Bikin Film Lewat Ponsel Pintar

Bikin Film Bioskop Pakai Ponsel, Bisa kok!Jakarta – Dewasa ini, kamera ponsel tak hanya handal dalam memotret. Tapi juga mampu merekam video layaknya menggunakan perangkat profesional.

Hal tersebut dibuktikan oleh Derryl Imanalie saat mengarap film Cai Lan Gong. Saat menyuting adegan film bergenre horor tersebut, Derryl menggunakan dua ponsel besutan Samsung, yakni Galaxy Note 4 dan Galaxy Note 5.

Saat ditemui dalam sebuah acara yang berlangsung di 100 Eatery & Bar Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (15/10/2015), Derryl mengaku sejak awal punya ide menggarap film dari kamera ponsel. Menurutnya, teknologi kamera ponsel sudah sangat mumpuni untuk membuat film.

Pilihan pun jatuh ke Galaxy Note karena dua ponsel tersebut mampu merekam dalam format 4K agar dapat diputar di layar bioskop. “Ponsel ini mampu merealisasikan ide kami,” ujar pria yang duduk sebagai produser film Cai Lan Gong ini.

Di tempat yang sama sang sutradara, David Poernomo mengaku sempat ragu kala menerima ide dari Derryl untuk merekam film lewat smartphone. Sebelum mengiyakan, David melakukan pengujian terlebih dulu.

“Prosesnya cukup lama, kami coba tes, lalu diputar ke layar bioskop. Hasilnya memuaskan, akhirnya kami memutuskan merekam menggunakan Galaxy Note 4 dan Galaxy Note 5,” ujar David.

“Hari pertama saya masih was-was. Tapi hari kedua dan selanjutnya malah lupa kalau syuting pakai ponsel,” lanjut pria berkacamata ini.

Sementara itu, Shinta Wardiastuti, PR Senior Manager Samsung Indonesia mengatakan pihaknya ingin melihat anak muda di Indonesia melakukan kreativitas lewat teknologi. Begitu ide Derryl diajukan, Samsung menyambut baik.

“Kami sangat mendukung dan berharap hal ini dapat dijadikan inspirasi sebagai langkah inovatif para generasi muda Indonesia lainnya,” ujar Shinta.

Bicara mengenai film Cai Lan Gong sendiri mengisahkan seorang anak perempuan yang harus menerima ilmu turun temurun dari sang kakek.

Dalam perjalanannya menurunkan ilmu tersebut tidak mulus, berbagai tantangan terjadi di dalam prosesinya. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 22 Oktober mendatang.

Sumber : Detik.com

Twitter Bajak Karyawan Termahal Google

Jakarta – CEO baru sekaligus salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey, langsung mengambil berbagai aksi strategis. Setelah mengumumkan PHK ratusan karyawan Twitter untuk efisiensi, Dorsey berhasil juga membajak karyawan termahal Google.

Karyawan itu adalah Omid Kordestani. Ia salah satu karyawan pertama Google dan telah bekerja sejak tahun 1999. Kordestani sempat keluar dari Google tahun 2009 sebelum kembali lagi pada Oktober 2014. Jabatan terakhirnya di Google adalah Chief Business Officer.

Dikutip detikINET dari CNNMoney, Kamis (15/10/2015), Kordestani diketahui sebagai karyawan Google dengan gaji paling tinggi. Kompensasinya mencapai USD 130 juta tahun 2014 lalu. Meliputi gaji tahunan USD 236.500, bonus USD 6,5 juta dan saham USD 123,5 juta.

Kordestani dianggap sebagai sosok sangat penting bagi Google sehingga Twitter dipuji karena berhasil menggaetnya. Baru-baru ini, dia turut membantu menangani pendirian Alphabet sebagai induk Google yang prosesnya berjalan mulus.

“Ini pembajakan yang bagus. Dia ini orang yang sangat dihormati di Google,” ucap James Cordwell, analis di Atlantic Equities.

“Kordestani memiliki kecerdasan bisnis yang luar biasa dan bisa membantu memperbaiki strategi sekaligus menarik bakat ke Twitter,” ucap James Cakmak, analis di Monness, Crespi, Hardt & Co.

Di Twitter, Kordestani akan menjadi Executive Chairman. “Adalah hal langka Anda bisa berada di perusahaan dengan bisnis mengagumkan yang juga mengubah dunia. Aku beruntung bisa berada di 3 perusahaan itu, Netscape, Google dan sekarang Twitter,” tulisnya di Twitter.

Sumber : Detik.com

Mobile Money Telkomsel

Jakarta – Telkomsel tak puas hanya punya 20 juta pengguna mobile money sejak ‎layanan T-cash diluncurkan 2007 silam. Agar bisa menggarap pasar yang lebih luas lagi, ada sejumlah teknologi dan fitur baru yang dibenamkan. Bisa apa saja?

Dalam peluncuran di Gandaria City, Jakarta, Kamis (15/10/2015), inovasi terbaru yang ditawarkan T-cash tak lain penerapan teknologi Near Field Communication (NFC) yang akan mempermudah penggunanya melakukan pembayaran di 1.000 outlet mitra merchants di Jabodetabek.

Teknologi NFC yang ada di T-cash hanya berbentuk stiker bulat berwarna merah yang bisa kita tempelkan di ponsel. Tak hanya smartphone, ponsel jadul pun juga bisa menikmati inovasi layanan uang elektronik tersebut.

“NFC ini berbentuk stiker, sehingga lebih mudah untuk ditempel di semua jenis ponsel. Jadi, masyarakat yang punya ponsel model lama pun dapat merasakannya. Meski berbentuk stiker tapi ada ID-nya, andaikan hilang masih aman karena saldonya aman,” jelas Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah dalam peluncuran.

Sejak hadir pada 2007 lalu, saat itu layanan uang elektronik garapan Telkomsel ini masih berbentuk pesan singkat atau SMS saja. Sampai saat ini, setidaknya dari 149 juta pelanggan Telkomsel ada 20 juta yang menggunakanT-cash.

Ririek menjelaskan bahwa T-cash dengan teknologi NFC ini sudah mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia, dengan nama T-cash Tap. Telkomsel mengklaim layanan ini akan memberikan kemudahan dan pengalaman kepada pelanggannya dalam bertransaksi.

Pengguna Tcash yang sudah ditempelkan stiker NFC di ponselnya ini dan sudah mengaktifkan, maka tinggal melakukan menempelkan (tap) di mesin NFC merchants. Transaksi T-cash juga diklaim aman, karena menggunakan PIN enam digit untuk memproteksi transaksinya.

Disebutkan, beberapa merchant yang sudah dapat bisa menggunakan T-cash, antara lain Coffee Bean, Baskin Robbins, Wendy’s, McDonald’s, Bakmi GM, 7Eleven, Indomaret, dan Cinema XXI. Untuk sementara, layanan baru T-cash terbaru ini baru tersedia di wilayah Jabodetabek saja, kota-kota lainnya akan menyusul.

“Kami terus mengembang produk yang memiliki fokus pada pengalaman pelanggan dan pengembangan fitur. Ke depannya, T-cash akan dikembangkan untuk layanan lainnya, seperti transportasi publik, taksi, parkir, dan berbagai layanan finansial lainnya,” pungkas Ririek.

Sumber : Detik.com

Ponsel Tak Cuma Milik Orang Kaya !

Jakarta – Rencana pemerintah untuk mengenakan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) untuk ponsel rasanya kurang tepat. Pasalnya, kepemilikan ponsel saat ini tak lagi didominasi oleh orang kaya.

Menurut data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), di Indonesia saat ini ada sekitar 30 juta warga yang masih terjerat kemiskinan dan 15,5 juta keluarga yang terdaftar untuk menerima bantuan langsung tunai (BLT).

“Dari 15,5 juta yang telah menerima BLT, orang miskin yang punya ponsel sekarang hampir 70%-80%. Jadi tidak bisa lagi membedakan orang kaya dan miskin dari kepemilikan ponsel saja,” kata Bambang Widianto, Sekretaris Eksekutif TNP2K di sela peluncuran T-cash di Gandaria City, Jakarta, Kamis (15/10/2015).

Dengan adanya 300 juta nomor seluler yang ada saat ini, itu artinya penetrasi penggunaan ponsel di Indonesia disebutkan sudah melebihi jumlah populasi masyarakat.

Tak hanya orang dari kelas menengah atas, penggunaan perangkat komunikasi gerak itu sudah merambah ke masyarakat dari kelas menengah ke bawah.

Kepemilikan ponsel dianggap sudah tidak bisa lagi dijadikan tolak ukur orang kaya maupun miskin di Indonesia. Bambang melanjutkan, kondisi tersebut bisa dimanfaatkan untuk pemerintah dalam melakukan percepatan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat miskin yang terdaftar sebagai penerima bantuan dan subsidi dari pemerintah pusat.

“Itu sebabnya kami tertarik dengan T-cash karena bisa dipakai walau cuma lewat ponsel paling sederhana. Kerjasama ini tentu menjadi sinergi yang tepat karena Telkomsel juga ingin buka jaringan ke pelosok. Kita pun demikian, karena orang miskin kebanyakan ada di pelosok,” imbuh Bambang.

Pelaksanaan penyaluran bantuan lewat platform uang digital T-cash sedang menjalani tahap ujicoba. Ada 2.000 keluarga miskin di daerah Jakarta, Semarang, dan Cirebon yang dipilih masuk dalam ujicoba penyaluran bantuan pemerintah oleh TNP2K melalui layanan uang elektronik T-cash.

Program ujicoba ini diakui Bambang bakal jadi proyek percontohan bagi studi kelayakan menerima bantuan tunai secara digital lewat ponsel. Bank Mandiri dan BNI ditunjuk jadi mitra bank yang akan membantu pencairan dana yang disalurkan lewat T-cash.

“Tak hanya itu, penerima bantuan juga bisa memakai dana tersebut untuk berbelanja di 1.000 outlet milik merchant yang menjadi mitra Telkomsel,” pungkas Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel.

Sumber : Detik.com

Mulai Desember Beli Kartu SIM harus pakai KTP ?

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam dua bulan mendatang, tepatnya 15 Desember 2015, pemerintah akan mulai menertibkan pendaftaran kartu SIM baru untuk telepon seluler. Semua pembeli kartu SIM diwajibkan menunjukkan dan mencatatkan kartu identitasnya kepada penjual.

“Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama operator dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sudah sepakat memulai penertiban tanggal 15 Desember 2015,” ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Ismail Cawidu dalam pesan singkat kepada KompasTekno, Senin (12/10/2015).

“Kalau ada pembeli SIM card baru, registrasinya dilakukan oleh petugas operator yang sudah diberi identitas sehingga semua nomor (yang dibeli) bisa ditelusuri. Saat ini, semua operator masih dalam proses penyelesaian aplikasinya masing-masing,” ujarnya.

Petugas operator yang dimaksud berada dalam konter atau gerai dan sudah mendapatkan nomor identitas terdaftar dari operator telekomunikasi.

Selanjutnya, pembeli kartu SIM mesti menunjukkan identitasnya, misalnya kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), paspor, atau kartu keluarga. Registrasi kartu SIM mesti menggunakan nomor identitas penjual dan data identitas pembeli sehingga tidak bisa lagi dilakukan di luar gerai.

Selama ini, registrasi prabayar dilakukan oleh pembeli dengan cara mengirim pesan ke 4444. Namun, cara tersebut dinilai terlalu longgar sehingga banyak pembeli yang asal menuliskan nama, alamat, dan tanggal lahir.

Kelonggaran tersebut dinilai berkontribusi terhadap munculnya SMS spam (pesan singkat yang mengganggu) dan biasanya berisi penipuan. Dengan menertibkan proses registrasi prabayar, diharapkan hal seperti itu akan berkurang.

Sumber : Kompas.com

Kominfo Blokir Situs Software Hipnoterapi

Menentukan Hidup Mati Sang Narkoba Digital

 

Jakarta – I-Doser yang bikin heboh dunia maya telah diblokir situsnya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Meski demikian, penanganan terhadap aplikasi yang bikin resah masyarakat tak sampai di situ saja.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa kekhawatiran akan I-Doser sejatinya tak perlu dibesar-besarkan. Namun begitu, ia tetap tak mau ambil risiko karena aplikasi ini telah membuat masyarakat resah.

“I-Doser itu bukannya seperti narkoba fisik. Itu seperti hipnoterapi. Tapi tetap saja, kita tak boleh bikin masyarakat jadi resah, makanya kita blokir situsnya,” ujarnya usai peluncuran New T-Cash di Gandaria City, Jakarta, Kamis (15/10/2015).

Maka dari itu, Kominfo pun menindaki keresahan masyarakat dengan mengambil tindakan untuk memblokir situs-situs yang berkaitan dengan i-Doser dengan status sementara.

Sejauh ini sudah ada empat domain yang diblokir Kominfo, yakni i-doser.com, idoseraudio.com, idosersofware.com, dan istoner.com. Namun sayangnya, aplikasi tersebut masih bisa di-download di toko aplikasi seperti iOS dan Play Store.

“Kami itu memblokir bukan karena masalah narkobanya, tapi jangan sampai masyarakat resah. Apalagi di media sosial masih banyak orang tua merasa concern, jangan sampai ini mempengaruhi anak-anak dan sebagainya. Jadi, bukan masalah konten,” jelasnya.

Mengenai nasib situs itu sendiri, menteri mengaku akan membahasnya lagi bersama tim panel Forum Penanggulangan Situs Internet Bermuatan Negatif (FSIBN).

Dalam rapat itu nantinya akan ditegaskan kembali, pemblokiran itu akan dibuka atau ditutup selamanya melalui pembahasan tim dimana akan melibatkan ahli psikolog hingga ahli hipnotis.

“Sore ini akan kita bahas di panel dan keputusan untuk seterusnya. Pembahasannya dengan melibatkan ahli psikolog, ahli hipnotis, kita akan minta masukan mereka. Walau kita tahu untuk mendapatkan aplikasi ini juga harus bayar, tidak gratis. Tapi balik lagi, tugas pemerintah adalah agar masyarakat tidak resah,” tegas menteri.‎

Sumber : Detik.com

Indonesia mirip dengan China 7 Tahun Lalu

Presiden Baidu: Indonesia Mirip China 7 Tahun Lalu

Jakarta – Meski melakukan kunjungan singkat, President Baidu Zang Ya-Qin mengaku memperoleh pandangan baru tentang bisnis internet di Indonesia. Bahkan ia menilai Indonesia memiliki kemiripan dengan China.

Dijelaskan oleh Zhang, Indonesia dan China memiliki kesamaan dalam tiga hal. Pertama demografi, jumlah populasi di kedua negara cukup banyak. Seperti diketahui China menjadi menjadi negara berpenduduk terbanyak di dunia. Sementara Indonesia berada di posisi keempat.

Kedua, penetrasi pengguna mobile internet di Indonesia sama tingginya seperti di China. Begitu pula dengan tingkat konsumsinya, menurut Zhang, di kedua negara sama tingginya.

Persamaan ini membuat Indonesia sama potensialnya dengan China di bidang ICT. Jadi tak mengerankan bila Baidu berani menggelontorkan banyak dananya di Indonesia.

Hanya saja Zhang mencatat beberapa perbedaan besar antara China dan Indonesia. Orang nomor satu di Baidu itu berharap gap tersebut dapat segera berkurang. Adapun yang menjadi perbedaan yakni kualitas infrastruktur, ketersediaan publik transportasi dan data center.

Menurut Zhang, kondisi infrastruktur, transportasi publik maupun ketersediaan data center dinilainya belum sebaik di China. Namun ia optimistis Indonesia bakal dapat memperbaiki kekurangan tersebut.

Zhang juga sangat mengapresiasi usaha pemerintah Indonesia yang tengah giat pembangunan infrastruktur di segala bidang, khususnya jaringan internet lewat program broadband.

“Ini mengingatkan saya saat China menggenjot pembangunan infrastruktur internet jelang Olimpiade 2008. Indonesia mungkin ke depannya akan sama seperti China,” pungkasnya.

Sumber : Detik.com

Model Latihan Bela Negara Di Rindam Jaya

Yang Ingin Tahu, Begini Model Latihan Bela Negara di Rindam Jaya

Jakarta – Pemerintah mencanangkan 100 juta kader bela negara dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Tapi tenang, itu bukan berarti kader sipil harus angkat senjata.

Meski ditatar oleh anggota TNI, bukan berarti para kader bela negara ini belajar total ala militer. Bela negara bukanlah wajib militer dan harus angkat senjata.

“Oh nggak ada nembak. Memang ada pelajaran tentang pengenalan senjata. Itu agar mereka ngerti saja. Bela negara lebih pada wawasan kebangsaan. Ada juga pelajaran beladiri, Yong Moo Do,”  ungkap Danrindam Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Iwan Setiawan saat berbincang dengan detikcom di Mako Rindam Jaya, Jl Condet Raya No.55, Pasar Rebo, Jaktim, Selasa (13/10/2015).

foto: Elza/Danrindam Jaya Kolonel Inf Iwan

Rindam Jaya merupakan salah satu lokasi tempat akan digelarnya program bela negara Kemhan. Sebenarnya pendidikan bela negara sudah sering dilakukan di lokasi ini bagi pihak-pihak yang menginginkannya. Seperti dari perusahaan swasta, instansi pemerintahan, dan juga dari dunia civitas akademi.

“Kalau dari instansi ya semuanya, mulai dari level bawah, menengah, atau atasan. Iya bener, atasan-atasan juga ikut,” kata iwan.

Kegiatan bela negara yang selama ini sudah dilakukan adalah memberikan pelajaran mengenai kedisplinan. Itu dimulai dari hal-hal kecil sejak bangun hingga tidur kembali.

“Abis bangun nanti mereka merapikan PUDD (peraturan urusan dinas dalam). Kasur harus dirapikan lagi, seprai sampai kencang posisinya. Lemari juga harus rapi. Lalu kemudian ke kamar mandi, sembahyang, senam, mandi, makan, apel,” jelas mantan Danpusdik Kopassus itu.

Setelah apel, peserta bela negara lalu melakukan kegiatan, baik yang bersifat teori maupun praktek. Di sela-sela latihan, bahkan pelatih juga menyediakan snack atau camilan bagi peserta.

“Setelah isoma. Jam 1 kegiatan sampai jam 17.00 balik ke barak istirahat dan sembahyang. Balik jam 19.00 kegiatan malam. apel malam lalu tidur. Memang kegiatan full,” ucap Iwan.

Pendidikan bukan melulu harus yang bersifat serius. Para peserta juga diajarkan bagaimana membuat yel-yel, bernyanyi, untuk melatih kekompakan.

Pelatihan fisik pun juga perlu memperhatikan unsur cuaca. Jika panas menyengat, kegiatan akan dialihkan untuk berada di dalam ruangan. Ada tandanya, yakni jika bendera berwarna hitam, pelatihan fisik harus ditunda dulu.

“Itu ada aturannya dari orang kesehatan. Mereka yang lebih tahu. Misalnya lebih dari 32 derajat celcius bendera hitam, tapi saya nggak tahu aturan pasnya. Kalau kita hanya lihat bendera aja,” ujar salah seorang pelatih bela negara, Serma Tri Sukisworo di lokasi pelatihan bela negara yang berada di dalam kompleks Mako Rindam Jaya

Jika bendera merah berarti aktivitas dikurangi, lebih pada pembinaan di tempat. Untuk kuning pun demikian. Bendera hijau yang baru aman. Di beberapa lokasi memang terlihat sejumlah alat ukur termometer.

“Kalau kegiatan jasmani harus selalu koordinasi dengan dokter atau tim kesehatan. Misal kita bilang ‘dok, sekarang boleh nggak kita mainkan ini?’ kadang dokter tentuin ‘boleh tapi di tempat teduh’ atau kadang sama sekali nggak boleh. Jadi kegiatan fisik itu dialihkan ke sore hari,” terang Tri.

Seperti yang siang ini terjadi, peserta bela negara BPJS tidak jadi berkegiatan lari. Namun karena bendera hitam, peserta kemudian mendapatkan bimbingan pengasuhan dari Serma Tri dan rekannya, Pelda Joko Kesolo, di dalam ruangan. Materinya adalah jaga serambi yang berarti tugas piket bergantian saat jam tidur.

Sama halnya seperti Danrindam, Tri juga mengatakan untuk bela negara tak ada pendidikan praktek menembakan senjata. Mengenai senjata hanya sebatas materi Pengetahuan Senjata Ringan (Penjatri) atau berbaris dengan membawa senjata tanpa ada amunisinya.

“Penjatri itu paling pengenalan karakteristik senjata seperti MI6, SS1, FN 46. Gimana cara membongkarnya, pengamanan, cara menggunakan senjata gimana. Tapi sebatas itu, prakteknya nggak,” beber Tri.

Selain kegiatan baris berbaris atau kedisiplinan, peserta bela negara juga akan mendapat materi teori. Seperti tentang kepemimpinan, kerukununan beragama, CMI (cara memberikan instruksi), cara berkomunikasi.

Untuk kegiatan jasmani seperti lari, renang, beladiri. Kemudian ada juga tentang sejarah perjuangan bangsa, lalu pelatihan taktik dan tenik seperti navigasi darat. Lalu juga ada ilmu medan, dan survival.

Kemudian ada pelatihan paling menarik yang dikenal dengan istilah hight to fighter. Peserta akan diminta turun tebing, luncuran (flying fox), lalu naik togle dan turun hesty. Ini dengan menggunakan tali di daerah dengan kecuraman yang tidak terlalu tinggi.

Ada juga pelajaran bagaimana menyebrang di sungai pakai tali, meniti tali, dan kegiatan outbond lainnya. Namun yang paling seru adalah ketika pada suatu momen, para peserta akan diajak ke luar Rindam dan melakukan Caraka malam atau yang umumnya dikenal dengan jurit malam.

“Paling seru caraka malam. Semua materi dipraktikan. Itu bikin kita lebih berani,” cerita seorang peserta bela negara BPJS, Ikhwan Bayu Darma (25).

Ikhwan merupakan kelompok gelombang pertama BPJS yang ikut program ini. Sudah 40 hari lamanya ia berada di Rindam Jaya. Hari ini adalah hari terakhir pendidikan bela negaranya.

“Besok penutupan. Paling sering materi mountenering dan survival. Kemarin Caraka malam Cihampea, seru banget. Kita di sini juga belajar cara penghormatan, beladiri Yong Moo Do. Kita dari nol baru tahu di sini. sekarang udah bisa banting lawan,” kata pria asal Jakarta ini.

Meski mengaku secara fisik energinya sangat terkuras, Ikhwan mengaku senang mengikuti bela negara. Banyak hal positif yang ia petik dari program ini.

“Kalau capek secara fisik sih iya, tapi bawa asyik aja. Awalnya emang kaget banget, karena kita dari sipil tahu-tahu diajarin secara militer. Tapi lama-lama biasa, sekarang udah enak semua,” tuturnya.

“Banyak positifnya, bisa bikin kita disiplin. Hormat sama yang lebih senior. Terus jadi makin banyak kawan. Ini kan kami dari BPJS seluruh Indonesia. Bisa saling kenal satu sama lain,” pungkas Ikhwan.

Sumber : Detik.com

Google Punya Bos Android Baru

12168011_1052942151396784_530381129_n

Google punya kepala Android yang baru, Hiroshi Lockheimer. CEO Google, Sundar Pichai mengumumkannya pada Sabtu(10/10/2015) lalu.

Jabatan komplit Lockheimer di tubuh Google adalah Senior Vice President of Android, Chrome OS and Chromecast, jabatan yang mirip dengan yang ditinggalkan oleh Pichai (SVP of Android, Chrome and Apps).

Lockheimer sendiri bukanlah orang baru di tubuh Google. Ia telah bergabung dengan Google sejak 2006 dan pernah menjabat sebagai VP of Android sebelum akhirnya dipromosikan oleh Pichai ke jabatan yang barunya ini.

Dikutip KompasTekno dari Android Authority, Senin (12/10/2015), Lockheimer akan bertanggungjawab untuk mengembalikan profit bisnis Android Google yang menurun, sekaligus mengekspansinya ke platform baru, seperti otomotif, wearable, dan internet of things (IoT).

Penunjukkan Lockheimer oleh Pichai menjadi langkah besar pertama Pichai semenjak ia menjabat sebagai CEO Google yang baru.

Pichai menggantikan CEO Google lama Larry Page, menyusul didirikannya perusahaan induk Google, Alphabet yang kini dikomandoi oleh Page.

Selain mempromosikan Lockheimer, Pichai juga mengangkat dua Vice President lain ke jabatan yang lebih tinggi. Mereka adalah Neal Mohan sebagai Senior Vice President of Display and Video Advertising, dan Phill Schindler sebagai Senior Vice President of Global Sales and Operations.

Sumber : Kompas.com

“THE BLIND SPOT”

maxresdefault

Semua petinju profesional memiliki pelatih. Bahkan, petinju legendaris sehebat Moh Ali sekalipun jg memiliki pelatih. Yaitu Angelo Dundee yang membantu Ali menjadi Juara dunia 3 kali. Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding, sangat jelas Angelo Dundee tidak akan pernah menang.

Mungkin kita ber-tanya2, mengapa Moh. Ali butuh pelatih kalau jelas dia pasti menang melawan pelatihnya?

Ketahuilah bahwa Moh.Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, tapi karena ia membutuhkan seseorang untuk melihat hal2 yang “TIDAK DAPAT DIA LIHAT SENDIRI”

Hal yg tidak dapat kita lihat dgn mata sendiri itu yg disebut: “BLIND SPOT” atau “TITIK BUTA”. Kita hanya bisa melihat “BLIND SPOT” dengan bantuan orang lain.

Dalam hidup, kita butuh seseorang untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser.

Kita butuh orang lain YANG :
¤ Menasihati,
¤ Mengingatkan, bahkan…..
¤ Menegur jika kita mulai melakukan sesuatu hal yg keliru, yg mungkin tidak kita sadari.

Kita butuh KERENDAHAN HATI untuk :
¤ Menerima kritikan,
¤ Menerima nasihat, dan
¤ Menerima teguran…….
itulah yang justru menyelamatkan kita.

Kita bukan manusia sempurna.
Jadi, biarkan orang lain menjadi “mata” kita di area ‘Blind Spot’ kita, sehingga KITA BISA MELIHAT apa yang TIDAK BISA KITA LIHAT dgn ‘pandangan’ kita sendiri…