Ya, kehadiran pasukan cyber ini sudah sedemikian pentingnya di tengah hiruk pikuk timeline yang semakin sesak. Jika tak direspons bisa-bisa malah menjadi bom yang siap meledak suatu waktu.
Menurut Redaktur Pelaksana detikINET Ardhi Suryadhi, eksistensi pasukan cyber ini sangat penting bagi perusahaan yang menawarkan layanan dalam skala masif. Contohnya adalah operator telekomunikasi dan perbankan.
“Coba saja komplain ke layanan operator di Twitter, pasti langsung dijawab. Karena mereka memang menyediakan tim khusus seperti pasukan cyber untuk memelototi media sosial,” kata Ardhi saat berbicara di hadapan 300 mahasiswa-mahasiswi yang menghadiri acara Ngobrol Seputar Informasi Teknologi (NGOPI)detikINET di Telkom University, Bandung, Selasa (29/9/2015).
“Saya pernah datang ke markas suatu operator dimana punya tim digital puluhan orang. Ada layar besar untuk memantau isu di timeline, dan deretan orang-orang yang siap meresponsnya,” lanjutnya.
Bagi para mahasiswa sejatinya ini bisa menjadi peluang ketika nantinya terjun ke dunia kerja, khususnya yang ingin bergabung sebagai tim digital.
“Saat ini saya belum pernah dengar ada jurusan kuliah tentang media sosial, tetapi jika Anda punya pengetahuan yang lebih tentang hal ini (media sosial-red.) dan kemudian bisa mengksplorasinya lebih jauh tentu akan menjadi nilai lebih dibandingkan yang lain saat proses rekrutmen,” Ardhi mengungkapkan.
Sementara itu, Dicky Sukmana, Chief Creative Panenmaya lebih menyikapi medsos di masa depan dengan lebih santai. “Enjoy saja. Karena kita tidak bisa menebak seperti apa industri medsos ke depannya,” ujarnya.
Namun demikian ia tetap menganjurkan agar kita tak hanya jadi penikmat. Tapi bisa memanfaatkan apa yang kita bisa lakukan di medsos. “Saya percaya, ketika ada add attention, maka ada peluang baru di sana,” imbuhnya.
CEO Brodo Yukka Herlanda melanjutkan, medsos akan membuka banyak peluang bisnis dan menghadirkan iklim yang makin demokratis. “Dulu tidak menyangka produk saya dikenal banyak orang. Dengan medsos hal tersebut terwujud,” ujarnya.
Ia pun mengajak para anak muda untuk mulai mengeksplorasi potensi diri dan bisa memanfaatkan media sosial untuk lebih dari sekadar jadi tempat narsis. “Eksplorasi apa yang dimiliki. Tapi jangan lupa untuk menyelesaikan kuliahnya. Karena itu juga penting,” pungkasnya.