Teori Evolusi Keluarga J.J. Bachofen

November 16, 2015 in SOSIOLOGI | Comments (8)

Menurut Bechofen bahwa di seluruh dunia ini, evolusi keluarga berkembang melalui empat tahapan ( Koentjaraningrat, 1980 ) yaitu sebagai berikut :

1. Tahapan Promiskuitas : di mana manusia hidup serupa sekawan binatang berkelompok, laki-laki dan wanita berhubungan bebasโ€ฆsehingga melahirkan keturuna tanpa ada ikatan ( Koentjaranigrat, 1980: 38 ) pada tahapan ini kehidupan manusia sama dengan kehidupan binatang yang hidup berkelompok. Pada tahapan ini, laki-laki dan perempuan bebas melakukan hubungan perkawinan dengan yang lain tanpa ada ikatan kelurga dan menghasilkan keturunan tanpa ada terjadi ikatan keluarga seperti sekarang ini.

2. Tahap Mathriarchate : Lambat laun manusia semakin sadar akan hubungan ibu dan anak, tetapi anak belum mengenal ayahnya melaikan hanya masih mengenal ibunya. Dalam keluarga inti, ibulah yang menjadi kepala keluarga dan yang mewarisi garis keturunan. Pada tahapan ini disebut tahapan matriarchate. Pada tahapan ini perkawinan ibu dan anak dihindari sehingga muncullah adat exogami.

3. Tahap Patriarcha

e : dimana ayahlah yang menjadi kepala keluarga serta ayah yang mewarisi garis keturunan. Perubahan dari matriarchate ke tingkat patriarcahte terjadi karena laki-laki merasa tidak puas dengan situasi keadaan sosial yang menjadikan wanita sebagai kepala keluarga. Sehingga para pria mengambil calon istrinya dari kelompok-kelompok yang lain dan dibawanya ke kelompoknya sendiri serta menetap di sana. Sehingga keturunannyapun tetap menetap bersama mereka.

4. Tahap Parental : Pada tahapan yang terakhir, patriarchate lambat laun hilang dan berobah menjadi susunan kekerabatan yang disebut Bachofen susunan parental. Pada tingkat terakhir ini perkawinan tidak selalu dari luar kelopok (exogami) tetapi juga dari dalam kelompok yang sama (endogami). Hal ini menjadikan anak-anak bebas berhubungan langsung dengan kelurga ibu maupun ayah.

t


8 Responses to “Teori Evolusi Keluarga J.J. Bachofen”

RSS feed for comments on this post.

  1. Comment by Rani Meilina SiswoyoNovember 22, 2015 pukul 4:27 pm  

    baru tau ni aku tentang teori ini, nambah wawasan bgt her tapi kayaknya kurang daftar pustaka aja deh hehe ๐Ÿ˜€

  2. Comment by Rima A RianiNovember 23, 2015 pukul 5:49 am  

    semangat menulis ๐Ÿ™‚

  3. Comment by wijayanti octaviaNovember 23, 2015 pukul 8:47 am  

    dicantumin sumbernya dong kak, agar menambah referensi bacaan ๐Ÿ™‚

  4. Comment by oding wikantiNovember 27, 2015 pukul 11:58 am  

    mungkin perlu tambahan daftar pustaka,,,
    semngat ya,, ๐Ÿ™‚

  5. Comment by Dedi Arif SetiawanDesember 1, 2015 pukul 8:25 am  

    Mungkin ditambah kiritik….