Puisi Ayah

Ayah
Karya : Khansania Zulfa

Tak terasa begitu cepat berlalu
Tiga tahun lebih aku tak melihatmu
Tak melihat senyummu
Dan tak melihat tutur katamu

Ayah…
Kau pergi nan jauh disana
Pergi tuk selama-lamanya
Pergi meninggalkan ibu
Dan anak-anakmu

Ayah…
Masih terasa goresan luka akan kepergianmu
Masih terbayang kenangan indah bersamamu
Masih terukir indah namamu dalam benakku

Ayah…
Kau meninggalkan ku disaat aku belum bisa membagiakanmu
Kau meninggalkan ku disaat aku belum bisa membalas jasa-jasamu

Ayah…
Hanya do’a yang bisa kupersembahkan untukmu
Do’aku akan selalu mengiringi perjalananmu
Semoga kau bahagia disana
Aku sayang kamu wahai Ayahku…!

Parikan Konservasi

Jalan-jalan ing Jakarta lan Bekasi
Ing Bekasi ketemu Pak Bisri
Ayo kanca mbudidaya konservasi
Supaya lingkungan katon asri

Menyang sawah nandur pari
Parine kanggo gawe sego
Ayo kanca latare padha di tanduri
Ben disawang ning ati lego

Mlaku-mlaku temu Pak Bed
Pak Bed isih nandur pari ing sawah
Mrih lingkungan ora reged
Mbuwang regedan ing tempat sampah

Pantun Konservasi

Jalan-jalan beli trasi
Belinya di toko Bapak Pusri
Budayakan Konservasi
Agar lingkungan indah nan asri

Naik taxi pergi ke Bekasi
Di Bekasi bertemu Bapak Maman
Ayo laskar muda konservasi
Ciptakan lingkungan sehat dan nyaman

Beli donat bersama Susi
Bedi donatnya di pasar tanah abang
Ciptakan kader konservasi
Guna lingkungan indah hatipun senang

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi#2

Kader konservasi untuk masyarakat yang lebih baik

Universitas Konservasi atau Kampus Konservasi adalah sebutan bagi Universitas Negeri Semarang. Mengapa demikian ? Universitas Negeri Semarang merupakan Universitas yang proses pembelajarannya untuk membangun spirit mahasiswa, tentang lingkungan untuk pembangunan berwawasan masa kini dan memerhatikan generasi masa mendatang. Dimana di Universitas Negeri Semarang ini mengajarkan akan pentingnya budaya konservasi yaitu mahasiswanya diajarkan untuk peka terhadap lingkungan.

Di Universitas Negeri Semarang, seorang mahasiswa harus memiliki perilaku konservasi yang didasarkan pada tujuh pilar konservasi yang dimiliki Unnes. Tujuh pilar konservasi tersebut yakni konservasi keanekaragaman hayati; arsitektur hijau dan sistem transportasi internal; pengelolaan limbah; kebijakan nirkertas; energi bersih; konservasi, etika, seni, dan budaya; dan kaderisasi konservasi.

Untuk mewujudkan Universitas konservasi yang bereputasi diperlukan adanya peran dari mahasiswa. Mengingat pilar konservsi ketujuh yaitu pilar kaderisasi konservasi. Dimana pilar ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai konservasi secara berkelanjutan melalui sosialisasi, pelatihan, pendidikan, dan pelaksanaan yang berbasis konservasi. Dalam hal ini kaitannya dengan peran mahasiswa dimana mahasiswa diharapkan untuk bisa menjdi seorang kader konservasi. Salah satunya dengan sosialisasi untuk menciptakan atau membangun rumah ilmu. Rumah ilmu disini dapat diartikan sebagai tempat sumber ilmu. Wujud membangun rumah ilmu ini bertujuan untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat. Dimana diperlukannya pengetahuan, kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan. Mahasiswa sebagai kader konservsi dengan adanya rumah ilmu dimaksudkan agar mahasiswanya mampu berperan aktif dan mampu menyosialisasikan nilai-nilai konservasi, nilai-nilai lingkungan dalam rumah ilmu tersebut. Sehingga mahasiswa mampu mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam membudidayakan konservsi dan upaya pelestarian serta keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Dan guna untuk mencipakan masyarakat yang lebih baik lagi yang mampu membuat perubahan akan lingkungan yang nyaman, aman, damai, asri dan sejahtera.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah hasil karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi#1

Wujudkan laskar muda konservasi untuk masa depan yang akan datang

Ingatkah kita dengan judul jingle lagu OSMB 2015 ? Ya, Laskar Muda Konservasi. Lagu itu mengingatkan kita akan awal menjadi seorang mahasiswa baru dimana kita dituntut untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang ada di Universitas Negeri Semarang ini. Saat awal menjadi mahasiswa baru kerap kita dengar kata “KONSERVASI”. Kata konservasi tersebut sangat asing bagi kita, bagi mahasiswa baru. Sejatinya mahasiswa baru yang belum mengerti apa-apa, belum mengerti seluk beluk Unnes, dan juga belum mengenal apa saja yang ada di Unnes.
Ternyata, setelah resmi dikatakan sebagai mahasiswa Unnes, kata konservasi merupakan semboyan atau jargon dari Universitas Negeri Semarang. Apabila ada yang berseru dengan kata “UNNES” kita jawab dengan “Konservasi”. Dan Universitas Negeri Semarang sendiri terkenal dengan Kampus Konservasi, kampus atau universitas yang melaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat menerapkan konsep yang mengacu pada prinsip-prinsip konservasi (perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari) baik konservasi terhadap sumberdaya alam. seni dan budaya yang berwawasan lingkungan. Jadi dapat dikatakan bahwa konservasi adalah usaha melindungi dan melestarikan nilai budaya dan perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Universitas Negeri Semarang mengajarkan kita akan pendidikan konservasi, dapat dilihat dengan adanya mata kuliah Pendidikan Konservasi. Dimana mahasiswa Unnes diajarkan untuk cinta terhadap lingkungan dan mau untuk melestarikan budaya. Berdasar Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 27 Tahun 2012 tentang Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi mengembangkan 3 pilar tersebut menjadi 7 pilar utama konservasi, seperti yang tercantum dalam pasal 1 ayat 1, yaitu konservasi keanekaragaman hayati; arsitektur hijau dan sistem transportasi internal; pengelolaan limbah; kebijakan nirkertas; energi bersih; konservasi, etika, seni, dan budaya; dan kaderisasi konservasi. Dan setiap warga Unnes diharapkan mampu mendukung pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan konservasi tersebut. Yakni misalnya dengan membangun rumah ilmu. Rumah ilmu adalah tempat dimana kita untuk menimba ilmu atau pengetahuan, atau dapat dikatakan pula sebagai perwujudan dari sumber ilmu dimana ilmu itu berada. Membangun rumah ilmu dapat dikatakan bahwasannya seberapa besarkah kepekaan masyarakat luas terhadap lingkungan. Wujud dari membangun rumah ilmu diharapkan agar rumah ilmu tersebut menjadi pedoman atau sumber ilmu bagi masyarakat luas yang sejatinya Unnes sebagai kampus konservasi. Dengan adanya Rumah ilmu juga didapatkan agar mahasiswa dapat menghimbau dan mengajak masyarakat luas untuk mampu menerapkan ilmu tersebut atau menerapkan nilai-nilai yang berbasis konservasi. Mulai dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga lingkungan dan merawatnya dan lain sebagainya.

Kita sebagai mahasiswa Unnes. Mahasiswa yang menerapkan konservasi. Sepatutnya kita sebagai generasi muda. Laskar muda konservasi yang menjadi gelora perubahan bangsa hendaklah kita untuk junjung tinggi Pilar Konservasi. Karena masa depan bangsa ada di tangan generasi muda sekarang untuk menjadikan cinta tanah air, cinta lingkungan dan mampu melestarikan nilai budaya bangsa. UNNES …. KONSERVASI !!!

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah hasil karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”