Pasar Phablet di Indonesia Makin Seksi

Pasar Phablet di Indonesia Makin Seksi

Jakarta -Smartphone berlayar besar atau phablet makin digandrungi masyarakat di Indonesia. Maka tidak mengherankan jika banyak vendor meyakini pertumbuhan pasar phablet akan terus seksi ke depannya.

Menurut Presiden Direktur Lenovo Indonesia Rajesh Thadani, pasar phablet dalam lima tahun ini tumbuh mencapai 60%. Diperkirakan kondisi tersebut akan terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang.

“Di tahun 2019, penjualan phablet akan mencapai 1 miliar unit di seluruh dunia,” begitu prediksinya saat ditemui di pameran Indocomtech, Kamis (29/10/2015).

Dikatakan Rajesh, kian berkembangnya pasar phablet ditengarai karena kebutuhan masyarakat. Di mana mereka ingin memiliki sebuah peragkat berlayar lebar yang kemampuannya tak sekadar bisa menelpon dan berkirim pesan.

“Masyarakat banyak mencari perangkat yang nyaman untuk menonton video dan bermain game. Jawabannya phablet karena menggabungkan fungsi smartphone dan tablet,” kata Rajesh.

Karena itu, lanjut Rajesh, pihaknya sangat optimis menjual phablet baru ke pasar ponsel dunia. Pabrikan asal China ini menggelontorkan dua model perangkat phablet sekaligus, yakni Phab dan Phab Plus.

“Phab dan Phab Plus menjawab keinginan masyarakat akan perangkat yang dapat diandalkan untuk bekerja sekaligus menikmati hiburan,” pungkasnya.

Dikritik Penggiat Open Source, Ini Tanggapan Microsoft

Dikritik Penggiat Open Source, Ini Tanggapan Microsoft
JakartaMicrosoft Indonesia merespons kritikan penggiat open source Onno W Purbo terkait dengan kerjasama terbaru perusahaannya dengan pemerintah.
Public Relations Lead Microsoft Indonesia Sharon Issabella mengatakan, pihaknya sangat menghormati pendapat yang disampaikan Onno. Hanya saja, perusahaan software ini tidak sependapat dengan Onno dalam menginterpretasikan tujuannya menawarkan akses Office 365 untuk para murid dan guru.

Dikatakannya, inisiatif ini sesuai dengan filosofi Microsoft untuk memberdayakan orang dalam melakukan hal-hal besar. Mereka percaya, salah satu cara terbaik mencapai hal itu adalah dengan menyediakan akses terhadap software bagi siswa sekolah. Tujuannya, meningkatkan minat dan keterampilan digital kepada para murid sejak dini.

“Keterampilan ini (digital) juga berarti memberikan kebebasan pilihan kepada mereka untuk memilih perangkat lunak terbaik bagi diri sendiri,” ujar Sharon dihubungi detikINET, Kamis (29/10/2015).

Sebelumnya, Onno menyampaikan kritikannya melalui Twitter dan Facebook. Ditegaskan praktisi teknologi itu, kerja sama dengan Microsoft tersebut berpotensi merugikan.

“Memprihatinkan baca perjanjian antara JOKOWI dengan Microsoft :(( …Koq gak pada belajar dari sejarah? Apa mau kita dijajah? Penjajahan sekarang tidak pakai bedil, tapi pakai lisensi & copyright,” tulis Onno di Facebook.

Onno memang dikenal sebagai penggiat open source yang paling vokal. Sehingga tentunya, dia berharap agar pemerintah lebih memaksimalkan solusi open source ketimbang menggunakan software tertutup berlisensi milik Microsoft.

Nyatanya, hal ini tak menghalangi niat Microsoft mendekati para guru di Indonesia. Dalam pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dengan Microsoft di Sillicon Valley, California, Amerika Serikat hari ini, Microsoft sepakat untuk meningkatkan investasi dalam menunjang pendidikan digital bagi sekolah-sekolah formal di Indonesia.

Mark Zuckerberg: Internet.org Sudah Hadir di Indonesia

Oik Yusuf/KompasTeknoMark Zuckerberg saat membuka workshop Internet.org di Jakarta, Senin (13/10/2014).

KOMPAS.com – Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Internet.org sudah berekspansi ke Indonesia. “Kami baru saja meluncurkan Internet.org di Indonesia! Ini adalah tahap lanjutan untuk menghubungkan seluruh dunia,” kata Zuckerberg lewat akun Facebook-nya, Jumat (17/4/2015).

Internet.org adalah inisiasi yang diprakarsai Facebook untuk menyediakan akses internet ke daerah-daerah terpencil yang belum terjamah.

Dalam hal ini, Facebook bekerjasama dengan para pimpinan teknologi, komuniktas nirlaba, dan komunitas lokal daerah setempat.

Dalam ekspansinya ke Indonesia, Internet.org menggandeng kemitraan dengan operator seluler Indosat. Jika Anda membuka situs Internet.org saat ini, bakal ada kalimat yang menginstruksikan untuk menggunakan layanan operator Indosat.

Anda harus menggunakan jaringan Indosat untuk mengakses Internet.org. Jika Anda ingin mengakses situs web ini secara gratis, gunakan SIM dari Indosat,” begitu tertera dalam situs Internet.org.

Saat dicoba KompasTekno dari ponsel dengan kartu Indosat, situs internet.org menampilkan beberapa situs lokal yang bisa diakses dengan gratis.

Dalam akun Facebook-nya, Zuckerberg juga mengatakan, mulai hari ini masyarakat di Indonesia bisa punya kesempatan yang lebih luas untuk memanfaatkan internet. “(Masyarakat Indonesia) bisa mengakses layanan internet gratis di ranah pencarian pekerjaan, kesehatan, pendidikan, dan komunikasi pada jaringan Indosat,” katanya.

Tahun lalu, Zuckerberg bertandang ke Indonesia untuk melihat aktivitas yang berhubungan dengan teknologi komunikasi di Tanah Air. Kala itu, ia menyempatkan diri berkunjung ke Taman Kampoeng Cyber di Yogyakarta untuk bertemu komunitas yang memperhatikan konektivitas internet lokal.

“Saya berbincang dengan para pemilik toko di sana dan itu sangat menginspirasi. Kita bisa tahu bahwa konektivitas dapat membantu orang membagi talenta dan idenya ke seluruh dunia,” kata Zuckerberg.

Zuckerberg mengatakan, Internet.org bakal menurunkan harga akses internet agar bisa diakses lebih banyak orang. “Selanjutnya Internet.org bakal ada di negara-negara lain untuk menghubungkan dunia,” pungkasnya.

Facebook dan Indosat Boyong Program Internet Gratis ke Indonesia

Reska K. Nistanto/KOMPAS.comPresiden Direktur Indosat, Alexander Rusli (paling kiri) dan petinggi Facebook dalam peluncuran program internet.org di Indonesia, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

JAKARTA, KOMPAS.com – Operator seluler Indosat bekerjasama dengan Facebook meluncurkan layanan Internet.org, sebuah inisiasi dari Facebook untuk memberikan akses internet gratis kepada masyarakat luas.

Pengguna jaringan Indosat (Mentari, Matrix, dan IM3) kini bisa mengakses konten dan aplikasi yang ikut dalam program Internet.org secara gratis. Konten-konten itu antara lain Facebook, situs belanja, portal berita dan hiburan, serta informasi karir dan olah raga.

Peresmian layanan dilakukan di Jakarta pada Jumat (17/4/2015). Presiden Direktur Indosat, Alexander Rusli dalam sambutannya mengatakan bahwa inisiasi Internet.org ini adalah sebagai upaya untuk menyertakan lebih banyak lagi masyarakat agar terhubung dengan Internet.

“Dua puluh delapan persen akses internet saat ini berasal dari seluler, penetrasi ini diyakini bakal lebih besar, sementara target broadband pemerintah tahun ini mencapai 50 persen,” kata Alexander.

Internet.org, dikatakan pria akrab dipanggil Alex ini, akan mempermudah lebih banyak orang lagi untukĀ  terhubung dengan internet, teemasuk pengguna feature phone yang saat ini masih ada sekitar 70 persen.

“Lingkungan juga membuat mereka sulit untuj mengakses internet, seperti pulsa atau membeli smartphone, kami mencoba mendobrak barrier ini,” ujarnya.

Menurut Alex, kemudahan yang diberikan Indosat dengan Internet.org adalah mengangkat kekhawatiran pengguna yang selama ini harus berpikir untuk membeli paket data.

“Dengan program ini mereka tidak perlu lagi memikirkan beban beli data,” ujarnya. Karena dengan menggunakan jaringan Indosat, akses data diberikan secara gratis.

Selain itu, aplikasi-aplikasi dan konten di Internet.org juga diklaim Alex tidak lapar bandwidth. “Pakai 2G pun cepat, butuh bandwidth kecil saja,” katanya.

Sementara Budi Setiawan, Dirjen Sumber Daya Pos dan Informatika Kemenkominfo yang juga hadir dalam acara mengatakan, “Mudah-mudahan denhan Internet.org bisa membuka lebih banyak lagi akses dan peluang bagi masyarakat Indonesia.”

Pengguna Indosat Bisa Gratis Buka Facebook dan 14 Situs

Oik Yusuf/KompasTeknoMark Zuckerberg saat membuka workshop Internet.org di Jakarta, Senin (13/10/2014).

KOMPAS.com – Internet.org, sebuah inisiasi dari Facebook untuk memberikan akses internet gratis kepada masyarakat luas, resmi berekspansi ke Indonesia, Jumat (17/4/2015). Di Tanah Air, Facebook bekerjasama dengan operator seluler Indosat untuk menghadirkan layanan tersebut.

Kini, pengguna jaringan Indosat, seperti Mentari, Matrix, dan IM3, bisa mengakses konten dan aplikasi yang ikut dalam program Internet.org secara gratis.

Saat dicoba KompasTekno dari ponsel dengan kartu Indosat, total untuk saat ini tersedia 14 konten yang bisa diakses secara gratis. Adapun, jenis konten yang disediakan terdiri dari situs belanja, portal berita dan hiburan, serta informasi karir dan olah raga.

Pengguna juga bisa mengakses situs jejaring sosial Facebook secara gratis. Belum diketahui, kapan pihak Indosat dan Facebook bakal menambah konten cuma-cuma lainnya.

Yang harus diperhatikan supaya bisa gratis dalam mengakses situs-situs di atas, pengguna harus memulai “browsing” dengan masuk ke situs Internet.org,www.internet.org. Tautan Facebook dan 14 situs akan tersedia di laman internet.org.

Facebook dan 14 situs di atas juga dapat diakses gratis lewat aplikasi Android Internet.org yang bisa diunduh dari Play Store.

Internet.org adalah inisiasi yang diprakarsai Facebook untuk menyediakan akses internet ke daerah-daerah terpencil yang belum terjamah. Dalam hal ini, Facebook bekerjasama dengan para pimpinan teknologi, komunitas nirlaba, dan komunitas lokal daerah setempat.

Layanan ini juga diharapkan bisa menurunkan harga akses internet agar bisa diakses lebih banyak orang.

Berikut 15 situs, termasuk Facebook, yang bisa diakses secara gratis melalui layanan Internet.org.

1. AccuWeather
2. Ask.com
3. BabyCenter & MAMA
4. Bola.net
5. Facebook
6. Girl Effect
7. JobStreet.com
8. KapanLagi
9. Kelase
10. Merdeka.com
11. OLX
12. Penuntun Hidup Sehat – UNICEF
13. Tokopedia
14. Wattpad
15. Wikipedia

Internet Gratis “Facebook-Indosat” Bukan untuk Perkotaan

Reska K. Nistanto/Kompas.comDirektur Utama Indosat, Alexander Rusli.

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama Indosat, Alexander Rusli mengatakan, proyek Internet.org yang digalang Indosat bersama dengan Facebook tidak menargetkan pengguna yang telah melek internet, melainkan golongan di luar itu.

“Kita tidak menargetkan pengguna perkotaan yang sudah melek (internet) dan pakaismartphone, namun the next layer, orang yang selama ini belum mengenal internet,” demikian ujar Alex saat ditemui KompasTekno di sela peluncuran Internet.org di Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Dikatakan Alex, Internet.org lebih merupakan inisiasi untuk mengenalkan internet ke lebih banyak orang, termasuk pengguna feature phone yang dikatakan Alex masih ada sekitar 70 persen dari total pengguna smartphone di Indonesia.

“Istilahnya kita hanya ngenalin aja, kalau mereka mau (pengalaman internet) lebih, ya harus berlangganan data,” demikian ujar Alex.

Konten-konten dalam Internet.org memang bisa diakses secara gratis, namun konten-konten tersebut memberikan pengalaman internet yang terbatas saja, seperti teks berita dan gambar yang terbatas.

Diharapkan, jika pengguna pemula sudah mengenal internet dan mengetahui manfaatnya, mereka bisa menjadi bagian di dalamnya dan masuk ke dalam layer berikutnya, yaitu pengguna data aktif atau berpindah dari feature phone ke smartphone.

Pengguna feature phone sendiri dikatakan Alex masih tersebar di luar kota-kota besar, terlebih di luar Pulau Jawa. “Inilah yang ditargetkan Indosat yang diharapkan ke depannya menjadi pelanggan data,” ujarnya.

Dari segi kesiapan jaringan, Alex mengklaim seluruh jaringan Indosat sudah siap melayani Internet.org. Karena tidak seperti jaringan 4G, inisiasi Internet.org ini sifatnya lebih low-bandwidth. “Dengan 2G aja bisa jalan,” terangnya.

Diam-diam, Peta Nokia Dipakai di Facebook Android

Android PoliceNokia HERE Maps bisa berjalan di smeua perangkat Android 4.0 ke atas

KOMPAS.com – Aplikasi peta Nokia yang bernama Here saat ini memang sedang dilirik banyak perusahaan teknologi besar. Namun, diam-diam Facebook ternyata sudah mengintegrasikannya dalam jejaring sosialnya itu.

Seperti dikutip KompasTekno dari Tech Crunch, Senin (4/5/2015), Facebook dikabarkan telah menandatangani kerja sama dengan Here Map untuk Facebook versi mobile, berikut aplikasi pesan instan Facebook Messenger dan aplikasi foto Instagram di Android.

“Kami menguji peta Nokie Here di Facebook untuk memberikan kami kontrol dan fleksibilitas lebih banyak dalam memberikan pengalaman peta yang konsisten,” demikian tulis pernyataan resmi Facebook.

Juru bicara Facebook juga mengonfirmasinya dengan berkata, “Saya mengonfirmasi bahwa kami (Facebook) sedang menguji peta Here dalam versi Android dan beberapa aplikasi seperti Instagram dan Messenger juga.”

Sementara juru bicara Here mengatakan pihaknya senang peta buatannya bisa digunakan oleh pengguna Facebook.

Sebelumnya, seperti diketahui, Facebook menggunakan layanan peta milik Microsoft, yaitu Bing dalam jejaring sosialnya itu.

Aplikasi peta Here buatan Nokia sendiri saat ini menarik perhatian perusahaan-perusahaan TI besar. Mereka ingin mengintegrasikannya dengan layanan milik mereka sendiri.

Selain Facebook, beberapa perusahaan besar yang diketahui bemrinat membeli Nokia Here antara lain Apple, Samsung, Uber, Baidu, Alibaba, dan Yahoo.

Nokia sendiri berkeinginan akan menjual unit bisnis peta-nya itu dengan nilai sekitar 2 miliar dollar AS. Harganya bisa naik lagi mengingat data yang dimiliki Nokia sangat penting.

Dengan menjual unit pemetaannya, Nokia ingin berkonsentrasi ke bisnis layanan jaringan dan mobile-nya.

Sumber: Tech Crunch

Tidak Ada yang Gratis dari Internet.org

FacebookLaman pengajuan layanan Internet.org di Facebook

JAKARTA, KOMPAS.com – Layanan Internet.org dari Facebook kedengarannya memiliki misi yang mulia. Jejaring sosial pimpinan Mark Zuckerberg itu ingin menghubungkan lebih banyak orang lagi dengan internet.

“Kami baru saja meluncurkan Internet.org di Indonesia! Ini adalah tahap lanjutan untuk menghubungkan seluruh dunia,” kata Zuckerberg lewat akun Facebook-nya, Jumat (17/4/2015).

Layanan Internet.org pun sudah hadir di Indonesia, diresmikan pada pertengahan April lalu. Facebook menggandeng operator seluler Indosat untuk menghadirkan layanan internet bebas pulsa itu.

Namun apakah benar Facebook dan operator di Indonesia murni memberikan layanan gratis tersebut, tanpa embel-embel apa pun di belakangnya?

Ada pepatah yang mengatakan, “tidak ada makan siang yang gratis,” begitu pun dengan Facebook dengan Internet.org ini.

Saat KompasTekno menelusuri halaman terms of service Internet.org, di situ Facebook menjelaskan bahwa Facebook mengumpulkan data saat pengguna memasang, menjalankan, atau menggunakan layanan mereka, termasuk layanan website gratis yang disediakan melalui Internet.org.

We collect information when you install, run or use any of our services, including the free websites and services provided through Internet.org” demikian tulis Facebook di halaman Internet.org.

Selain itu, Facebook juga menjelaskan bahwa pihaknya bisa saja membagi informasi seperti nomor telepon atau data penggunaan dengan operator seluler yang digandengnya.

Facebook berdalih hal itu dilakukan agar operator seluler dan Internet.org bisa memberikan layanan yang lebih baik lagi dengan memahami penggunaan data penggunanya, atau situs-situs yang dikunjunginya.

Facebook pun berdalih Internet.org akan memberikan benefit tambahan pengguna databagi operator yang digandengnya, di Indonesia dalam hal ini adalah operator Indosat.

Indosat sendiri pun mengakui hal tersebut, bahwa inisiasi Internet.org adalah cara untuk merangkul pengguna yang selama ini belum menggunakan layanan data, untuk mulai mencobanya.

“Ini hanya sekadar pancingan saja, agar mereka bisa merasakan pengalaman internet, kalau mau lebih mereka bisa beli paket data,” demikian ujar Presiden Direktur Indosat, Alexander Rusli kepada KompasTekno saat acara peluncuran Internet.org di Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Pengalaman Internet.org yang diberikan memang hanya memberikan pengalaman internet dasar saja, berupa teks dan gambar yang terbatas.

“Nanti setelah mereka merasakan manfaat internet, dan ingin (pengalaman) yang lebih, ya harus beli paket data,” ujar Alex.

Facebook juga pada awal Mei ini telah membuka platform Internet.org bagi pengembangyang tertarik untuk bergabung. Pengembang bisa membuat layanan online yang terintegrasi dengan Internet.org sehingga dapat diakses secara gratis oleh pengguna perangkat mobile, tanpa harus membayar biaya koneksi data seluler.

“Dengan mengundang developer untuk bergabung membuat layanan bersama Internet.org, kami memberikan pilihan lebih banyak untuk konsumen ketika mereka mengakses internet untuk pertama kalinya lewat Internet.org,” ujar VP Product Internet.org Facebook, Chris Daniels, kepada KompasTekno lewat percakapan telepon, Senin (4/5/2015).

Namun demikian, di halaman Statement of Rights and Responsibilities Facebook, di sub-bagian Sharing Your Content and Information, ternyata pengembang harus menyetujui beberapa syarat yang cenderung menguntungkan Facebook.

Dijelaskan Facebook, untuk konten yang memiliki hak kekayaan intelektual seperti foto dan video, maka hak tersebut diberikan kepada Facebook.

“(…) you grant us a non-exclusive, transferable, sub-licensable, royalty-free, worldwide license to use any IP content that you post on or in connection with Facebook (IP License),” tulis Facebook.

Dengan demikian, tampaknya melalui Internet.org, Facebook sebenarnya sedang ingin mengumpulkan lebih banyak data dari pengguna yang selama ini belum mengenal internet.

Di era Internet of Things sekarang ini, data pelanggan seperti nomor telepon seluler,browsing history, pencarian, dan sebagainya tentu sangat berharga bagi perusahaan sebesar Facebook. Dari data tersebut, sebagai contoh, Facebook bisa menargetkan iklan-iklan yang dipasang di jejaring sosialnya ke pengguna secara lebih tepat.

Sementara bagi pihak operator, tentu saja diuntungkan dengan harapan bisa menambah jumlah pelanggan. Saat ini, diperkirakan masih ada sekitar 70 persen pelanggan seluler yang belum terhubung dengan internet. Ini adalah jumlah pengguna yang besar yang bisa diperebutkan oleh tiap-tiap operator.

Lagipula, jika maksud dari Internet.org adalah menghubungkan lebih banyak orang lagi di dunia, mengapa hanya eksklusif bekerja sama dengan salah satu operator seluler saja, yang justru bertentangan dengan idiom internet untuk semua.

Lewat Internet.org, Siapapun Bisa Bikin Layanan “Gratis”

FacebookLaman pengajuan layanan Internet.org di Facebook

KOMPAS.com – Internet.org adalah kemitraan antara tujuh perusahaan telekomunikasi yang dimotori oleh jejaring sosial Facebook. Kerjasama tersebut bertujuan memperluas akses internet di negara-negara berkembang dengan cara menyediakan akses gratis ke sejumlah situs online, melalui kerjasama dengan operator seluler lokal di negara yang bersangkutan.

Awal minggu ini, Facebook membuka platform Internet.org, untuk dipakai para pengembang membuat layanan online yang terintegrasi dengan Internet.org sehingga dapat diakses secara gratis oleh pengguna perangkat mobile, tanpa harus membayar biaya koneksi data seluler.

“Dengan mengundang developer untuk bergabung membuat layanan bersama Internet.org, kami memberikan pilihan lebih banyak untuk konsumen ketika mereka mengakses internet untuk pertama kalinya lewat Internet.org,” ujar VP Product Internet.org Facebook, Chris Daniels, kepada KompasTekno lewat percakapan telepon, Senin (4/5/2015).

Nantinya, layanan-layanan yang dibuat melalui platform terbuka Internet.org bakal bisa diakses oleh konsumen mobile melalui peramban internet atau aplikasi, baik di ponsel biasa alias feature phone maupun smartphone.

Daniels menjelaskan bahwa siapapun bisa ikut serta membuat layanan online melaluiplatform terbuka Internet.org, tanpa ditarik biaya. “Gratis untuk semuanya, baik untuk pengembang maupun konsumen,” katanya.

Akses internet gratis melalui Internet.org memang bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dengan mengarahkan browser ke alamat www.internet.org atau dengan memakai aplikasiAndroid.

Perlu ditambahkan bahwa akses gratis hanya berlaku untuk pengguna layanan seluler dari pihak operator yang bekerjasama dengan Internet.org. Di Indonesia, operator tersebut adalah Indosat yang beberapa waktu lalu mengumumkan kemitraannya dengan organisasi pimpinan Facebook itu.

Indosat dan Internet.org menyediakan akses gratis ke 15 situs, termasuk Facebook.

Harus ringan

Daniels mangatakan bahwa aneka situs online yang bisa diakses lewat Internet.org sengaja dirancang hemat bandwidth agar mitra operator yang bersangkutan bisa memberikan layanan secara berkesinambungan.

Karena itu, terkait dengan layanan online melalui platform Internet.org, dia mengatakan bahwa ada sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi.

“Yang pertama, layanan atau aplikasi yang bersangkutan mesti bersifat mendorong penggunanya agar nanti bisa tersambung ke jaringan internet yang lebih luas, misalnya dengan menyediakan fitur yang disederhanakan untuk versi Internet.org, lalu menyediakan tautan ke internet secara luas,” kata Daniels.

Syarat kedua berhubungan dengan menekan pemakaian bandwidth seminim mungkin agar efisien dan sustainable buat operator seluler.

“Kami butuh layanan yang seringan mungkin untuk jaringan operator. Karena itu, penggunaan foto atau video kurang cocok,” tambah Daniels. Dia mencontohkan dua layanan Facebook dan Messenger yang sengaja dibuat versi “ringan”, khusus untuk pengguna akses gratis Internet.org.

Adapun syarat ketiga berkutat soal aturan teknis pembuatan layanan, semacam penggunaan tools Java Script atau HTTPS.

Daniels berharap platform terbuka Internet.org bisa dimanfaatkan para pengembang untuk membuat layanan yang bersifat lokal -termasuk dengan memakai bahasa setempat- sehingga lebih memenuhi kebutuhan pengakses Internet.org di masing-masing wilayah operasional yang jumlahnya kini sudah mencapai 9 negara, termasuk India, Filipina, dan Indonesia.

Panduan dan informasi selengkapnya mengenai pembuatan layanan online untuk disertakan di Internet.org bisa dilihat di tautan berikut.

Facebook: Internet.org itu Buat Tambah Pelanggan Operator

Reska K. Nistanto/KOMPAS.comPresiden Direktur Indosat, Alexander Rusli (paling kiri) dan petinggi Facebook dalam peluncuran program internet.org di Indonesia, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

KOMPAS.com – Melalui program Internet.org yang resmi masuk Indonesia pada 17 April lalu, pengguna layanan operator seluler Indosat bisa mengakses 15 situs internet secara cuma-cuma tanpa perlu membeli paket data.

Operator dalam hal ini bertindak sebagai pemilik infrastruktur jaringan seluler yang menyediakan bandwidth untuk dipakai mengakses internet lewat Internet.org. Berhubung akses internet disediakan tanpa bayar, apa untungnya operator ikut terlibat Internet.org?

VP Product Internet.org Facebook, Chris Daniels menjelaskan bahwa akses gratis tersebut pada akhirnya akan digunakan untuk menambah pelanggan data bagi operator seluler.

“Internet.org bisa dianggap sebagai customer acquisition tool buat operator,” kata Daniels kepada Kompas Tekno melalui sambungan telepon, Senin (4/5/2015).

Ini karena Internet.org menyasar kalangan pengguna yang masih belum melek internet alias belum menyadari manfaat dari jejaring komputer global tersebut. Para pengguna itu coba dipancing agar mengakses internet dengan iming-iming tanpa bayar.

“Pertama-tama mereka diberi akses gratis ke sejumlah layanan dasar melalui Internet.org, supaya mengerti manfaat internet. Dari sana, mereka kemudian akan menjadi pelanggan data,” lanjut Daniels.

“Cara operator mencari uang tetaplah sama. Dalam hal ini mereka mendapat uang dengan membawa lebih banyak pelanggan ke jaringan,” imbuhnya.

Daniels tidak merinci lebih jauh mengenai deal yang dilakukan antara Facebook dan operator, tapi dia menegaskan bahwa pihaknya tidak membayar operator agar mau bergabung di bawah bendera Internet.org.

Untuk daerah

Penjelasan Daniels senada dengan informasi yang disampaikan Direktur Utama Indosat, Alexander Rusli, saat peluncuran Internet.org di Jakarta pertengahan April lalu.

Dia menyebutkan bahwa layanan akses gratis Internet.org yang digelar Indosat bukan menyasar kalangan pengguna di perkotaan yang sudah berlangganan paket data seluler.

Targetnya adalah orang-orang yang selama ini belum mengenal internet, terutama para pengguna feature phone di jaringan 2G yang proporsinya masih mencakup 70 persen dari pelanggan Indosat.

“Isilahnya kita hanya ngenalin aja, kalau mereka mau (pengalaman internet) lebih, ya harus berlangganan data,” ujar Alex ketika itu.

Para pengguna feature phone yang belum mengakses internet atau berlangganan paket data ini, menurut Alex, banyak berada di luar kota-kota besar, terlebih di luar pulau Jawa.

Agar menghemat bandwidth jaringan, situs dan layanan online yang diakses lewat Internet.org sengaja dibikin terbatas dalam hal pemakaian data, misalnya melalui kompresi konten berupa foto atau gambar.

Akses internet gratis melalui Internet.org di Indonesia sejauh ini hanya bisa dinikmati oleh pelanggan seluler Indosat dengan mengarahkan peramban ke alamat www.internet.org atau melalui aplikasi yang terpasang di ponsel.

Pihak Facebook mengatakan bahwa kerjasama Internet.org dengan operator seluler tidak bersifat eksklusif dan terbuka untuk operator manapun yang berminat.

Internet.org sendiri merupakan kemitraan Facebook dengan 7 perusahaan pelaku industri telekomunikasi yang didirikan pada 2013 lalu. Internet.org bertujuan memperluas cakupan internet di negara-negara berkembang dengan cara menyediakan akses gratis.