KOMPAS.com – Ahmed Mohamed, pelajar Muslim yang membuat jam digital tetapi disangka bom, memenuhi undangan Presiden AS Barack Obama. Ia berkunjung ke Gedung Putih untuk menghadiri acara “Malam Astronomi”.
Dalam kunjungannya ke acara ilmiah tersebut, pelajar berumur 14 tahun ini akhirnya bertemu dengan Obama pada Senin (19/10/2015) waktu setempat.
Dari foto yang dilansir oleh Mashable, Obama tampak sedang berbincang dengan Ahmed. Raut wajah Ahmed tampak bahagia dengan senyuman merekah.
Obama sendiri tampak dijaga ketat oleh petugas keamanan Secret Service. Yang menarik, dalam pertemuan tersebut, Obama dilaporkan sempat memeluk Ahmed.
Pertemuan Ahmed dan Obama tersebut sebenarnya tidak direncanakan. Sekretaris Media Gedung Putih Josh Earnest sempat mengungkapkan, meski mengundang ke Gedung Putih, Obama tidak dijadwalkan bertatap muka dengan Ahmed.
Ahmed Mohamed, seorang siswa MacArthur High School, Texas, AS, ditangkap polisi akibat diduga membawa bom ke sekolahnya, Rabu (16/9/2015). Setelah pengusutan, diketahui bahwa tuduhan itu keliru.
Tuduhan tersebut berasal dari seorang guru Bahasa Inggris Ahmed. Meskipun pada awal kejadian remaja itu sudah bersikeras mengatakan bahwa alat yang dibawanya adalah jam digital rakitan sendiri, sang guru tetap merasa alat tersebut mencurigakan.
Di Twitter, dukungan netizen terhimpun melalui tanda pagar #IStandWithAhmed. Dari masyarakat akar rumput, industri TI, para CEO, hingga politisi menyemangati Ahmed melalui kicauan masing-masing, antara lain Hillary Clinton, Google Science Fair, Pebble, Jack Dorsey, Aaron Levie, hingga Barack Obama.
Obama juga ikut mendukung Ahmed dengan memuji jam digital tersebut melalui kicauan di Twitter. Obama bahkan mengajak remaja itu memamerkan karyanya di Gedung Putih.
“Jam yang keren, Ahmed. Maukah kamu membawanya ke Gedung Putih sekarang? Kita mesti menginspirasi anak-anak sepertimu agar menyukai sains. Hal itulah yang membuat Amerika hebat,” tulis Obama dalam akun Twitter @POTUS.