Parikan Konservasi

Tuku paku keliru pimes

Arep roti olehe terasi

Ojo ngaku mahasiswa Unnes

Yen durung ngerti opo kui konservasi

https://1.bp.blogspot.com/-Ea1AWZMrPsU/UT1A1e8CpCI/AAAAAAAABYI/xLLRHCXRPG8/s1600/KSDA12.png

 

Ngemut tawas rasane ora legi

Karo lungguh ning dhuwur kursi

Ngurangi kertas lan ngurangi energi

Yaiku kui konservasi

 

Mlaku-mlaku ning ngarep omahe mbak Sri

Ana bolu dimaem Susi

Yen arep kampusmu asri

Budayakno pilar-pilar konservasi

https://blog.unnes.ac.id/imamromawan/wp-content/uploads/sites/2222/2015/11/7-PILAR-UNNES.jpg

 

Rawat Sungai dari Sampah Supaya Berkah

Indahkah gambar sungai diatas menurut kalian? Jawaban kalian pasti tidak. Miris rasanya jika melihat sungai yang harusnya berair bening bersih namun kenyataannya malah bertolak belakang. Airnya keruh dan bahkan banyak sampah yang menghiasinya. Tidak usah ditanyakan lagi karna jawabannya sudah pasti, bahwa sampah-sampah tersebut berasal dari segala aktivitas manusia baik itu sampah rumah tangga maupun industri. Harusnya kita sebagai manusia sadar terhadap fenomena yang terjadi dilingkungan sekitar kita. Fenomena pada gambar tersebut tidak akan terjadi bila kita peduli terhadap lingkungan hidup kita.

Dari limbah yang berada disungai tersebut akan menimbulkan berbagai dampak yang buruk, seperti;

  1. Sarang penyakit.
  2. Sarang nyamuk DBD.
  3. Menimbulkan aroma yang tidak sedap disekitar area sungai.
  4. Merusak keindahan sungai.
  5. Air sungai menjadi kotor dan keruh.
  6. Membuat ketidaknyamanan disekitar area sungai.
  7. Mengakibatkan banjir dan lain sebagainya.

Bagaimana cara untuk menanggulanginya? Berikut caranya;

  1. Tanamkan sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan.
  2. Buanglah sampah pada tempat sampah jangan disungai, apalagi area lainnya.
  3. Kelompokan sampah berdasarkan jenisnya, seperti sampah anorganik dan organik.
  4. Kurangilah sampah.
  5. Gunakan kembali barang yang masih dapat digunakan. Misal: kertas bekas, kantung kresek, botol-botol air mineral habis pakai, dsb.
  6. Buatlah inovasi dari limbah agar menjadi barang yang bernilai guna.
  7. Jika sampah organik, dapat kita jadikan kompos.
  8. Buatlah bank sampah

Bukankah dengan lingkungan yang indah dan bersih akan membuat kita menjadi lebih nyaman dan terhindar dari segala penyakit? Maka dari itu, mulai dari sekarang marilah kita menjaga lingkungan kita dengan tidak membuang sampah disungai.

Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?

https://4.bp.blogspot.com/-FnvScXAhTHs/URdU8eYMCUI/AAAAAAAAP6c/DWrWGf9PklA/s1600/pesan+jangan+buang+sampah+by+rinal+purba.png

Internalisasi Nilai-Nilai Konservasi dengan Perilaku Konservasi

Taukah kalian apa itu konservasi? Pasti kalian sering menggunakan kata konservasi dalam kehidupan sehari-hari di kampus, apalagi kampus kita adalah kampus yang dijuluki sebagai kampus konservasi. Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memerhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lungkungan. Itu diartikan bahwa apapun yang kita lakukan dalam pengupayaan untuk melestarikan, merawat, dan menjaga lingkungan, kita harus tetap memerhatikan manfaat yang dapat kita peroleh dari lingkungan tersebut. Kita pasti tahu betul bahwa kampus tercinta kita UNNES adalah kampus yang dieluh-eluhkan sebagai kampus konservasi, bahkan telah melabelkan diri sebagai kampus yang bernilaikan pilar-pilar konservasi. Dalam Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi di Universitas Negeri Semarang pada Pasal 2 disebutkan bahwa tata kelola berbasis konservasi bertujuan mewujudkan suasana kampus yang mendukung perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan lingkungan hidup secara bijaksana melalui pembangunan berkelanjutan yang berwawasn lingkungan hidup dan partisipasi penuh dari warga UNNES. Jika kampusnya saja sudah konservasi, pasti warganya juga harus mencerminkan bahwa jiwanya juga konservasi. Didalam artikel yang saya tulis ini, saya akan memaparkan tentang pilar-pilar dan perilaku konservasi yang terdapat dalam pilar tersebut.

Kita ketahui bahwa Unnes memiliki 7 pilar; yaitu pilar keanekaragaman hayati, pilar energi bersih, pilar arsitektur hijau dan transportasi internal,pilar kebijakan nirkertas, pilar pengelolaan limbah, pilar etika seni dan budaya, dan pilar kader konservasi. Dari kedelapan pilar tersebut terdapat perilaku-perilaku yang wajib dilakukan. Berikut contoh perilakunya:

1. Perilaku Konservasi pada Pilar Keanekaragaman Hayati

  1. Tanam dan rawat tanaman disekitar kita.
  2. Jangan menebang tanaman, kecuali diperlukan
  3. Memanfaatkan tanaman secara bijak, dsb.

2. Perilaku Konservasi pada Pilar Energi Bersih

Bijak dalam pemanfaatan energi listrik dirumah dan tempat kerja

  1. Kampanyekan perilaku hemat energi.
  2. Gunakan pencahayaan langsung (alami) dari pada banyak lampu.
  3. Mematikan lampu penerangan dan peralatan listrik lainnya saat tidak digunakan, dsb.

Bijak dalam pemanfaatan listrik

  1. Gunakan peralatan listrik dengan mode hemat listrik dan hemat energi (LHE).
  2. Memilih peralatan yang eko-efisien.
  3. Melakuukan perawatan rutin untuk menghindari pemborosan energi,dsb.

Bijak dalam hemat bahan bakar dalam berkendaraan

  1. Hemat bahan bakar, jika memungkinkan gunakan berkendaraan bersama.
  2. Memilih kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan.
  3. Menerapkan teknik mengemudi berbasis eko-driving.

Bijak dalam mengupayakan pemanfaatan sumber energibaru terbarukan

  1. Tidak boros menggunakan BBM dari fosil.
  2. Berupaya mencari dan menggunakan sumber energi terbarukan.
  3. Mendorong terbentuknya teknologi sumber energi terbarukan dilingkungan sendiri sebagai sumber energi alternatif.

 

  1. Perilaku Konservasi Pilar Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal

Bijak dalam Mengelola Ruang

  1. Gunakan penghawaan alami daripada penghawaan AC.
  2. Gunakan pencahayaan alami daripada pencahayaan lampu listrik.
  3. Membuka jendela untuk mengoptimalkan penghawaan alami, dsb.

Bijak dalam Menggunakan Air

  1. Lakukan hemat air, menggunakan air dengan efisien dan wajar.
  2. Membuka kran maksimal 60% putaran, jika air cukup deras.
  3. Menutup kembali kran setelah menggunakan air, dsb.

Bijak dalam Berkendara di Kawasan Kampus

  1. Utamakan penggunaan kendaraan ramah lingkungan tidak menimbulkan polusi udara.
  2. Mematuhi peraturan dan tanda lalu lintas yang ada.
  3. Berkendara dengan konsentrasi dan waspada, dsb.

Bijak dalam Berjalan

  1. Berjalan pada jalur yang tersedia.
  2. Berjalan dengan konsentrasi dan waspada.
  3. Jika berjalan dijalur sebelah kiri dan bila berjajar tidak lebih dari 2 orang, dsb.

Bijak dalam Menggunakan Fasilitas Transportasi Kampus

  1. Menggunakan fasilitas sesuai dengan ketentuan dan fungsinya.
  2. Turut menjaga keamanan dan keawetan fasilitas.
  3. Melapor kepada pengelola jika terjadi kerusakan fasilitas, dsb.

4. Perilaku Konservasi pada Pilar Nirkertas

Bijak dalam menggunakan kertas

  1. Sebelum dicetak, naskah disunting terlebih dahulu untuk meminimalisir kesalahan.
  2. Mencetak naskah hanya bila sangat diperlukan.
  3. Gunakan kembali kertas bekas untuk keperluan lain, dsb.

Cerdas dalam menerapkan teknologi informasi

  1. Gunakan sistem informasi untuk mengurangi penggunaan kertas tercetak.
  2. Gunakan file untuk menggantikan cetak kertas.
  3. Gunakan penyimpanan arsip secara digit.

5. Perilaku Konservasi pada Pilar Pengel;olaan Limbah

  1. Biasakan membuang sampah pada tempatnya.
  2. Biasakan memungut sampah disekitar kita.
  3. Gunakan limbah organik sebagai pupuk kompos, dsb.

6. Perilaku Konservasi pada Pilar Seni dan Budaya

  1. Menonton pertunjukan seni dan budaya.
  2. Menciptakan karya seni.
  3. Menggunakan batik/ pakaian nasional pada hari atau acara tertentu, dsb.

7. Perilaku Konservasi pada Kader Konservasi

  1. Ikut berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan kader konservasi di Unit.
  2. Mengikuti pelatihan keterampilan konservasi.
  3. Berperan aktif pada kegiatan bakti sosial di organisasi mahasiswa.

Nah, didalam ketujuh pilar tersebut sudah terdapat perilaku konservasi pada masing-masing pilar. Perilaku tersebut bukan hanya sebagai contoh dalam pilar semata namun juga harus bisa dipraktikan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari ya….

Sekian dari saya, Terimakasih…. SALAM KONSERVASI!!! ^_^