembangunan negara dan peradaban dunia. UI senantiasa berkomitmen menjadi World Class Research University yang mampu menghasilkan karya bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia serta melahirkan para peneliti, pengajar, para ahli dan lulusan yang produktif serta mampu membangun bangsa,” jelas Rifelly.

Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/10/04/kampus-di-indonesia-ini-diakui-sebagai-universitas-riset-dunia-pertama-kalinya/

Indonesia Menangkan Kontes Penyanyi Amatir Dunia di Jepang

Nama Indonesia lagi-lagi menggegerkan dunia terutama Jepang, hal ini dikarenakan penyanyi amatir asal Indonesia berhasil memenangkan kontes penyanyi amatir dunia yang diselenggarakan oleh NTV Jepang. Acara yang diberi nama Nodojiman The World berhasil menjadikan penyanyi amatir Indonesia bernama Fatimah Zahratunnisa atau Ica keluar sebagai pemenang dalam edisi ke-13 acara tersebut.

nyanyi amatir

Penyanyi yang sekarang berkuliah di Universitas Padjadjaran ini menyanyikan lagu Yui yang berjudul “Goodbye Days” dan Ikimonogakari “Blue Bird”. Ica berhasil menyisihkan 11 peserta lainnya dari seluruh dunia seperti Amerika Serikat, Brazil, Kuba, Perancis, Italia, Swedia, Chili dan Jerman. Ica juga berhasil menjadi Trending Topic dalam situs jejaring sosial Twitter di Jepang berkat penampilannya yang memukau.

Nodojiman The World: Song For Japan adalah suatu acara kontes menyanyi buatan NTV atau Nippon Television, acara ini dimulai pada Juni 2011 dan menampilkan peserta dari luar Jepang yang menyanyikan lagu J-Pop. Kontes ini dimulai dengan audisi via video yang dikirimkan untuk acara tersebut, setelah lolos seleksi video para peserta akan dibagi ke 3 grup lalu akan diseleksi menjadi 5 besar sampai terpilih 1 pemenang dan 1 penghargaan khusus yang diberi nama “Song For Japan”. Acara ini sudah berlangsung 13 edisi dan diadakan dua sampai tiga kali dalam setahun.

nyanyi amatir 2

Plastik Dari Alang-Alang Buatan Mahasiswa Yogjakarta

Sampah adalah permasalahan kronis yang selalu mengiringi peradaban manusia. Inovasi-inovasi dan penemuan baru berusaha menyelesaikan permasalahan sampah utamanya sampah plastik yang tidak dapat terurai secara alami sehingga sangat mencemari lingkungan.

Namun saat ini telah ditemukan plastik biodegradable atau disebut juga sebagai bioplastik yang mudah terurai secara alami oleh mikroorganisme. Plastik daur ulang itu telah dikembangkan di negara maju, seperti Jerman dengan polimer biodegradable pada polyhydroxybutirat, atau Jepang dengan chitin dari crustaceae serta zein dari jagung.

Indonesia adalah negara yang sangat potensial untuk memproduksi bioplastik dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya dengan mengembangkan biopolimer dari selulosa.

Plastik

Beberapa tumbuhan di antaranya mengandung komposisi selulosa yang efektif sebagai biopolimer plastik, seperti tongkol jagung, kulit pisang, atau kulit ubi. Selain itu juga ada tumbuhan alang-alang (Imperata cylindrica).

Hal itu menginspirasi mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta meneliti bioplastik dari selulosa alang-alang. Mereka adalah Nugroho Wahyu Sumartono (mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia), Fitri Handayani (mahasiswi Program Studi Pendidikan Kimia), Reni Desiriana (mahasiswi Program Studi Pendidikan Kimia), Wulan Novitasari (mahasiswi Program Studi Biologi) dan Dea Sakinah Hulfa (mahasiswi Program Studi Fisika).

Menurut Nugroho Wahyu Sumartono, mereka membuat penelitian itu karena selama ini alang-alang selalu dianggap sebagai gulma pada lahan pertanian. Padahal tanaman itu memiliki kandungan alfa-selulosa 40,22 persen.

“Kandungan selulosa yang lebih dari 40 persen ini menjadikan alang-alang berpotensi sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradable,” katanya.

Penelitian itu dapat bermanfaat bagi berbagai aspek kehidupan, yaitu dilihat dari aspek sosial, dapat meningkatkan nilai jual alang-alang yang selama ini menjadi hama bagi petani. Selain itu dapat mengurangi limbah plastik di lingkungan. Pada aspek ekonomi, dapat menciptakan produk plastik yang dapat diproduksi skala industri dalam jumlah banyak dan dapat dipasarkan. Dalam aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya.

Reni Desiriana, peneliti lainnya, menjelaskan bahwa tujuan penelitian itu untuk mengetahui proses pembuatan dan karakteristik bioplastik selulosa alang-alang dengan variasi kitosan, gliserol dan asam oleat. Menurut dia, dalam proses sintesis bioplastik selulosa ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahapan yang perlu dilakukan pertama adalah melakukan isolasi alfa-selulosa. Isolasi itu bertujuan memisahkan selulosa dari lignin atau senyawa-senyawa lain, sehingga metode itu disebut delignifikasi.

Alang-alang

“Terdapat beberapa bahan adiktif yang digunakan dalam proses pembuatan plastik biodegradable seperti kitosan, gliserol dan asam oleat,” ujarnya.

Untuk mengetahui karakteristiknya, dilakukan pula beberapa uji seperti uji mekanik, gugus fungsi, kemampuan biodegradasi dan uji sifat mekanik. Beberapa uji yang dilakukan bertujuan mengetahui karakteristik masing-masing sampel bioplastik sekaligus menentukan bioplastik dengan penambahan zat adiktif paling baik.

Berdasarkan penelitian, kata Reni, selulosa alang-alang dengan penambahan kitosan, gliserol dan asam oleat bisa menghasilkan plastik biodegradable. Hasil penelitian itu berupa pengetahuan mengenai pembuatan plastik biodegradable dan dapat menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya.

“Potensi pengembangan penelitian ini dapat membuat plastik biodegradable dengan bahan baku lain seperti rumput gajah, rumput teki dan semua jenis tanaman yang mengandung selulosa, serta dapat diterapkan pembuatan bioplastik berbasis nanoselulosa. Selain itu, alang-alang dapat digunakan untuk pembuatan kertas dan bahan bakar alternatif.”

viva.co.id

Pria ini Menjadi Orang Indonesia Pertama yang Keliling dunia Menggunakan Motor

Berkeliling dunia, mungkin menjadi impian setiap orang. Menjelajahi dunia melihat tempat-tempat yang menarik dan eksotis untuk mengenalinya lebih dekat, pasti sangat menyenangkan. Namun apa jadinya bila kita berkeliling dunia menggunakan motor, pun dilakukan sendirian? Bisakah itu terjadi? Seorang putra bangsa telah membuktikan bahwa itu bisa dilakukan.

Jeffrey Polnaja adalah orang Indonesia pertama yang melakukan perjalanan melebihi 400 ribu km menggunakan sepeda motor. Catatan perjalanannya yang mencapai 420 ribu km hanya bisa dikalahkan oleh Emilio Scotto dari Argentina dengan total jarak 735 ribu km. Rekor ini membuatnya mengalahkan prestasi pengendara asal Inggris, Ted Simon yang mencapai jarak 126 ribu km, dan Helge Pedersen asal Norwegia sejauh 400 ribu km.

Jeffrey Polnaja

Seperti dikutip dari Liputan6.com, pria yang lahir di kota Bandung, Juni 1962 yang lalu ini ingin membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang damai dan bukan negara teroris.

“Indonesia adalah negara penuh kedamaian. Indahnya hidup di Indonesia harus diketahui dunia, terutama negara-negara yang masih dirudung konflik peperangan. Berdamai itu cantik. Peperangan, sekecil apapun, hanya bisa menghancurkan sendi-sendi kemanusiaan,” tutur pria 53 tahun itu.

Ride For Peace adalah perjalanan keliling dunia sembari berkampanye tentang perdamaian secara terus menerus yang dilakukan seorang diri oleh Jeffrey Polnaja. Pada 2006, Jeffrey telah menjelajahi 72 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

Selanjutnya di awal tahun 2012 Pria yang karib disapa Kang JJ ini kembali melanjutkan perjalanannya. Dia memulai perjalanan dari Paris, Perancis guna menjelajahi Eropa, termasuk menaklukan kawasan dingin di Siberia. Jeffrey kemudian masuk ke benua Amerika melalui Vancouver, Kanada setelah melintasi Samudra Pasifik.

Dari Vancouver, Jeffrey memulai perjalanan panjangnya di benua Amerika, ia menuju Alaska melewati jalur ‘loose gravel’ ribuan kilometer sepanjang Dalton Highway dan berhasil mencapai Deadhorse, Prudhoe Bay–sebuah jalan di utara Amerika yang sangat terkenal di dunia karena keganasan medannya.

Sejak awal 2006 hingga Juli 2015 setelah Australia, Jeffrey yang mengusung bendera Ride for Peace telah berkelana dengan sepeda motor BMW R 1150 GS bernomor polisi B 5010 JP nya itu sejauh kurang lebih 420.000 km. Sudah 97 negara di benua Asia, Afrika, Eropa dan Amerika, dan Australia dijelajahinya dengan waktu keseluruhan perjalanan adalah 5 tahun atau 2163 hari. Jeffrey kembali ke Tanah Air pada September yang lalu usai menyelesaikan penjelajahan di Timor-Leste.

“Saya bersyukur masih diberikan kekuatan menjalani misi Ride for Peace,” ujar Jeffrey saat diwawancarai sebelum melakukan perjalanan penutup “Road to Finish 420.000 Km Jeffery Polnaja” dari Bali menuju Gelora Bung Karno, Jakarta.

Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/10/05/pria-ini-menjadi-orang-indonesia-pertama-yang-keliling-dunia-menggunakan-motor/

Ganda Putra Indonesia Raih Emas di Thailand Open

Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf menyumbang gelar pertamanya untuk Indonesia di Thailand Open Grand Prix Gold 2015. Ganda putra Indonesia itu mengalahkan pasangan Malaysia, Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong, lewat rubber game 20-22, 23-21, dan 21-16 dalam waktu 1 jam 12 menit.

Bertanding di Thunder Done, Muangthong Thani, Minggu (4/10/2015), Wahyu/Ade tertinggal 3-7. Pasangan unggulan kelima ini sempat berbalik unggul 10-9. Bahkan, Wahyu/Ade sempat menjauh 17-13.

Koo/Tan sempat menyamakan skor 19-19. Wahyu/Ade punya peluang memenangkan game pertama saat unggul 20-19. Tapo, Koo/Tan bisa menyamakan skor dan merebut dua poin berikutnya untuk memenangi game pertama 22-20.

Di game kedua, Koo/Tan langsung unggul 4-0. Wahyu/Ade sempat menyamakan skor 5-5. Tetapi, Koo/Tan kembali menjauh dan unggul 12-8.

Wahyu/Ade tak menyerah. Lima angka beruntun mereka raih untuk berbalik memimpin 17-16. Pertandingan pun semakin ketat hingga akhirnya kembali deuce. Tapi, kali ini Wahyu/Ade yang menang di game kedua.

Ade Wahyu

Pada game penentuan, laga kembali berlangsung ketat hingga skor imbang 11-11. Setelah itu, Wahyu/Ade meraih empat poin beruntun untuk unggul 15-11.

Koo/Tan sempat memperkecil skor menjadi 15-16. Namun, perolehan poin Wahyu/Ade tak terbendung lagi hingga akhirnya memenangi game ini.

“Alhamdulillah, senang rasanya. Nggak nyangka juga karena kami hanya main nothing to lose, nggak pikir menang kalah. Apalagi secara pengalaman mereka lebih unggul dari kami,” kata Ade usai bertanding.

“Senang rasanya karena bisa menyumbang gelar untuk ganda putra Indonesia. Dari awal kami bermain fokus di lapangan, sama masalah tenaga mungkin kami masih lebih unggul. Main semangat aja tadi,” ucap Wahyu menambahkan.

Indonesia berpeluang merebut dua gelar lagi melalui ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto dan tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa.

liputan6.com

Sniper-sniper Terbaik Dunia. Satu dari Indonesia

Indonesia boleh berbangga pernah memiliki seorang sniper hebat seperti Tatang Koswara. Pria Cibaduyut, Jawa Barat itu masuk dalam daftar penembak jitu terbaik di dunia dalam buku berjudul ‘Sniper Training, Techniques and Weapons’, karya penulis Peter Brookesmith yang terbit tahun 2000.

Alm Tatang Koswara berada di urutan 14 di deretan penembak jitu terbaik dunia.

Dalam sebuah misi di Timor Timur, Tatang pernah menghabiskan 49 musuh dari 50 peluru yang ia bawa untuk menghabisi lawan. Satu butir peluru ia sisakan untuk dirinya apabila jatuh ke tangan musuh.

Berikut ini 10 penembak jitu legendaris dari berbagai negara, termasuk Tatang Koswara.

SIMO HAYHA

Inilah sniper Finlandia yang berperang melawan Tentara Merah selama Pertempuran Kollaa. Ia dilaporkan menjadi sniper terbaik yang pernah hidup, menurut jumlah korban senapannya.

Penggunaan taktik yang belum pernah terjadi sebelumnya memberinya keunggulan atas musuh-musuhnya. Dia selalu memakai seragam warna putih agar menyatu dengan salju.

Dia juga tak pernah memakai cover (karena pantulannya bisa membahayakan dirinya). Dia bahkan membiarkan salju masuk mulutnya sehingga nafasnya tidak akan terlihat. Dia dijuluki The White Death oleh musuhnya, karena telah membunuh 700 lebih tentara Soviet.

Hingga saat ini, belum ada yang bisa menyamai rekor Simo Hayha sebagai sniper dalam hal jumlah korban.

ERWIN KOENIG

Menurut data di Wikipedia, Erwin Konig alias Heinz Thorvald (meninggal tahun 1942) adalah seorang sniper Wehrmacht terampil diduga dibunuh oleh penembak jitu Tentara Merah legendaris Vasily Zaytsev selama Pertempuran Stalingrad.

Zaytsev mengetahui identitas Koenig setelah merampas dokumen dari jasad Koenig Nama Konig. Dari soti terungkap dia adalah kepala sekolah sniper di Berlin.

Dalam buku yang dibuat Peter Brookesmith, Koenig tercatat berhasil menembak 500 musuh. Namun berdasarkan dokumen dari pemerintah Jerman, tak ada catatan yang menunjukkan Erwin Koenig pernah bertempur.

Nikolai Yakolevich Ilyin

Dia adalah sniper Tentara Merah Rusia yang ikut ambil bagian pada perang Stalingard pada 1942-1943. Dalam buku ditulis Peter Brookesmith, ia berhasil membunuh 496 musuh. Nikolai tewas dalam medan tempur pada 4 Agustus 1943.

Vasily Zaitzev

Vasily juga tergabung dalam kesatuan Tentara Merah Rusia dan ikut perang Stalingard pada 1942-1943.

Dalam sebuah catatan Zaytsev berhasil menembak 300 tentara Nazi. Ada 225 yang terkonfirmasi tewas, 11 di antaranya sniper.

Zaytev mengklaim memenangkan duel dengan sniper SS Nazi Jerman, Erwin Koenig dalam Perang Stalingard. Zaytsev menulis memoar tentang duel dengan Koenig, yang tak ditemukan dalam dokumen dan catatan Jerman sehingga dipertanyakan eksistensinya.

Lyudmila Pavlichenko

Lyudmila Pavlichenko adalah penembak jitu perempuan paling legendaris. Sebelum menjadi penembak jitu, Liudmyla adalah mahasiswi sejarah.

Ia kemudian banting setir menjadi sniper setelah Jerman dan Nazinya menginvasi tanah kelahirannya. Awalnya, ia hanyalah relawan untuk menjadi perawat.

Tapi di tengah jalan ia dipindahkan ke divisi sniper. Ia justru terampil dalam urusan merobohkan musuh, dengan membidik senapan dari jarak jauh. Sepanjang kariernya menjadi sniper, Lyudmila tercatat sudah menghabisi 309 musuh dengan senapan Tokarev SVT-40-nya.

Tatang Koswara

Peltu (Purn.)Tatang Koswara (lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 Desember 1946 – meninggal di Jakarta, 3 Maret 2015 pada umur 68 tahun) adalah seorang sniper atau penembak runduk TNI-AD Indonesia. Dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons karya Peter Brookesmith terbitan 2000, nama Tatang masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia[1]. Dalam catatan tersebut ia mencetak rekor 41 di bawah Philip G Morgan (5 TH SFG (A) MACV-SOG) dengan rekor 53, dan Tom Ferran (USMC) dengan rekor 41.

Dream.co.id

Museum di Surabaya ini adalah Museum Kota Terbaik di Indonesia 2015

Museum 10 November Surabaya Raih Penghargaan Terbaik   

Sosiodrama Bung Tomo di museum 10 November kompleks monumen Tugu Pahlawan, Surabaya. (Kukuh S Wibowo/TEMPO)

TEMPO.CO Surabaya:Museum 10 November Surabaya kembali meraih penghargaan sebagai Museum Kabupaten atau Kota terbaik di tingkat nasional, yang diberikan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Penyerahan penghargaannya itu Jumat besok, 2 September 2015, di Museum Nasional, Merdeka Barat, Jakarta.

“Acara itu nantinya bertajuk Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman 2015,” kata Kepala UPTD Monumen Tugu Pahlawan, Balai Pemuda dan THR , Resti Sri Hartanti ditemui di museum 10 November, Kamis, 01 Oktober 2015.
Menurut Resti, pada acara itu akan diberikan penghargaan kepada para pihak yang berjasa dalam pelestarian cagar budaya dan pengembangan permuseuman, baik pemerintah atau swasta. Adapun penilaiannya, terdiri dari pengelolaan museum, pelayanan kepada pengunjung, frekuensi jumlah kunjungan, kebersihan dan program sekarang hingga kedepan yang digagas oleh museum 10 November Surabaya.

 

“Memang museum kami mengalami tren kenaikan pengunjung, baik dari wisatawan dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya.

 

Catatan pada bulan September 2015, kata dia, museum ini mampu menarik pengunjung sebanyak 13.114 orang, yang terdiri dari 12.969 wisatawan dalam negeri, dan 145 wisatawan manca negara. “Museum ini mampu menjadi tempat wisata sekaligus edukasi,” kata dia.

Adapun fasilitas yang disediakan, kata dia, masyarakat terutama generasi muda yang gemar datang ke museum, diberi kebebasan biaya masuk, hanya cukup menunjukan kartu pelajar. Selanjutnya, di dalam museum itu terdapat 15 staf UPTD Monumen Tugu Pahlawan yang siap memandu wisatawan dalam negeri maupun manca negara.

Museum yang memiliki total koleksi sebanyak 218 ini, dilengkapi juga dengan perpustakaan, toko cenderamata, dan ruang auditorium. Di bagian halaman terdapat mobil hitam berjenis Opel Kapitan dengan tahun pembuatan 1956 milik Bung Tomo, sementara pada bagian dalam, terdapat buku harian dan radio transistor yang berusia 81 tahun milik Bung Tomo. “Jadi, fasilitasnya terus kami perbaiki,” kata dia.

Salah satu pemandu lokal di museum 10 Nopember Surabaya, Wardah, mengatakan dalam sehari rata-rata ada sekitar 200-300 pengunjung yang datang ke museum tersebut, mereka umumnya adalah pelajar, mulai dari anak-anak di PAUD hingga mahasiswa. Wardah mengaku senang menjalani pekerjaannya itu karena animo pelajar baik dari Kota Surabaya maupun dari luar Kota Surabaya sangat tinggi. “Lebih senang lagi bila ada pengunjung yang lebih tahu dari saya sehingga ada informasi baru yang saya terima,” ujarnya.

MOHAMMAD SYARRAFAH (tempo.co)

Ini Museum Negeri Terbaik di Indonesia 2015

Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara dinobatkan menjadi museum terbaik se-Indonesia 2015, mengalahkan museum negeri dari 33 provinsi lainnya.

Atas prestasi tersebut, Museum Sumut berhak memeroleh uang tunai sebesar Rp30 juta dan penghargaan yang diserahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat Dirjen Kebudayaan Katjung Marijan kepada Wakil Gubernur selaku Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi, di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (2/10) malam.

Kepada wartawan, Tengku Erry mengaku prestasi yang diterima pada penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman tersebut merupakan keberhasilan seluruh rakyat Sumut. Namun juga sekaligus amanah bagi Sumut untuk dapat lebih baik lagi melestarikan cagar budaya dan pariwisata.

“Museum Negeri Sumut merupakan satu-satunya museum provinsi yang mendapat penghargaan. Ini kebanggaan masyarakat Sumut untuk terus meningkatkan pariwisata di Sumut,” ujar Tengku Erry didampingi Kadis Pariwisata Pemprovsu Drs Elisa Marbun,Msi, Kepala Perwakilan Sumut di Jakarta Affan Hasibuan, Sekretaris Pariwisata  Avon Syahffrullah Nasution dan Kepala UPT Museum Negeri Sumut, Sri Hartini.

Kepala UPT Museum Negeri Sumut, Sri Hartini mengatakan, penghargaan diperoleh setelah panitia menilai sejumlah aspek. Tidak hanya dari segi fisik, program pengelolaan, maupun hubungan komunikasi yang selama ini dibangun museum Pemprov yang terletak di Jalan Gedung Arca tersebut.

“Museum Pemprov Sumut telah berdiri sejak tahun 1982. Kini setidaknya terdapat 7.000 koleksi yang dibagi dalam sepuluh jenis koleksi. Mulai dari koleksi arkeologi, sejarah, keramik, etnigrafi dan seni rupa. Yang paling banyak etnigrafi karena di Sumut terdapat delapan etnik. Kami buat displaynya sebaik mungkin,” ujar Sri.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Elisa Marbun mengatakan, museum Pemprov Sumut merupakan salah satu daya tarik pariwisata di Sumut. Terutama wisata budaya, karena begitu lengkapnya koleksi yang ada.

“Museum menjadi tempat wisata budaya dalam neningkatkan kepariwisataan. Selain itu juga berperan besar dari segi budaya pelesatarian nilai-nilai budaya. Ini untuk pembelajaran generasi muda, biar mengenal budaya daerahnya,” kata Elisa.

Karena memiliki peran yang sangat strategis, Elis menilai anggaran bagi perawatan Museum Pemprov Sumut ke depan perlu ditingkatkan. Saat ini hanya berkisar Rp 1,2 miliar setahun.

“Kami mau jauh ke depan melobi Pemerintah Belanda untuk bisa Kepala UPT mendapatkan peninggalan budaya Sumut yang ada di sana. Ada sebagian museum di Belanda sudah ditutup. Sekarang tinggal kesepakatan, Belanda tentu tak bisa memberikan kalau tak ada jaminan,” katanya

JPNN.com