Vertical Garden, Pemanfaatan Dinding sebagai Media Tanam
Posted by: Irma Nur Aulia in Uncategorized No Comments »Vertical garden adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak. Vertical Garden juga sering disebut dengan vertical landscape yang merupakan hasil kreasi inovatif untuk menumbuhkan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan, dengan keberhasilan menemukan sistem pertumbuhan tersebut menyebabkan berkurangnya beban yang harus ditopang pada sebuah dinding sehingga memudahkan dalam penataan desain taman vertikal dalam skala dinding yang luas serta jalan keluar bagi pembuatan taman pada lokasi yang terbatas ketersedian lahannya.
Dengan konsep vertical garden, ruang tanam/space bisa jauh lebih besar dibanding dengan taman konvensional, bahkan jumlah tanaman yang dapat ditanam bisa beberapa kali lipat jumlahnya, sehingga dapat menambah ruang hijau secara sangat signifikan. Vertical Garden dapat diaplikasikan di berbagai bangunan (outdoor maupun indoor), pagar, carport, serta dinding-dinding pembatas lainnya, sehingga terlihat lebih indah dan tidak monoton berupa dinding yang keras, tapi lebih terkesan alami, bahkan dapat menyerupai lukisan yang sangat artistik.
Vertikal garden atau dinding hidup juga dapat menjadi sarana untuk pembangunan kembali sebuah taman hijau dari lahan – lahan yang semakin langka. Tanaman dapat memurnikan suhu udara maupun air yang tercemar dengan menyerap nutrisi terlarut, bakteri mengisikan dengan mineral komponen organik untuk membuat mineral bagi tanaman sendiri.
Dari segi lingkungan, taman vertikal ini merupakan sistem yang hidup untuk mengurangi kadar polusi pada sebuah ruangan atau sebuah wilayah dan dengan adanya keberadaan taman vertical pada satu area dapat menciptakan iklim mikro yang lebih menyejukan.
Untuk membuat vertikal garden, ada beberapa syarat-syarat tanaman yang harus diperhatikan antara lain :
1.Bobot Tanaman
tanaman yang digunakan untuk vertikal garden sebaiknya tanaman yang ringan, karena daya dukung dan tampung dari vertikal garden terbatas.
2. Kecepatan Tumbuh
Pilihlah tanaman-tanaman yang kecepatan tumbuhnya relatif sama sehingga tidak ada yang mendominasi ataupun tertinggal. Jenis tanaman yang tumbuhnya terlalu cepat antara lain: liana, kacang-kacangan, antanan dan ubi kuning.
3. Hindari Tanaman Rambat
Sebagian orang mengira jika tanaman rambat sangat cocok untuk vertikal garden. Namun pendapat itu keliru, karena tanaman rambat memerlukan ruang/space untuk tumbuh yang luas dan pertumbuhannya cepat. Akibatnya, tanaman tersebut bisa menutupi seluruh area sehingga kesan taman menjadi monoton dan tidak lebih dari rambatan tanaman hias.
4. Kebutuhan Cahaya
Secara umum tanaman terbagi dua, yaitu tanaman butuh cahaya penuh (matahari langsung) dan butuh naungan. Mengingat kebutuhan ini, maka tanaman yang membutuhkan cahaya penuh ditempatkan di bagian paling atas. Secara bertahap ke bawah, penempatannya diatur sehingga terjadi gradasi cahaya di mana tanaman yang paling memerlukan cahaya minim ditempatkan paling bawah.
Untuk membuat vertical garden tidak sulit seperti yang kita pikirkan. Tidak perlu modal yang besar untuk membuatnya karena kita bisa memanfaatkan botol-botol yang sudah tidak digunakan sebagai media atau pot untuk media tanam. Kita bisa melukis botol-botol tersebut untuk menambah nilai seni agar menarik. Tanaman untuk vertical garden ada kriterianya sendiri seperti yang telah dijelaskan diatas. Contohnya seperti sirih merah, kuping gajah, tanduk rusa, lili paris, crypthantus, kucai, neoregelia, kadaka.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Unversitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”.