Home > Anthropology > Sekilas tentang Antropologi Kesehatan

Sekilas tentang Antropologi Kesehatan

Pernahkah kamu mendengar tentang Antropologi Kesehatan? Kalau pernah dimanakah kamu mendengar tentang mata kuliah itu? Yaap benar sekali, Antropologi Kesehatan biasanya dipelajari oleh orang-orang yang mengambil jurusan kesehatan salah satunya kesehatan masyarakat. Eittss tapi tunggu dulu, di jurusan sosiologi dan antropologi juga mempelajari antropologi kesehatan juga looh. Mata kuliah ini dipelajari di semester lima, langsung saja apasih antropolgi kesehatan itu? Lalu apa hubungannya antropologi dengan masyarakat? Dan apa saja yang dipelajari di antropologi kesehatan itu?

Antropologi kesehatan yaitu mempelajari ilmu-ilmu kesehatan dengan cara pandang antropologi atau cara pandang suatu masyarakat tersebut. Hubungan antropologi dengan kesehatan yaitu :

  • Mempelajari kesehatan yang berada di masyarakat yang terkait dengan budaya atau kepercayaan suatu masyarakat tersebut.
  • Kebudayaan suatu masyarakat mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap kesehatan.

Yang dipelajari dalam antropologi kesehatan secara umum yaitu :

  • Sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan (penyakit, cara mengatasi) yang berhubungan dengan budaya atau kepercayaan yang ada di masyarakat tersebut.
  • Pandangan suatu masyarakat terhadap suatu penyakit.
  • Mengkaji kesehatan dari berbagai sudut pandang masyarakat.
  • Mempelajari kebiasaan suatu masyarakat
  • Mempelajari cara menanggulangi penyakit pada suatu masyarakat tertentu.
  • Mempelajari cara penyebaran penyakit.
  • Mempelajari hubungan penyakit dengan adat istiadat.

Pada awal pertemuan membahas tentang cara pengobatan yang ada pada masyarakat tertentu, contohnya kerokan. Kerokan terkenal sebagai cara pengobatan yang ada di Jawa, kerokan ini dilakukan untuk mengobati orang masuk angin. Pernah ada kejadian seorang dari Indonesia sedang melakukan ibadah haji atau umroh sakit lalu orang itu di bawa ke rumah sakit yang ada di Arab Saudi, saat di periksa sang dokter mengira kalau orang tersebut di aniaya oleh orang lain, lalu orang tersebut menjelaskan bahwa kerokan sudah biasa dilakukan di Indonesia khusunya di Jawa. Dari kasus tersebut pasti muncul pertanyaan, Kenapa perbedaan budaya mengakibatkan kesalahpahaman? Karena budaya itu tidak bersifat universal, kebudayaan akan bermakna bagi masyarakatnya sendiri, sedangkan bagi masyarakat lain tidak berarti apa-apa. Pengobatan yang bersifat lokal terdapat pada lokal knowledge (pola pikir suatu masyarakat). Jadi dalam antropologi kesehatan tidak mengkaji dampak negatif atau positifnya suatu pengobatan lokal karena itu dilakukan oleh ahli medis.

Sakit dan penyakit dalam perspektif kebudayaan. Dalam bagian ini pasti akan muncul beberapa pertanyaan yaitu :

  • Apa hubungan kebudayaan dan kesehatan?
  • Apakah definisi sakit menurut masyarakat?
  • Adakah konsep sakit yang dimiliki masyarakat tapi tidak dikenal di dunia medis?
  • Bagaimana konsep sehat, sakit dan penyakit?

Mari kita jawab pertanyaan yang sudah diajukan diatas. Yang pertama, apa hubungan kebudayaan dengan kesehatan? Hubungannya adalah kebudayaan mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap kesehatan. Setiap masyarakat juga mempunyai cara pandang yang berbeda. Kebudayaan merupakan respon atau cara adaptasi manusia dengan lingkungannya. Kebudayaan menjadi beragam karena setiap masyarakat mempunyai tantangan yang berbeda. Setiap masyarakat dan kebudayaan selalu memiliki cara untuk menghadapi penyakit. Lalu apakah definisi sakit menurut masyarakat? Orang akan dianggap sakit apabila orang tersebut tidak bisa menjalankan fungsi dan perannya dalam masyarakat (aktivitas sehari-hari). Sedangkan konsep sakit yang dimiliki masyarakat tapi tidak dikenal di dunia medis yaitu seperti santet, sawan dan lain-lain. Lalu bagaimana konsep sehat, sakit dan penyakit? Konsep sehat, sakit, dan penyakit yang di miliki suatu masyarakat dibentuk oleh kebudayaan yang melatarbelakanginya. Ciri-ciri masyarakat tradisional yaitu percaya terhadap magic, berpikir irasional, kepemimpinan kharismatik, hubungan komunitas erat, non-industri, resiprositas. Sedangkan masyarakat modern yaitu berpikir rasional, empirik, masyarakat terspesialisasi, relasi solidaritas rendah, industrial, kapitalis. Maka sistem kesehatannya juga didasari hal-hal diatas (konsep dengan kesehatan atau penyakit, penyebab penyakit, cara penyembuhan, praktisi penyembuhan dan obat-obatan). Pemaknaan terhadap kesehatan dan penyakit dapat berbeda-beda karena kebudayaan bersifat relatif, apa yang dianggap penyakit di satu kebudayaan belum tentu juga menjadi penyakit di kebudayaan yang lain. Ada beberapa jenis penyakit yang tidak dianggap sakit oleh masyarakat Jawa yaitu : masuk angin, sakit gigi, pilek dan lain sebagainya. Kenapa itu semua tidak dianggap penyakit?  Alasannya yaitu karena konsep sakit yang berbeda dengan konsep sakit “medis modern”. Sakit bagi masyarakat Jawa lebih terkait dengan permasalahan fungsional-disfungsional dalam peran dan aktivitas sosial.

Selanjutnya yaitu sistem medis, Menurut Fred Dunn, sistem medis adalah pola-pola dari pranata-pranata sosial dan tradisi-tradisi budaya yang berkaitan dengan perilaku yang sengaja untuk meningkatkan kesehatan, meskipun hasilnya belum tentu berhasil atau mendatangkan kesehatan yang baik.
Menurut Foster dan Anderson, sistem medis adalah semua kepercayaan mengenai usaha meningkatkan kesehatan dan perilaku sehat, serta pengetahuan ilmiah dan keterampilan anggota kelompok yang terlibat dalam sistem medis. Ada 2 alasan kelompok untuk anggotanya yang sakit : Mereka dapat meninggalkan rekannya yang sakit sendirian, untuk menjadi sembuh/meninggal tanpa bantuan mereka dan yang kedua, anggota kelompok akan berusaha memulihkan kesehatan yang sakit agar dapat memenuhi peranan dan kewajibannya.

Sistem medis dapat di kategorikan menjadi 2 yaitu :

  1. Suatu sistem “teori penyakit” : meliputi kepercayaan-kepercayaan mengenai ciri-ciri sehat, sebab-sebab sakit, serta pengobatan dan teknik-teknik penyembuhan lain yang digunakan oleh para dokter. Sistem teori penyakit berkenaan dengan kausalitas, penjelasan yang diberikan oleh penduduk mengenai hilangnya kesehatan, dan penjelasan mengenai pelanggaran tabu, pencurian jiwa orang dan lain-lain. Sistem teori penyakit merupakan suatu sistem ide konseptual, suatu konstruk intelektual, bagian dari orientasi kognitif anggota-anggota kelompok tersebut.
  2. Sistem perawatan kesehatan : suatu pranata sosial yang melibatkan interaksi antara sejumlah orang, sedikitnya pasien dan penyembuh.
  • Fungsi yang terwujud :
  • Untuk memobilisasi sumber-sumber daya si pasien, yakni keluarga dan masyarakatnya.
  • Untuk menyertakan mereka dalam mengatasi masalah tersebut.

Ada beberapa Unsur Universal dalam Sistem-sistem Medis yaitu :

  1. Sistem medis adalah bagian integral dari kebudayaan-kebudayaan.
  • Sistem medis dapat dipahami apabila dilihat dari keseluruhan pola-pola kebudayaan
  • Sistem medis adalah bagian-bagian dari kebudayaan pada tingkatan yang lebih abstrak, yang dalam isi maupun bentuknya mencerminkan pola-pola dan nilai-nilai yang kurang nampak.
  • Pellegrino mengungkapkan: “Kedokteran adalah suatu indikator yang sangat peka dari ciri-ciri kebudayaan yang dominan dalam tiap era, karena tingkah laku manusia sebelum adanya ancaman-ancaman dan kenyataan sakit perlu berakar dalam konsepsi yang telah dibangunnya mengenai dirinya sendiri dan alam semestanya”.
  1. Penyakit ditentukan oleh kebudayaan.
  • Dari pandangan budaya, penyakit adalah hal yang berbeda, penyakit adalah pengakuan sosial bahwa seseorang itu tidak bisa menjalankan peran normalnya secara wajar, dan harus dilakukan sesuatu terhadap situasi tersebut.
  • Harus dibedakan antara penyakit (disease) sebagai suatu konsep patologi, dan penyakit (illness) sebagai suatu konsep kebudayaan.
  • Untuk menunjukkan perbedaan itu adalah dengan mengatakan bahwa dokter ingin menyembuhkan penyakit (disease) tetapi ia menangani penyakit (illness), karena biasanya yang mendorong kita untuk mencari pertolongan-pertolongan adalah kerusakan fungsi tubuh dan bukan karena hadirnya penyakit patogen.
  1. Semua sistem-sistem medis memiliki segi-segi pencegahan dan pengobatan.
  • Di kalangan penduduk non-Barat, pada umumnya pengobatan preventif lebih merupakan tindakan individu daripada tindakan badan-badan hukum.
  • Masyarakat yang menganggap penyakit akibat ilmu sihir akan bijaksana untuk menghindari perbuatan menyakiti hati tetangga-tetangga yang kemungkinan akan melakukan tindakan jahat tersebut.
  • Penyakit dianggap sebagai akibat dari masuknya udara dingin ke dalam tubuh, orang yang berhati-hati akan mencoba menghindarkan situasi-situasi dimana udara dingin akan menimpanya.
  • Pengobatan preventif dalam masyarakat tradisional, hal itu digambarkan dalam monografi yang panjang dari Colson, yang membicarakan secara panjang lebar mengenai tindakan-tindakan dan upacara-upacara yang ditujukan untuk mencegah sakit (Colson 1971).
  1. Sistem medis memiliki sejumlah fungsi.
  • Sistem medis memiliki sejumlah fungsi yang penting bagi kesejahteraan kebudayaan, dimana mereka menjadi bagian darinya, fungsi-fungsi yang sering tidak di kenal oleh anggota-anggota masyarakat itu sendiri, tetapi yang adaptif dalam arti bahwa hal itu meningkatkan kesejahteraan kelompok yang bersangkutan.
  • Suatu sistem teori penyakit memberikan rasional bagi pengobatan
  • Suatu sistem teori penyakit menjelaskan “mengapa”
  • Sistem-sistem teori penyakit seringkali menjalankan peran kuat dalam memberi sanksi dan dorongan norma-norma budaya sosial dan moral
  • Suatu sistem teori penyakit dapat memberikan rasional bagi pelaksanaan-pelaksanaan konservasi

 

 

 

 

 

Categories: Anthropology Tags:
  1. November 19th, 2015 at 15:13 | #1

    sumbernya dari mana kakak ?? 🙂

    • November 23rd, 2015 at 02:15 | #2

      sumbernya dari materi kuliah kak tapi saya review lagi dengan bahasa saya sendiri :), terimakasih sudah berkunjung 😀

  2. December 1st, 2015 at 08:31 | #3

    sudah bagus ka, biar lebih menarik jangan dibikin point-point tetapi paragraf saja hehe

  3. December 2nd, 2015 at 06:21 | #4

    berasa jadi dokter. dokter tradisonal. eh.. dokter masyarakat. haha

  4. December 2nd, 2015 at 06:52 | #5

    bisa di beri sumber buku atau bacaan yang relevan?

  1. No trackbacks yet.