Mencari Pondasi Smart City

Mencari Pondasi Smart City
Jakarta – Jika berbicara smart city, pasti banyak aspek yang terkait, tergantung latar belakang yang berkomentar. Misalnya harus memiliki kecepatan internet sekian Mbps, sudah punya layanan e-education, layanan transportasi terintegrasi dan lainnya.

Namun bagaimana jika kita tarik lewat hal yang lebih sederhana dan tak terlalu mengawang-awang. Yaitu melalui sebuah aplikasi mobile.

Mimpi inilah yang tengah dirintis Telkomsel Digital Creative Indonesia Competition (DCIC), The NextDev. Kompetisi ini bertujuan untuk menggali potensi anak muda Indonesia dalam membuat mobile apps yang mempu memberikan dampak sosial yang positif, terutama dalam hal pengembangan smart city.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, pihaknya mendukung pengembangan smart citydi Indonesia melalui teknologi karena hal ini akan membantu mengatasi berbagai permasalahan perkotaan seperti kesehatan, pendidikan, transportasi dan lainnya.

Namun yntuk mewujudkan smart city dibutuhkan sejumlah mobile apps yang akan memudahkan masyarakat untuk beraktivitas di kota tersebut.

Ia menambahkan, melalui The NextDev, Telkomsel selaku perwakilan industri ingin mendorong developer muda untuk memberikan kontribusi positif dalam memecahkan beragam permasalahan yang ada di kota dengan memanfaatkan teknologi informasi.

“Telkomsel sangat yakin dengan potensi dan kemampuan para developer muda dalam negeri di dalam menciptakan sebuah aplikasi smart city yang wow!” lanjutnya.

The NextDev sendiri saat ini sudah masuk dalam 20 besar di enam sub tema yang dilombakan, yaitu e-Education (pendidikan), e-Government (pemerintahan), e-Transportation (transportasi), e-Tourism (pariwisata), e-Health (kesehatan) dan e-UKM (UKM). Berikut para calon jawaranya:

e-Education: Sekolah Koding (Hilman Ramadhan – Makassar), Rumah Sinau (Abdul Basir – Jakarta), Sarjana.co.id (Setra Yappi – Surabaya).

e-Government: iWatchYou (Arrival D. Sentosa – Bandung), GandengTangan (Nur Roni D. – Jakarta), kolek.in (Danu Pujiachiri), HICO (Doni Prabowo – Yogyakarta), Tilang.in (Laurensius Faleddo – Semarang), SmartGorontalo (Dea Venditama – Gorontalo).

e-Transportation: Nebengers (Andreas Aditya S. – Jakarta).

e-Tourism: BATAMciti (Yolanda Agustina – Batam), Lenscoop (M. Badrullami – Surabaya), Pontinesia (Adhitya T. Nugraha – Pontianak), Jejakku (Ahimsa D. Afrizal – Surabaya), Travis (Diagnosa Fenomena – Surabaya).

e-Health: Healink (Fikri W. – Yogyakarta), Bloodjob (Martin Luter – Jakarta), QCare (Satria D. Raharjo).

e-UKM: ERZ4P (Risa Hisamuddin – Denpasar), Appsterize (Faizal Hitobeli – Jakarta).

Menarik untuk melihat siapa yang nantinya bakal menjadi juara, dan semoga saja mereka bakal menjadi pondasi smart city bagi kota-kota di Indonesia.

Sumber : detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: