Materi Pengayaan Sosiologi SMA Kelas XII : Ketimpangan Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi

Salam semangat,

Generasi milenial

Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik saja yaa. Kali ini penulis akan memberikan materi pembelajaran kelas XII pada mata pelajaran sosiologi yang mengacu pada kurikulum 2013. Materi yang akan penulis berikan berupa materi pada bab 3 yaitu mengenai Ketimpangan Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi. Materi yang penulis sajikan ini merupakan materi yang penulis ambil dari blog milik teman yakni dari Raras Santika Dewi . Berikut merupakan materi pembelajaran yang ditulis oleh Raras.

Konsep Ketimpangan Sosial

     Ketimpangan sosial merupakan suatu keadaan dimana terjadi suatu kesenjangan,ketimpangan, atau ketidaksamaan akses untuk mendapat atau memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer (pendidikan,kesehatan,perumahan,peluang berusaha dan kerja) maupun kebutuhan sekunder (sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak asasi, sarana saluran politik, dan pemenuhan pengembangan karier). Secara umum, ketimpangan sosial diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang disebabkan oleh adanya perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya. Ketimpangan sosial sendiri disebabkan oleh beberapa faktor-faktor penghambat, sehingga telah mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang ada. Berikut ini merupakan beberapa pengertian ketimpangan sosial menurut beberapa ahli :

  1. Andrinof A. Chaniago : ketimpangan adalah buah dari pembangunan yang hanya berfokus pada aspek ekonomi dan melupakan aspek sosial.
  2. Budi Winarno : ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat.
  3. Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandker : ketimpangan sosial adalah bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi dalam proses pembangunan.
  4. Roichatul Aswidah : ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi.

Bentuk-Bentuk Ketimpangan Sosial

     Andrinod Chaniago mengemukakan bahwa ada enam ketimpangan sosial yang terjadi, diantaranya:

  1. Ketimpangan desa dan kota
  2. Kesenjangan pembangunan diri masyarakat Indonesia
  3. Ketimpangan antargolongan sosial ekonomi
  4. Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta
  5. Ketimpangan antarsektor ekonomi dengan ciri sebagian sektor
  6. Ketimpangan antarwilayah dan subwilayah dengan konsentrasi ekonomi yang terpusat pada wilayah perkotaan.

Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial

     Terdapat dua faktor yang memengaruhi terjadinya ketimpangan sosial, yaitu :

  1. Faktor Struktural

     Faktor struktural sangat berkaitan erat dengan tata kelola yang merupakan kebijakan pemerintah dalam menangani masyarakat, baik yang bersifat legal formal maupun kebijakan-kebijakan dalam pelaksanaannya.

  1. Faktor Kultural

     Dalam hal ini berkaitan dengan sifat atau karakter masyarakat dalam melaksanakan kehidupannya, apakah ia malas atau rajin, ulet atau mudah menyerah, jujur atau menghalalkan berbagai cara, menerima apa adanya atau suka berkompetisi, dan sebagainya. Kultur dalam hal ini berkaitan dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh suatu masyarakat.

Akibat Ketimpangan Sosial

  • Kriminalitas

     Secara sosiologis, kriminalitas atau kejahatan merupakan suatu bentuk tingkah laku yang merugikan individu lain dan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, tindakan kriminal ini disebabkan oleh adanya suatu kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang menghasilkan perilaku-perilaku lainnya, seperti proses imitasi, persaingan, pertentangan kebudayaan, dan sebagainya.

  • Melemahnya Jiwa Wirausaha
  • Monopoli
  • Kemiskinan

     Kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana individu tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak mampu memanfaatkan tenaga, baik mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Menurut Nasikun, kemiskinan sendiri disebabkan oleh ketimpangan desa dan kota yang merupakan suatu implikasi strategi pembangunan bias kota. Perwujudannya bukan hanya dalam bentuk jumlah investasi pembangunan yang lebih banyak dicurahkan untuk pembangunan pada sektor perkotaan, tetapi karena seluruh instrumen dan mekanisme kerjanya bias sehingga lebih menguntungkan kepentingan masyarakat kota.

  • Kemerosotan Moral

     Kemerosotan moral muncul sebagai akibat adanya suatu ketimpangan sosial yang tidak hanya dirasakan oleh kelompok yang kurang mampu saja, tetapi juga kelompok masyarakat yang terpenuhi segala kebutuhannya ikut mengalami kemerosotan moral. Hal ini terjadi karena tumbuh dan berkembangnya sikap individualistis dan materialistis.

  • Pencemaran Lingkungan Alam

Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial

      Perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya permasalahan akibat adanya ketimpangan sosial. Upaya ini dilakukan oleh beberapa pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi apa yang menyebabkan timbulnya ketimpangan sosial yang didalamnya meliputi :

  1. Menentukan masalah yang akan dicari solusinya
  2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab timbulnya masalah
  3. Mencari beberapa alternatif solusi
  4. Memilah masalah mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu

     Berikut ini merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial.

  • Kebijakan Pemerintah

     Kebijakan pemerintah untuk mengatasi ketimpangan sosial telah tertuang dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 dan 2, UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1 dan 2, UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, serta UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

  • Bank Dunia

     Upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat antara lain menciptakan lapangan kerja, merancang program jaminan sosial yang dapat menurunkan tingkat ketimpangan, memungut pajak dengan benar dan memastikan belanja pemerintah lebih berpihak pada masyarakat miskin, meluncurkan program pemberdayaan masyarakat untuk masyarakat yang terpinggirkan, dan sebagainya.

  • Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPPD)

     Melakukan pemerataan yang adil dengan memberikan kesempatan yang sama seluruh masyarakat dalam berperan serta dalam pembangunan dan menikmati hasil pembangunan, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan, dan sebagainya.

     Nah, untuk mengukur seberapa jauh pemahaman kamu pada materi ini, jawab yuk soal-soal ini.

  1. Mengapa ketimpangan sosial dapat dikategorikan sebagai suatu masalah sosial?
  2. Berikan contoh minimal 3 mengenai ketimpangan sosial terjadi di Indonesia?
  3. Jelaskan keterkaitan antara faktor struktural dengan tata kelola!
  4. Apa saja faktor yang memengaruhi kriminalitas?

     Selanjutnya, untuk menambah pengetahuan kamu, baca yuk artikel ini https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/kemiskinan/item301?.

Sumber :

Maryati, Kun, Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Esia.

Tulisan ini dipublikasikan di Sosiologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: