Pada postingan pertama blog saya ini, saya akan membahas tentang identitas menurut saya yang berdasarkan kiralogi, karena dibuat tanpa kutipan dari sumber yang kredibel dan hanya ekstrak dari pikiran saya pribadi berdasarkan apa yang saya baca, pelajari, pahami, dan ketahui.
Identitas, sesuatu yang melekat pada sebuah entitas sehingga dapat dikenal yang diciptakan berdasarkan gambaran yang muncul untuk entitas tersebut dari entitas lain, baik gambaran secara fisik maupun perilaku. Identitas bisa dibangun sesuai dengan keinginan entitas yang memilikinya, bisa ingin terlihat sederhana, elegan, rebel/outlaw, bahkan hingga “alay”. Hal ini bisa dilakukan karena identitas dapat direncanakan karena pada dasarnya, satu entitas bisa mengatur (hingga memaksakan) keadaan fisik dan perilakunya (walau mungkin terdapat batasan-batasan unik yang berbeda pada setiap entitas).
Identitas yang membuat kita dapat dikenal ini bisa ada karena sebuah proses komunikasi, yaitu untuk membuat sebuah entitas dapat dikenal dan dibedakan. Proses komunikasi yang merupakan penyampaian pesan dari satu entitas kepada entitas lain ini dapat menjadi lebih efektif ketika entitas tersebut saling mengerti identitas satu sama lain. Dan identitas ini dapat pula digunakan suatu entitas untuk memilih entitas lain untuk berkomunikasi.
Contoh dari identitas mempengaruhi komunikasi adalah, (1) entitas A mempercayai setiap pesan yang disampaikan entitas B karena entitas B memiliki identitas yang sesuai dengan kriteria (kredibilitas merupakan salah satu bagian dari identitas) yang diterapkan oleh oleh entitas A. Contoh lainnya yaitu, (2) entitas C memilih entitas D sebagai penerima pesan karena entitas C menganggap entitas D akan mengerti maksud dari pesan yang disampaikan entitas C berdasarkan dari identitas yang dimiliki entitas D memenuhi kriteria (kapabilitas merupakan salah satu bagian dari identitas) yang diharapkan entitas C.
Melihat dari pentingnya fungsi sebuah identitas tersebut, maka kita, sebagai sebuah entitas, perlu membangunnya dengan cermat dan menjaganya dengan baik. Karena identitas menjadi sebuah dasar bagi entitas lain untuk menilai selain untuk mengenali kita. Bangunlah identitas sesuai dengan sasaran yang kita inginkan dan usahakan jangan memaksakan karena akan membuat identitas menjadi palsu dan memperburuk identitas diri karena telah menipu.
Identitas berhubungan dengan image atau kesan dan track record atau riwayat hidup yang menjadi komposisi identitas selain faktor bawaaan lahir nama, ras, tinggi, umur, alamat, identitas orang tua, dan lain sebagainya. Image dan track record inilah variabel yang bisa dimainkan dalam membangun sebuah identitas sesuai dengan yang diharapan.
Image atau kesan terdapat banyak variabelnya. Contoh variabelnya yaitu gemuk/kurus/ideal/berotot, tegas/galak/ramah/”ngondek”, rapi/berantakan, berwibawa/berkharisma/”selenge’an” , sederhana/elegan/mewah/hedon dan lain sebagainya. Variabel-variabel tersebut akan dipadupadankan sehingga dapat membuat kesan yang merupakan gambaran secara fisik. Track Record yang terkait dengan sejarah variabelnya adalah pendidikan, pengalaman, pengetahuan, emosi (stabil/labil). Track Record ini akan menentukan kredibilitas dan kapabilitas yang merupakan gambaran dari perilaku atau mental (intinya non-fisik).
Image and track record lalu dikombinasikan akan mengasilkan sebuah persepsi yang melekat menjadi sebuah identitas bagi sebuah entitas. Faktor inilah yang menjadi faktor utama sebuah identitas bahkan sering lebih diprioritaskan dibandingkan faktor yang tidak dapat diubah (faktor bawaan lahir) untuk dinilai, dipertimbangkan, diseleksi, dipilih, diterima, dicampakan, dikucilkan, dihindari, dibuang, dipuja, dihormati oleh entitas lain.
Maka bangunlah identitas sesuai dengan tujuan yang dikehendaki berdasarkan memainkan persepsi yang bersumber dari memilih variabel pendukung pada variabel kesan dan track record.