Assalamualaikum 🙂 , apa kabar semuanya? Tentu sangat istimewa ya, dan semoga selalu berada dalam limpahan rahmat-Nya. Disini saya ingin sedikit share tentang perjalanan menemukan arti hidup saya.
Sebelumnya, perkenalkan saya Ivana Natasya, saya anak ke-3 dari 3 bersaudara. Saya mempunyai 2 kakak perempuan yang sangat baik dan perhatian, saya dilahirkan oleh seorang ibu yang sangat mulia dan seorang ayah yang penyanyang dan berwibawa.
Sejak kecil saya hanya tinggal dirumah bertiga dengan ibu dan nenek saya karena ayah harus kerja di tempat yang jauh dan kakak bersekolah di tempat yang jauh pula. Memang sejak kecil semua kebutuhan dan hal yang saya inginkan dapat terpenuhi seperti; membeli mainan, membeli baju, membeli apapun yang saya inginkan pada waktu itu. Saya benar-benar ingat betapa senangnya saya ketika hal apapun yang saya inginkan dapat terpenuhi, bisa dikatakan saya lebih beruntung dari teman-teman saya waktu itu.
Ketika saya telah beranjak remaja, saya masih memikirkan hal-hal yang saya sukai, seperti jalan-jalan bersama teman, menonton acara TV yang sampai lupa waktu dan sebagainya. Tapi , jika saya sedang berada dalam sebuah masalah saya langsung berlari ke pelukan ibu. Menurut saya, ibu adalah tempat bersandar yang paling nyaman, kita dapat bercerita apapun kepada ibu tanpa takut ada yang mengetahui. Ibu akan selalu setia kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun untuk kita.
Ketika saya remaja, saya mulai berfikir, bahwa dibalik kesenangan yang terus saya nikmati ini, ada ibu saya yang sedih selama bertahun-tahun belakangan ini. Ibu tidak pernah menceritakan apapun tentang kesedihannya, tetapi terkadang saya dapat melihat kesedihan itu dari tatap matanya. Saya mulai mengerti bahwa beliau sangat menginginkan keluarga yang utuh, dan tinggal di dalam satu atap yang sama. Begitu juga yang saya rasakan, saya juga merindukan keluarga yang utuh, yang tidak hanya dalam 1 tahun hanya bisa bertemu beberapa hari saja.
Saya senang karena akhirnya ayah saya memutuskan untuk resign dari kerjanya dan memilih untuk tinggal bersama di rumah. Hal ini juga tidak terlepas karena faktor usia ayah yang semakin tua, dan juga keinginan kakak agar ayah beristirahat di rumah. Mulai saaat itu perubahan besar saya alami, memang masalah biaya sekolah kakak saya menanggung itu, namun untuk memenuhi keperluan lain ibu dan ayah berwirausaha di rumah. Ibu dan ayah rela bangun sangat pagi untuk menyiapkan usaha mereka demi memenuhi kebutuhan hidup saya, inilah yang harus saya ubah dalam hidup yaitu tidak egois dengan kesenangan saya sendiri.
Seiring saya beranjak dewasa, saya mulai mengerti keadaan keluarga saya. Saya sangat merasakan perbedaan yang sangat besar ketika saya kecil dan saya sekarang. Apa yang sebenarnya yang harus saya lakukan di dunia ini? Saya terus mencari dan akhirnya jawaban itu saya dapatkan. Ketika itu saya memutuskan untuk berhijab, memang terkadang masih tidak betah karena panas dan terkadang telinga terasa sakit,tetapi karena dorongan dari kakak dan teman-teman saya , Alhamdulillah sampai saat ini hijab menjadi kebutuhan saya. Keajaiban yang pertama kali saya rasakan ketika menggunakan hijab adalah ternyata memakai hijab lebih dingin dan tidak terasa panas walaupun saat terik matahari, yang kedua hijab seperti pelindung bagi perempuan. Ketika saya memutuskan untuk terus berhijab , saya juga semakin dekat dengan Allah SWT.
Ketika saya meniti kehidupan di jalan Allah, banyak sekali cobaan dan godaan yang saya alami. Terkadang saya benar-benar ingin menyerah dan putus asa, tetapi saat itulah Allah selalu menunjukkan kuasa-Nya kepada saya. Subhanallah… banyak sekali hal-hal di luar dugaan saya yang membuat saya semakin beriman kepada-Nya.
Ada salah satu hal yang membuat saya sampai sekarang masih tidak percaya, yaitu keinginan saya untuk kuliah dan mendapat beasiswa bidikmisi. Allah Maha Melihat, Maha Mendengar apapun yang saya inginkan, ketika lingkungan sekitar menjatuhkan keluarga saya karena keinginan saya yang terlalu tinggi, ketika usaha ayah dan ibu mencari uang dengan gigih, ketika banyak tetesan air mata yang keluar saat saya berdoa, ketika harapan terbesar keluarga agar saya dapat menjalani hidup yang lebih baik kedepannya, ketika itu juga Allah mengabulkannya.
Kini saya terus menjalani hidup ini dan masih sama seperti hari kemarin, saya akan terus berusaha dan memohon kepada Allah untuk hidup saya dan keluarga saya yang lebih baik. Didalam fikiran saya hanya bagaimana cara untuk mendapatkan rahmat dan ridha Allah dan bagaimana menggunakan waktu yang tersisa ini untuk dapat membuat ayah dan ibu bangga, hanya itu yang ada di dalam benak saya sekarang. Hal terbesar dalam hidup saya yang ingin saya temukan adalah bagaimana cara agar saya, kakak,ayah dan ibu dapat bertemu di alam kekal dalam keluarga yang lebih bahagia.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Terimakasih telah mampir membaca 🙂
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti bidikmisi blog award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”