Hikmah di balik setiap cobaan

Pernahkah anda merasakan kesedihan yang teramat dalam ?

Atau kepedihan dan kehampaan hati karena kehilangan?

Dan saat itu anda merasa menjadi seseorang yang amat tidak berdaya dan ketika asa itu telah hilang dari diri anda. Memang semua manusia diberi cobaan atau ujian oleh tuhan di dalam hidupnya. Tanpa memandang status, strata, ras,golongan,suku,agama, semua pasti pernah mendapat kesedihan atau duka. Entah kehilangan, sakit, kecelakaan, bencana alam, kemiskinan, rasa lapar, atau bahkan kematian. Permasalahan atau duka itu mungkin hanya singgah di kehidupan anda sebentar lalu anda diberi nikmat kebahagiaan kembali. Tapi, ada yang diberi cobaan berupa permasalahan dan duka yang tiada habis. Pernahkah anda berpikir untuk apa kiranya tuhan memberi cobaan kepada hambanya? Mungkin anda akan berpikir “kenapa harus ada hitam,jika putih itu indah?” “kenapa harus ada masalah?”. Terkadang kita merasa bahwa tuhan tidak adil pada diri kita. Kenapa orang lain diberi kebahagian sedangkan kita diberi musibah. Memang sifat manusia selalu suka menyalahkan daripada intropeksi terhadap dirinya. Di dalam Alquran telah dijelaskan bahwa allah akan memberi kemuliaan kepada siapa saja yang tetap tabah dan sabar apabila diberi musibah. Masihkah kalian ingat kisah nabi Ayub yang diberi musibah secara terus-menerus? nabi ayub merupakan orang yang termasuk kaya raya, punya anak banyak, istri yang cantik. Namun suatu ketika Allah menguji keimanan beliau dengan diambilnya anak nabi ayub satu persatu,pada saat itu beliau sangat merasa kehilangan dan sedih. Lalu beliau masih diberi cobaan berupa penyakit kulit yang menggerogoti tubuhnya sehingga tak satupun orang mau berada di dekatnya. Mereka menghina, mengusir, mencaci nabi ayub bahkan istrinya pun pergi meninggalkan beliau disaat seperti itu. Harta yang ia milikipun sedikit demi sedikit diambil oleh Allah. Akan tetapi beliau senantiasa bersabar dan selalu beribadah kepada Allah untuk memohon petunjuk dan jalan keluar serta diberi ketabahan dan tetap pada keimanan. Beliau menyadari bahwa apa yang dimiliki di dunia ini merupakan sebuah titipan dari Allah yang suatu waktu akan diambil kembali oleh pemiliknya yaitu Allah. Kisah nabi ayub ini dapat kita jadikan sebagai pelajaran hidup di masa sekarang bahwasanya Allah memberi cobaan kepada kita untuk mengukur ketaatan dan ketaqwaan kita kepadaNya. Bagi orang-orang yang tabah dan sabar maka allah akan memuliakan dengan pahala yang luar biasa, namun bagi mereka yang tidak sabar bahkan menjadi kafir maka mereka adalah termasuk orang yang merugi di dunia dan di akhirat. Sebenarnya cobaan dan ujian itu terdapat banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil, diantaranya yaitu:

  • Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada sang Khaliq.
  • Mendekatkan diri secara lahir dan batin kepada Allah SWT.
  • Menjadi pribadi yang lebih kuat, mandiri, sabar dalam menghadapi problema hidup.
  • Cobaan sebagai tolok ukur seberapa dalam keimanan kita kepada Allah, sehingga jika kita berhasil melaluinya dengan sabar dan ikhlas maka Allah telah menjanjikan pahala bagi kita.
  • Sebagai sarana berintropeksi diri terhadap dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan.

Apabila kita ditimpa musibah maka hendaknya kita bersabar dan memasrahkan kepada Allah bukan yang lain,kita menyadari bahwa apapun yang terjadi saat ini, nanti, besok tak terlepas dari kehendak dan kuasa Allah sebagai tuhan yang maha kuasa. Sebagai insan yang beriman kita memohon petunjuk kepadaNya agar diberi jalan keluar atas segala ujian yang kita hadapi. Dikala hati merasa gundah maka berpasrahlah kepada Allah, memohon petunjuk, banyak beristighfar, dan ikhlas atas segala sesuatu yang kita hadapi. Ikhlas dan pasrah disini bukan berati kita hanya merenungi nasib tanpa berusaha, namun kita harus tetap berusaha dan berdoa lalu memasrahkan kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah mempunyai rencana yang indah dibalik setiap kesedihan, airmata, sakit yang kau rasakan sekarang. Entah nanti, besok, lusa pasti allah tidak akan memberi cobaan kepada suatu kaum jika kaum itu tidak mampu menghadapinya. Jadi, setiap kita diberi cobaan pasti kita akan dapat melaluinya asalkan kita sabar dan ikhlas kepada Allah.

Apabila anda sedang ditimpa musibah saat ini, seberapa besarnya musibah itu hingga anda merasa bahwa anda tidak akan sanggup melaluinya. Senantiasa beristighfarlah kepada Allah zat yang maha mengetahui apa yang tidak manusia ketahui. Bersabarlah karena Allah tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan suatu kaum itu untuk melewatinya. Perbanyaklah doa dan beribadah supaya Allah memberi petunjuk jalan keluar untuk masalah yang dihadapi. Ingatlah bahwa segala sesuatu di dunia ini sudah digariskan oleh allah sebelum manusia lahir, manusia hanya bisa berusaha, berdoa dan memasrahkan hasilnya kepada sang pencipta. Katakan kepada masalah yang anda hadapi, “ Wahai masalah! Seberapa besarpun engkau dan seberapa sulit engkau, tapi aku punya ALLAH yang lebih BESAR”. Allah maha adil, sesudah duka, kesedihan, dan rasa pedih yang anda hadapi pasti akan diberi kebahagiaan suatu saat nanti entah kapan hanya Allah yang tahu. Seperti lirik lagu sebuah band papan atas indonesia “ Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini melakukann yang terbaik, tuhan pasti akan menunjukan kebesaran dan kuasaNya bagi hambanya yang tabah dan tak pernah putus asa, JANGAN MENYERAH!”. Janganlah menyerah dan berputus asa, karena allah telah menyiapkan kado terindah untuk anda jika anda berhasil melalui cobaan itu. Percayalah Allah itu maha adil, maha mengetahui, maha kuasa atas segala sesuatu di bumi ini, Allah maha besar lebih besar dari masalah itu, pasti Allah telah merencanakan yang terbaik bagi kita. Dan anda patut berbahagia ketika anda berhasil menyelesaikan masalah itu. Tunjukkan bahwa anda lebih kuat dan tegar dari masalah itu. Semoga Allah memberi petunjuk bagi orang-orang yang sabar dan beriman kepada allah.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Published by

laraskurniawati

Laras Kurniawati * 4301415050 *Pendidikan Kimia Universitas Negeri Semarang Tahun 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: