Universitas Negeri Semarang (Unnes) adalah salah satu universitas konservasi. Konsevasi adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memerhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan. Unnes juga memiliki 7 pilar konsevasi yaitu: konservasi keanekeragaman hayati, arsitektur hijau dan sistem transportasi internal; pengelolaan limbah; kebijakan nirkertas; energi bersih; konservasi etika, seni, dan budaya; dan kaderisasi konservasi. Selain mengedepankan pentingnya konservasi Unnes juga tetap mengedepankan fungsi Universitas yang sesungguhnya yaitu sebagai sarana mencari dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya bagi semua kalangan.

Untuk menjadikan kampus sebagai tempat belajar namun juga sebagai sarana konservasi maka sebagai mahasiswa kita bisa membuat taman di sekitar lingkungan kampus dengan menanam berbagai tumbuhan hijau. Pembangunan gedung atau bangunan juga harus menerapkan arsitektur hijau yaitu perencanaan bangunan yang berusaha meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Transportasi internal juga bisa diterapkan di lingkungan kampus sebagai cara mendukung konservasi. Transportasi internal adalah perangkat konservasi yang berwawasan lingkungan, yakni transportasi yang seminimal mungkin menggunakan energi yang tidak menghasilkan gas rumah kaca yang telah ditengarai sebagai pemicu terjadinya pemanasan global (global warming). Program transportasi hijau harus didukung oleh semua pihak juga didorong untuk berjalan kaki, bersepeda, dan tidak menggunakan kendaraan bermotor baik itu roda dua atau roda empat di lingkungan kampus. Penerapan transportasi hijau di Unnes sudah lumayan bagus, namun tidak sebagus di tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenanakan jika tahun sekarang hanya beberapa orang saja yang menerapkan program transportasi hijau di lingkungan kampus. Mereka berpikir jika menerapkan program tersebut mereka akan merasa lelah dan keberatan jika keman-mana harus berjalan kaki dan tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bermotor. Padahal jika program tersebut diterapkan dengan baik maka untuk menciptakan kampus hijau akan lebih mudah.

Jadi, untuk menciptakan lingkungan kampus yang hijau dan asri namun tetap memperhatikan fungsi kampus yang sesungguhnya, kita bisa mendukung program transportasi hijau tersebut. Mungkin terdengar susah jika kita harus beraktivitas di lingkungan kampus dengan berjalan kaki dan tidak menggunakan kendaraan bermotor, namun jika kita berusaha dan berkeinginan penuh untuk menciptakan lingkungan kampus hijau maka secara perlahan kita akan terbiasa dan akan mendukung program transportasi hijau di lingkungan Unnes.

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Leave a Reply


Skip to toolbar