JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden RI Joko Widodo kononĀ bakal membahas soal akses internet melalui balon Google alias Project Loon.
Project Loon memang dirancang untuk menyediakan akses internet di wilayah yang sulit terjangkau, baik secara geografis maupun bisnis. Kalau di Indonesia, mungkin di wilayah-wilayah tepi atau perbatasan.
Dalam diskusi bersama beberapa media massa, di Jakarta, Selasa (20/10/2015), CEO XL Axiata Dian Siswarini mengaku pengadaan akses seperti itu menarik.
“Kalau ada alternatif yang bisa memberi layanan di daerah yang under served. Kemudian alternatif itu juga lebih murah (dibanding cara teresterial), itu kan bagus,” ujarnya.
Menurut Dian, siapapun yang menghadirkan alternatif itu akan disambutnya dengan baik. Namun ia berharap secara ekonomis bisa masuk akal.
Artinya, secara perhitungan biaya tidak boleh lebih mahal daripada menyediakan akses yang sama melalui jalur teresterial yang saat ini biasa dilakukan.
Dian mengakui bahwa kondisi geografis Indonesia, dengan 13.000-an pulau, membuat penyediaan akses secara teresterial terbilang mahal di wilayah tertentu. Oleh karena itu memang dibutuhkan teknologi alternatif.
Namun pihak XL Axiata tidak akan selalu ikut dengan skema alternatif yang ditawarkan pihak lain. Misalnya, ia mencontohkan, saat Facebook membawa program Internet.org.
“Kalau seperti Internet.org-nya Facebook, yang menurut pandangan kami kurangmumpuni, ya kami nggak akan ikutan,” tukasnya.
Project Loon dikabarkan bakal menjadi salah satu poin pembahasan Jokowi dalam kunjungannya ke AS akhir Oktober 2015 ini. Kunjungan itu disebutkan bakal mencakup pertemuan dengan jawara internet Silicon Valley, seperti Facebook, Apple dan Google.