Untuk mewujudkan UNNES menjadi Universitas Konservasi yang bereputasi tinggi tentu tidak lepas dari peran mahasiswa itu sendiri. Salah satu caranya karena kita sebagai mahasiswa adalah dengan aktif dalam berbagai organisasi dan berbagai perlombaan agar bisa mengharumkan UNNES dalam berbagai bidang seperti essay, karya ilmiah, debat nasional, dan berbagai lomba lainnya.
Masalahnya adalah mahasiswa cenderung mementingkan akademik dari pada organisasi atau pelatihan pelatihan.dan jujur saya juga masih beranggapan seperti itu,karena saya beranggapan bahwa kuliah ya untuk mendapat IPK tinggi.
Tetapi ternyata dalam kenyataan di dunia kerja, saat kita melamar kerja, ijazah kita tidak dibaca,ijazah hanya sebagai legalitas saja, yang menjadi penilaian utama adalah softskill,pengalaman,pengetahuan,kreativitas dan empati yang tinggi terhadap sesama.
Saya pernah mendengar bahwa mendapat IPK tinggi adalah tanggung jawab kita kepada orang tua,mengikuti kegiatan yang berguna bagi rakyat (aksi) adalah tanggung jawab kita kepada masyarakat.karena kita kuliah sebagian biaya adalah dari pajak,dan pajak adalah dari rakyat,mereka membayar pajak untuk membiayai kita kuliah padahal anak mereka sendiri tidak kuliah. Jadi untuk apa IPK tinggi jika tidak bisa berguna bagi masyarakat.
Mendapat IPK tinggi adalah kewajiban kita kepada orang tua,sebagai orang tua tentu mereka ingin anaknya sukses dan mudah mencari pekerjaan,salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah melalui mendapat IPK tinggi. Sebagai anak kita tidak boleh mengecewakan hati mereka,sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menuruti keinginan mereka. Hal tersebut juga untuk mengangkat harkat dan martabat keluarga.
Dan sekarang saya sudah mulai sadar bahwa tugas mahasiswa tidak hanya kuliah saja tetapi juga membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memperoleh hak-haknya.
Jadi intinya adalah tugas dan tujuan mahasiswa sebagai berikut:
• Aksi Hebat
• IP 4
• Lulus Tepat
• Iman Kuat
• Full Manfaat.
Percuma kuliah kalau setelah lulus tidak mengerti apa apa. Apalagi sekarang sudah sampai pada MEA,yang mana pesaing kita tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga luar negeri. Jika kita tidak memiliki keahlian,kreativitas,dan empati terhadap orang lain maka akan kalah dengan orang lain yang lebih baik dari kita,oleh karena itu harus seimbang antara ilmu,keahlian dan agama. Kita harus melakukan yang terbaik untuk diri sendiri,orang tua dan masyarakat agar bisa berguna. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi sesama.
Tulisan ini saya buat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang, tulisan ini tulisan saya sendiri dan tidak plagiat.
TERIMA KASIH