RSS

Belajar Keikhlasan dari Sehelai Daun

life is

Selamat Senin! The first work day in this week. Maybe it’ll make you annoyed cause you must leave your holiday but life must go on whatever happend to this life we are prohibit to give up. Keep fight ya guys!

Merasa lelah, merasa jenuh dan merasa bosan dengan kehidupan yang dijalani pastinya pernah dirasakan oleh semua orang. Tapi bagaimana seseorang menanggapi rasa tersebut adalah hal yang berbeda. Larinya bisa ke hal-hal yang positif dan bisa juga ke hal-hal yang negatif, ini jangan sampai ya guys, naudzubillah. Nah, untuk bisa lebih mensyukuri hidup dan tidak terus berkeluh kesah dengan kehidupan, kita sebenarnya bisa belajar dari daun loh guys. Daun? Memang bisa? Bisa, bisa banget malah.

Daun, apasih daun itu? Daun adalah salah satu bagian dari tanaman yang memiliki peran sentral untuk kelangsungan hidup tanaman, dimana disana terjadi proses fotosintesis yang akan menghasilkan makanan yang akan menentukan hidup matinya tanaman. Selain itu, daun juga akan menghasilkan oksigen yang digunakan oleh manusiadan hewan untuk bernapas.

Lalu apa yang terjadi jika daun tersebut lepas dari tangkainya? Dia akan jatuh ke tanah dan bercampur dengan sampah-sampah lainnya. Apakah tidak bermanfaat lagi? Meskipun tugasnya untuk membuat makanan dan supplier oksigen telah usai dan daun akan hancur bersama tanah yang diurai oleh bakteri namun ia tetap memberi manfaat untuk bisa menyuburkan tanah. Subhanallah..

Betapa daun mengajarkan kepada kita sebuah penerimaan yang indah, keikhlasan dan kebermanfaatan. Apapun yang terjadi di dunia ini adalah skenario indah Tuhan yang sangat indah bila kita mampu memaknainya, senantiasa bersyukur dan ridha atas pemberian-Nya akan mampu membuat kita jatuh setenang daun yang gugur.

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.” – Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin  *uc

sumber gambar: google, editing by mine


Your Comment






Lewat ke baris perkakas