Berbagai permasalahan sosial di Indonesia memaksa para generasi muda bangsa harus terus mampu untuk berinovasi dan berkontribusi pada masyarakat. Mahalnya biaya kesehatan misalnya yang sering membuat golongan masyarakat berpenghasilan rendah kesulitan mengakses fasilitas kesehatan. Akibatnya kualitas masyarakat yang seharusnya produktif menjadi tidak produktif karena sakit.
Namun seorang dokter muda asal Malang mampu menemukan solusi untuk bermasalahan tersebut. Adalah Gamal Albinsaid, seorang dokter lulusan Universitas Brawijaya yang menemukan solusi berobat murah dengan mendirikan klinik asuransi sampah. Dirinya memanfaatkan sampah-sampah yang dihasilkan oleh setiap warga untuk pembayaran jasa kesehatan di klinik yang dia dirikan dibawah nama PT. Indonesia Medika. Berkat inovasi ini pula dirinya berangkat ke Inggris untuk mendapatkan penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner dari Istana Buckingham awal tahun 2014 yang lalu.
Penghargaan yang diselenggarakan Unilever dan Cambridge University itu merupakan penghargaan dari Pangeran Charles kepada entrepreneurship muda yang peduli dan memiliki inovasi di bidang sumberdaya berkelanjutan. Penghargaan internasional tersebut didesain untuk menginspirasi pemuda di seluruh dunia untuk menyelesaikan isu lingkungan, sosial dan kesehatan. “Saya menyampaikan selamat kepada Gamal Albinsaid atas gagasan mengagumkan ini. Pemimpin muda ini mengembangkan gagasan yang benar-benar inovatif, menangani dua masalah pada saat yang bersamaan; manajemen dan daur ulang sampah serta asuransi kesehatan bagi masyarakat kurang mampu,” kata Pangeran Charles seperti dikutip dari BBC Indonesia.
Berkat kemampuannya menyelesaikan persoalan sampah dan kesehatan tersebut, Gamal dinilai berhasil unggul dari 511 wirausaha pilihan yang berasal dari 90 negara. “Dengan karunia ini, saya berharap bersama Indonesia Medika bisa melakukan lebih banyak kebaikan, menolong lebih banyak orang, karena saya yakin, dalam karunia yang besar, terdapat tanggung jawab besar,” ucapnya. “Klinik Asuransi Sampah adalah sistem asuransi kesehatan mikro berbasis kerakyatan dengan semangat gotong royong melalui pembayaran premi dengan sampah sebagai sumber pendanaan utama pelayanan kesehatan masyarakat,” jelas anak dari pasangan Eliza Abdat dan Saleh Arofan Albinsaid ini.
Pria yang juga pernah bercita-cita sebagai motivator ini mengungkapkan bahwa sebenarnya masih banyak sekali orang-orang yang memiliki kepedulian di luar sana. “Ternyata banyak orang yang peduli dengan orang-orang yang kurang beruntung. Bayangkan bila ketujuh finalis tinggal di satu desa yang sama, apa yang terjadi?” ujar Gamal. Sampai saat ini PT. Indonesia Medika yang dipimpin oleh Gamal telah memiliki pusat pengolahan sampah sendiri yang menopang keuangan perusahaan. Hasil pengolahan sampah tersebut juga banyak digunakan untuk daur ulang dan juga pupuk. Sampah-sampah tersebut seluruhnya berasal dari pasien-pasien yang datang ke klinik miliknya. Berawal dari kota Malang, klinik Asuransi sampah tersebut telah melayani pasien-pasien kurang mampu di berbagai kota di Indonesia.