Berani Memotret Punggung? Ini yang Patut Diperhatikan

Berani Memotret Punggung? Ini yang Patut DiperhatikanDesa Vollendam terlihat dari geladak ruang kemudi kapal. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta – Tidak banyak foto-foto yang berani memperlihatkan subjek dengan posisi munggungin kamera (backpose). Sebab, foto-foto tersebut dinilai kurang eye catching meski pada satu dua alasan justru dicari untuk menimbulkan kesan misterius atau memancing rasa penasaran orang.

Sebagai sebuah pilihan, foto backpose ini memang tidak ada salahnya sebagai cara bertutur yang berbeda. Asalkan tepat dengan takaran yang akurat, maka foto-foto punggung tetap membuat greget dan emosi yang kuat. Apa-apa saja yang patut diperhatikan?

Pertama, pastikan foto backpose ini betul-betul perlu dan mempunyai alasan yang bisa dijelaskan. Misalkan untuk menonjolkan detail kostum/fashion pada bagian belakang yang unik. Atau sebaliknya, justru menyembunyikan sesuatu di bagian depan sehingga cukup difoto dari belakang seperti pada foto nude art.

Kedua, jika ingin memotong batas antara subjek dengan ‘pembaca’ atau audiens, cara backpose menjadi pilihan yang apik. Pembaca seperti diajak menjadi satu ruang dengan subjek yang ada dalam foto. Seolah-olah audiens tidak hanya diajak untuk menguntit kamera melainkan terlibat aktif dalam adegan tersebut sehingga emosi pembaca lebih terlibat dengan utuh.

Keterangan foto: Romantisme KPop di distrik Gangnam, Seoul. (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Berbeda halnya dengan subjek yang menghadap kamera seluruhnya. Maka ada batas antara posisi subjek dengan audiens sehingga foto yang dihasilkan kurang intim. Persis panggung teater Broadway yang sebaik apapun karakter yang dimainkan, tetap mempunyai jarak: Anda pemain-saya penonton.

Ketiga, jepretlah subjek yang munggungin kamera dengan proporsional. Proporsional ini bisa dikatakan sesuai dengan cerita dan gol yang diinginkan. Apakah akan menghabiskan lebih dari separuh bidang foto ataukah hanya 2/3 bagian.

Tidak perlu berlebihan sekaligus tidak pula terlalu hemat. Gunakan intuisi dan nalar kreatif untuk membuat cerita dan komposisi dengan takaran yang tepat.

Keterangan foto: Memanggul atap rumbia, Nias Sumatera Utara. (Foto: Ari Saputra/detikcom).

Keempat, kelemahan foto punggung itu tidak bisa mengeksplorasi karakter wajah dan ekpresi. Bahkan bahasa mata pun tidak. Penggantinya, maksimalkan bahasa tubuh (gesture) dengan total, teliti, detil dan momen yang tepat.

Pengaruh gesture ini sangat dominan membangun cerita. Dari ujung rambut sampai mata kaki mempunyai makna yang tidak sama. Orang yang sedang sedang cemas dan terburu-buru tentu mempunyai gesture yang berbeda dengan orang yang sedang santai atau gembira. Rasakan momen itu dan terjemahkan dalam bahasa gambar sesuai karakter masing-masing.

Sebab fotografi sesuatu yang menyenangkan. Tidak hanya aktivitas memencet alat semata, melainkan turut membangun dan mendefinisikan dunia di sekelilingnya.

Keterangan foto: Menyusuri kanal Otaru, Jepang. (Foto: Ari Saputra/detikcom).

Keterangan foto: Turis dengan baju Kimono di Ashakusa Temple, Tokyo. (Foto: Ari Saputra/detikcom).

Bocoran Film Assassin’s Creed

Film Assassins Creed Tampakkan Gambar Pertama
Jakarta – Proses produksi film Assassin’s Creed baru saja dimulai. Melalui akun Twitternya, Head of Content Ubisoft Azaïzia Aymar memposting gambar yang menunjukkan logo khas dari Abstergo Industries, perusahaan teknologi fiksi yang muncul di serial game Assassin’s Creed.

“Berjalan-jalan untuk pertama kalinya di dalam Abstergo merupakan pengalaman yang mengagumkan! Gambar diambil dari lokasi syuting,” kicau Aymar.

Diadaptasi dari judul video game yang sama, film Assassin’s Creed dibintangi oleh aktor X-Men Michael Fassbender. Mengacu dari informasi Ubisoft, aktor asal Jerman itu akan memerankan dua tokoh sekaligus, yakni Callum Lynch dan Aguilar.

Lynch diceritakan merupakan sosok pria yang hidup di jaman modern. Sedangkan Aguilar tak lain merupakan sosok Assassin yang hidup di jaman pemerintahan Templar.

Meski merupakan hasil adaptasi, namun jalan cerita yang ditawarkan sangatlah berbeda dari game. Begitu pula dengan karakter Aguilar dan Lynch yang dikatakan sengaja diciptakan khusus hanya untuk film. Menariknya, dalam proyek film ini Fassebender tak hanya bertindak sebagai aktor.

Minggu lalu, CEO Ubisoft Motion Pictures Jean-Julien mengatakan jika Fassbender juga akan diperbantukan dalam urusan penggarapan naskah. “Jika Anda ingin membuat film video game yang bagus, maka Anda harus melibatkan aktor dalam penggarapan cerita dan naskah,” ujarnya dikutip detikINET dari Gamespot, Kamis (15/10/2015).

“Kami berkata padanya (Fassbender-red.) bahwa kita ingin membangun proyek ini secara bersama-sama. Bahwa kita memiliki brand yang besar dan kita ingin membuat film yang menyerupai Batman Begins dan Blade Runner. Kami berjanji padanya bahwa dia bisa bekerja dengan penulis naskah,” terang Julien.

Film Assassin’s Creed rencananya akan tayang pada 21 Desember 2016. Dalam penggarapannya, Ubisoft Motion Picture dan rumah produksi New Regency menunjuk sutradara kondang asal Australia, Justin Kurzel.

Sumber : Detik.com

Google & Nintendo Sokong Pokemon Go

Google & Nintendo Sokong Pokemon Go

Jakarta – Tak hanya menarik perhatian gamer, penggarapan Pokemon Go nyatanya mengundang minat perusahaan besar untuk berinvestasi. Adalah Nintendo, Pokemon Company, dan Google yang siap mengucurkan dana USD 20 juta.

Investasi yang diberikan kepada developer Niantic ituuntuk membantu pertumbuhan studio dan pengembangan Pokemon Go. “Pokemon Company, Google, dan Nintendo merupakan investor serta mitra strategi yang luar biasa yang membantu Niantic ke tahap selanjutnya,” ujar CEO Niantic, John Hanke dikutipdetikINET dari Polygon, Jumat (16/10/2015).

Menurut Hanke, modal yang diberikan oleh tiga perusahaan raksasa itu akan dimanfaatkan untuk melanjutkan pekerjaan rumah Pokemon Go, mengembangkan, menumbuhkan game Niantic sebelumnya, yakni Ingress, dan mengelola komunitas global yang berkembang pesat, serta membangun gaming platform yang sesungguhnya.

Sementara itu, President dan CEO Poke;mon Company Tsunekazu Ishihara mengatakan jika investasi strategis Pokemon Company di Niantic membuka jalan pengalaman sosial mobile yang belum pernah ada sebelumnya. “Pokemon berkomitmen untuk bermitra dengan perusahaan seperti Niantic yang sama-sama memiliki spirit dari komunitas dan inovasi,” paparnya.

Sebagai tambahan dari USD 20 juta yang dikatakan tadi, Nintendo, Google, dan Pokemon Company juga telah menyediakan biaya tambahan USD 10 juta untuk Niantic apabila studio tersebut sudah memperoleh pencapaian.

Pokemon Go rencananya akan dirilis di tahun 2016 dengan jadwal yang belum bisa dipastikan. Mengusung genre location-based game, di Pokemon Go Anda bisa melacak, menangkap, melatih, hingga bertarung dengan Pokemon lainnya dengan menggunakan setting dunia nyata (berbasis GPS).

Sumber : Detik.com

Apple Fanboy Paling Setia Tutup Usia

Apple Fanboy Paling Setia Tutup Usia
Jakarta – Mendengar nama Gary Allen mungkin terasa asing di telinga kita. Ia memang bukan artis ataupun tokoh terkenal, Allen hanya seorang pecinta berat Apple.

Layaknya Apple fanboy pada umumnya, ia rela antri di depan toko Apple. Bedanya, ia tak berniat membeli iPhone ataupun iPad anyar. Allen hanya ingin menjadi konsumen pertama yang menginjakkan kakinya ke Apple Store terbaru.

Terhitung 140 Apple Store di seluruh dunia telah ia datangi saat pertama kali dibuka. Ia bahkan rela melintasi berbagai negara hanya karena ingin merayakan 10 tahun aksinya dengan mendatangi Apple Store yang pertama kali disambanginya.

Semua pengalaman serunya tersebut Allen tuangkan dalam blognya bernama ifo Apple Store. Sayangnya ia memutuskan untuk berhenti meng-update blognya tersebut pada Maret silam setelah didiagnosa mengidap kanker otak.

Apple Store kini kehilangan satu pecinta setianya. Pria berumur 67 tahun itu telah menghembuskan nafas terakhirnya beberapa hari lalu. “Ia punya banyak teman dari seluruh dunia. Saya rasa itu menjadi bagian kenapa Allen menyukai aksinya,” ujar Jim, saudara laki-lakinya seperti dikutip dari Washington Post, Jumat (16/10/2015).

Cara Mudah Migrasi dari Android ke iOS

Cara Mudah Migrasi dari Android ke iOS
Jakarta – Selain merilis iOS 9, Apple turut merilis aplikasi pertamanya di Google Play Store. Aplikasi tersebut diperuntukkan bagi pengguna ponsel Android yang ingin bermigrasi ke iPhone.

Aplikasi bernama Move to iOS ini akan mentransfer semua data yang tersimpan di perangkat Android – mulai dari daftar kontak, kalender, bookmarks, akun email, pesan, photo – ke dalam iPhone, iPad atau iPod Touch.

Move to iOS dapat diinstal di perangkat Android 4.0 ke atas. Dengan aplikasi ini, pengguna bahkan tak perlu melakukan backup. Karena proses transfer tidak menggunakan cloud. Sebaliknya, Apple akan mensinkronkan semua data lewat jaringan WiFi private antara dua perangkat.

Saat menyetting awal perangkat iOS baru, pengguna dapat memilih opsi Move Data from Android pada layar pengaturan Apps & Data. Sebelumnya opsi yang tersedia hanya iCloud Backup, Restore from iTunes Backup dan Setup as a New Device.

Setelah memilih Move Data form Android ke iPhone, buka aplikasi Move to iOS di Android dan tunggu 10 kode yang tampil pada layar iPhone. Masukkan kode tersebut ke dalam perangkat Android untuk mengotentikasi transfer antar dua perangkat.

Dari layar transfer, kita bisa memilih konten mana yang ingin dipindahkan. Setelah proses migrasi selesai, cek kembali apakah data telah berhasil ditransfer.

Sumber : Detik.com

Cara Panen “Love” Pada Instagram

Mau Panen Love di Instagram, Ini Caranya
Jakarta – Punya sedikit follower di Instagram bukan berarti tak bisa menuai ‘love’ yang banyak. Pun sebaliknya, punya ribuan follower belum tentu mendapat bejibun tanda suka. Hanya perlu sedikit trik khusus agar foto yang diposting disukai banyak orang.

Saat ditemui dalam kegiatan Indosat Instrastory Instagram Challenge di Manado, Sulawesi Utara, selebgram Arie Novwan mengungkapkan bagaimana cara mudah memanen banyak like pada foto yang diunggah di Instagram. Pertama, buatlah foto bertema landscape.

Menurut Arie, sudah menjadi tipikal pengguna Instagram menyukai foto-foto landscape, misalnya pemandangan. “Sudah tipikal foto landscape banyak disukai. Dibandingkan foto human interest, still life danstreet photography lebih cenderung sedikit dapat like,” ujarnya.

Dikatakan Arie, kita tidak perlu menambahkan hashtag yang banyak. Karena hal tersebut tak begitu berefek pada jumlah like yang akan diraih.

Tips kedua adalah memperhatikan komposisi foto. Pria berkacamata ini menyarankan sebaiknya membuat komposisi yang unik. Ia mencontohkan kala memfoto makanan, bagaimana komposisinya terlihat enak dilihat. Sehingga menggoda orang melihatnya.

Pria yang berdomisili di Bandung ini turut memberikan tips bagaimana meningkatkan jumlah follower tanpa harus membeli. Caranya cukup mudah, hanya sering ikuti tema mingguan yang dibuat oleh pihak Instgram.

Dengan sering ikut, kata Arie, kemungkinan untuk dipajang di akun milik Instagram akan semakin besar. Bila demikian, Instragram akan melihat profil milik kita, jika konsisten dan enak dilihat bisa mendapat predikat Suggested User.

“Saat jadi Suggested User Instagram bisa menambah ribuan follower,” kata pemilik akun @konservatif ini.

Arie pun menyarankan untuk rutin mengunggah foto. “Biar tak nyampah, sebaiknya memposting 1-2 foto perharinya,” ujarnya. Selain itu, karena Instagram bersifat global, tak ada salahnya menuliskan keterangan foto dalam bahasa Inggris.

Tak lupa, ia pun mengajak untuk ikut sering kompetisi foto. Menurutnya hal tersebut dapat mendorong semangat membuat karya yang lebih menarik lagi. Terlebih jika berhasil menjadi juara, bisa-bisa Anda dapat durian runtuh dengan mendapat hadiah atau diajak berpetualang ke berbagai tempat menarik.

Sumber : Detik.com

Faktor Penentu Ketajaman Foto

Faktor Penentu Ketajaman Foto
Jakarta – Dalam fotografi, ketajaman menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kualitas. Foto yang tidak tajam membuat gambar tidak begitu jelas atau buram. Ada banyak faktor yang menentukan seberapa tajam foto yang kita dapat, baik itu faktor alat (kamera, lensa) maupun faktor teknik memotret.

Stabilitas kamera

Faktor yang banyak menyebabkan foto jadi tidak tajam adalah kamera tidak stabil saat foto diambil. Misalnya saat mengambil foto, tangan kita bergerak dan bergetar. Ini juga bisa membuat foto tidak tajam. Idealnya, kamera perlu diletakkan di atas tripod. Tapi saat tidak ada tripod maka kita harus memperhatikan setelan shutter speed.

Ingatlah bahwa semakin lambat shutter speed, semakin sulit kita menjaga foto tetap tajam tanpa tripod. Misalnya kita foto pakai 1/100 detik hasilnya tajam, lalu pakai 1/50 detik agak shake (foto sedikit tidak tajam), dan saat pakai ⅛ detik fotonya langsung buram karena shutter terlalu lambat (tangan kita tidak mampu tetap stabil selama ⅛ detik).

Faktor lain yang menambah risiko goyang adalah panjangnya lensa yang dipakai. Saat kita pakai lensa tele, misal lensa 100mm atau lebih, kita perlu shutter speed yang lebih cepat lagi supaya foto tidak goyang.

Mudahnya gunakan saja rumus minimal berikut ini: shutter speed minimal yang aman adalah 1/fokal lensa.

Misalnya pakai lensa 50mm maka minimal gunakan shutter 150 detik atau lebih cepat supaya foto tajam. Saat pakai lensa 200mm pakai minimal 1/200 detik dan seterusnya. Bila di lensa (atau di kamera) ada fitur IS (penstabil getar) bisa dimafaatkan juga untuk meredam getaran sehingga kita bisa memotret 1-2 stop lebih lambat dari rumus di atas.

Shutter Shock

Di kamera DSLR dan mirrorless menggunakan shutter mekanik yang berjenis vertical-travel focal plane shutter. Cara kerja shutter ini tentu dengan bergerak naik turun untuk mengatur cahaya yang masuk. Dalam beberapa kasus, gerakan naik turunnya shutter ini juga bisa menyebabkan foto jadi tidak tajam, karena shutter shock.

Hal ini sulit diatasi karena biasanya akibat desain shutter yang dibuat produsen kamera, kita paling hanya bisa berharap produsen mampu merancang mekanisme shutter dengan lebih baik, misalnya memakai peredam sehingga tidak terlalu keras saat membuka dan menutup.

Di beberapa kamera mirrorless kita bisa mengatur apakah 1st curtain shutter mau elektronik atau mekanik. Bila ada fitur ini, rekomendasi saya mengunakan 1st curtain shutter. Elektronik juga bagus tapi hati-hati saat memotret subjek yang bergerak cepat karena bisa terjadi distorsi, yang kalau di video, namanya efek rolling shutter.

Mirror Slap (DSLR)

Khusus di kamera DSLR pasti ada cermin untuk memantulkan gambar dari lensa ke jendela bidik. Cermin ini setiap foto diambil akan diangkat sesaat lalu kembali ke posisinya semula. Gerakan cermin ini, apalagi di DSLR full frame yang sensornya relatif besar, cukup keras sehingga bisa menggetarkan kamera, walau di atas tripod.

Solusinya bila diperlukan gunakan fitur Mirror Lock-Up sehingga kamera akan angkat cermin dulu, baru foto diambil kemudian. Kamera tertentu yang tidak ada fitur ini kadang menyediakan fitur exposure delay mode, ini juga mirip karena foto akan diambil 2-3 detik setelah cermin diangkat, mencegah risiko getaran akibat naik turunnya cermin.

Sumber : Detik.com

Cara Bikin Siluet Foto Menawan Bermodalkan Perkakas Dapur

Cara Bikin Siluet Foto Menawan Bermodalkan Perkakas Dapur
Jakarta – Pada pertunjukan wayang kulit, bayangan siluet wayang dari balik layar sangat dramatis, penuh intrik dan adegan-adegan yang tidak terduga. Terinspirasi dari situ, apa jadinya bila siluet ini diadopsi untuk aktivitas fotografi?

Pada pertunjukan wayang kulit, bayangan siluet wayang dari balik layar sangat dramatis, penuh intrik dan adegan-adegan yang tidak terduga. Siluet itu dihasilkan dari blencong — lampu minyak yang tergantung di bagian atas kelir yang menyorot layar. Tiupan angin membuat bayangan lebih enerjik meski saat ini banyak ditinggalkan dan digantikan oleh teknologi yang lebih modern.

Terinspirasi dari wayang kulit itu, apa jadinya bila diadopsi untuk aktivitas fotografi? Yakni dengan mengganti blencong dengan lampu flash. Kemudian disorotkan kepada perkakas dapur yang mempunyai pola yang khas sehingga menghasilkan bayangan yang atraktif. Bayangan itulah yang bisa dieksplorasi menjadi sebuah ilusi fotografi yang tidak terduga.

Penasaran? Cobalah ambil beberapa perabot dapur yang mempunyai lobang baik garis atau titik. Pemotretan ini menyomot sutil/sodet, sarangan panci dan gerabah plastik tempat nasi. Sebagai eksperimen tambahan, sebuah raket nyamuk dipergunakan untuk menghasilkan jaring-jaring sesuai pola raket itu.

Anda bisa menambahkan dengan beragam alat di rumah sebagai difuser atau apapun yang membuat permainan bayangan dengan apik.

Di saat bersamaan siapkan meja yang representatif untuk panggung foto. Tidak perlu lebar-lebar sekitar 50cmx50cm saja sudah cukup. Kemudian tempatkan di ruang yang temaram, tidak terlampau terang atau gelap. Tidak lain untuk menghasilkan bayangan yang kuat/gelap.

Setelah semuanya siap, tinggal mencari model yang menarik untuk dijepret. Bisa orang atau benda. Pada contoh ini, vas bunga menjadi sesuatu yang klasik namun tetap menarik untuk dieksplore. Anda bisa menambahkan dengan berbagai subjek foto sesuai selera dan imajinasi.

Kemudian, waktunya menjadi ‘dalang wayang kulit’ dimulai. Yakni dengan meminta assisten Anda menyorot perkakas dapur dengan lampu flash smartphone sampai menghasilkan bayangan-bayangan yang jatuh di atas subjek foto. Gunakan imajinasi dan kreatifitas untuk membuat bayangan sesuai karakter dan drama yang diinginkan.

Jika kurang puas, kamera bisa ditaruh di atas tripod, gunakan self timer dan biarkan tangan Anda bermain bayangan-bayangan layaknya dalang. Sebelumnya, bisa menset kamera pada ISO rendah untuk menghindari noise atau grainy. Sementara untuk diafragma dan kecepatan dapat disesuaikan dengan intensitas cahaya yang diinginkan. Memanfaatkan fasilitas RAW juga tak ada salahnya untuk mendapatkan detil dan warna paling aktual.

Ulangi beberapakali hingga mendapatkan momen dan bayangan yang paling menarik. Setidaknya sesuai dengan komposisi dan angle terbaik dari yang bisa dilakukan. Akhiri dengan koreksi seperlunya di komputer seperti mengoreksi warna atau croping minor.

Sumber : Detik.com

FIFA 16: Makin Sempurna?

FIFA 16: Makin Sempurna?

Jakarta – Tepat pada 24 September 2015 lalu, EA Sports resmi merilis FIFA 16 di benua Eropa dan Asia — setelah di Amerika Serikat hadir lebih dulu yakni pada 22 September 2015. Sebagai salah satu game sepakbola dengan basis penggemar terbesar, FIFA 16 tentu sangat dinanti.

Sebelumnya, detikINET telah mereview versi demo FIFA 16. Saat itu kesan pertama yang muncul adalah, game ini menawarkan permainan sepakbola nan indah.

Sayang, karena versi demo, kami tak sempat mengulas FIFA 16 lebih detail. Untungnya versi full FIFA 16 sudah melenggang. Kami pun bisa dengan leluasa mengupas FIFA 16 lebih mendalam. Penasaran? Berikut ulasannya.

Gameplay

Ketika pertama kali dirilis, FIFA 16 dibanderol dengan harga yang tidak murah. Lalu apakah ada alasan bagi gamer untuk membeli FIFA 16? Tentu ada! Selain karena lisensi lengkap dari organisasi sepakbola dunia, EA Sports mengklaim bahwa FIFA 16 merupakan penyempurnaan dari seri-seri sebelumnya.

Jika di FIFA 15, gamer diberikan pengalaman bermain lebih arcade, passing cepat, serta dominasi perpaduan kekuatan dan kecepatan pemain, seperti Messi ataupun Christiano Ronaldo. Maka FIFA 16 hadir dengan cita rasa berbeda yang (mungkin) melencengkan ekspektasi para fans. Ya, FIFA 16 datang dengan membawa perombakan berbagai elemen, mulai dari urusan passing, crossing, dribbling sampai shooting.

Seperti yang diulas pada demo sebelumnya, pace permainan menjadi sedikit lebih lambat. Ragam fitur disematkan untuk memperkuat alasan mengapa cara bermain di FIFA 16 ini tidak secepat FIFA 15. Agar lebih lengkap, detikINET mencoba di tiga mode berbeda, yakni Career Mode, Seasons, serta Pro Club. Fitur yang kami maksud di sini adalah Confidence in Defending.

Dari ketiga mode yang dicoba hanya Career mode dan Pro Club yang terasa perbedaannya. Di mode Pro Club, pemain belakang yang kadang dikendalikan oleh artificial intelligence (AI) kini dapat dengan sigap melakukan covering dengan cepat dan tekel lebih efisien saat kita tidak mengontrolnya. Meskipun kadang, AI justru lebih banyak melakukan passing tidak penting di area pertahanan sendiri dan tidak jarang juga melakukan error pass yang berujung gol.

Sedangkan di Career Mode, pemain belakang semakin militan menjaga area pertahanannya dan tidak jarang, pemain sekelas Benteke disenggol jatuh oleh bek yang justru memiliki postur dan secara fisik lebih kecil seperti Luke Shaw.

Tampaknya fitur yang satu ini agak sedikit overpowered dan tidak balance. Pasalnya secara statistik, sang penyerang memiliki body balance yang lebih besar ketimbang bek Manchester United tersebut.

Bagaimana dengan Control in Midfield? Hal ini mungkin masih bergantung pada formasi yang gamer pilih. Jika menggunakan formasi menyerang seperti 3-4-3 ataupun 4-2-1-3, maka pemain akan jarang melakukan intercept sebagaimana yang dijanjikan. Passing di FIFA 16 masih sama seperti seri lawas. Cukup dengan menekan tombol R1 dan X pemain akan melakukan driven pass, bola yang ditendang akan melaju lebih cepat dan bertenaga.

Namun hal ini juga bisa jadi bumerang ketika sang penerima bola tidak memiliki statistik kontrol bola yang baik. Driven pass sangat berguna kala striker diapit oleh dua atau lebih pemain bertahan. Passing yang cepat dan akurat akan dapat menyusup di antara bek dan mudah bagi penyerang untuk melakukan penetrasi.

Moments of Magic

Masih ingat gol spektakuler Messi melewati hampir seluruh pemain Getafe? Atau Ronaldo (Inter Milan) pada final 1998 piala UEFA melakukan step over melewati kiper Lazio, Luca Marchegiani?

Ya, momen tersebut diwujudkan dalam No-Touch Dribbling, sebuah gerakan tanpa bola yang terinspirasi oleh dua pemain kelas dunia tersebut.

Untuk bisa mewujudkan itu, EA Sports secara eksklusif merekam sang masterpiece, Lionel Messi. Penasaran, detikINET pun mencoba melakukan gerakan ini yang hasilnya, pemain belakang AI berhasil dilewati dengan sukses. Hanya saja, butuh skill dewa untuk bisa mengaplikasikan fitur tersebut pada gamer lainnya.

FIFA Trainer

Salah satu fitur unik yang tak bisa dilewatkan adalah FIFA Trainer. Banyaknya perubahan di FIFA 16 kali ini mendorong EA Sports menyematkan tutorial dalam bentuk in-game HUD (Heads-Up Display). FIFA Trainer berfungsi layaknya asisten pelatih. FIFA Trainer akan memberikan saran tindakan apa yang harus dilakukan pada kondisi tertentu.

Semisal, sang penyerang dalam posisi menembak di luar kotak penalti, FIFA Trainer akan memunculkan opsi antara tendangan direct atau melakukan tendangan pisang. Hal ini juga tergantung posisi menembak dan skill si pemain. Fitur bisa dimatikan dan dimunculkan semudah menekan tombol R3 atau analog kanan.

Terkesan simpel memang. Tetapi bagi gamer yang baru mencicipi game FIFA, fitur ini sangat berguna. Lalu bagaimana dengan gamer yang sudah bertahun-tahun memainkan FIFA? Jangan salah, fitur ini juga berguna buat kalian. Bedanya, kalian cukup melakukan setting dari auto menjadi manual. Sedikitnya ada 6 level berbeda yang bisa dipilih, dimana setiap level pada trainer tentunya akan membantu gamer bermain FIFA lebih efisien dan efektif.

FIFA Ultimate Team

EA Sports tahu betul, FIFA Ultimate Team atau lebih dikenal dengan nama FUT merupakan mode yang paling banyak dimainkan oleh penggila game FIFA. Sejak pertama kali dikenalkan sebagai DLC (downloadable content) pada FIFA 2009 dan kemudian menjadi gratis pada FIFA 2010 di akhir periodenya, jumlah pemain FUT melonjak drastis. Hingga kini FUT merupakan salah satu andalan EA Sports dalam mendulang keuntungan melalui penjualan FIFA Points.

Tak pelak, EA Sports juga mau tak mau menawarkan beberapa fitur baru, di antaranya FUT Draft, yang menurut detikINET merupakan additional feature paling seru, terutama bagi gamer yang baru mencicipi FUT. Selain itu, EA Sports juga mengimprovisasi tampilan FUT jadi lebih segar.

Sekadar informasi, bagi gamer veteran FIFA, EA Sports memberikan bonus seperti unlocked boots, traits, atau memulai seasons mode dengan divisi satu tingkat lebih tinggi. Bagi pemain FIFA Ultimate Teams, bonus yang didapatkan bergantung pada frekuensi Anda bermain. Ada yang mendapatkan loan pemain kelas dunia, ada pula sekedar tambahan koin untuk membeli item/pemain. Satu hal lagi, FIFA Points yang Anda dapatkan di PlayStation 3 otomatis bisa ditransfer ke PlayStation 4.

Sayangnya di FIFA 16 versi Playstation 4, kalian masih tidak bisa memainkan legenda seperti Robbie Fowler, Dennis Bergkamp, George Best maupun Paolo Maldini. Hal ini dikarenakan FUT Legends masih eksklusif untuk konsol Xbox 360 dan Xbox One besutan Microsoft.

Career Mode

Career mode menawarkan sejumlah pembaharuan, di luar gameplay tentunya. Salah satunya adalah Pre-season Cup. Layaknya tim-tim besar yang berpartisipasi pada turnamen pra-musim sebelum memulai liga, Anda akan diikutsertakan pada turnamen pra-musim. Meski terkesan tidak terlalu penting, namun jika gamer memenangkan turnamen ini, pemilik klub yang Anda kelola akan memberikan bonus berupa tambahan dana untuk membeli pemain! Cukup keren bukan?

Kami juga mencoba training pada Career Mode. Ingatkah Anda dengan skill game yang biasanya muncul pada loading screen? Ya, kini EA Sports menjadikan skill game sebagai fitur tambahan di Career Mode. Meski sekadar fitur tambahan, namun Skill Games di Career Mode memegang peranan penting bagi perkembangan statistik pemain yang Anda latih.

Sangat disarankan agar Anda tidak melakukan simulasi pada pemain yang menu latihannya tidak sesuai dengan posisi sang pemain. Hal ini karena skor latihan yang disimulasikan menentukan perkembangan sang pemain. Contohnya, ketika pemain posisi bek diberi latihan finishing, bisa dipastikan skor yang dihasilkan akan buruk, karena tidak sesuai. Oleh karena itu latihlah pemain sesuai dengan posisinya.

Semakin sering Anda melatih pemain dan skor yang didapatkan juga bagus, maka rapor pemain akan semakin bagus. Ini tentu akan berpengaruh terhadap nilai jual si pemain ketika bursa transfer.

Bermain Sebagai Timnas Wanita

Salah satu upgrade yang paling terlihat di FIFA 16 tentunya adalah hadirnya Women’s Football. Ya, sebuah gebrakan yang terbilang cukup signifikan. Tak hanya menjadi penyegaran tampilan, Anda bisa merasakan asyiknya bermain sebagai timnas wanita.

Karena yang Anda mainkan adalah pesepakbola wanita, sudah pasti kontrol pemainnya pun berbeda. Kontrol bola timnas wanita terasa lebih lincah ketimbang pria. Sedikitnya ada 12 timnas wanita yang bisa Anda pilih di FIFA 16.

Hasil Akhir

Benteke di Liverpool, De Bruyne di Manchester City, Pedro di Chelsea, sejumlah nama tersebut memang menjadi alasan sebagian gamer membeli FIFA 16. Gemerlap Liga Inggris juga menjadi official partner di FIFA 16, liga yang konon paling terkenal di seluruh dunia ini dan paling banyak pangsa pasarnya memang sangat dinomorsatukan oleh EA Sports Canada selaku developer.

Hampir seluruh wajah pemain Liga Inggris terlihat mirip dengan aslinya. Namun hal ini justru kebalikannya dengan Serie A Italia ataupun Bundesliga Jerman. Beberapa wajah pemain masih terlihat menggunakan cetakan FIFA 15, termasuk jersey yang sengaja dibuat gelap di area ketiak, sehingga GPU tidak perlu usaha ekstra untuk merender shadows dan highlights.

Memang benar game ini masih seru dan lancar untuk dimainkan. Tapi sejumlah repetitive di beberapa sektor perlu pembenahan — server EA yang bug — agar game yang harganya kini justru lebih mahal dari game sekelas The Witcher atau Metal Gear Solid: Phantom Pain itu tidak bisa seenaknya keluar setiap tahun.

Toh, kembali ke awal, bagaimana kita ingin bermain indah jika keindahan itu sendiri terusik masalah klasik?

Sumber : Detik.com

Apple Hadapi Denda Rp 11,7 Triliun !!

Otak iPhone Nyontek, Apple Hadapi Denda Rp 11,7 Triliun
Jakarta – Apple terbukti bersalah di pengadilan atas tuduhan penggunaan teknologi yang dimiliki oleh Universitas Wisconsin-Madison tanpa izin. Teknologi tersebut digunakan oleh Apple di chip yang mereka pakai pada banyak perangkat populernya.

Juri di Pengadilan Madison, Wisconsin, Amerika Serikat menyebut bahwa paten tersebut terbukti dimiliki Universitas Wisconsin-Madison. Teknologi yang terdaftar di hak paten tersebut membuat tingkat efisiensi prosesor meningkat.

Dengan ini, Apple menghadapi denda raksasa, dimana besaran maksimum bisa sampai USD 862 juta atau sekitar Rp 11,7 triliun (USD 1 = Rp 13.500). Namun pengadilan selanjutnya baru akan menentukan jumlah denda yang nantinya harus dibayar oleh Apple.

Wisconsin Alumni Research Foundation (WARF) adalah pihak yang mengajukan tuntutan kepada Apple. WARF mendaftarkan tuntutannya ke Apple pada Januari 2014, untuk hak paten yang telah terdaftar sejak 1998.

Pihak juri di pengadilan Wisconsin menyebut teknologi tersebut digunakan di prosesor A7, A8 dan A8X yang dipakai di iPhone 5S, 6 dan 6 Plus, termasuk sejumlah versi iPad, dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (15/10/2015).

Tak berhenti sampai di sana, WARF bulan lalu juga mendaftarkan tuntutan kedua kepada Apple. Kali ini mereka menyerang chip teranyar Apple, yaitu A9 dan A9X, yang dipakai di iPhone 6S, 6S Plus dan iPad Pro.

WARF sebelumnya juga pernah menuntut Intel Corp pada tahun 2008, namun tuntutan tersebut berhenti di tengah jalan karena kedua pihak memutuskan untuk berdamai.

Sumber : Detik.com