Seiring dengan berkembangnya jaman, wanita dinilai semakin sehat dan semakin suka berolahraga. Menurut Women’s Sports Foundation , sejak tahun 1972, partisipasi remaja perempuan dan wanita muda mengalami peningkatan sebanyak 560 persen dan didominasi siswa sekolah menengah. Hal itu menakjubkan dan menunjukkan bahwa wanita semakin aktif.
Namun masalahnya, wanita tidak mencukupi dirinya dengan asupan makanan yang cukup demi mengimbangi kecintaannya berolahraga, seperti yang dilansir oleh Cosmopolitan.com. Padahal hal itu berbahaya lho!. Wanita yang banyak berolahraga namun tidak makan cukup cenderung akan menderita female athlete triad syndrome , suatu gangguan yang meliputi 3 gejala: siklus menstruasi tidak teratur, kurang bertenaga, dan kepadatan tulang yang rendah.
Ahli bedah ortopedi sekaligus kepala kedokteran olahraga perempuan di Brigham and Women’s Hospital, Boston, Dr Elizabeth Matzkin mengatakan bahwa banyak orang yang tidak memperhatikan hal itu, yang justru akan membahayakan wanita. Ia juga mengatakan bahwa wanita yang berolahraga lebih dari satu jam per hari memerlukan asupan 3.500 kalori untuk mencukupi keperluan “bahan bakar” dalam tubuhnya. Sementara jumlah kalori sebanyak itu justru ditakuti kebanyakan wanita dewasa dan remaja karena khawatir akan meningkatkan berat badannya. Padahal, sangat penting bagi wanita muda untuk menjaga kepadatan tulangnya sebelum menginjak usia 25 tahun. Setelah mencapai usia 25 tahun, beberapa tulang yang keropos memang dapat diperbaiki, namun tidak akan bisa dikembalikan ke keadaan semula.
Jessica Buschmann, seorang ahli diet terpercaya dari Nationwide Children’s Hospital, Columbus, mengatakan bahwa hanya ada satu cara agar wanita mengerti bahwa tubuh mereka membutuhkan makanan untuk mengimbangi olahraga. Yaitu dengan mengganti kata ‘kalori’ dengan kata ‘energi’ atau ‘bahan bakar’. So, Ladies, agar tubuh Anda tidak mengalami gangguan-gangguan berbahaya, isi bahan bakar dulu yuk!
|