Karena menurut Dony Koesmandarin, Business Development Manager Kaspersky Indonesia, solusi besutan Kaspersky, mampu mengenali ratusan ribu ancaman cyber per harinya. Dony lantas bertanya balik apakah Defender punya kemampuan yang serupa.
“325 ribu malware dan virus baru terdeteksi oleh Kaspersky per harinya. Defender belum tentu bisa,” ujar Dony di kedai kopi Anomali, Menteng, Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Untuk memungkinkan pengenalan terhadap ancaman baru secara reatime tersebut, Dony menyebutkan Kaspersky memiliki tim khusus yang selalu siap sedia setiap saat. Kerjaan tim ini adalah memantau pergerakan baru ancaman cyber.
“Kami punya tim khusus yang selalu standby (untuk memantau pergerakan baru ancaman cyber). Ini bukan tugas yang gampang loh (buat tim tersebut). Apakah mereka juga (Microsoft-red) punya?,” ujar Dony.
Tak hanya itu solusi dari produsen anti virus juga biasanya hadir dengan sejumlah benefit tambahan soal keamanan data. Jadi tak sebatas anti virus, umumnya solusi anti virus juga turut dibekali fitur-fitur keamanan lainnya, seperti perlindungan privasi ketika internetan, ada juga parental control, dan lain-lain.
Kelebihan inilah yang lantas juga bisa jadi alasan pengguna Windows tetap membutuhkan solusi anti virusdari pihak ketiga. Dengan begitu pengguna semacam memiliki paket lengkap keamanan yang melindungi komputernya.
Pun demikian keputusan kembali ke tangan masing-masing pengguna. Karena tidak sedikit juga yang cukup percaya dengan kemampuan Defender, sementara itu sebagian lainnya lebih memilih membenamkan solusi anti virus dari pihak lain yang dianggap lebih mumpuni.