Gaya hidup di zaman modern membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Kehidupan modern juga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan tulang rahang. Semakin kesini, sepertinya tulang rahang semakin menyempit, dengan semakin banyaknya orang dengan gigi berjejal dibandingkan orang yang hidup pada zaman primitif.
Gigi menjadi berjejal atau tumbuh tumpang tindih di luar lengkung rahang yang normal, jika tulang rahang tidak tumbuh dengan benar. Penyebab yang paling umum adalah kebiasaan buruk, seperti mengisap jari atau bernafas melalui mulut sejak usia dini. Bernafas melalui mulut dapat disebabkan karena adanya hambatan jalan nafas, misalnya karena adanya pembesaran tonsil akibat alergi. Mekanisme pernapasan yang normal dilakukan dengan mulut tertutup, meliputi udara yang masuk melalui hidung dan mengalir melalui saluran pernapasan menuju paru-paru.
Sementara itu, bernapas melalui mulut umumnya dilakukan dengan mulut terbuka, yang akan membuat pertumbuhan wajah lebih ke arah vertikal. Wajah terlihat memanjang dan tidak proporsional, dagu seolah memendek, rahang atas menyempit. Selain itu, susunan gigi tidak teratur dan bibir tidak kompeten sehingga pasien semakin sulit menutup mulut.
Pertumbuhan rahang yang tidak benar ini akan ‘merusak’ wajah seiring anak semakin dewasa, namun sebetulnya dapat dihindari. Salah satu cara agar anak terlatih untuk bernafas melalui hidung adalah dengan menyusui anak sejak lahir hingga ±2 tahun. Selain itu, kebersihan rumah harus terjaga dan bebas dari debu, agar anak terhindar dari alergi yang menyebabkan hambatan jalan napas.
Kebiasaan menghisap jari (atau pun baju/selimut) juga sebaiknya dihentikan sedini mungkin, karena akan memperparah kelainan gigi dan tulang rahang.