Jakarta – I-Doser yang bikin heboh dunia maya telah diblokir situsnya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Meski demikian, penanganan terhadap aplikasi yang bikin resah masyarakat tak sampai di situ saja.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa kekhawatiran akan I-Doser sejatinya tak perlu dibesar-besarkan. Namun begitu, ia tetap tak mau ambil risiko karena aplikasi ini telah membuat masyarakat resah.
“I-Doser itu bukannya seperti narkoba fisik. Itu seperti hipnoterapi. Tapi tetap saja, kita tak boleh bikin masyarakat jadi resah, makanya kita blokir situsnya,” ujarnya usai peluncuran New T-Cash di Gandaria City, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Maka dari itu, Kominfo pun menindaki keresahan masyarakat dengan mengambil tindakan untuk memblokir situs-situs yang berkaitan dengan i-Doser dengan status sementara.
Sejauh ini sudah ada empat domain yang diblokir Kominfo, yakni i-doser.com, idoseraudio.com, idosersofware.com, dan istoner.com. Namun sayangnya, aplikasi tersebut masih bisa di-download di toko aplikasi seperti iOS dan Play Store.
“Kami itu memblokir bukan karena masalah narkobanya, tapi jangan sampai masyarakat resah. Apalagi di media sosial masih banyak orang tua merasa concern, jangan sampai ini mempengaruhi anak-anak dan sebagainya. Jadi, bukan masalah konten,” jelasnya.
Mengenai nasib situs itu sendiri, menteri mengaku akan membahasnya lagi bersama tim panel Forum Penanggulangan Situs Internet Bermuatan Negatif (FSIBN).
Dalam rapat itu nantinya akan ditegaskan kembali, pemblokiran itu akan dibuka atau ditutup selamanya melalui pembahasan tim dimana akan melibatkan ahli psikolog hingga ahli hipnotis.
“Sore ini akan kita bahas di panel dan keputusan untuk seterusnya. Pembahasannya dengan melibatkan ahli psikolog, ahli hipnotis, kita akan minta masukan mereka. Walau kita tahu untuk mendapatkan aplikasi ini juga harus bayar, tidak gratis. Tapi balik lagi, tugas pemerintah adalah agar masyarakat tidak resah,” tegas menteri.
Sumber : Detik.com