DENPASAR, KOMPAS.com – Telkomsel tak ingin pelanggannya beralih ke operator lain. Salah satu strategi yang digencarkan adalah “mengikat” pelanggan dengan “T-Cash”.
Layanan pembayaran elektronik tersebut telah diluncurkan pada 2007 dan diperbarui dengan adopsi teknologi Near Field Communication (NFC) pada tahun 2015.
“T-Cash kan sistemnya menyatu dengan kartu SIM. Jadi dengan semua kemudahan yang ditawarkan T-Cash, pengguna jadi nagih dan setia memakai Telkomsel,” kata Executive Vice President Telkomsel Area II Venusiana Papasi, Jumat (24/10/2015) di Warung Mina, Denpasar, Bali.
Apa kemudahan yang dimaksud? Pengguna bisa membayar barang dan menransfer duit tanpa ruwet dengan duit fisik. Pertama-tama, pengguna cukup mendaftarkan layanan T-Cash melalui *800*88#. Lalu, stiker bisa diminta di gerai-gerai Telkomsel.
Stiker itu disematkan di punggung ponsel. Setelah mengaktivasi layanan, pengguna bisa mengisi saldo hingga Rp 5 juta lewat Indomaret atau gerai Telkomsel terdekat.
Duit itu bisa dibelanjakan ke berbagai toko yang telah bekerjasama dengan Telkomsel. Antara lain Indomaret, Wendy’s, McDonald’s, Coffee Bean, 7-Eleven dan Cinema XX1.
Adapula promo potongan harga yang bisa didapatkan pada hari-hari tertentu. Menurut Venusiana, T-Cash tak ubahnya teknologi yang bakal merevolusi cara hidup masyarakat.
“Dulu kalau nggak bawa dompet rasanya kesulitan. Sekarang nggak bawa dompet udah nggak masalah. Duit kembalian juga nggak berceceran,” kata Venusiana.
Mekanisme ini, selain untuk menjaga loyalitas pengguna, juga untuk mendukung program cashless yang dicanangkan pemerintah. Ke depan, Telkomsel juga mengupayakan T-Cash bisa menjadi alat pembayaran untuk angkutan umum.
Saat ini, pengguna T-Cash nasional dilansir mencapai 17 jutaan pengguna. “50 persennya dari Area II,” ujar Venusiana.
Tahun depan, Telkomsel untuk Jabotabek dan Jabar menargetkan jumlah pengguna T-Cash meningkat dua kali lipat.