Yang kita tahu Universias Negri Semarang adalah jiwa-jiwa konservasi. Sebelum saya menulis lebih dalam tentang Mewujdkan Rumah Konservasi. Pengetian Konservasi menurut apa yang saya tahu adalah melesarikan dan membudidayakan lingkungan baik flora maupun fauna untuk sekarang dan untuk kehidupan di masa yang akan datang. Namun America Dictionari berpendapat konservasi adalah menggunakan sumber daya alam unuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama. Menurut ilmu konservasi, konservasi adalah uapaya efesiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusiyang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatnya.
Di Universitas Negri Semarang sendiri mempunyai 7 pilar konservasi yaitu Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal, Biodiversitas, Energi Bersih, Seni Budaya, Kaderisasi Konservasi, Kebijakan Nir kertas, dan Pengolahan Limbah.
Pada Arsitektur Hijau dan transportasi Internal UNNES hal ini bertujuan agar mengurangi atau dapat melakukan efesiensi sumber daya mineral, air dan energi sehingga mampu menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan masyarakat , mampu mengurangi sampah, polusi, kerusakan lingkungan. Hal ini membentuk budaya ramah lingkungan pada lingkunan kampus. UNNES juga mengembangkan jalur sepeda dan jalan kaki yang sampai saat ini telah dilaksanakan.
Biodiversitas. UNNES telah menegmbangkan “Taman Keanekaragaman Hayati” yang meliputi progam penghijauan, pemilahan sampah organik dan anorganik, dan pengolahan kompos.
Progam Energi Bersih memanfaatkan sumber energi terbarukan dan penggunaan teknologi energi dengan maksud hemat energi. Selain sosialisasi terhadap civitas akademika UNNES dan lingkungan sekitar kampus juga melaksanakan green energy.
Seni Budaya, bersamaan dengan upaya konservasi secara ekologi, penguatan pada aspek sikap dan perilaku pada segenap warga UNNES serta lingkungan sekitarnya yang mencerminkan nilai konservasi menjadi progam konservasi di budang budaya.
Kaderisasi Konservasi melalui progam ini merupakan peningkatan kader konservasi baik lingkungan UNNES maupun masyarakat sekitar UNNES. Kegatan yang dilakukan adalah penjaringan kader, pelatihan kader melalui pendidikan konservasi, sosialisasi, dan memperluas kerjasama dengan pihak terkait konservasi.
Kebijakan Nir kertas. UNNES menggunakan progam ini dikarenakan akan mengurangi banyak sampah-sampah di lingkungan UNNES. Kebijakan Nir Kertas diharapkan konsumsi kertas akan semakin ditekan tanpa mengurangi efektifitas kerja dan meruapak salah satu upaya dalam pencegahan pemanasan global.
Pengolahan Limbah seperti daur ulang kertas, plastik, logam. Sejak tahun 2009 UNNES telah melaukan pemisahan sampah organik dan anorganik di setiap gedung UNNES.
Upaya lain yang dapat digunakan untuk membangu rumah konservasi dapat dengan cara Pelatihan Pembibitan dan Budidya Tanaman Langka, Pelatihan dan Pembuatan Biopori, Penghijauan, Database Keanekaragaman Hayati dan masih banyak lagi yang dapat kita lakukan, namun dalam progam ini harus didasari dengan niat ikhlas pada diri kita dan kesadaran masing-masing setiapa orang agar progam ini dapat terlaksana sesuai denagn tujuan awala dalam progam tersebut.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikutu Bidikmisi Blog Award di Universitas Negri Semarang. Tulisan ini adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”