FacebookLaman pengajuan layanan Internet.org di Facebook
JAKARTA, KOMPAS.com – Layanan Internet.org dari Facebook kedengarannya memiliki misi yang mulia. Jejaring sosial pimpinan Mark Zuckerberg itu ingin menghubungkan lebih banyak orang lagi dengan internet.
“Kami baru saja meluncurkan Internet.org di Indonesia! Ini adalah tahap lanjutan untuk menghubungkan seluruh dunia,” kata Zuckerberg lewat akun Facebook-nya, Jumat (17/4/2015).
Layanan Internet.org pun sudah hadir di Indonesia, diresmikan pada pertengahan April lalu. Facebook menggandeng operator seluler Indosat untuk menghadirkan layanan internet bebas pulsa itu.
Namun apakah benar Facebook dan operator di Indonesia murni memberikan layanan gratis tersebut, tanpa embel-embel apa pun di belakangnya?
Ada pepatah yang mengatakan, “tidak ada makan siang yang gratis,” begitu pun dengan Facebook dengan Internet.org ini.
Saat KompasTekno menelusuri halaman terms of service Internet.org, di situ Facebook menjelaskan bahwa Facebook mengumpulkan data saat pengguna memasang, menjalankan, atau menggunakan layanan mereka, termasuk layanan website gratis yang disediakan melalui Internet.org.
“We collect information when you install, run or use any of our services, including the free websites and services provided through Internet.org” demikian tulis Facebook di halaman Internet.org.
Selain itu, Facebook juga menjelaskan bahwa pihaknya bisa saja membagi informasi seperti nomor telepon atau data penggunaan dengan operator seluler yang digandengnya.
Facebook berdalih hal itu dilakukan agar operator seluler dan Internet.org bisa memberikan layanan yang lebih baik lagi dengan memahami penggunaan data penggunanya, atau situs-situs yang dikunjunginya.
Facebook pun berdalih Internet.org akan memberikan benefit tambahan pengguna databagi operator yang digandengnya, di Indonesia dalam hal ini adalah operator Indosat.
Indosat sendiri pun mengakui hal tersebut, bahwa inisiasi Internet.org adalah cara untuk merangkul pengguna yang selama ini belum menggunakan layanan data, untuk mulai mencobanya.
“Ini hanya sekadar pancingan saja, agar mereka bisa merasakan pengalaman internet, kalau mau lebih mereka bisa beli paket data,” demikian ujar Presiden Direktur Indosat, Alexander Rusli kepada KompasTekno saat acara peluncuran Internet.org di Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Pengalaman Internet.org yang diberikan memang hanya memberikan pengalaman internet dasar saja, berupa teks dan gambar yang terbatas.
“Nanti setelah mereka merasakan manfaat internet, dan ingin (pengalaman) yang lebih, ya harus beli paket data,” ujar Alex.
Facebook juga pada awal Mei ini telah membuka platform Internet.org bagi pengembangyang tertarik untuk bergabung. Pengembang bisa membuat layanan online yang terintegrasi dengan Internet.org sehingga dapat diakses secara gratis oleh pengguna perangkat mobile, tanpa harus membayar biaya koneksi data seluler.
“Dengan mengundang developer untuk bergabung membuat layanan bersama Internet.org, kami memberikan pilihan lebih banyak untuk konsumen ketika mereka mengakses internet untuk pertama kalinya lewat Internet.org,” ujar VP Product Internet.org Facebook, Chris Daniels, kepada KompasTekno lewat percakapan telepon, Senin (4/5/2015).
Namun demikian, di halaman Statement of Rights and Responsibilities Facebook, di sub-bagian Sharing Your Content and Information, ternyata pengembang harus menyetujui beberapa syarat yang cenderung menguntungkan Facebook.
Dijelaskan Facebook, untuk konten yang memiliki hak kekayaan intelektual seperti foto dan video, maka hak tersebut diberikan kepada Facebook.
“(…) you grant us a non-exclusive, transferable, sub-licensable, royalty-free, worldwide license to use any IP content that you post on or in connection with Facebook (IP License),” tulis Facebook.
Dengan demikian, tampaknya melalui Internet.org, Facebook sebenarnya sedang ingin mengumpulkan lebih banyak data dari pengguna yang selama ini belum mengenal internet.
Di era Internet of Things sekarang ini, data pelanggan seperti nomor telepon seluler,browsing history, pencarian, dan sebagainya tentu sangat berharga bagi perusahaan sebesar Facebook. Dari data tersebut, sebagai contoh, Facebook bisa menargetkan iklan-iklan yang dipasang di jejaring sosialnya ke pengguna secara lebih tepat.
Sementara bagi pihak operator, tentu saja diuntungkan dengan harapan bisa menambah jumlah pelanggan. Saat ini, diperkirakan masih ada sekitar 70 persen pelanggan seluler yang belum terhubung dengan internet. Ini adalah jumlah pengguna yang besar yang bisa diperebutkan oleh tiap-tiap operator.
Lagipula, jika maksud dari Internet.org adalah menghubungkan lebih banyak orang lagi di dunia, mengapa hanya eksklusif bekerja sama dengan salah satu operator seluler saja, yang justru bertentangan dengan idiom internet untuk semua.