Ada Apa di Balik Hengkangnya Hideo Kojima?

Ada Apa di Balik Hengkangnya Hideo Kojima?

Jakarta – Kepergian Hideo Kojima dari Konami menyisakan satu pertanyaan, mengapa? Meski belum ada pernyataan resmi, baik dari Konami maupun Kojima sendiri, hengkangnya sang masterpiece bisa dibilang berhubungan dengan minat dan ketertarikkan Konami untuk menggarap segmen game mobile.

Perseteruan antara keduanya berawal dari pengembangan Metal Gear Solid V: The Phantom Pain yang memakan waktu serta budget yang tidak sedikit. Kojima yang kala itu menjabat sebagai Director Kojima Productions–studio naungan Konami–menginginkan Phantom Pain rilis ketika dia sudah puas dengan kualitas yang ditampilkan.

Untuk menyajikan game yang berkualitas, tentunya dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sementara saat ini, industri game di Jepang perlahan mulai bergeser dari konsol ke game mobile. Di satu sisi Konami ingin beradaptasi dengan perubahan pasar, namun di satu sisi Kojima dan rekannya menolak.

Meski pasar game mobile sangat menarik untuk mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, tapi Kojima dan semua sutradara game ambisius seperti dirinya seolah tidak mau untuk memeras visi kreatif mereka dan menuangkannya sebatas pada layar ponsel atau tablet.

Konami tampaknya tergiur dengan beberapa publisher yang mendulang keuntungan melalui game mobile. Bagaimana tidak, sebagai contoh, perusahaan di balik game mobile, Monster Striker, dilaporkan mampu meraup keuntungan sekitar USD 1,5 miliar per tahun di Jepang.

Begitu pula dengan game mobile pertama Konami, Dragon Collection yang dikatakan mampu mendongkrak keuntungan hampir 80% di rentan tahun 2011 dan 2012.

“Mengapa mengambil resiko untuk memproduksi game canggih dengan biaya tinggi di jaman yang mudah (perangkat mobile) seperti saat ini? Kami telah melihat akhir dari konsol game di Jepang,” ujar Ryan Payton, Designer yang bekerja dengan Kojima di Phantom Pain, dikutip detikINET dari The New Yorker, Selasa (20/10/2015).

Hideki Hayakawa, President Konami, dalam wawancaranya dengan Nikkei di bulan Mei 2015 lalu pernah mengatakan jika mobile adalah tempat dimana masa depan gaming bersandar. Walau berujar demikian, dia mengklaim tidak akan meninggalkan game konsol sepenuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: