Materi Sosiologi SMA Kelas X: Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat
- REALITAS SOSIAL
Peter Berger dan Thomas Luckman dalam buku mereka yang berjudul The Social Contruction of Reality, mengemukakan Realitas adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada diluar kemampuan kita. Dimensi obyektif dilihat dari adanya lembaga beserta nilai dan norma yang menunjukan bahwa masyarakat cenderung menginginkan keteraturan.
- MASALAH SOSIAL
Akibat dari interaksi sosial antar individu, antar kelompok dan antar kelompok dan individu.Soerjono Soekanto, Masalah Sosial adalah ketidaksesuaian antara unsur – unsur kebudayaan atau masyarakat. Soerjono Soekanto, membedakan masalah sosial menjadi empat :
- Faktor Ekonomi : kemiskinan, pengangguran
- Faktor Biologis : penyakit menular
- Faktor Psikologis : penyakit syaraf, bunuh diri
- Faktor kebudayaan : penceraian, kenakalan remaja
Para ahli sosiologi menggunakan beberapa dasar :
- Kriteria Umum
- Sumber Masalah Sosial
- Pihak yang Menetapkan Masalah Sosial
- Masalah Sosial Nyata dan Laten
- Perhatian Masyarakat dan Masalah Sosial
Beberapa Masalah Sosial Masa Kini :
- Kemiskinan
- Kejahatan
- Disorganisasi Keluarga
- Masalah Generasi Muda dalam Masyarakat Modern
- Peperangan
- Pelanggaran Terhadap Norma – Norma Masyarakat
- Pelacuran
- Kenakalan Remaja
- Alkoholisme
- Korupsi
- NILAI DAN NORMA SOSIAL
- Nilai Sosial
Nilai sosail adalah pemikiran abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap barik & buruk dalam kehidupan.
Pendapat para ahli :
NAMA | PENDAPAT |
Soerjono Soekanto | Nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat. |
B. Simanjuntak | Sebagi ide – ide masyarakat tentang sesuatu yang baik |
Kimball Young | Sebagai unsur – unsur abstrak dan sering tidak disadari oleh apa yang benar & penting |
A. W. Green | Sebagai kesadaran yang berlangsung secara relatif, disertai emosi terhadap obyek dan ide orang perorangan |
Woods | Petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarah tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari – hari |
Robert M.Z. Lawang | Gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga dan mempengaruhi perilaku sosial |
C. Kluckhohn | 1. nilai hakikat hidup manusia2. nilai hakikat karya manusia
3. nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu 4. nilai hakikat hubungan manusia dengan dalam 5. nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya |
- CIRI-CIRI DAN FUNGSI SOSIAL
Ciri – ciri :
- Terbentuknya melalui sosialisasi
- Berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai
- Konstruksi masyarakat
- Disebarkan antara sesame warga masyarakat
- Dapat mempengaruhi perkembangan diri seseorang
- Memiliki pengaruh yang berbeda
- Bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan
Menurut Drs. Suprapto, fungsi :
- Mengarah masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku
- Alat solidaritas dikalangan anggota masyarakat
- Alat pengawas perilaku manusia
- Penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan – peranan sosial
- Dapat menyumbangkan seperangkat alat, untuk menetapkan “harga” sosial dari suatu kelompok
- Pembagian Nilai
Prof. Dr. Notonegoro membagi nilai sosial, yaitu :
- Nilai Material : Segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia
- Nilai Vital : segala sesuatu yng berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan dan aktivitas
- Nilai Kerohanian : segala sesuatu yang berguna bagi batin manusia
- Nilai kebenaran Nilai religius
- Nilai keindahan
- Nilai kebaikan
Prof. Dr. Notonegoro, dapat dibedakan berdasarkan ciri – cirinya :
- Nilai Dominan : nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya.
Ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai didasarkan pada :
- Banyaknya penganut nilai tersebut
- Lamanya nilai tersebut digunakan
- Tinggi rendahnya usaha pemberlakuan nilai tersebut.
- Nilai Berdarah Hijau : nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan, sehingga seseorang menjalankan tanpa melalui proses berfikir.
- Norma Sosial
Norma yaitu aturan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat. Norma berfungsi mengatur dan mengendalikan perilaku masyarakat demi terciptanya keteraturan sosial. Norma menjadi panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku.
Norma sosial mengatur masyarakat bersifat formal dan non formal
- Norma formal : bersumber dari lembaga masyarakat formal
- Norma non formal : biasanya tidak tertulis dan jumlahnya lebih banyak dari norma formal.
- Tingkatan Norma
Masing masing tingkatan norma memiliki kekuatan memaksa yang berbeda.
- Cara (use) : norma yang paling lemah daya tingkatannya karena hanya mendapatkan ejekan / cemohan.
- Kebiasaan (folkways) : aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat.
- Tata Kelakuan (mores) : aturan yang sudah diterima di masyarakat.
- Adat Istiadat (custom) : umumnya tidak tertulis , tapi memiliki sanksi.
- Jenis Norma
- Norma Agama : berdasarkan ajaran suatu agama
- Norma Kesusilaan : yang didasari dari hati nurani / akhlak manusia
- Norma Kesopanan : Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku masyarakat.
- Norma Kebiasaan : hasil dari melakukan perbuatan yang sama secara berulang – ulang, sehingga menjadi kebiasaan.
- Norma Hukum : perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat.
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
- Hakikat Sosialisasi
Pendapat tentang sosialisasi :
NAMA | PENDAPAT |
Peter L. Berger | Proses belajar seseorang untuk menjadi anggota yang dapat berpartisipasi di dalam masyarakat. |
David A. Goslin | Proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang nilai memperoleh pengetahuan tentang nilai dan norma – norma |
Anthony Giddnes | Proses seorang anak / anggota baru dalam suatu kelompok, belajar tentang cara hidup. |
Koentjaraningrat | Proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial |
Carol R. Ember | Istilah yang digunakan untuk menggambarkan perkembangan pola kelakuan |
- Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Kepribadian merupakan lumpulan kebiasaan, sifat, sikap dan ide – ide dari seorang individu. Menurut John Milton Yinger, kepribadian yaitu keseluruhan perilaku seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu. Menurut Macionis, kepribadian yaitu sebagai pola konstan berfikir, merasakan dan bertindak. Menurut Ogburn dan Nomkoff, kepribadian yaitu totalitas sentimen, sikap, ide, kebiasaan, ketrampilan, dan perilaku individu. Menurut George Herbert Mead, manusia lahir belum mempunyai diri yang berkembang. Ada 3 tahap perkembangan manusia :
- Play
- Game stage
- Generalized other
- Faktor – faktor Pembentukan Kepribadian
- Warisan biologis
- Lingkungan fisik
- Pengalaman kelompok
- Pengalaman unik
- Agen, Bentuk, Tipe, dan Pola Sosialisasi
- Agen agen sosiologi
- Keluarga
Menurut Gertrude Jaeger, peran agen sosialisasi pada tahap awal, terutama orang tua itu sangat penting
- Kelompok sebaya / sepermainan
- Sekolah
Menurut Robert Dreeben, seorang anak harus belajar mandiri disekolah dan menurutnya, meskipun orang tua juga mendorong anak untuk
- Media massa
- Bentuk sosialisasi
Donald Light, Suzane Keller dan Craig Callhoun, mengemukakan setelah seseorang mendapatkan sosialisasi diri, maka selanjutnya ia akan mendapatkan sosialisasi sekunder.
- Sosialisasi primer
- Sosialisasi sekunder
- Tipe sosialisasi
Terdapat dua tipe sosialisasi :
- Formal
- Informal
- Pola sosialisasi
Getrude Jaeger membagi sosialisasi kedalam dua pola :
- Sosialisasi represif : menakankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan
- Sosialisasi partisipatoris : pola dengan ciri pemberian imbalan kepada anak yang berperilaku baik.
- PENYIMPANAN SOSIAL
- Konformitas
Menurut John M. Shepard, konformitas yaitu bentuk interaksi ketika seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan masyarakat.
- Perilaku menyimpang
- Pengertian Perilaku Menyimpang
Suatu perilaku dikatakan menyimpang jika tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
Pendapat beberapa sosiolog :
NAMA | PENDAPAT |
William Kornblum | Tidak diatributkan pada individu / kelompok dengan kategori penyimpangan |
James W. Van der Zanden | Tindakan yang dianggap sebagi hal yang tercela diluar batas toleransi |
Robert M. Z. Lawang | Semua tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial |
Howard Saul Becker | Penyimpangan bekanlah kualitas dan suatu tindakan yang dilakukan orang, melainkan konsekuensi dari adanya aturan dan penerapan sanksi |
- Teori – Teori Perilaku Menyimpang
- Edwin H. Sutherland
Teori : diferential association theory. Menurutnya, penyimpangan bersumber pada pergaulan dengan orang yang berperilaku menyimpang.
- Edwin M. Lemert
Teori : labelling theory. Menurutnya, seseorang menjadi penyimpang karena proses labelisasi oleh masyarakat terhadap oramg tersebut.
- Robert K. Merton
Menyatakan bahwa perilaku menyimpang terjadi karena tidak ada kaitanya antara tujuan denga cara yang telah ditetapkan dan dibenarkan oleh strukur sosial. 5 cara adpatasi individu terhadap situasi tertentu :
- Konformitas : perilaku seseorang mengikuti cara dan tujuan yang telah ditetapkan masyarakat.
- Inovasi : perilaku seseorang yang mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat denga menggunakan cara yang dilarang masyarakat.
- Ritualisme : perilaku seseorang telah meninggalakn tujuan budaya, tetapi tetap berpegang pad acara yang telah ditetapkan oleh masyarakat.
- Retretisme : perialaku seseorang tidak mengikuti tujuan dan cara yang dikendaki masyarakat.
- Pemberontakan
- Emile Durkheim
Keseragaman semua anggota masyarakat tentang kesadaran mmoral tidak memungkinkan.
- Karl Mark
Teori Konflik. Perilaku yang dbentuk oleh pihak yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.
- David Berry
Penyimpangan bukan semata – mata disebabkan oleh ketidak patuhan terhadap nilai dan norma.
- HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MENYIMPANG DAN SOSIALISASI YANG TIDAK SEMPURNA
Sering terjadi ketidaksepakatan antara pesan yang disampaikan perilaku sosialisasi satu dengan pelaku yang yang lain, maka proses inilah sosialisasi mennjadi kurang sempurna
- SIFAT DAN MACAM PERILAKU MENYIMPANG
Sifat – sifat Perilaku Menyimpang:
- Positive
Penyimpangan yang mengandung unsur inovasi, kreativitas dan memperkaya alternative.
- Negative
Pelaku bertindak mengikuti nilai – nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk serta mengganggu sistem sosial.
- Macam – Macam Perilaku Menyimpang
- Tindakan Kriminal
- Kejahatan tanpa korban
- Kejahatan terorganisasir
- Kejahatan kerah putih
- Kejahatan korporat
- Penyimpangan Seksual
- Perzinaan – Transvestitisme
- Lesbianism – Sodomi
- Homoseks – Sadisme
- Kumpul kebo – Pedofillia
- Pemakaian & Pengendara Obat Terlarang
Yang mengakibatkan kesehatan fisik dan mental seseorang dan lebih jauh pada ekstensi Negara.
Menurut Dr. Graham Blaine, kaum remaja terjerumus karena :
- Ingin membuktikan keberanian
- Ingin tau dan iseng
- Solidaritas sesama teman
- Ingin menghilangkan rasa gelisah
- Ingin mencari arti hidup
- Penyimpangan Dalam Bentuk Gaya Hidup
Bersifat arogan dan eksentrik. Arogan : menyombongkan diri dan Eksentrik : perbuatan penyimpangan yang dianggap aneh.
- PENGENDALIAN SOSIAL
a. Hakikat Pengendali Sosial
Pengendalian sosial merupakan mekanisme untuk mencegah penyimpangan dan mengarah anggota masyarakat untuk bertindak menurut norma dan nilai yang telah melembaga.
b. Cara Pengendalian Sosial
Ada dua sifat yaitu Preventif adalah pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran. Represif adalah pengendalian sosial yang ditujukan untuk memulihkan keadaan seperti sebelum terjadi pelanggaran.
Ada berbagai cara pengendalian sosial yang dilakukan masyarakat, yaitu :
- Cara Pengendalian Melalui Institusi & Noninstitusi
Instuisi yaitu cara pengendalian sosial melalui lembaga – lembaga sosial yang ada didalam masyarakat. Noninstuisi yaitu cara penendalian di luar instuisi sosial yang ada.
- Cara Pengendalian Secara Lisan, Simbolik, dan Kekerasan
Melalui lisan dan simbolik (sosial persuasif), yaitu cara menekan pada usaha untuk mengajak anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan. Melalui kekerasan (sosial koersif), yaitu penekanan ancaman yang menggunakan kekuatan fisik.
- Cara Pengendalian Melaui Imbalan & Hukuman
Melalui imbalan (bersifat preventif), yaitu diberi imbalan atas tindakannya agar ia berperilaku sesuai dengan nilai dan norma. Melalui hukum (bersifat reprentif), yaitu bertujuan untuk memulihkan keadaan seperti sebelumnya terjadi pelanggaran.
- Cara Pengendalian Sosial Formal & Informasi
Formal menurut Paul Horton dan Chester Hunt, yaitu cara pengendalian sosial oleh lembaga – lembaga resmi yang memiliki peraturan – peraturan resmi. Informal, yaitu cara pengendalian sosial yang dilakukan oleh kelompok yang kecil, akrab, bersifat tidak resmi dan tidak memiliki aturan – aturan. Desas – desus, yaitu kabar angin dan Teguran, yaitu peringatan yang ditunjukan kepada seseorang yang melakukan penyimpangan.
- Cara Pengendalian Sosial Melalui Sosialisasi
Menurut Erich Fromm, apabila suatu masyarakat ingin berfungsi efektif, maka harus berperilaku sesuai dengan nilai dan norma. Menurut Formm, sosialisasi membentuk kebiasaan, keinginan dan adat istiadat kita.
- Cara Pengendalian Sosial Melalui Tekanan Sosial
Richard Lapiere melihat pengendalian sosial sebagai proses yang lahir dari kebutuhan individu agar diterima didalam kelompok. Bovard menyatakan bahwa seseorang cenderung mengekspresikan pernyataan.
- Peran Lembaga Formal Dan Informal Dalam Pengendalian Sosial
Dalam lembaga pengendalian sosial dalam masyarakat Indonesia :
- Polisi
Sebagai aparat Negara bertugas memelihara keamanan dan ketertiban serta mengatasi perilaku menyimpang anggota masyarakat sehingga terciptanya ketertiban.
- Pengadilan
Alat pengendali sosial agar seseorang berhati – hati dalam bertingkah laku sehingga tidak terjadi pentimpangan.
- Adat
Merupakan pranata sosial yang tedapat dalam masyarakat tradisional.
- Tokoh masyarakat
Yaitu orang yang memiliki pengaruh sehingga ia dihormati dan disegani masyarakat.
- Media masa
Merupakan lembaga yang cukup efektif dalam proses pengendalian sosial.
Daftar Pustaka:
No comments yet.