Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Rumah Konservasi #1
Seperti yang kita ketahui sebelumnya Universitas Negeri Semarang adalah salah satu Universitas Konservasi dari banyaknya Universitas di Indonesia.
Arti dari konservasi itu sendiri adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan , memanfaatkan yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk memanfaatkan masa depan. Konservasi merupakan langkah yang ingin diwujudkan UNNES untuk menjadi Universitas yang mampu melindungi baik lingkungan sekitar kampus maupun melindungi moral mahasiswa. Salah satu tujuan kegiatan konservasi adalah memelihara dan melindungi tempat-tempat yang indah dan berharga, agar tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang wajar.
Di kampus Konservasi merupakan sebuah kata yang sakral bagi Civitas Akademika di Universitas Negeri Semarang. Dalam upaya meneguhkan diri menjadi sebuah Universitas konservasi Universitas Negeri Semarang melakukan berbagai progam kegiatan antara lain, gerakan penghijauan kampus, gerakan pengunaan model transportasi non bahan bakar fosil, pemilahan sampah, pengelolaan sampah organik menjadi kompos, penagkaran rumah kupu-kupu, melakukan pendidikan konservasi beserta praktik-praktiknya. Tetapi dalam pelaksanaannya ada yang tidak berjalan dengan sesuai rencana, contohnya pada saat saya melakukan pengenalan di Rumah Kompos banyak sekali sampah-sampah non-organik yang berserakan di tanah, padahal yang kita ketahui bahan-bahan non-organik sangat sulit sekali diuraikan butuh waktu lama untuk menguraikannya. Contoh positif yang dilakukan di berbagai jurusan di Universitas Negri Semarang adalah Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi, pada minggu depan tepatnya pada tanggal 28 november 2015 akan melakukan kegiatan Bakti Sosial Lingkungan pembersihan sampah-sampah di Pantai Demak. Hal tersebut dapat disimpulakan bahwa pendidikan konservasi dapat mempengaruhi seseorang untuk berbuat sosial baik dalam kampus maupun kegitan yang di luar kampus juga. Tidak lupa di di lungkunga sekitar MIPA juga tidak boleh menggunakan kendaraan, sehingga para mahasiswa banyak yang jalan kaki untuk sampai dikelasnya hal tersebut berkaitan dengan kampus konsevasi yaitu ramah lingkungan.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikutu Bidikmisi Blog Award di Universitas Negri Semarang. Tulisan ini adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”