Apa sih rumah ilmu konservasi itu? Yuk kita kupas lebih lanjut tentang rumah ilmu konservasi….
Rumah sendiri artinya sebuah bangunan yang kokoh berdiri dan dijadikan tempat tinggal untuk jangka waktu tertentu. Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah suatu usaha sadar menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Sedangkan konservasi artinya pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya (menurut peraturan perundang-undangan). Jadi rumah ilmu konservasi adalah suatu bangunan yang dijadikan tempat melakukan suatu kegiatan dan pemahaman manusia untuk mengelola sumber daya alam hayati secara efektif dan efisien.
Sebagai bangunan, rumah berbentuk ruangan yang memiliki atap dan dinding. Jika kita aplikasikan kedalam rumah ilmu konservasi (Universitas negeri Semarang), atap dan dinding tersebut kita ibaratkan sebagai nilai karakter konservasi dan perilaku karakter konservasi. Ada 8 nilai karakter konservasi yang harus dimiliki dan dilaksanakan oleh mahasiswa, yaitu : nilai inspiratif, nilai humanis, nilai peduli, nilai inovatif, nilai sportif, nilai kreatif, nilai kejujuran dan nilai keadilan. Selain itu, seorang mahasiswa harus memiliki perilaku konservasi yang didasarkan pada 7 pilar konservasi yang dimiliki Unnes, antara lain :
- Pilar keanekaragaman hayati,
- Pilar energi bersih,
- Pilar bangunan hijau dan transportasi internal,
- Pilar kebijakan nikertas,
- Pilar pengelolaan limbah,
- Pilar etika seni dan budaya,
- Pilar kader konservasi.
Universitas Negeri Semarang atau lebih dikenal dengan Unnes menempati peringkat ke- 48 sebagai kampus hijau sedunia versi UI Greenmetric. UI Greenmetric merupakan penilaian tingkat kehijauan perguruan tinggi berskala internasional yang diinisiasi Universitas Indonesia. Dan peringkat ke- 4 untuk tingkat nasional dengan skor 6165 setelah Universitas Indonesia (skor 6379), Institut Pertanian Bogor (skor 6363), dan Universitas Diponegoro (skor 6172).
Tahun 2013, program ini diikuti 301 perguruan tinggi yang tersebar di 61 negara. Indikator penilaian berdasar atas lokasi dan kelengkapan perguruan tinggi, energi dan perubahan iklim, manajemen limbah, penggunaan air, transportasi, dan pendidikan.
Dengan adanya prestasi tersebut, Unnes sedang gencar-gencarnya melakukan konservasi dilingkungan universitas untuk mewujudkan visi dari Unnes. Visi dari Unnes sendiri adalah menjadi universitas konservasi bertaraf internasional yang sehat, unggul dan sejahtera. Salah satunya dengan mata kuliah Pendidikan Konservasi bagi mahasiswa baru 2015. Pendidikan Konservasi merupakan mata kuliah yang baru bagi mahasiswa Unnes. Dimana mata kuliah Pendidikan Konservasi ini mengajarkan tentang apa sih itu konservasi, bagaimana sikap konservasi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan lain-lain. Selain itu, di Unnes juga terdapat hutan mini, instalasi pengelolaan biogas di Rusunawa putri, embung, shelter bus, gedung serba guna, dan rumah kompos.
Tanpa aksi nyata yang dilakukan oleh warga Unnes, visi Unnes tidak dapat terwujud. Oleh karena itu, kita sebagai warga Unnes harus bersama-sama mewujudkannya dengan ikut serta dalam berbagai kegiatan konservasi. Sebagai contoh menanam pohon dilingkungan universitas, membuang sampah pada tempatnya (sampah organik dan sampah anorganik), mendukung kegiatan car free day, dan lain-lain.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Unversitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”.