Cara Jepang Rawat Dokumen Bersejarah

Begini Cara Jepang Rawat Dokumen Bersejarah
Yokohama – Jepang punya teknologi hebat untuk menjaga dokumen bersejarah. Teknologi itu dikembangkan oleh salah satu perusahaan yang bergerak di bidang document solution, Fuji Xerox.

Menjaga dokumen bersejarah di Jepang jadi salah satu program CSR Fuji Xerox. Dalam konferensi pers global yang dihadiri lebih dari 30 media dari Asia Pasifik, termasuk detikINET, teknologi ini dipamerkan secara terbuka.

Group Manager CSR Departement Fuji Cerox, Hiroshi Ohtsuka menuturkan CSR ini diarahkan untuk mereproduksi dokumen sejarah.

“Untuk melestarikan budaya tradisional dan membuatnya sepenuhnya dapat diakses oleh masyarakat luas melalui perangkat multifungsi dan teknologi kami,” katanya.

Sejumlah dokumen sejarah Jepang pun telah direproduksi. Proses reproduksi awalnya dilakukan di kantor riset dan pengembangan Fuji Xerox di Kyoto.

“Fuji Xerox Kyoto mulai beroperasi pada tahun 2008. Sudah menyumbangkan hasil reproduksi sejumlah dokumen sejarah di sejumlah kuil, lembaga pendidikan, dan sejumlah rumah-rumah tradisional,” katanya sembari menunjukkan sejumlah gambar dokumen asi dan setelah direproduksi.

Dengan menggunakan teknologi percetakan mutakhir Fuji Xerox, dokumen bersejarah itu diproduksi ulang. Produksi ulang dilakukan dengan sangat teliti dengan teknologi yang canggih, sehingga hasilnya sama seperti dokumen aslinya.

“Pada tahun 2014 dibuka pusat reproduksi dokumen sejarah di Fuji Xerok R and D Square di Yokohama. Sumbangan terhadap reproduksi dokumen bersejarah pun makin besar, mencapai 150 dokumen sejarah,” katanya.

Lalu teknologi seperti apa yang digunakan untuk proses reproduksi itu? Yang digunakan adalah scanner berteknologi tinggi, printer yang dilengkapi toner warna gold dan silver, dan teknologi color matching.

Dengan teknik reproduksi lni Jepang mampu menjaga dokumen bersejarahnya. Tak hanya itu, hal ini juga memungkinkan warga jepang mempelajari dokumen tersebut sembari menyentuh langsung replika dokumen yang selama ini selalu dilindungi.

Pemrosesan awal reproduksi dokumen bersejarah dengan cara penelusuran dokumen dari sumber-sumber, scanning, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan washi (kertas tradisional Jepang) disesuaikan dengan dokumen aslinya.

Selanjutnya proses digital dimulai dengan dengan mengekstrak teks dalam dokumen lawas itu, kemudian dilakukan color matching, dan diteruskan dengan color reproduction test di atas washi. Proses ini dilakukan di Takematsu Plant dan Fuji Xerox R & D Square di Yokohama.

Proses berikutnya adalah tahap akhir yang meliputi folding, final cutting, dan string binding. Setelah melewati tahap terakhir ini, dokumen bersejarah sudah sukses diduplikasi persis seperti aslinya.

Sumber : detik.com

Goers & Modegi, Jawara Indonesia Next Apps 2.0

Jakarta – Setelah menjaring 10 aplikasi finalis dengan tema Internet of Things (IoT) seperti Smart Living, Lifestyle, Health Services, dan On-Demand Economy Services di tahap awal, program Indonesia Next Apps 2.0 berhasil mendapatkan dua pemenang lokal untuk bersaing di tingkat regional.

Kedua pemenang ini akan mendapatkan hadiah total sebesar USD 20.000 dan berkesempatan mengikuti program mentorship Singtel Group-Samsung Regional Mobile App Challenge di Singapura, sebagai persiapan sebelum dilakukan pitching pada Grand Final yang akan berlangsung Desember 2015 nanti di Jakarta.

“Setelah melewati proses penjurian bersama dengan Singtel dan Samsung, akhirnya Goers dan Modegi terpilih untuk mewakili Indonesia bersaing di tahap selanjutnya pada tingkat regional,” kata Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, Marina Kacaribu dalam keterangannya, Kamis (1/10/2015).

Goers merupakan aplikasi mobile dengan tema Lifestyle, yang memberikan informasi acara-acara yang bisa dimodifikasi yang juga dilengkapi dengan fitur pemesanan tiket secara online.

Sedangkan dengan mengusung tema Smart-Living, aplikasi Modegi merupakan produk (hardware) smart-home yang dapat dikontrol melalui WebApp ataupun Android App, dimana keunikan dari produk Modegi ini yaitu dapat berinteraksi dengan peralatan elektronik rumah tangga.

“Dengan diwakili oleh kedua aplikasi tersebut, kami ingin menunjukkan bahwa start-up di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan mampu bersaing di level internasional,” lanjut Marina antusias.

Telkomsel berharap, kompetisi ini dapat menyebarkan semangat kepada para developer lokal untuk terus berinovasi dan menciptakan peluang di pasar yang lebih luas.

Direktur Software dan R&D Samsung, Risman Adnan juga berharap melalui kompetisi ini bersama dengan Telkomsel, akan hadir lebih banyak lagi aplikasi yang inovatif dan dapat diterima dengan baik oleh pasar.

“Samsung sebagai pemimpin pasar dalam penjualan smartphone selalu memberikan dukungan kepada pengembang lokal agar dapat mengoptimalkan aplikasinya sehingga berjalan lebih sempurna menggunakan berbagai layanan SDK (software development kit) Samsung,” ucapnya.

Indonesia Next Apps merupakan sebuah kompetisi yang bertujuan untuk mengidentifikasi para developer lokal Indonesia yang inovatif dan mempercepat pengembangan developer tersebut dalam mendapatkan akses sampai ke tingkat regional. Roadshow Indonesia Next Apps 2.0 telah diadakan di 2 kota, yaitu di Jogjakarta (Jogjakarta Digital Valley) dan Bandung (GraPARI Digilife Dago) pada bulan Agustus 2015 yang lalu.

Pada proses penjurian, para developer dan aplikasi dipilih berdasarkan kegunaan, design antar muka dan cara penggunaan, potensi konsumen, ide dan konsep dari layanan, rencana pengembangan tahap selanjutnya, implementasi SDK dari Samsung dan Telkomsel serta design dan implementasi teknis (usability, UI/UX Design, Functionality, Potential Market, Idea/Concept, Future Development, Problem Solving, Samsung SDK Implementation dan Technical Architecture).

Di akhir program, pemenang dari Singtel Group-Samsung Regional Mobile App Challenge akan menerima hadiah uang tunai sebesar SGD 10,000, dan mendapatkan Marketing Support baik dalam skala lokal maupun regional sehingga aplikasi atau layanan tersebut bisa mendapatkan eksposur kepada lebih dari 550 juta pelanggan Singtel Group di lebih dari 25 negara.

Selain melibatkan Telkomsel sebagai operator seluler penyelenggara di Indonesia, kompetisi ini juga didukung berbagai operator seluler di negara lainnya yang merupakan bagian dari Singtel Group, yaitu Singtel (Singapura), Optus (Australia), AIS (Thailand), dan Globe Telecom (Filipina).

Dengan keterlibatan operator dari berbagai negara ini, start-ups yang terpilih dari kompetisi Indonesia Next Apps 2.0 akan memiliki kesempatan untuk memasarkan aplikasinya di pasar masing-masing negara tersebut bahkan ke tinggal regional Singtel Group.

Telkomsel melalui program Teman Dev juga mendukung industri digital kreatif di Indonesia dengan mengajak para pengembang aplikasi lokal untuk bekerja sama dengan Telkomsel termasuk partisipasi melalui event-event digital yang diadakan Telkomsel seperti The Next Dev, Indonesia Next Apps. Telkomsel juga aktif mendukung event-event digital yang diselenggarakan oleh parents company baik Telkom maupun Singtel.

Sumber : Detik.com

Bos Snapchat: Baru 25 Tahun Sudah Punya Rp 30 Triliun

Bos Snapchat: Baru 25 Tahun Sudah Punya Rp 30 TriliunJakarta – Evan Spiegel dinobatkan menjadi anak muda terkaya di Amerika Serikat versi Forbes di tahun 2015 ini. Hartanya sudah menembus USD 2,1 miliar atau sekitar Rp 30 triliun meskipun usianya baru 25 tahun.

Seperti detikINET kutip dari Forbes, Kamis (1/10/2015), Evan merupakan pendiri dari Snapchat, sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk mengirim pesan foto lewat telepon pintar (smartphone).

Aplikasi ini didirikan oleh Spiegel dan temannya, Bobby Murphy pada 2011. Sekarang hampir 100 juta orang menggunakan aplikasi ini setiap harinya. Di AS, 60% pengguna aplikasi ini berumur 13-34 tahun.

Pendirian aplikasi ini dimulai saat Spiegel menjalani kuliah desain produk di Stanford University pada 2011 lalu. Di kampus, Spiegel bertemu dengan Murphy yang 2 tahun di atas dia.

Di akhir 2013, Spiegel menolak tawaran dari Facebook senilai USD 3 miliar untuk pembelian Snapchat. Pada Mei 2015 lalu, Snapchat mendapatkan modal baru USD 538 juta, dan menjadikan nilai perusahaan ini sekarang USD 16 miliar, atau sekitar Rp 235 triliun.

Spiegel dan Murphy diprediksi memiliki masing-masing 13% dan 11% saham Snapchat saat ini. Sementara Murphy yang umurnya 27 tahun, menurut Forbes, hartanya adalah USD 1,8 miliar atau sekitar Rp 26 triliun.

Sumber : Detik.com

Foto Profil Facebook Kini Bisa Bergerak !!

Foto Profil Facebook Bisa Gerak-gerak
Jakarta – Facebook membuat banyak perubahan untuk video di layanannya. Yang terbaru, raksasa jejaring sosial ini memungkinkan foto profil pengguna bisa lebih menarik karena bisa bergerak-gerak.

Dilansir Pop Science, Kamis (1/10/2015), Facebook sedang menguji fitur baru berupa profile video. Dengan fungsi ini, pengguna bisa membuat looping video berdurasi 7 detik atau foto dengan format GIF untuk dipajang sebagai foto profil.

Ya, ingat dengan film Harry Potter? Penduduk Hogwart terbiasa melihat lukisan atau foto di majalah dan surat kabar hidup alias bergerak. Nah, kira-kira seperti itulah fitur profil video tersebut.

Update ini juga mobile-friendly, artinya bisa dengan lancar ditampilkan di Facebook untuk perangkat mobile. Namun fitur tersebut saat ini baru diuji di Inggris.

Belum diketahui, apakah nantinya Facebook akan merilis fitur ini secara resmi untuk semua pengguna Facebook. Namun yang jelas, kemungkinannya cukup besar.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Facebook sangat serius memberikan banyak perubahan baru untuk video. Minggu lalu, Facebook memperkenalkan video 360 derajat yang memungkinkan pengguna melihat video yang dibuat dengan sudut pandang 360 derajat.

Sumber : Detik.com

Antar Barang Cepat, Amazon Tiru Uber

 Antar Barang Cepat, Amazon Tiru Uber
Jakarta – Amazon baru-baru ini diketahui sedang menguji layanan yang mirip dengan Uber. Meski demikian, raksasa retail online tersebut punya tujuan berbeda.

Jika Uber umumnya dikenal sebagai layanan untuk mengantar penumpang, Amazon menggunakannya untuk menangani paket ‘Prime Now’ yang harus diterima di tangan konsumen dalam waktu paling lama satu jam.

Langkah ini dilakukan Amazon, mengingat musim belanja pada November-Desember menuntut mereka bekerja keras mengantar pesanan barang tepat waktu.

Dilansir AFP, Kamis (1/10/2015), untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Amazon membuka perekrutan khusus untuk sopir layanan antar barang. Sopir harus minimal berusia 21 tahun dan bebas catatan kriminal.

Amazon akan membayar sopir USD 18 hingga USD 25 atau sekitar Rp 252 ribu – Rp 350 ribu per jam, melalui program Amazon Flex. Perekrutan ini dibuka di kota-kota besar di Amerika Serikat (AS) seperti Seattle, New York, Manhattan, Baltimore, Miami, Dallas, Austin, Chicago, Indianapolis, Atlanta dan Portland.

Perusahaan yang dipimpin Jeff Bezos itu pun mengembangkan layanan Prime Now bagi para anggotanya bernama Prime Loyalty Program dengan bayaran USD 99. Ini adalah layanan antar cepat yang mengantarkan beragam barang mulai dari tisu toilet, anggur, makanan beku, hingga Kindle dalam waktu satu jam.

Uber, meski lebih dikenal sebagai aplikasi pemesanan taksi, pada kenyataannya berkembang ke layanan pesan antar. Kontroversi di sejumlah negara, membuat Uber harus putar otak.

Di Barcelona, Spanyol misalnya, pemerintah setempat melarang taksi Uber mengantar penumpang. Tak habis akal, Uber beralih mengantarkan makanan.

Untuk beberapa kota di negara tertentu, Uber memang menawarkan layanan yang lebih variatif. Contohnya di Manhattan, AS ada Uber Rush untuk mengantarkan paket. Ada juga Uber Pool di San Francisco, AS yang memungkinkan sekelompok orang dengan tujuan sama, saling berbagi pembayaran taksi.

Sumber : Detik.com

Langganan Apple Music di China Sangat Murah

 Langganan Apple Music di China Sangat Murah
Jakarta – Apple baru memperluas jangkauan sejumlah layanannya ke China, salah satunya Apple Music. Di Negeri Tirai Bambu, tarif yang harus dibayarkan untuk menikmati layanan streaming musik tersebut sangat murah.

Warga China hanya perlu membayar Rp 22 ribu. Dibandingkan dengan tarif Apple Music di Amerika Serikat yang mencapai USD 12 atau sekitar Rp 176 ribu, tentu tarif yang harus dibayarkan oleh penduduk China tersebut sangatlah murah.

Bahkan, tarif tersebut masih jauh lebih murah ketimbang tarif Apple Music di Indonesia, yang dipatok di angka Rp 69 ribu. Namun harga tentunya berpengaruh pada katalog musik yang bisa dinikmati. Daftar lagu yang bisa dinikmati di China tak akan selengkap lagu yang ada di Amerika Serikat.

Pasalnya, tak semua label rekaman yang sudah menyetujui lagunya bisa di-streaming di AS akan ditemui di China, dikutip detikINET dari Ubergizmo, Kamis (1/10/2015).

Tapi Apple tetap mengklaim bahwa pengguna di Negeri Tirai Bambu tetap bisa mengakses jutaan lagu yang ada di katalog Apple Music. Katalog tersebut, menurut Apple, sudah disesuaikan untuk pengguna di China.

Apple Music bukanlah satu-satunya layanan yang baru diluncurkan Apple di China. Mereka juga meluncurkan iTunes Movie dan iBook untuk para penggunanya di negara tersebut. Untuk menyewa sebuah film HD di iTunes, tarif yang dipatok sekitar Rp 11 ribu.

Pria Kelahiran Surabaya Bikin Apps Pencari Jodoh dari Silicon Valley

Pria Kelahiran Surabaya Bikin Apps Pencari Jodoh dari Silicon ValleyJakarta – Memang sulit menjadi jomblo di Jakarta. Para kaum profesional muda sudah disibukkan oleh pekerjaan dan harus menghadapi macetnya kota tiap hari. Mereka nyaris tidak punya waktu lagi untuk melakukan hal lain, termasuk pergi kencan dan mencari cinta.

Gather (https://gather.to), sebuah layanan pencari jodoh berbasis di awan, hadir untuk membantu masyarakat Jakarta menjalin hubungan asmara. Aplikasinya unik, dan memiliki fitur yang dapat digunakan oleh pengguna di Jakarta. Kunci utamanya ialah akun Facebook pengguna. Dengan Gather, user dapat dijodohkan dengan orang-orang yang berada di dalam lingkaran teman Facebook mereka, termasuk lingkaran tingkat kedua dan ketiga alias teman dari teman.

Setelah masuk menggunakan akun Facebook, pengguna dapat segera mencari calon pasangan. Mereka dapat melihat informasi singkat pengguna lainnya yang diambil dari Facebook seperti foto profil, pekerjaan, serta kesamaan hobi dan teman. Pengguna lalu dapat memilih untuk menyukai atau tidak menyukai seseorang.

Apabila keduanya saling menyukai, mereka akan dapat melihat profil masing-masing dan mulai berkirim pesan di dalam aplikasi. Sebagai alternatif, pengguna juga dapat mengirimkan balon virtual untuk menunjukkan ketertarikan mereka kepada pengguna lain.

Gather memposisikan dirinya sebagai antitesis dari Tinder, aplikasi yang memiliki reputasi menjodohkan pengguna dengan orang asing. Dengan Gather, pengguna dapat berhubungan dengan teman dari teman mereka. Fitur ini sangat berguna dimana pengguna –khususnya bagi wanita — bisa merasa lebih aman dan nyaman saat mereka bisa mendapatkan referensi tentang pasangannya di Gather dari teman sebelum melakukan pertemuan.

Asmara Berdasarkan Lokasi

Gather juga menyediakan analisa berdasarkan lokasi. Menggunakan fitur ini, pengguna dapat mencari pasangan berdasarkan rutinitas perjalanan mereka di Jakarta. Sebagai contoh, apabila dua pengguna Gather bertemu saat menaiki busway, keduanya bisa saling terhubung di Gather. Fitur ini bisa dibilang unik karena aplikasinya juga memberitahu kedua pengguna di mana dan kapan mereka berpapasan di dunia nyata.

“Ada banyak sekali yang bisa disimpulkan dari lokasi,” jelas Jim Yang, Co-Founder dan CEO Gather. “Sebagai contoh, apabila Anda bertemu dengan seseorang di sebuah konser atau festival, Anda sudah bisa membuat perkiraan tentang kepribadian orang itu,” lanjutnya dalam keterangan tertulis yang diterimadetikINET, Senin (12/10/2015).

Kedua fitur itu akan dapat membantu kaum jomblo di ibukota jejaring sosial mencari cinta. Masyarakat di Jakarta sekarang dapat menemukan teman kencan dengan kualitas lebih tinggi karena dipilih tidak hanya berdasarkan foto, tapi juga berdasarkan informasi penting lainnya.

Gather diciptakan oleh dua entrepreneur asal Silicon Valley: Jim Yang dan Min Gyung Kang selaku CTO. Lahir di Indonesia, Jim sudah sempat menjual perusahaan teknologi miliknya bernama Identyx kepada Red Hat tahun 2008. Semenjak itu, ia telah menjadi angel investor dan advisor di sejumlah startup di Amerika Serikat.

Sementaran Gyung Kang sebelumnya memegang posisi sebagai senior software engineer di Google. Ia juga merupakan anggota awal dari proyek Android Bouncer, sebuah inisiatif untuk melindungi pengguna Google Play dari aplikasi berbahaya.

Sumber : Detik.com

Inggris Sediakan Rp 82 Miliar untuk Pembuat Game

Inggris Sediakan Rp 82 Miliar untuk Pembuat Game
Jakarta – Sebesar 4 juta poundsterling atau sekitar Rp 82 miliar (1 poundsterling = Rp 20.500) adalah besaran dana yang dialokasikan oleh pemerintah Inggris untuk membiayai startup. Dana ini bisa digunakan oleh para startup yang ingin menciptakan prototipe video game buatannya.

Video Games Prototype Fund ini berasal dari Kementerian Media, Kebudayaan dan Olahraga Inggris. Dan memang didesain untuk membantu para pembuat video game agar bisa mengangkat konsep video game buatannya menjadi sesuatu yang lebih nyata.

Awalnya, tiap startup game bisa mendapat bantuan dana sampai dengan 25 ribu poundsterling. Dana ini akan diberikan mulai dari tahun ini hingga 2019, dan bisa dipakai untuk sekadar membuat prototipe.

Jika ada startup yang ingin membawa gamenya ke tahap yang lebih lanjut, pemerintah Inggris menyediakan dana tambahan sampai dengan 50 ribu poundsterling, dikutip detikINET dari Business Insider, Senin (12/10/2015).

Pemerintah Inggris memang menganggap bahwa industri video game adalah salah satu kisah yang paling sukses di Inggris. Contohnya antara lain adalah Grand Theft Auto (GTA) dan Tomb Raider.

GTA dibuat oleh sekelompok programer di Rockstar North yang berbasis di Skotlandia. Sementara seri Tomb Raider dikembangkan oleh Eidos Interactive, sebuah perusahaan game yang berbasis di London.

“Dana ini akan memberikan kesempatan bagi UKM, startup dan individual untuk menjadi lebih baik, dan bisa menarik perhatian para investor untuk bisa menciptakan game besar di kemudian hari,” ujar Ed Vaizey, Menteri Kebudayaan dan Ekonomi Digital.

Sebuah laporan menyatakan, pada bulan September lalu setidaknya ada 1.908 perusahaan pembuat game yang berbasis di Inggris. Dan menurut Kementerian Media, Kebudayaan dan Olahraga Inggris, industri ini menghasilkan uang sekitar 4,5 juta poundsterling tiap harinya, serta membuka sekitar 19 ribu lapangan kerja.

Sumber : Detik.com

Klaim Ponselnya Terbaik, Xiaomi Diinvestigasi !!

Jakarta – Xiaomi sedang diinvestigasi oleh regulator terkait di negara asalnya, China. Pasalnya, vendor ponsel yang sedang naik daun ini dianggap menyesatkan konsumen dalam kegiatan promosinya di dunia maya.
Seperti dikutip detikINET dari China Daily, Kamis (10/1/2015), Xiaomi dianggap kadang berlebihan dalam mendeskripsikan produk-produk ponsel di internet. Misalnya menggunakan kalimat ponsel terbaik.

Regulator Beijing Administration for Industry and Commerce menyatakan kalimat seperti itu kemungkinan melanggar peraturan iklan baru di China. Penggunaan kalimat promosi yang berlebihan, misalnya paling bagus atau paling canggih memang dilarang.

Xiaomi adalah perusahaan pertama yang diinvestigasi terkait peraturan iklan baru yang efektif mulai 1 September itu. Tujuannya adalah untuk melindungi konsumen dari tawaran promosi yang terlalu dibesar-besarkan oleh produsen.

Xiaomi sendiri belum berkomentar mengenai investigasi tersebut. Di China, Xiaomi termasuk produsen ponsel papan atas dengan penjualan terbanyak.

Belanja Hemat TI di Masa Krisis

Belanja Hemat TI di Masa Krisis
Jakarta – Perubahan dunia yang sangat cepat tanpa kompromi melibas siapa saja yang tidak mampu mengikuti kecepatan perubahan tersebut. Jangankan sektor konvensional seperti transportasi yang mengalami efisiensi dengan hadirnya Uber dan Go-Jek yang mengubah peta layanan transportasi.

Sektor IT sendiri juga ikut menjadi korban dimana dengan maraknya belanja online yang pelan-pelan mengambil pasar dari pedagang hardware konvensional dan menyebabkan pusat komputer yang sempat berjaya di tahun 1990-an menghadapi senjakalanya.

Ditambah lagi dengan naiknya kurs dolar yang memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia secara umum yang menekan pendapatan perusahaan dan otomatis berakibat langsung pada operasional perusahaan, dimana untuk bertahan hidup harus melakukan penghematan dan bahkan tidak sedikit yang mengalami PHK.

Berbicara soal penghematan, sudah pasti semua bagian terkena dampaknya dimana terjadi penekanan biaya khususnya untuk biaya yang tidak kritis dan tidak memiliki korelasi langsung dengan pendapatan perusahaan, apalagi bidang IT yang sering dianggap sebagai cost center karena tidak memberikan kontribusi langsung pada pendapatan perusahaan.

Padahal IT sudah berkembang sedemikian rupa dan pada banyak perusahaan sudah menjelma menjadi fungsi infrastruktur yang kritis dimana jaringan intranet, database dan internet sudah memberikan nilai tambah yang sedemikian besar terhadap operasional perusahaan dan menyebabkan ketergantungan yang tinggi seperti listrik atau telekomunikasi yang jika terganggu akan menyebabkan gangguan pada operasional perusahaan dan menyebabkan kerugian yang sangat besar karena terganggunya kontinuitas perusahaan.

Sebagai gambaran, tidak berfungsinya server database bank baik karena masalah server atau karena koneksi intranet yang terganggu secara otomatis akan menghentikan layanan perbankan, tidak hanya di teller tetapi di ATM dan internet banking berpotensi dan menyebabkan kerugian finansial yang sangat besar.

Namun tentunya sebagai bagian dari perusahaan yang sedang mengalami krisis, jika terjadi penghematan tentunya bagian IT juga harus ikut prihatin dan melakukan penghematan atau efisiensi pengeluaran. Tentunya dengan catatan penghematan tersebut tidak sampai mengganggu operasional perusahaan atau malahan menyebabkan ancaman bagi kelangsungan perusahaan.

Dalam artikel ini penulis ingin memberikan beberapa pandangan baik dalam pemilihan hardware dan aplikasi sekuriti supaya perusahaan tetap eksis di saat krisis.

Notebook dan OS

Sampai saat ini masih banyak perusahaan yang menggunakan PC desktop sebagai komputer standar untuk perusahaan, padahal perkembangan prosesor yang sedemikian cepat menyebabkan notebook sudah memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan PC desktop dengan beberapa keunggulan seperti form factor yang lebih kecil, mudah dibawa-bawa dan tidak memerlukan UPS karena sudah dilengkapi dengan baterai sehingga komputer tetap akan menyala dan tidak kehilangan data pada saat terjadi pemutusan listrik, konsumsi listrik notebook juga lebih kecil daripada konsumsi listrik PC sehingga dalam jangka panjang memberikan penghematan beban biaya listrik pada perusahaan.

Mungkin untuk beberapa fungsi khusus seperti server database kritikal, email, firewall, server dengan kebutuhan komputasi tinggi serta komputer untuk desain grafis/video yang membutuhkan VGA dan memori tinggi masih belum bisa digantikan notebook, namun untuk aktivitas operasional biasa dapat dikatakan lebih dari 70% PC di perusahaan bisa menggunakan notebook.

Pada saat artikel ini ditulis, perkembangan harga notebook sudah mengalami penurunan yang luar biasa dimana notebook 14 inch branded (definisi branded adalah merek peringkat 5 besar dunia) saat ini dengan clock prosesor 2 GHz, HDD 500 GB, RAM 2 GB, layar LED 14 inch, VGA HD terintegrasi, DVD RW, WiFi dan bluetooth yang lebih dari cukup untuk mendukung aktivitas kantor normal bisa di dapatkan dengan harga di bawah Rp 4 juta.

Kabar baiknya lagi, banyak tipe yang sudah termasuk sistem operasi Windows original. Hal ini tentu memberikan penghematan yang cukup signifikan dibandingkan dengan membeli PC Desktop/rakitan yang harus membeli OS asli dan terkadang membutuhkan UPS juga.

Salah satu tips yang mungkin bermanfaat untuk meningkatkan performa adalah menambahkan RAM 2 GB lagi pada notebook bisa memberikan peningkatan performa yang signifikan. Namun perlu di ingat, bahwa efektivitas peningkatan performa RAM tersebut akan menurun seiring dengan makin besarnya RAM terpasang.

Penghematan lain yang bisa dilakukan adalah penggunaan aplikasi pengolah kata, spreadsheet dan presentasi. Saat ini aplikasi Open Office dan Libre Office yang gratis memiliki kemampuan dasar yang cukup baik dan bisa dipertimbangkan jika perusahaan mengalami kesulitan dalam membeli apllikasi office komersial yang populer seperti Microsoft Office.

Solusi ini dapat dipertimbangkan karena kompatibilitas office open source cukup baik dan mampu membuka dokumen office komersial dengan baik. Namun dalam beberapa kasus seperti dokumen dengan ukuran besar dan tingkat kerumitan tinggi seperti laporan keuangan perusahaan besar dengan rumus dan link antar dokumen yang sangat banyak dan rumit mungkin tidak mendapatkan kompatibilitas 100 %.

Namun sebagai catatan, bahkan antar versi Microsoft windows yang berbeda pun tidak menjamin kompatibilitas 100% atas dokumen spreadsheet dengan banyak rumus dan tingkat kerumitan antar dokumen yang tinggi.

Sebagai alternatif lain yang cukup menarik, jika perusahaan memiliki koneksi internet yang cukup handal dan karyawannya memiliki ruang dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cara kerja baru yang lebih efisien dan menantang, layanan aplikasi aplikasi Office gratis dari Google dapat digunakan dan ada fitur yang menarik dimana kolaborasi pekerjaan dapat dilakukan di cloud (Google Drive) sehingga meningkatkan efisiensi dan tetap gratis untuk seluruh akun Gmail.

Murah dan Baik

Perlindungan terhadap ancaman malware juga menjadi salah satu hal yang penting dan kegagalan dalam perlindungan ini akan menyebabkan gangguan pada oprasional perusahaan atau hilangnya data penting perusahaan. Selain perlindungan antivirus, ada beberapa hal penting yang sering terlewat oleh pengguna komputer.

Padahal beberapa hal ini sangat esensial dan tidak kalah penting dibandingkan dengan aktivitas perlindungan terhadap malware yang biasanya langsung dihubungkan dengan solusi yang mengeluarkan biaya seperti membeli antivirus, menginstal firewal, anti Ddos atau anti hacking.

Dua hal penting yang justru murah meriah ini malah bisa memberikan perlindungan yang tidak diberikan oleh solusi yang mengeluarkan biaya di atas. Pertama adalah backup. Siapapun Anda, baik pengguna komputer server, personal atau pengguna smartphone sekalipun tentunya memiliki data yang berharga.

Bagi perusahaan, database perusahaan merupakan aset tidak ternilai dan harus di backup dengan baik dan benar. Bagi perorangan, data pribadi seperti foto, video dan dokumen penting memiliki nilai yang penting dan tidak tergantikan jika hilang. Karena itu selalu ingat untuk melakukan backup data penting anda dengan baik dan benar.

Anda akan merasa bersyukur jika melakukan backup dengan teratur tidak hanya pada saat anda diserang malware seperti ransomware yang mengenkrip data Anda dan hanya bisa kembali jika Anda sudah membayar sejumlah besar uang. Selain itu, jika terjadi kegagalan hardware seperti kerusakan hardisk, backup juga bisa menjadi malaikat penolong Anda.

Hal kedua yang tidak memerlukan biaya dan bisa melindungi sistem komputer dan jaringan di perusahaan dengan baik adalah penambalan celah keamanan. Seperti kita ketahui, setiap piranti lunak baik sistem operasi, aplikasi populer seperti office, Adobe Reader, Flash, peramban bahkan router dan smart TV sekalipun dikendalikan dengan piranti lunak.

Kabar buruknya, karena piranti lunak ini adalah ciptaan manusia yang tidak sempurna, maka ia membawa sifat manusia yang tidak sempurna sehingga selalu ada kelemahan/cacat pembuatan yang lebih dikenal dengan istilah celah keamanan (vulnerability).

Sebagai informasi, sekalipun sistem anda sudah terlindung dengan baik oleh program pengamanan seperti antivirus yang terupdate dan bisa mendeteksi malware terkini, namun jika sistem Anda mengandung celah keamanan dan belum ditambal (patch), maka malware tetap bisa menginfeksi sistem tersebut dan dalam banyak kasus mampu mengeksploitasi sistem dan membypass perlindungan antivirus (kecuali program antivirus anda memiliki kemampuan Exploit Protection).

Karena itu aktivits menambal celah keamanan merupakan salah satu hal yang penting dilakukan bersama dengan backup guna mendukung perlindungan sekuriti perusahaan. Hal terakhir yang bisa anda lakukan adalah mengedukasi pengguna komputer supaya tidak mudah menjadi korban rekayasa sosial (social engineering) sehingga menjadi korban aktivitas jahat, baik malware maupun penipuan.

Sumber : Detik.com