MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN #5

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
DISUSUN OLEH:
NAMA : IKA ASRI MULYO
NIM : 7101415190
PRODI : PENDIDIKAN AKUNTANSI A
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu sosial pasti mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena ilmu sosial bersifat dinamis yaitu selalu mengikuti perkembangan zaman.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tak kan ada tanpa ada masa lalu, maka dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah termasuk juga manajemen. Sebelum kita mempelajari manajemen alangkah baiknya kita mempelajari sejarah perkembangan manajemen agar kita lebih senang dalam mempelajari manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud manajemen?
1.2.2 Bagaimana proses sejarah manajemen?
1.2.3 Bagaimana perkembangan awal manajemen?
1.2.4 Apa saja prinsip dan fungsi manajemen?
1.2.5 Apa saja sarana manajemen?
1.2.6 Apa saja aliran yang ada dalam manajemen?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian manajemen.
1.3.2 Untuk mengetahui proses sejarah manajemen.
1.3.3 Untuk mengetahui perkembangan awal manajemen.
1.3.4 Untuk mengetahui prinsip dan fungsi manajemen.
1.3.5 Untuk mengetahui sarana manajemen.
1.3.6 Untuk mengetahui aliran yang ada dalam manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

2.2 Sejarah Manajemen
Beberapa orang melihat sejarah manajemen sebagai konseptualisasi modern yang terlambat.Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip manajemen di masa pra-modern akhir. Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria dan pembangun piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.
Abad 19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19 . Pelaku ekonomi klasik Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney,James Watt dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M.Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.
Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikro ekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:
• Manajemen sumber daya
• Manajemen operasi atau produksi
• Manajemen strategi
• Manajemen pemasaran
• Manajemen keuangan
• Manajemen informasi teknologi
2.3 Perkembangan Awal Teori Manajemen
Ada dua tokoh manajemen ,yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yang akan dibahas disini, yaitu: Robert Owen dan Charles Babbage .
Robert Owen ( 1771-1858)
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia. Menekankan penting unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar,pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja, membagun perumahan yang lebih baik bagi karyawan dan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang barang dengan murah.Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa,bilamana terhadap mesin dan faktor produksi diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan,demikian pula pada tenaga kerja,apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi,kesehatan,tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan,kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
Table 1.1.: Sejarah Perkembangan Teori Manajemen
Periode Waktu Aliran Manajemen Kontributor
1870-1930 Manajemen Ilmiah Fedrick w taylor
Frank dan Lilian Gilbreth
Henry Gannt
Harington
Emerson
1900-1940 Teori Henti Fayol
Jame J Mooney
1930-1940 Hubungan manusiawi Hawthorne Studies
Eltion Mayo
Fritz Roenhlisberger
Hugo Monsterberg
1940- Sekarang Manajemen Modern Abraham Maslow Chris Argyris, Douglas Mcgregor, Edgar schien, David Mcclelend, Robert Blake dan Jane Mauton , Ernest Dale, Peter Drucker dan sebagai nya, serta ahli – ahli operation research( Management science)
Charles Babbage (1792-1871 )
Charles Babbge, seorang profesor matematika dari inggris, mencurahkan banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien. Babbge adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesifikasinya.Dia percaya bahwa aplikasi prinsip prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja,karena pekerjaan dilakukan dengan efektif dan efisien.Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dalam penerapan prinsip prinsip manajemen.Pembagian kerja (devision of labour) mempunyai beberapa keunggulan,yaitu:
1.Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman pengalaman yang baru,
2.Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan kepe
kerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja,
3.kecakapan dan keahlian orang bertambah karena bekerja terus menerus dalam
tugasnya,
4.Adanya perhatian pada pekerjaanya sehingga dapat meresapi alat alatnya
karena perhatiannya pada itu itu saja.

2.4 Prinsip dan Fungsi Manajemen
Prinsip manajemen
Prinsip dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Prinsip merupakan dasar, namun tidak bersifat mutlak karena prinsip bukanlah umum. Dalam hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip bersifat fleksibel dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.
Prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of management) teridiri dari:
Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional/subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya prinsip the right man in the right place akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja.Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.

Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
Kesatuan perintah (Unity of command)
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk melaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of direction) tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan loancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik
Setian karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.
Penggajian Pegawai
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian haris dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upaya lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.
Pemusatan (Centralization)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)
Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
Keadilan dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
Stabilitas kondisi karyawan
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.
Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.
Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
Semangat Kesatuan, Semangat Korp
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.
Fungsi manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
Perencanaan (Planning)
Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.

Pengorganisian (Organizing)
Pengorganisasian atau organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antarbagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Menggerakkan (Actuating)
Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
Pengawasan (Controling)
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
2.5 Sarana Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Toolsmen, money, materials, machines, method, dan markets. merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu
Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
2.6 Aliran Manajemen
1.Teori Manajemen Klasik
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja, membangun perumahan yang lebih baik bagi karyawan dan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akan menaikkan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital machines”. Charles Babbage (1792 – 1871), seorang professor matematika dari Inggris, mencurahkan banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien. Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik.

2. Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar tahun 1900-an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai “bapak manajemen Ilmiah”. Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi.
Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management,yaitu
1.Menghilangkan sistem coba coba dan menerapkan metode metode ilmu pengetahuan dalam setiap unsur unsur kegiatan,
2.Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu,selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja,
3.Setiap petugas harus menerapkan hasil hasil ilmu pengetahuan dalam menjalankan tugasnya,
4.Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Kemudian pada tahun 1868–1924 dan 1878–1972 pasangan suami istri Frank dan Lillian Gilberth memberikan kontribusinya, Frank Gilberth, seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemen yang diilhami Taylor. Sedangkan Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasannya dalam bukunya yang berjudul The Psychology of Management. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir : membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup. Pada tahun 1861 –1919 Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan:
(1) kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen,
(2) seleksi ilmiah tenaga kerja,
(3) sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas,
(4) penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
Tahun 1853–1931 Harrington Emerson datang dengan mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal.

3. Teori Organisasi Klasik
Henry Fayol seorang industrialis perancis (1841 –1925), mengemukakan teori dan teknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan umum). Fayol membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang semuanya saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah :
(1) teknik – produksi dan manufacturing produk,
(2) komersial–pembelian bahan baku dan penjualan produk,
(3) keuangan (finansial)-perolehan dan penggunaan modal,
(4) keamanan –perlindungan karyawan dan kekayaan,
(5) akuntansi–pelaporan dan pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan neraca, dan pengumpulan data statistic,
(6) manajerial.

4. Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi (perilaku manusia atau neoklasik) muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi teoriorganisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Hugo Munsterberg (1863 –1916) dan Mayo (1880 –1949) merupakan dua tokoh yang memberikan kontribusi dalam aliran ini.

5. Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan yang lain di bangun atas dasar manajemen ilmiah,dikenal dengan aliran kuantitatif.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Atas dasar uraian makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepimimpinan (leading) dan pengawasan (controlling). Adanya berbagai aliran manajemen di antaranya teori manajemen klasik, manajemen ilmiah, teori organisasi klasik, aliran hubungan manusiawi, dan aliran manajemen modern.
3.2 Saran
Akhirnya makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen” dapat penulis selesaikan. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dari berbagai pihak:
1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah.
2. Untuk para mahasiswa, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai pelengkap belajar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi hasil makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dizhakatraSEJARAHPERKEMBANGANMANAJEMEN.com
https://www.PengantarManajemen.com

https://SejarahmanajemenALLMANAGEMENTINSIGHTCATATANPERKULIAHAN.com

MATERI STAND UP COMEDY ABDUR ARSYAD #4

Ini adalah materi stand up comedy dari Abdur Arsyad juara 2 Stand Up Comedy Indonesia season 4. #4
INDONESIA IBARAT KAPAL TUA

Indonesia ibarat kapal tua yang berlayar tak tahu arah.
Arahnya ada tetapi para Nahkoda kita yang tidak bisa membaca
Mungkin bisa membaca tetapi tertutup oleh hasrat yang membabi buta,
Hasrat tuk hidupi keluarga,kolega,atau bahkan istri muda.
Dari dulu, dari teriakan kata merdeka,sampai sekarang teriakan kata follback donk kakak..
Indonesia jauh dari kata sejahtera.
Indonesia ibarat kapal tua yang terdiri dari penumpang berbagai rupa,ada yang dari Sumatra,Jawa,Kalimantan,Bali,hingga Papua,semua bersatu dalam nusantara.

Nahkoda pertama,sang proklamator bersama Hatta.
Membangun bangsa dengan semangat pancasila,
Pernah berkata mampu guncangkan dunia dengan 10 pemuda,tapi itu kan kurang satu untuk pemain sepak bola,kalau begini kapan kita mau masuk piala dunia???haha..

Nahkoda kedua,32 tahun berkuasa.
Dating dengan program bernama pelita,bapak pembangunan bagi mereka,
Tapi menurut saya itu tidak ada bedanya,tidak ada.
Penumpang bersuara berakhir di penjara,atau hilang di lautan tanpa berita.

Nahkoda ketiga, sang wakil yang naik tahta,mewarisi pecah belahnya orba,
Belum sempat menjelajah samudera,sudah terhenti ditahun pertama.
Dibanggakan di Eropa,dipermainkan di Indonesia,
Jerman dapat ilmunya kita dapat apa??
Antrian panjang nonton filmnya

Nahkoda keempat, sang kyai dengan hati terbuka.
Terhenti dalam sidang istimewa. Disaat tokoh tokoh reformasi berebut istana,
Sudah potong bebek saja,gitu saja kok repot..haha

Nahkoda kelima, nahkoda pertama seorang wanita
Dari tangan ibunya,bendera pusaka tercipta
Kata bapaknya berikan aku sepuluh pemuda,tp apa daya itu diluar kemampuan ibu tiga orang anak.
Jika mau sepuluh pemuda,ambil saja followersnya Raditya Dika,ceemunguut ea kakakk..haha

Nahkoda keenam,dua kali mengungguli perolehan suara,dua kali pula disumpah atas nama garuda.
Tp itu hanya awal cerita,cerita selanjutnya terpampang jelas dimedia..Century,Hambalan..

Nah,teman-teman sekarang kita dipimpin oleh nahkoda ketujuh.semoga pilihan kita tepat.
Yaitu memilih nahkoda yang mengerti suara rakyat,suara bahwa Indonesia bisa,
Bukan suara ea ea, aitakataa,atau follback donk kakakk..haha
Nahkoda yang mengerti arti Bhineka Tunggal Ika,bukan boneka milik Amerika…

Itu tadi materi dari Abdurahim Arsyad juara dua Stand Up Comedy Indonesia seasion 4.
Kalian bisa follow twitternya @abdurarsyad.

TERIMA KASIH

MANFAAT SAWI #3

Pernahkah anda makan sawi hijau???
Ternyata manfaat sawi hijau sangat banyak lho,,,,mari kita simak sama sama
1. Sawi hijau mengandung vitamin K, dimana vitamin ini sangat berguna untuk pembekuan darah,sehingga luka akan cepat mongering.
2. Menjaga daya tahan tubuh,sehingga tidak mudah sakit
3. Untuk pembentukan dan menjaga kualitas tulang,sehingga bisa menghambat pengeroposan tulang atau osteoporosis.
4. Menurunkan kadar kolesterol jahat penyebab stoke atau penyakit jantung yang mematikan,selain itu bisa untuk menurunkan kadar gula darah penyebab kencing manis.
5. Penghambat penyakit kanker.Dari berbagai penelitian sawi bisa menurunkan risiko terkena berbagai penyakit kanker seperti kanker payudara,kanker prostad,kanker ginjal,kanker paru paru dan kanker kandung kemih.
6. Serat pangannya yang cukup tinggi bisa membantu proses pencernaan.
7. Mencegah terjadinya penyakit gondok karena sayur sawi memiliki komponen kimia yang bisa mencegah pembengkakan kelenjar tiroid.
8. Sangat cocok bagi penderita anemia karena kandungan zat besi pada sawi mampu meregenerasi haemoglobin dengan sangat baik.
Nah,sudah tau kebaikan sawi hijau bukan???sekarang tunngu apa lagi,mari kita konsumsi sawi hijau..
Bagi yang bingung,nih saya berikan resep masakan yang bahan bakunya dari sawi,,mari kita simak…
CAH BABAT SAWI
Bahan-bahan:
• Sawi secukupnya
• ¼ kg kembang kol
• 1 kg babat
Bumbu-bumbu:
• 6 biji bawang merah
• 3 siung bawang putih
• Merica secukupnya
• 1 potong jahe
• 1 sendok makan tepung kanji
• Garam,gula,bumbu penyedap secukupnya
Cara membuat:
• Babat dicuci bersih,dibuang kulitnya yang kasar dan direbus hingga empuk.
• Cuci sawi dan potong kecil kecil.
• Bawang merah dan bawang putih diiris dan ditumis,bumbu-bumbu yang lain dihaluskan dan dimasukkan kedalam tumisan tadi
• Kalau sudah berwarna kuning,babat yang sudah matang dan potongan sawi dimasukkan,tuangkan sedikit air,lalu bubuhi kecap kental,beri kanji yang diberi air dulu dan masak hingga matang
• Cah Babat Sawi sudah siap disajikan.

MEMBANGUN RUMAH ILMU UNTUK MEWUJUDKAN KAMPUS KONSERVASI BEREPUTASI DENGAN MENJADIKAN UNNES BEBAS ROKOK#2

Kita tentu tidak asing lagi dengan yang namanya rokok,berbagai macam rokok dijual di Indonesia. Pembelinya mulai dari anak anak hingga orang tua. Bahkan ada kasus yang mana anak balita sudah merokok. Hal itu terjadi karena sang balita meniru perilaku orang sekitar yang merokok,karena memang balita adalah peniru yang ulung. Dan ditambah lagi orang tua yang tidak melarang balita tersebut untuk merokok,mereka beralasan bahwa hal tersebut tidak akan berlangsung lama dan jika tidak diberi rokok akan mengamuk, tapi nyatanya balita tersebut direhabilitasi atau diasuh oleh KPAI. Karena jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi kesehatan sang balita.
Kasus lainnya adalah ada seorang ibu bersama anaknya yang diusir dari sebuah tempat karena meminta tempat yang bebas rokok, tetapi malah dibentak dan diusir oleh beberapa orang yang merokok. Seharusnya pemerintah memberi tempat khusus bagi perokok,bukan ditempat umum yang notabennya banyak anak kecil yang sensitif terhadap asap rokok. Dan bagi perokok tolong peduli terhadap orang disekitar anda,mereka terganggu oleh asap rokok kalian.
MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER SERANGAN JANTUNG,IMPOTENSI,GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.
Itulah bunyi iklan dari produck rokok, apakah itu sebuah iklan?? Iklan tersebut menyuruh kita untuk menjauhi rokok. Jika sudah tahu seperti itu kenapa masih banyak yang merokok??? Menurut saya kebanyakan sifat masyarakat Indonesia adalah menyukai tantangan,penasaran. Jadi mereka penasaran untuk mencoba yang dilarang..
MEROKOK MEMBUNUHMU.
Itu juga salah satu iklan dari rokok. Disitu sudah jelas bahwa merokok dapat membunuhmu. Kalian ingin mati lebih cepat??merokoklah.
Pada iklan di atas kesannya kita disuruh memilih antara menjauhi rokok atau mati karena rokok..
Perokok pasif lebih berbahaya dari pada perokok aktif…kok bisa???
Hal tersebut karena seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga sampai lima kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dr. Widyastuti Soerojo dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. “Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.” Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.
Jika tahu begitu mengapa masih merokok, merokok tidak ada gunanya,lebih baik uang untuk membeli rokok digunakan untuk makan makanan yang bergizi,dan jauhi rokok jika ingin sehat.

Jadi berhentilah merokok,sayangi dirimu dan orang disekitarmu.

Tulisan ini saya buat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award Universitas Negeri Semarang, tulisan ini saya tulis sendiri dan tidak plagiat.

TERIMAKASIH

MEMBANGUN RUMAH ILMU UNTUK MEWUJUDKAN KAMPUS KONSERVASI DENGAN CARA PARA MAHASISWA MENGIKUTI ORGANISASI#1

Untuk mewujudkan UNNES menjadi Universitas Konservasi yang bereputasi tinggi tentu tidak lepas dari peran mahasiswa itu sendiri. Salah satu caranya karena kita sebagai mahasiswa adalah dengan aktif dalam berbagai organisasi dan berbagai perlombaan agar bisa mengharumkan UNNES dalam berbagai bidang seperti essay, karya ilmiah, debat nasional, dan berbagai lomba lainnya.
Masalahnya adalah mahasiswa cenderung mementingkan akademik dari pada organisasi atau pelatihan pelatihan.dan jujur saya juga masih beranggapan seperti itu,karena saya beranggapan bahwa kuliah ya untuk mendapat IPK tinggi.
Tetapi ternyata dalam kenyataan di dunia kerja, saat kita melamar kerja, ijazah kita tidak dibaca,ijazah hanya sebagai legalitas saja, yang menjadi penilaian utama adalah softskill,pengalaman,pengetahuan,kreativitas dan empati yang tinggi terhadap sesama.
Saya pernah mendengar bahwa mendapat IPK tinggi adalah tanggung jawab kita kepada orang tua,mengikuti kegiatan yang berguna bagi rakyat (aksi) adalah tanggung jawab kita kepada masyarakat.karena kita kuliah sebagian biaya adalah dari pajak,dan pajak adalah dari rakyat,mereka membayar pajak untuk membiayai kita kuliah padahal anak mereka sendiri tidak kuliah. Jadi untuk apa IPK tinggi jika tidak bisa berguna bagi masyarakat.
Mendapat IPK tinggi adalah kewajiban kita kepada orang tua,sebagai orang tua tentu mereka ingin anaknya sukses dan mudah mencari pekerjaan,salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah melalui mendapat IPK tinggi. Sebagai anak kita tidak boleh mengecewakan hati mereka,sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menuruti keinginan mereka. Hal tersebut juga untuk mengangkat harkat dan martabat keluarga.
Dan sekarang saya sudah mulai sadar bahwa tugas mahasiswa tidak hanya kuliah saja tetapi juga membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memperoleh hak-haknya.
Jadi intinya adalah tugas dan tujuan mahasiswa sebagai berikut:
• Aksi Hebat
• IP 4
• Lulus Tepat
• Iman Kuat
• Full Manfaat.
Percuma kuliah kalau setelah lulus tidak mengerti apa apa. Apalagi sekarang sudah sampai pada MEA,yang mana pesaing kita tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga luar negeri. Jika kita tidak memiliki keahlian,kreativitas,dan empati terhadap orang lain maka akan kalah dengan orang lain yang lebih baik dari kita,oleh karena itu harus seimbang antara ilmu,keahlian dan agama. Kita harus melakukan yang terbaik untuk diri sendiri,orang tua dan masyarakat agar bisa berguna. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi sesama.

Tulisan ini saya buat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang, tulisan ini tulisan saya sendiri dan tidak plagiat.

TERIMA KASIH