Fitur Baru Facebook Lahir dari Perilaku Unik Orang Indonesia

Digital TrendsIlustrasi Facebook Mobile

KOMPAS.com — Fungsi Facebook di Indonesia ternyata tidak hanya menjadi sekadar media sosial. Menurut salah satu petinggi, Facebook ternyata banyak digunakan oleh pengguna Facebook di Indonesia sebagai situs “Craigslist”, sebuah layanan iklan baris di AS.

Artinya, banyak pengguna Indonesia yang lebih memanfaatkan Facebook sebagai media jual beli, tidak hanya berhubungan dengan teman-teman.

Pernyataan mengenai besarnya penggunaan Facebook sebagai Craigslist tersebut diungkapkan langsung oleh Chief Product Officer Facebook Chris Cox dalam acara WSJDLive Conference, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Business Insider,Jumat (23/10/2015).

Menurut penjelasan Cox, pengguna di Indonesia kebanyakan menggunakan Group sebagai media untuk menjual produk, termasuk pakaian bayi dan sparepart otomotif.

Uniknya, masih menurut Cox, tujuan Facebook membuat fitur Group bukanlah untuk kegiatan jual beli.

Akan tetapi, saat menyadari bahwa kegiatan itu sudah mulai banyak, Facebook malah ingin membantu proses jual beli semakin mudah digunakan.

Dengan adanya pernyataan seperti itu, bisa disimpulkan pengguna di Indonesia merupakan salah satu faktor pendorong Facebook untuk memasukkan fitur e-commercedi situs media sosialnya.

“Saat kami melihat perilaku unik seperti ini, itu menyarankan kami untuk melakukan (membuat fitur) yang lebih baik,” ujar Cox.

“Contoh di Indonesia ini adalah perilaku paling menarik yang terjadi dalam perdagangan di Facebook. Pengguna benar-benar terhubung satu dengan yang lain untuk bertukar barang,” katanya.

Facebook Shopping

Bukti bakal seriusnya Facebook dalam e-commerce terlihat dengan diujinya fitur bertajuk “Shopping”. Ini merupakan tab baru yang tersemat pada menu “More” di Facebook. Kala menekan tab tersebut, pengguna bakal disuguhkan beragam diskon dan foto-foto produk.

Facebook mengklaim konten yang tertera pada Shopping bakal sesuai dengan ketertarikan pengguna.

Hal ini dimungkinkan karena sebelumnya Facebook telah mencocokkan konten dengan data personal pengguna. Jadi, antara pengguna satu dan lainnya, konten Shopping yang disuguhkan akan berbeda-beda.

Saat ini, fitur teranyar Facebook baru bisa dijajal oleh beberapa pengguna. Belum jelas kapan fitur ini bakal dirilis resmi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: