Archive for November, 2015
(Tema: Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi) RUMAH ILMU BERARSITEKTUR HIJAU #2
Rumah ilmu untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi dapat diwujudkan melalui pilar-pilar dalam konservasi. Berikut adalah 7 pilar konservasi UNNES:
- Biodiversity conservatory
Adalah keanekaragaman hayati , dengan menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati itu sendiri kita sudah turut andil dalam konservasi
2. Paperless policy
Adalah suatu tindakan yang mengurangi penggunaan kertas , jadi kita bisa lebih memanfaatkan teknologi masa kini yang sudah canggih. karena kertas terbuat dari kayu maka jika kita melakukan paperless kita jg akan meminimalisir pohon yang ditebang untuk dijadikan kertas, tetapi mungkin yang ada di daerah pelosok yang blm terdapat teknologi blm bisa melakukan ini. semoga pemerintah dapat memeratakan teknologi untuk seluruh daerah nusantara Bangsa Indonesia , aminnnnnn 🙂
3. Green architecture and internal transportation
arsitektur dan transportasi internal yang ramah lingkungan. kebetulan saya sendiri itu prodinya arsitektur hehe maaf ya perkenalan juga. arsitektur ramah lingkungan itu arsitektur yang membangun dengan mengutamakan penghijauan bukan hanya terpaku dengan bangunannya saja. dan juga untuk transportasi nya itu harus hemat bbm dan nyaman untuk dinaiki secara massal.
4. Waste management
Ialah pengelolaan atau daur ulang sesuatu yang sudah terpakai ,menggunakan 3R yaitu REDUCE, REUSE, dan RECYCLE. REDUCE merupakan tindakan mengurangi samapah pembuangan, REUSE adalah menggunakan kembali sesuaatu yang masih bisa atau layak dipakai , dan yang terakhir adalah RECYCLE. ini merupakan tindakan mendaur ulang kembali sesuatu , contaohnya kompos.
5. Clean energy
ialah udara yang bersih , yaitu dengan mengurangi polusi udara yang diciptakan dari kendaraan bermotor , CFC , dll masih banyak lagii hehe
6. Etika seni dan budaya
hal ini adalah menjaga kelestarian seni dan budaya yang ada , karena setiap daerah pasti mempunyai kesenian budayanya masing – masing. maka dari itu perlu dilestarikan agar tetap terjaga kesenian budayanya.
7. kader konservasi
membentuk kader konservasi yang akan melaksanakan dan membuat kontribusi nyata untuk sebuah tindakan yang konsrvatif. dengan itu diharapkan kader konservasi dapat mengajak masyarakat untuk berperan langsung dalam konservasi.
Dari 7 pilar tersebut, saya akan mengambil Greeb Architecture sebagai pokok bahasan kita dalam membangun rumah ilmu untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi. Sebelum membahas lebih jauh lagi, berikut adalah pengertian arsitektur hijau menurut para ahli.
Menurut Profesor Brenda Vale dan Doktor Brenda Vale. Perlu diketahui, kedua pakar ini merupakan arsitek, penulis, peneliti, sekaligus ahli dalam bidang arsitektur berkelanjutan. Mereka mengemukakan bahwa arsitektur hijau merupakan suatu pendekatan desain bangunan yang berfokus pada sumber daya alam yang dipakai baik material bangunan, bahan bakar selama pembangunan, dan peran dari bangunan tersebut. Mereka menambahkan bahwa arsitektur hijau bukan merupakan konsep yang wajib diikuti, melainkan berguna sebagai pengingat supaya para pelaku arsitektur tidak mengabaikan konsep ini.
Terdapat enam prinsip yang mempengaruhi arsitektur hijau, antara lain :
Pemanfaatan energy
Adaptasi iklim setempat
Pemakaian sumbaer daya 3R (Recycle, Reuse, Replace)
Peran optimal bangunan
Pemenuh kebutuhan penghuni
Penerapan secara komprehensif
MANFAAT ARSITEKTUR HIJAU
- mengurangi emisi CO2 melalui pemanfaatan bahan bangunan dan system struktur yang ramah lingkungan terutama konsumsi semen yang menghasilkan CO2 dan menyerap energy yang besar pada proses produksinya.
- meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”
(Tema: Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi) RUMAH ILMU KONSERVASI PENCETAK GENERASI BANGSA YANG BAIK #1
Rumah ilmu merupakan suatu tempat atau wadah untuk kita mendapat wawasan atau ilmu. Secara singkat, rumah ilmu berarti tempat belajar.
Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa rumah ilmu harus dibangun dengan penuh kenyamanan, mengingat fungsinya adalah untuk pembelajaran. Baik dari segi situasi, kondisi, arsitektur bangunan, dan lain-lain.
Kehidupan bangsa ini akan menjadi baik apabila memiliki generasi muda penerus bangsa yang baik pula, maka dari itu generasi muda sekarang harus dipersiapkan dengan matang. Salah satu caranya adalah memberikan rumah ilmu atau tempat belajar (universitas) yang nyaman kepada generasi muda agar harapannya setelah keluar dari rumah ilmu tersebut dapat tercetak generasi-generasi yang luar biasa.
Universitas bereputasi konservasi adalah strategi yang paling tepat untuk mewujudkan suatu rumah ilmu yang nyaman bagi pembelajaran para generasi penerus bangsa kita ini.
Universitas Negeri Semarang (Unnes) adalah universitas konservasi. Konservasi memang telah menjadi visi universitas ini. Lengkapnya, universitas konservasi bertaraf internasional yang sehat, unggul, dan sejahtera.
Di kampus Sekaran, 12 Maret 2010, keberadaan Unnes sebagai universitas konservasi telah dideklarasikan. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh hadir dan meresmikannya.
Dengan deklarasi itu, seluruh warga Unnes bertekad untuk selalu menjunjung tinggi prinsip perlindungan, pengawetan, pemanfaatan, dan pengembangan secara lestari terhadap sumber daya alam dan budaya luhur bangsa. Unnes juga menempatkan konservasi sebagai wujud tridarma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Gemanya, tentu saja, diharapkan sampai di kampus-kampus lain yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Unnes: Kelud, Bendan, Pegandan, Karanganyar, dan Tegal. Dengan begitu, makin kuatlah persenyawaan itu.
Bingung dengan makna dari konservasi? Berikut adalah beberapa pengertian konservasi menurut:
- KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (KBBI)
Konservasi/kon·ser·va·si/ /konsérvasi/ n 1 pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian; 2 proses menyaput bagian dalam badan mobil, kapal, dan sebagainya untuk mencegah karat.
- Wikipedia.com
Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris, (Inggris)Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan.
- Ilmu Lingkungan
- Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
- Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam
- (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik.
- Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan
- Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan lingkungan alaminya.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”
TARIAN EMBEG KHAS BANJARNEGARA
https://butikjdd.files.wordpress.com/2013/01/images-29.jpg
Indonesia memang kaya akan kesenian yang unik dan beraneka ragam, khususnya tari. Setiap daerah pasti mempunyai kesenian tari tersendiri yang menjadi ciri khas daerah tersebut.Salah satu daerah yang mempunyai kesenian tari yang unik adalah Banjarnegara, yaitu embeg atau didaerah lain biasa dikenal dengan kuda lumping.
Embeg atau kuda lumping merupakan kesenian tari yang menggunakan peralatan berupa kuda buatan yang terbuat dari anyaman dari bambu yang kemudian dicat warna warni. Anyaman ini kemudian diberi aksesoris berupa mata, rambut, ekor, dan tali untuk memudahkan pemakaiannya dalam menari biasanya dalam tarian ini dimainkan oleh 10 orang pemain atau lebih yang diiringi suara gamelan, gendhing, gong, dan lain-lain, serta seorang sinden yang melantunkan lagu jawa dan campursari.
Keunikan dari kesenian tari ini yaitu adanya unsur mistis.Biasanya para penari mengalami kesurupan, kemudian melakukan atraksi kekebalan dan kekuatan.Atraksi yang biasa mereka lakukan seperti makan rumput, bunga, daging, atau ikan mentah, mengupas kelapa dengan gigi, makan beling (pecahan kaca), dan atraksi kekebalan tubuh terhadap golok maupun pecut.
Hal unik lainnya yaitu adanya ritual yang dilakukan sebelum memulai pertunjukan. Biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah. Mengingat pertunjukan ini memang biasanya dilakukan dilapangan terbuka. Selain itu kesenian kuda lumping ini biasa juga ditampilkan pada acara- acara tertentu pada perayaan hari kemerdekaan, pesta rakyat, hajatan dan lain – lain.
Festival Embeg Bergengsi I yang digelar oleh Paguyuban Kuda Kepang Banjarnegara Memetri Budaya Amrih Aja Ilang (Bambu Aji). Embeg dan kuda kepang, meupakan nama lain dari kuda lumping.
Festival kesenian rakyat ini diikuti oleh 31 grup kuda lumping berasal dari seluruh kecamatan.Di Banjarnegara terdapat ratusan group, bahkan di beberapa tempat ada grup berusia tua dan lestari dari generasi ke generasai secara turun temurun.
Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara, Otong Tjundaroso, mengatakan, masyarakat sebenarnya sudah akrab dengan embeg. Kesenian berupa gerak tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan dari anyaman bambu menggambarkan bentuk kuda itu, pada masa lalu memnjadi bagian dari hidup masyarakat desa.
Tarian embeg biasanya dipertunjukkan di tempat keramaian untuk memeriahkan suasana seperti pada acara hajatan.Salah satu daya tariknya, adalah ketika beberapa pemain kerasukan indang embeg dengan berbagai polahnya seperi makan beling, mengupas kelapa dengan gigi dan dicambuk bertubi-tubi.
Menurut Otong, Dewan Kesenian Banjarnegara ke depan akan terus mengakomodir kesenian rakyat termasuk embeg dengan menggelar festival setiap tahun. Embeg tumbuh subur dan masing-masing grup menampilkan berbagai gaya modern. “Ini banyak kaum muda yang tertarik mengikuti kepada kesenian embeg,” katanya
BEBEK YANG DAPAT MENGELUARKAN KOTORAN DAN KEJAYAAN PRANCIS
Bentuknya terlihat seperti bebek.Mengeluarkan bunyi sepertii bebek.Ia berdiri menaikan kepala ketika peliharaannya megulurkan tangan untuk memberi mereka butiran-butiran dedak. Ia akan memanjangkan lehernya ke depan, menyosor dedak dengan paruhnya, lalu menelannya, persis seperti seekor bebek. Kemudian ia akan mengeluarkan kotoran di atas lempengan perak—persis seperti seekor bebek?
Hanya saja ia bukan bebek, setidaknya bukan bebek sungguhan. Ia adlah seekor brbrk mekanis, sebuah mesin yang penuh berisi tuas, roda gigi dan pegas yang membuatnya bergerak, meniru perilaku seekor brbrk. Satu sayap saja terdiri dari 400 bagian komponen.Pada masa itu dianggap sebagai keajaiban besar.
Ketika itu tahun 1739, bertempat di Paris, Prancis.Kotoran bebek itu menarik sangat banyak perhatian dari berbagai Negara di Eropa. Orang-orang terkagum-kagum akan kehebatan penciptanya yang dapat mebuat sebuah karya yang menyerupai makhluk hidup. Mereka menonton benda itu bergerak dan makan, menelan, dan kemudian mengeluarkan kotoran dalam keheranan bahwa mesin yang menakjubkan dan hebat itu ternyata dapat dibuat. Bahkan filosof besar Voltaire ikut meliha bebek itu dan menulis “Tanpa bebek yang dapat mengeluarkan kotoran ini, tidak ada yang dapat mengingatkan kita akan kejayaan Prancis” (Voltaire, dikutip dalam Wood, 2002, hal. 27).
Baiklah, Anda mungkin akan bertanya-tanya, lalu apa masalahnya? Mengapa mainan mekanis ini dianggap sebagai sebuah kejaiban? Zaman sekarang ini kita bahkan bisa melihat figure-figur yang jauhhh lebih rumit danrealistis di setiap taman yang bertema. Tapi ingat, saat itu adalah abad ke delapan belas dan alat seperti itu sangat jarang ditemukan.Ketertarikan public yang amat besar pada bebek Prancis yang menakjubkan itu adalah bagian dari kekaguman baru terhadap berbagai macam mesin dan peralatan yang ditemukan dan disempurnakan untuk digunakan dalam sains, industry, dan hiburan.
Daftar Pustaka
Schultz, P. Duane., dan Sydney ellen Schultz. 2014. Sejarah Psikologi Modern: A History Of Modern Psychology. Nusamedia
MENELAN SELANG KARET—SEBUAH KELAKAR PERGURUAN TINGGI?
Apakah Anda mau dengan suka rela menelan sebuah selang karet sampai masuk ke dalam perut Anda?Kemudian menuangkan air panas ke dalam selang karet tersebut? Lalu menuangkan air es ke dalamnya hanya untuk keperluan riset psikologi? Apakah Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk memutuskannya?
Jika menjadi seorang mahasiswa pasca sarjana jurusan psikologi di Cornell University yang berada di utara New York sekitar awal abad kedua puluh, Anda pasti akan diminta atau didesak untuk melakukan hal tersebut. Dan Profesor Edward Bradford Titchener, psikolog yang melakukan eksperimen tersebut, adalah sesosok figure yang begitu berkuasa sehingga hamper semua mahasiswanya setuju untuk melakukan hal-hal yang seringkali sangat tidak pantas dimintanya atas nama sains. Para mahasiswa ini menyediakan data untuk system psikologi yang dikembangkannya. Bagaimana caranya?Mereka melakukan suatu bentuk introspeksi.
Introspeksi adalah sebuah usaha serius di Cornell pada masa itu, dan para mahasiswa pasca sarjana Titchner berdedikasi pada pekerjaan meraka.Lihatlah eksperimen selang perut ini misalnya; mereka dimminta menelan selang karet untuk mempelajari sensitivitas organ-organ internal mereka. Para mahasiswa ini menelan selang karetnya pada pagi hari dan selang ini akan tetap berada di tempatnya sepanjang hari ituu. Anda bisa membayangkan betapa tidak nyamannya menjalankan aktivitas sehari-hari dengan elang karet di kerongkongan Anda.Banyak mahasiswa yang muntah sebelum mereka dapat membuat selang itu sampai ke perut mereka.Pada waktu yang telah ditentukan sepanjang hari itu para mahasiswa ini pergi ke laboraturium untuk menerima air panas yang dituangkan ke dalam selang karet tersebut.Kemudian mereka melapoorkan sensasi-sensasi yang mereka alami. Selanjutnya mereka akan mengulang proses itu dengan air es. Dalam eksperimen lainnya para mahasiswa membawa buku catatan mereka ke kamar mandi supaya mereka dapat mencatat perasaan dan sensasi yang mereka alami ketika mereka mengeluarkan urin atau feses mereka.Dan selanjutnya ada studi tentang seks, sebuah contoh data yang hilang dalam sejarang sebelum akhrnya ditemukan kembali.
Para mahasiswa yang sudah menikah diminta untuk menctat sensasi-sensasi elementer dan perasaan yang mereka rasakan ketika berhubungan seks dan diminta menempelkan alat pengukur tertentu pada tubuh mereka untuk mencatat repon-respon psikologis. Riset ini pada waktu itu tidak banyak dipublikasikan.Baru terungkap pada 11960 oleh Cora Friedline, salah satu mahasiswa Titchener, dalam sebuah kuliah yang disampaikannya di Randolph-Macon College di Lynchburg, Virginia.Studi tersebut sudah menjadi sesuatu yang diketahui umum di kampus Cornell pada masa itu, tetapi memberi reputasi sebagai tempat tak bermoral bagi laboraturium psikologi. Ibu asrama di asrama putri tidak akan memperbolehkan para mahasiswi di asramanya untuk mengunjungi laboraturium itu setelah hari gelap. Dan ketika ada kabar burung bahwa ada konndom yang dilekatkan pada selang karet perut yang ditelan oleh para mahasiswa, percakapan di asrama, begitu menurut Friedline, adalah bahwa laboraturium itu, “bukan tempat yang amanuntuk dikunjungi siapapun”.
DAFTAR PUSTAKA
Schultz, P. Duane., dan Sydney ellen Schultz. 2014. Sejarah Psikologi Modern: A History Of Modern Psychology. Nusamedia