“Pada 2013, UKM berkontribusi sekitar 60% bagi Gross Domestic Product (GDP) Indonesia. Untuk lebih memperkuat daya saing,sudah saatnya pelaku UKM hijrah ke digital (Goes Digital) karena teknologi bisa membuka banyak peluang,” ungkap Direktur Enterprise dan Businesss Services Telkom Muhammad Awaluddin, Jumat (16/10/2015).
Menurutnya, untuk mendorong UKM bisa goes digital dibutuhkan beberapa hal seperti peningkatan akses broadband, mentransformasi pelaku UKM menjadi pebisnis digital, memperluas pembayaran elektronis, memperluas akses ke layanan keuangan, dan memperluas layanan e-Government.
“Hal yang paling penting adalah meningkatkan Digital Literacy di pelaku usaha tentang manfaat dari teknologi itu bisa meningkatkan kemampuan dan peluang bisnisnya. Ini tak mudah. Anda boleh survei, dari 100 pelaku UKM, maksimal hanya ada 4 yang menerapkan model bisnis digital secara penuh. Artinya, peluang untuk tumbuh masih besar karena pembangunan infrastruktur broadband juga tengah berkembang,” kata Awaluddin yang baru merilis buku Digital Entrepreneurshift.
Ditambahkannya,dari berbagai pengalaman pelaku UKM yang sukses mengembangkan bisnisnya, faktor pengetahuan (knowledge) sesungguhnya menjadi persoalan utama. Pengetahuan berbisnis dan marketing secara digital sangatlah penting bagi UKM.
“Banyak pelaku UKM dengan bermodalkan “ide” dan modal minim, namun dengan sentuhan pengetahuan, bisnisnya semakin berkembang. Kini dengan pemanfaatan Information & Communication Technology (ICT), peluang mendapatkan pengetahuan semakin mudah dan terbuka lebar,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam membawa UKM hijrah ke digital mengadopsi konsep Pentahelix Academician–Business–Community– Government-Media (ABCGM) hal yang layak dilakukan. Di konsep ini Akademisi berperan sebagai konseptor seperti melakukan standarisasi model bisnis, sertifikasi, dan lainnya. Business player sebagai enabler dengan menghadirkan infrastruktur ICT, Media menjalankan peran sebagai expander, komunitas untuk akselerator, dan pemerintah sebagai regulator.
“Konsep ini bisa menghasilkan simfoni yang efisien, produktif, dan lingkungan sosial yang kompetitif melalui utilisasi ICT. Filosofi dari konsep ini adalah kita harus berjalan bersama membangun eksosistem UKM Goes Digital karena ini perjalanan yang ditempuh jauh. Tak bisa satu komponen berjalan sendiri, ini bukan perjalanan dengan rute pendek,” tukasnya.
Sementara itu, KAPRODI Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis UNPAD Ernie Tisnawati Sule menambahkan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, sudah saatnya Indonesia meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Negara ini perlu melakukan meningkatkan manajemen SDM agar mampu bersaing dalam MEA. Pelaku bisnis haruslah Human Champion. Harus unggul di segala lini. Termasuk dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang revolusioner dengan adanya kecanggihan ICT,” pungkasnya