IKE'S BLOG

Just another Jejaring Blog Unnes Sites site

MENELAN SELANG KARET—SEBUAH KELAKAR PERGURUAN TINGGI?

Posted by IKE SEPTIANI PERTIWI On November - 12 - 2015

Apakah Anda mau dengan suka rela menelan sebuah selang karet sampai masuk ke dalam perut Anda?Kemudian menuangkan air panas ke dalam selang karet tersebut? Lalu menuangkan air es ke dalamnya hanya untuk keperluan riset psikologi? Apakah Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk memutuskannya?
Jika menjadi seorang mahasiswa pasca sarjana jurusan psikologi di Cornell University yang berada di utara New York sekitar awal abad kedua puluh, Anda pasti akan diminta atau didesak untuk melakukan hal tersebut. Dan Profesor Edward Bradford Titchener, psikolog yang melakukan eksperimen tersebut, adalah sesosok figure yang begitu berkuasa sehingga hamper semua mahasiswanya setuju untuk melakukan hal-hal yang seringkali sangat tidak pantas dimintanya atas nama sains. Para mahasiswa ini menyediakan data untuk system psikologi yang dikembangkannya. Bagaimana caranya?Mereka melakukan suatu bentuk introspeksi.
Introspeksi adalah sebuah usaha serius di Cornell pada masa itu, dan para mahasiswa pasca sarjana Titchner berdedikasi pada pekerjaan meraka.Lihatlah eksperimen selang perut ini misalnya; mereka dimminta menelan selang karet untuk mempelajari sensitivitas organ-organ internal mereka. Para mahasiswa ini menelan selang karetnya pada pagi hari dan selang ini akan tetap berada di tempatnya sepanjang hari ituu. Anda bisa membayangkan betapa tidak nyamannya menjalankan aktivitas sehari-hari dengan elang karet di kerongkongan Anda.Banyak mahasiswa yang muntah sebelum mereka dapat membuat selang itu sampai ke perut mereka.Pada waktu yang telah ditentukan sepanjang hari itu para mahasiswa ini pergi ke laboraturium untuk menerima air panas yang dituangkan ke dalam selang karet tersebut.Kemudian mereka melapoorkan sensasi-sensasi yang mereka alami. Selanjutnya mereka akan mengulang proses itu dengan air es. Dalam eksperimen lainnya para mahasiswa membawa buku catatan mereka ke kamar mandi supaya mereka dapat mencatat perasaan dan sensasi yang mereka alami ketika mereka mengeluarkan urin atau feses mereka.Dan selanjutnya ada studi tentang seks, sebuah contoh data yang hilang dalam sejarang sebelum akhrnya ditemukan kembali.
Para mahasiswa yang sudah menikah diminta untuk menctat sensasi-sensasi elementer dan perasaan yang mereka rasakan ketika berhubungan seks dan diminta menempelkan alat pengukur tertentu pada tubuh mereka untuk mencatat repon-respon psikologis. Riset ini pada waktu itu tidak banyak dipublikasikan.Baru terungkap pada 11960 oleh Cora Friedline, salah satu mahasiswa Titchener, dalam sebuah kuliah yang disampaikannya di Randolph-Macon College di Lynchburg, Virginia.Studi tersebut sudah menjadi sesuatu yang diketahui umum di kampus Cornell pada masa itu, tetapi memberi reputasi sebagai tempat tak bermoral bagi laboraturium psikologi. Ibu asrama di asrama putri tidak akan memperbolehkan para mahasiswi di asramanya untuk mengunjungi laboraturium itu setelah hari gelap. Dan ketika ada kabar burung bahwa ada konndom yang dilekatkan pada selang karet perut yang ditelan oleh para mahasiswa, percakapan di asrama, begitu menurut Friedline, adalah bahwa laboraturium itu, “bukan tempat yang amanuntuk dikunjungi siapapun”.

DAFTAR PUSTAKA

Schultz, P. Duane., dan Sydney ellen Schultz. 2014. Sejarah Psikologi Modern: A History Of Modern Psychology. Nusamedia

Add your comment


Skip to toolbar