Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons

Salam semangat

Generasi milenial

Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik saja yaa. Kali ini penulis akan berbagi mengenai tugas kuliah yang penulis dapat ketika semester 3 yaitu pada mata kuliah Teori Sosiologi Modern dimana tugas ini berupa resume mengenai teori fungsionalisme struktural milik Talcott Parsons. Berikut merupakan materi atau isi dari tugas tersebut.

Berbicara mengenai teori sosiologi modern, terdapat beberapa teori di dalamnya, salah satu dari teori tersebut ialah teori fungsionalisme struktural. Pada teori fungsionalisme struktural terdapat beberapa tokoh pendirinya salah satunya yaitu Talcott Parsons. Dalam teori ini terdapat asumsi dasar yaitu memandang masyarakat sebagai sebuah sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang tidak dapat dipisahkan. Bagian-bagian ini saling berhubungan sehingga apabila salah satu bagian tersebut tidak berfungsi maka akan menganggu jaringan atau terjadi ketidakseimbangan pada bagian-bagian lainnya.

Fungsi yang terdapat pada setiap bagian-bagian masyarakat dilihat sebagai sebuah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi segala kebutuhan yang terdapat dalam sistem tersebut. Dalam hal ini, Parsons mengemukakan empat persyaratan yang harus ada agar masyarakat dapat berfungsi dengan baik. Keempat persyaratan tersebut dikenal dengan istilah AGIL. Kepanjangan dari istilah AGIL sendiri yaitu:

  1. Adaptation (Adaptasi)

Adaptasi merupakan sebuah sistem terpenting yang mengatasi situasi eksternal yang bersifat mendesak. Sistem tersebut harus menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan serta menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhannya.

  1. Goal Attainment (Pencapaian Tujuan)

Dalam pencapaian tujuan sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya.

  1. Integration (Integrasi)

Integrasi merupakan sebuah sistem yang mengatur mengenai hubungan antara bagian-bagian yang menjadi komponennya. Selain itu, sistem tersebut juga harus mengelola hubungan antar ketiga fungsi lainnya (adaptasi, pencapaian tujuan, serta latensi/pemeliharaan pola).

  1. Latency (Pemeliharaan Pola)

Pemeliharaan pola merupakan sebuah sistem yang diharuskan untuk menyediakan, memelihara, dan memperbaiki motivasi individu maupun pola-pola budaya yang menciptakan serta menopang motivasi-motivasi tersebut.

Keempat persyaratan diatas (AGIL) dilakukan oleh organisme perilaku atau organism behavioral dengan cara melakukan fungsi adaptasi terlebih dahulu. Pelaksanaan fungsi ini dilakukan dengan cara menyesuaikan diri dan mengubah lingkungan eksternal tadi. Selanjutnya ia melakukan fungsi atau syarat kedua yaitu goal attainment. Syarat kedua ini difungsikan atau dilaksanakan oleh sistem kepribadian untuk menetapkan tujuan serta memobilisasi sumber daya untuk mencapainya. Setelah fungsi atau syarat kedua (goal attainment) selesai dilakukan, barulah fungsi atau syarat ketiga dan keempat dijalankan (integrasi dan pemeliharaan pola/laten). Pada integrasi fungsi ini dilakukan oleh sistem sosial dengan mengendalikan bagian-bagian komponennya sedangkan pemeliharaan pola/laten fungsi ini dilakukan oleh sistem budaya dengan menyediakan nilai dan norma bagi para individu untuk memotivasi mereka dalam bertindak.

Sumber :

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Tulisan ini dipublikasikan di Artikel Kuliah SosAnt. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: