Salah Satu Teori yang Berkaitan dengan Psikologi: Teori Kognitivisme

Maret 16, 2021 in SOSIOLOGI | Comments (0)

Dalam bahasan ilmu psikologi, terdapat beberapa teori yang berkaitan, diantaranya teori kognitivisme, teori humanisme, teori behaviorisme, dan teori konstruktivisme. Namun pada kesempatan kali ini mari kita bahas teori kognitivisme.

Teori belajar kognitif bermula dari stimulus yang kemudian diproses oleh otak individu sehingga menghasilkan respon, respon positif maupun negatif. Teori kognitif lebih menekankan pada proses belajar daripada hasilnya. Perilaku belajar seseorang tidak hanya ditentukan dari hubungan stimulus dan respon saja, namun juga ditentukan dengan keadaan yang ada dalam diri individu, baik kognitif, emosi, sosial maupun motoriknya. Menurut teori kognitif, belajar adalah perubahan persepsi atau pemahaman.

Teori Kohler insight yaitu pengamatan atau pemahaman mendadak terhadap hubungan antar bagian dalam situasi permasalahan. Eksperimen Kohler yang melibatkan simpanse menunjukkan bahwa simpanse dapat memecahkan masalahnya dengan insight yang mereka miliki, kemudian mereka akan mentransfer insight tersebut untuk memecahkan masalah lain yang akan mereka hadapi.

Piaget turut menyumbangkan teori adaptasi kognitif. Teorinya yang berupa tahap-tahap perkembangan perkembangan kognitif memiliki empat tahapan, yaitu tahapan sensori motor, tahapan pra-operasional, tahapan operasi konkret, tahapan operasi formal.

Tahapan sensori motor mulai dari usia anak 0-2 tahun. Dalam tahap ini, pengalaman anak diperoleh dari perubahan fisik (gerakan tubuh) dan sensori (alat indera).

Tahapan pra-operasional berawal dari usia anak 2 tahun dan berakhir di usia 6 tahun. Pada tahap ini anak sudah bisa mengklasifikasikan kelompok-kelompok objek, menata objek-objek tertentu dan menghitung. Di usia ini, pemikiran anak lebih kepada pengalaman konkrit daripada pemikiran logis.

Contohnya saja berdasarkan situs psicoologi.com, jika anak diberikan empat buah nugget yang berukuran sama besar, lalu nugget tersebut dipotong-potong lebih kecil, maka anak akan mengatakan bahwa nugget yang telah dipotong-potong jumlahnya lebih banyak daripada yang sebelum dipotong.

Tahapan operasi konkret bermula dari usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Anak dalam tahap ini umumnya sudah bersekolah di sekolah dasar. Di tahap ini, anak sudah memahami operasi logis dengan bantuan objek-objek konkrit. Anak sudah mampu menyelesaikan masalahnya dengan logis.

Tahapan operasi formal berawal dari usia 12 tahun ke atas. Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perkembangan kognitif Piaget. Penalaran anak yang berada dalam tahap ini telah mampu menggunakan logikanya dalam semua jenis permasalahan hipotesis dan ia sudah bisa menggunakan penalaran ilmiah dan mampu menerima pendapat orang lain dengan baik.


Comments are closed.