surat untuk ayah

Untuk Ayah

Dia yang dengan deraian peluh memperjuangkan nasibku

Tanpa berputus asa Ia melakukan sgala cara agar kami bahagia

Di dalam tetesan keringat perjuangannya,

Terselip harapan tulus kepada kami putra-putrinya

Di dalam setiap bait doa nya, diselipkan banyak nama kami

agar Tuhan selalu mengingat kami serta melindungi kami

Di dalam lapar dan dahaga yang ia rasa,

Ia berharap kami putra putrinya tak pernah merasakan kelaparan layaknya yang ia rasa

Ayah, bagaimana aku bisa membalas kasihmu

Lihatlah disini ayah.

Disini, di tempat yang jauh ini

Aku memperjuangkan harapan dan citamu

Andai engkau tahu begitu sulit aku meraih cita ini

Begitu berat aku menjalani hariku disini

Hanya doa ayah menguatkanku dan membuatku bertahan

Aku tahu aku harus berjuang,

Aku harus menempuh perjalanan ini dengan bekal doa ayah

Aku tahu ini baru permulaan

Aku sanggup menjalani ini agar ayah tak kecewa

Karena kecewamu adalah suatu penyesalanku

Maaf, kami belum bisa menjadi anak yang berbakti

Kami sering mengecewakan ayah

Tapi ayah tetap terbaik bagi kami

Terimakasih ayah, di dalam segala keterbatasan

Di dalam segala kegelisahan engkau mengajarkan kami tegar

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #2

Kader Konservasi

Alhamdulillah nih masih bisa diberi kesempatam buat menggunggah postingan kedua yang bertema “Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi”. Ya, kalau kemarin saya posting tentang KKN berbasis konservasi tapi kali ini saya membuat tulisan tentang Kader Konservasi. Ya, sebenarnya apa sih kader konservasi itu? Kader adalah orang-orang yang memiliki kualitas baik sebagai seorang pemimpin yang terpilih kemudian dididik dengan cara tertentu sehingga memiliki kemampuan, spiritualitas, kinerja, militansi, kerahasiaan, dan kemampuan melebihi anggota organisasi lain yang tidak terpilih (Pratama 2011). Jadi, untuk menemukan seorang kader konservasi maka dibutuhkan adanya kegiatan kaderisasi konservasi. Kaderisasi konservasi ini dapat dilakukan dengan pembinaan atau pendidikan secara afektif maupun psikomotorik di dalam kampus.

Lalu, kenapa mahasiswa dipilih sebagai salah satu kader konservasi?

  • Karena mahasiswa dianggap memiliki daya menjadi seorang kader konservasi dengan rasa idealisme yang tinggi dan semangat muda yang diharapkan melalui mahasiswa itu kegiatan konservasi dapat berjalan dan berkembang.
  • Mahasiswa sebagai generasi pemimpin bangsa ini di masa yang akan datang diharapkan mampu memiliki karakter konservasi agar suatu saat nanti tidak terjadi kerusakan lingkungan yang lebih parah dengan adanya kader-kader konservasi.

 

Kegiatan kaderisasi konservasi ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai konservasi secara berkelanjutan. Dengan memperhatikan kondisi lingkungan kita yang semakin hari semakin rusak dan bertambah parah maka perlu adanya sebuah tindakan nyata oleh seorang kader konservasi. Demi kelestarian bumi ini untuk anak cucu kita di masa depan maka lingkungan yang telah rusak ini harus dipulihkan dan dijaga apabila belum terkanjur rusak. Jika kita melakukan suau tindakan maka berpikirlah akan dampak yang ditimbulkan dari setiap perbuatan kita. Kegiatan kaderisasi konservasi ini merupakan satu dari ketujuh pilar konservasi yang digagas oleh Universitas Negeri Semarang. 7 pilar konservasi itu antara lain:

  • Konservasi keanekaragaman hayati
  • Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal
  • Pengelolaan limbah
  • Kebijakan nirkertas
  • Energi bersih
  • Konservasi etika, seni, dan budaya
  • Kaderisasi konservasi

Melalui 7 pilar konservasi tersebut mahasiswa diharapkan memiliki 11 nilai karakter konserrvasi yaitu:

  • Religius
  • Jujur
  • Cerdas
  • Adil
  • Tanggung jawab
  • Peduli
  • Toleran
  • Demokratis
  • Cinta tanah air
  • Tangguh
  • Santun

Sebagai seorang yang setiap hari kita hidup bergantung dari alam, maka tak sepantasnya kita merusak kelestarian alam titipan anak cucu kita. Mereka berhak menikmati segarnya air sungai yang bersih, hijaunya pegunungan, harumnya bunga, sayur mayur yang sehat, mereka berhak menikmati itu semua. Lalu pernahkah kita membayangkan bagaimana jadinya bumi ini jika peembangunan besar-besaran, penebangan pohon secara besar-beasaran, pembakaran hutan , eksploitasi mineral dan tambang yang merusak alam. Bencana banjir, longsor, asap, kelaparan, kekeringan. Tak sadar kah kita bahwa alam pun telah menjerit menerima perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab.

Kegiatan cinta lingkungan dapat dimulai dari hal kecil seperti,

  • Membuang sampah dengan metode pemisahan sampah organik dan anorganik, lalu mendaur ulang sampah organik untuk dijadikan biogas atau kompos. Sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi bahan kerajinan tangan seperti tas, sepatu, vas bunga, pot, sandal,hiasan dll.
  • Menghemat penggunaan energi di rumah dengan mematikan alat listrik yang sudah tidak digunankan.
  • Memanfaatkan lagi kertas yang masih bisa dipakai.
  • Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, atau membuat bahan bakar alami selain bahan bakar fosil yang lebih ramah lingkungan.
  • Merawat tumbuhan yang ada di sekitar kita agar tetap lestari.

Jadi, masih mau nih nggak peduli sama lingkungan kita sendiri?

Apa mau jika kita kehilangan anugerah berupa keindahan alam ini karena tingkah polah kita sendiri?

Sedikit kebaikan dan hal baik yang kita lakukan akan memberi dampak yang besar bagi orang lain.

Salam konservasi !

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #1

 

KKN sebagai Upaya Pendidikan dan Sosialisasi Konservasi

Lihatlah keadaan lingkungan di sekitar kita, banyak terjadi pencemaran air karena limbah, pencemaran tanah, polusi udara, kebakaran hutan, kekeringan, pencemaran air laut oleh limbah tambang, rusaknya alam indonesia karena serakahnya nafsu manusia. Jangan dulu kita melihat permasalahan di lingkup Indonesia, lihatlah dulu permasalahan lingkungan apa yang ada di lingkungan sekitar kita. Limbah rumah tangga yang menimbulkan bau tak sedap, sampah plastik menumpuk, pencemaran udara oleh asap kendaraan bermotor, pencemaran tanah oleh sampah dan pestisida. Sebenarnya di dalam hati kita masing-masing ada perasaan tidak nyaman dan ingin adanya perubahan agar lingkungan hidup kita tetap asri seperti dahulu. Namun kita tidak mungkin bisa mengulang waktu untuk mencegah kerusakan alam yang terjadi sekarang, tapi kita bisa mencegah agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah di masa yang akan datang, salah satunya adalah dengan gerakan peduli lingkungan atau konservasi.

Konservasi adalah upaya pelestarian dan perlindungan terhadap lingkungan dengan tetap memerhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk kelangsungan hidup sekarang dan kehidupan mendatang (buku konservasi universitas negeri semarang). Dari definisi konservasi tersebut dapat diambil makna konservasi sendiri yaitu semua kegiatan yang kita lakukan harus berdasarkan etika lingkungan dan memerhatikan keberlanjutan kondisi lingkungan yang saat ini telah ada agar tetap ada di masa mendatang. Di dalam diri setiap individu harus ditanamkan jiwa konservasi melalui pendidikan konservasi. Tujuan diadakannya pendidikan konservasi yaitu untuk megubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Nilai Karakter konservasi menurut Universitas Negeri Semarang ada 11, yaitu religius, jujur, cerdas, adil, tanggung jawab, peduli, toleran, demokratis, cinta tanah air, tangguh, dan santun. Diharapkan dengan adanya kesebelas nilai itu mahasiswa mahasiswi universitas negeri semarang dapat memiliki moral seperti yang diharapkan. Seorang mahasiswa dituntut untuk dapat melakukan tridharma perguruan tinggi meliputi Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat. Kita dapat memadukan antara konsep tridharma perguruan tinggi dengan 11 karakter konservasi Universitas Negeri Semarang melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan memasukkan kegiatan berbau konservasi ke dalam program kerja mahasiswa KKN, seperti :

  • Melakukan kerja bakti rutin untuk membersihkan sungai.
  • Melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan secara mendalam.
  • Melakukan kegiatan menanam pohon bersama di tempat gundul.
  • Mencari potensi alam di desa untuk dikembangkan tanpa merusak alam.
  • Memberi pengajaran dan pengenalan kepada anak-anak kecil tentang nilai karakter konservasi.

Kegiatan seperti itu diharapkan mampu memberi pengaruh kepada masyarakat agar lebih menghargai lingkungan untuk kelangsungan hidup anak cucu kita. Jadi, rumah ilmu tidaklah harus di kampus melalui kuliah atau diskusi saja tetapi jiga wujud nyata terjun di masyarakat sebagai salahsatu objek yang tepat dalam kemajuan kegiatan konservasi.

Manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan KKN berbasis Konservasi yaitu:

  • Meningkatnya kegiatan konservasi yang sedikit banyak dapat berpengaruh bagi lingkungan agar tetap lestari.
  • Melatih mahasiswa untuk mengabdi di masyarakat dengan tulus dan mahasiswa terlatih dan terampil hidup di masyarakat dalam menghadapi masalah-masalah di masyarakat.
  • Menanamkan sikap peduli lingkungan kepada masyarakat dan secara tidak langsung kita telah mengamalkan satu dari 11 nilai karakter konservasi yaitu peduli.
  • Sosialisasi seperti ini jika dilakukan terus menerus bukan tidak mungkin akan meningkatkan kelestarian lingkungan dan mengurangi perusakan lingkungan secara tidak langsung.

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Hikmah di balik setiap cobaan

Pernahkah anda merasakan kesedihan yang teramat dalam ?

Atau kepedihan dan kehampaan hati karena kehilangan?

Dan saat itu anda merasa menjadi seseorang yang amat tidak berdaya dan ketika asa itu telah hilang dari diri anda. Memang semua manusia diberi cobaan atau ujian oleh tuhan di dalam hidupnya. Tanpa memandang status, strata, ras,golongan,suku,agama, semua pasti pernah mendapat kesedihan atau duka. Entah kehilangan, sakit, kecelakaan, bencana alam, kemiskinan, rasa lapar, atau bahkan kematian. Permasalahan atau duka itu mungkin hanya singgah di kehidupan anda sebentar lalu anda diberi nikmat kebahagiaan kembali. Tapi, ada yang diberi cobaan berupa permasalahan dan duka yang tiada habis. Pernahkah anda berpikir untuk apa kiranya tuhan memberi cobaan kepada hambanya? Mungkin anda akan berpikir “kenapa harus ada hitam,jika putih itu indah?” “kenapa harus ada masalah?”. Terkadang kita merasa bahwa tuhan tidak adil pada diri kita. Kenapa orang lain diberi kebahagian sedangkan kita diberi musibah. Memang sifat manusia selalu suka menyalahkan daripada intropeksi terhadap dirinya. Di dalam Alquran telah dijelaskan bahwa allah akan memberi kemuliaan kepada siapa saja yang tetap tabah dan sabar apabila diberi musibah. Masihkah kalian ingat kisah nabi Ayub yang diberi musibah secara terus-menerus? nabi ayub merupakan orang yang termasuk kaya raya, punya anak banyak, istri yang cantik. Namun suatu ketika Allah menguji keimanan beliau dengan diambilnya anak nabi ayub satu persatu,pada saat itu beliau sangat merasa kehilangan dan sedih. Lalu beliau masih diberi cobaan berupa penyakit kulit yang menggerogoti tubuhnya sehingga tak satupun orang mau berada di dekatnya. Mereka menghina, mengusir, mencaci nabi ayub bahkan istrinya pun pergi meninggalkan beliau disaat seperti itu. Harta yang ia milikipun sedikit demi sedikit diambil oleh Allah. Akan tetapi beliau senantiasa bersabar dan selalu beribadah kepada Allah untuk memohon petunjuk dan jalan keluar serta diberi ketabahan dan tetap pada keimanan. Beliau menyadari bahwa apa yang dimiliki di dunia ini merupakan sebuah titipan dari Allah yang suatu waktu akan diambil kembali oleh pemiliknya yaitu Allah. Kisah nabi ayub ini dapat kita jadikan sebagai pelajaran hidup di masa sekarang bahwasanya Allah memberi cobaan kepada kita untuk mengukur ketaatan dan ketaqwaan kita kepadaNya. Bagi orang-orang yang tabah dan sabar maka allah akan memuliakan dengan pahala yang luar biasa, namun bagi mereka yang tidak sabar bahkan menjadi kafir maka mereka adalah termasuk orang yang merugi di dunia dan di akhirat. Sebenarnya cobaan dan ujian itu terdapat banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil, diantaranya yaitu:

  • Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada sang Khaliq.
  • Mendekatkan diri secara lahir dan batin kepada Allah SWT.
  • Menjadi pribadi yang lebih kuat, mandiri, sabar dalam menghadapi problema hidup.
  • Cobaan sebagai tolok ukur seberapa dalam keimanan kita kepada Allah, sehingga jika kita berhasil melaluinya dengan sabar dan ikhlas maka Allah telah menjanjikan pahala bagi kita.
  • Sebagai sarana berintropeksi diri terhadap dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan.

Apabila kita ditimpa musibah maka hendaknya kita bersabar dan memasrahkan kepada Allah bukan yang lain,kita menyadari bahwa apapun yang terjadi saat ini, nanti, besok tak terlepas dari kehendak dan kuasa Allah sebagai tuhan yang maha kuasa. Sebagai insan yang beriman kita memohon petunjuk kepadaNya agar diberi jalan keluar atas segala ujian yang kita hadapi. Dikala hati merasa gundah maka berpasrahlah kepada Allah, memohon petunjuk, banyak beristighfar, dan ikhlas atas segala sesuatu yang kita hadapi. Ikhlas dan pasrah disini bukan berati kita hanya merenungi nasib tanpa berusaha, namun kita harus tetap berusaha dan berdoa lalu memasrahkan kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah mempunyai rencana yang indah dibalik setiap kesedihan, airmata, sakit yang kau rasakan sekarang. Entah nanti, besok, lusa pasti allah tidak akan memberi cobaan kepada suatu kaum jika kaum itu tidak mampu menghadapinya. Jadi, setiap kita diberi cobaan pasti kita akan dapat melaluinya asalkan kita sabar dan ikhlas kepada Allah.

Apabila anda sedang ditimpa musibah saat ini, seberapa besarnya musibah itu hingga anda merasa bahwa anda tidak akan sanggup melaluinya. Senantiasa beristighfarlah kepada Allah zat yang maha mengetahui apa yang tidak manusia ketahui. Bersabarlah karena Allah tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan suatu kaum itu untuk melewatinya. Perbanyaklah doa dan beribadah supaya Allah memberi petunjuk jalan keluar untuk masalah yang dihadapi. Ingatlah bahwa segala sesuatu di dunia ini sudah digariskan oleh allah sebelum manusia lahir, manusia hanya bisa berusaha, berdoa dan memasrahkan hasilnya kepada sang pencipta. Katakan kepada masalah yang anda hadapi, “ Wahai masalah! Seberapa besarpun engkau dan seberapa sulit engkau, tapi aku punya ALLAH yang lebih BESAR”. Allah maha adil, sesudah duka, kesedihan, dan rasa pedih yang anda hadapi pasti akan diberi kebahagiaan suatu saat nanti entah kapan hanya Allah yang tahu. Seperti lirik lagu sebuah band papan atas indonesia “ Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini melakukann yang terbaik, tuhan pasti akan menunjukan kebesaran dan kuasaNya bagi hambanya yang tabah dan tak pernah putus asa, JANGAN MENYERAH!”. Janganlah menyerah dan berputus asa, karena allah telah menyiapkan kado terindah untuk anda jika anda berhasil melalui cobaan itu. Percayalah Allah itu maha adil, maha mengetahui, maha kuasa atas segala sesuatu di bumi ini, Allah maha besar lebih besar dari masalah itu, pasti Allah telah merencanakan yang terbaik bagi kita. Dan anda patut berbahagia ketika anda berhasil menyelesaikan masalah itu. Tunjukkan bahwa anda lebih kuat dan tegar dari masalah itu. Semoga Allah memberi petunjuk bagi orang-orang yang sabar dan beriman kepada allah.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Peran Mahasiswa sebagai Kader Bangsa

Mahasiswa dikatakan sebagai generasi agent of change bagi bangsa? Mengapa?

`           Karena mahasiswa dianggap mampu berpengaruh terhadap gejolak kehidupan baik dalam bidang sosial,ekonomi,politik, hukum, dan bidang lain. Sebagai seseorang yang sudah bukan anak dibawah umur lagi, mahasiswa dituntut mampu menyelaraskan antara kepentingan pribadi dan pengabdian terhadap masyarakat atau kepentingan sosial. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sebagai salah satu unsur pendidikan tinggi maka harus melaksanakan tugas pokok tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Salah satu penerapan tridharma perguruan tinggi yaitu mahasiswa dituntut untuk mengabdi di masyarakat, dalam arti luas bahwa mahasiswa dituntut untuk dapat memberikan jasa bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat Indonesia agar masyarakat itu mencapai kesejahteraan yang diinginkan atau setidaknya kehidupan masyarakat itu lebih baik dari yang lalu. Untuk bisa terjun langsung dan memberi pengaruh langsung kepada masyarakat maka mahasiswa harus mendapat pendidikan terlebih dahulu di perguruan tinggi masing-masing. Di dalam proses pendidikan ini mahasiswa dilatih dan ditempa untuk disiapkan menjadi agen pembaharu bangsa bukan sekedar agen penerus bangsa. Proses yang dilalui dilakukan dengan harapan nantinya mahasiswa siap terjun di masyarakat dan benar-benar menjadi bagian dari masyarakat itu yangberpengaruh dan membuat perubahan bagi masyarakat. Salah satu contoh pendidikan, penelitian, serta pengabdian masyarakat di lingkungan kampus yaitu dengan diadakannya Kuliah Kerja Nuata (KKN) yang setiap mahasiswa wajib mengikuti apabila ingin mendapat kelulusan dari perguruan tinggi dan mendapat gelar sarjana. Secara tidak langsung KKN ini melatih mahasiswa untuk terjun di masyarakat dan benar-benar menjadi bagian dari masyarakat itu. Program-program kerja pada saat KKN juga mengajarkan serta melatih mahasiswa untuk bertindak nyata sebagai mahasiswa yang mengabdi di masyarakat yang kemudian suatu saat nanti ketika benar-benar terjun dan menjadi bagan dari suatu masyarakat mahasiswa telah terbiasa untuk mengabdi dan berintraksi di dalam masyarakat. Secara tidak langsung, mahasiswa telah diajarkan dan dituntut menjadi kader bangsa yang dipersiapkan untuk berpengaruh dan menjadi pemimpin bagi masa depan bangsa dan negara ini. Alasan lain mengapa mahasiswa dijadikan sebagai penggerak perubahn bagi bangsa ini yaitu sebagai seorang mahasiswa di perguruan tinggi yang notabennya adalah siswa yang tinggi yaitu siswa dengan tingkat tertinggi. Mahasiswa dianggap sudah lebih matang karakternya dan memiliki idealisme tinggi dalam hidupnya. Karena Indonesia membutuhkan kader yang memiliki prinsip kuat, karakter kuat, berwawasan luas dan beridealisme tinggi dan pemuda seperti itulah yang akan mengguncang Indonesia dengan karya nya.

Agent of change disini bukan berarti melakukan perubahan yang tidak sesuai dengan nilai nilai pancasila. Pancasila sebagai dasar negara kita dan sebagai pedoman dalam bertindak serta mengambil langkah hidup harus diterapkan dalam proses perubahan. Nasib bangsa ini ada di tangan generasi muda bangsa ini, oleh karena itu pendidikan karakter harus ditanamkan sejak kecil sehingga ketika dewasa nilai-nilai karakter itu telah tertanam dalam dan menjadi fondasi bertingkah laku. Dengan begitu, pemimpin Indonesia di masa depan adalah pemimpin yang berkarakter tinggi sehingga kemungkinan terjadi degradasi moral di kalangan petinggi negara dapat dikurangi.

Sebagai seorang mahasiswa yang dipersiapkan dan sebentar lagi siap memimpin bangsa Indonesia, sudah menjadi kewajiban kita berbakti dan mengabdi kepada masyarakat demi terwujudnya Indonesia yang merdeka seutuhnya. Menjadi mahasiswa ideal bagi anda dan orang-orang di sekitar anda mungkin salah satu bukti kecil sebagai penerapan pengabdian itu. Membiasakan diri untuk tidak menyusahkan orang lain atau mandiri dan justru memberi dampak positiv bagi orang di sekitar kita juga merupakan salah satu penerapan kecil pengabdian kita terhadap masyarakat.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.