Hati-hati, File MP3 Bisa Ancam Keamanan Android

Hati-hati, File MP3 Bisa Ancam Keamanan Android
Jakarta – Pada pertengahan Juli lalu, celah keamanan Stagefright di Android sempat menjadi pusat perhatian. Sejumlah vendor pun langsung merilis update keamanan untuk menangkalnya. Sayangnya, ulah Stagefright belum berakhir dan tetap menghantui miliaran perangkat Android.

Berdasarkan pernyataan peneliti keamanan Joshua Drake menemukan Stahefright telah berevolusi. Kini muncul varian terbarunya yang diberi nama Stagefright 2.0. Drake mengatakan ancaman tersebut mengintai pengguna Android di seluruh dunia.

“Semua perangkat Android yang tanpa update patch keamanan dapat terserang masalah laten ini,” ujarnya seperti dikutip dari laman Vice, Senin (5/10/2015).

Dijelaskan Drake dalam blognya, untuk mengambil keuntungan dari bug ini, hacker mengelabui korban potensial untuk membuka sebuah situs web yang telah ditanamkan file mp3 ataupun mp4 berbahaya. Lebih buruknya lagi jika sang penyerang berada di jaringan Wifi yang sama dengan korban, misalnya di kedai kopi, ia bisa melakukan penyerangan tanpa perlu korban mengklik apapun

Temuan ini sudah diinformasikan ke Google. Raksasa pencarian ini telah menyiapkan patch yang bakal dirilis hari ini di perangkat Nexus. Mereka pun telah membagi patch tersebut ke vendor-vendor pembesut Android.

Pihak Samsung, HTC, Sony, Motorola, Lenovo, LG dan Huawei berencana akan langsung mengirimkan update patch keamanan dari serangan Stagefright 2.0 ini ke penggunanya. Sembari menunggu patch tersebut, sebaiknya Anda menghindari akses ke situs multimedia yang kurang terpercaya dan menghindari download musik ilegal agar terhindar Stagefright.

Tips Hindari Phising ala Kaspersky: Jangan Jujur-jujur Amat

Tips Hindari Phising ala Kaspersky: Jangan Jujur-jujur AmatJakarta – Di era digital ini, data pribadi benar-benar menjadi hal yang sangat penting. Oleh karenanya Kaspersky mewanti-wanti agar pengguna jangan mudah mengumbar informasi pribadi. Atau dengan kata lain, jangan jujur-jujur amat kalau tak ingin terkena ancaman digital seperti phising.

Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia lantas mencontohkan kebiasaan pengguna ketika ingin membuat email baru. Menurutnya banyak pengguna yang dengan mudah mengumbar data pribadinya kala mengisi kotak-kotak isian biodata.

Meski penyedia layanan menjanjikan bahwa data yang diisi tidak akan disebarluaskan, pengguna secara tidak langsung telah membuka peluang untuk terkena ancaman phising. Apalagi juga banyak pengguna yang asal klik ‘agree’ tanpa mengindahkan syarat dan ketentuan yang berlaku.

“Padahal bisa saja isi syarat dan ketentuannya membolehkan penyedia layanan menggunakan data pribadi pengguna untuk kebutuhan lain. Jangan jujur-jujur amat lah kalau isi data pribadi, karena ini membuka peluang phising. Kecuali untuk kebutuhan-kebutuhan yang pasti, seperti banking,” ujar Dony, di Penang Bistro, Lingkar Kuningan, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Terkait kebocoran Informasi, Dony menambahkan pengguna di Indonesia itu cenderung lengah soal informasi pribadi. Jadi tak cuma di jalur online, aksi phising atau pencurian data pribadi juga bisa terjadi secara offline dengan memanfaatkan kelengahan pengguna.

“Misalnya ketika tiba-tiba kita mendapat telepon dari pihak yang mengatasnamakan bank. Biasanya pelaku akan menanyai data pribadi, yang tanpa kita sadari telah menjadi korban phising. Kita harus waspada dengan praktek-praktek pencurian informasi semacam ini,” imbuh Dony.

“Phising itu tak perlu teknologi canggih. Untuk bisa terhindar, sepenuhnya ada di tangan user,” tambah Dony lagi.

Kaspersky sendiri menyimpan perhatian cukup besar pada phising. Karena dalam pengujian yang dilakukan AV-Comparative, solusi Kaspersky Internet Security versi terbaru disebut berhasil menerima penghargaan tertinggi Advanced+. Solusi yang ditawarkan Kaspersky itu sukses memblokir 98% link URL phising.

Hati-hati! Lengah Bisa Bikin Kena Phising

Hati-hati! Lengah Bisa Bikin Kena PhisingJakarta – Ancaman di internet tak melulu berbekal teknologi njlimet. Phising adalah salah satunya, ancaman di internet ini ternyata cuma butuh script sederhana untuk membuatnya. Target phising adalah pengguna yang lengah.

Phising sendiri adalah sebuah metode di mana si penebar ancaman membuat link palsu untuk mengelabui pengakses. Biasanya link palsu tersebut merupakan tiruan dari halaman situs asli yang dibikin sedemikian mirip agar pengakses tak menyadarinya.

Adapun halaman yang paling sering ditiru adalah halaman login. Kalau kotak isiannya diisi, bukannya login, mereka yang mengaksesnya malah bakal tercuri kredensialnya.

Tapi cara ini sebenarnya dapat dengan mudah dihindari asal pengguna lebih teliti. Kalau diperhatikan link phising itu alamat situsnya pasti janggal. Kalaupun ada penamaan seperti alamat situs aslinya, tetap saja bakal ada embel-embel yang tak biasa.

“Makanya phising itu mengincar pengguna yang lengah. Kalau kurang teliti pasti terjebak,” ujar Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager, kapersky Indonesia, di Penang Bistro, Lingkar Kuningan, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Menurut Dony lagi, di Indonesia metode phising sudah mulai diterapkan. Namun incarannya masih spesifik ke pengakses e-banking. Jadi si penebar phising mengirimkan link palsu yang tampilannya identik dengan halaman login e-banking kepunyaan bank tertentu. Bahkan alamat link palsunya juga disamarkan sehingga bisa membuat pengguna terkecoh.

“Oleh karena itu jangan sampai lengah, pengguna harus selalu waspada kalau tak ingin data pribadinya tercuri. Selain menargetkan pada e-banking, aksi phising di Indonesia juga paling banyak menyebar lewat jalur media sosial,” pungkas Dony.

Kaspersky ke Windows Defender: Bisa Lawan Ribuan Virus Tiap Hari?

Kaspersky ke Windows Defender: Bisa Lawan Ribuan Virus Tiap Hari?Acara Kaspersky di Anomali, Jakarta (yud/detikINET)
Jakarta – Soal keamanan, sejatinya Windows sudah punya solusi keamanan bawaan yang dinamai Defender. Microsoft juga rajin mengupdate database pengenalan virusnya meski aplikasi ini gratis. Pun demikian kalau dibanding solusi keamanan semacam bikinan Kaspersky, Defender disebut belum ada apa-apanya.

Karena menurut Dony Koesmandarin, Business Development Manager Kaspersky Indonesia, solusi besutan Kaspersky, mampu mengenali ratusan ribu ancaman cyber per harinya. Dony lantas bertanya balik apakah Defender punya kemampuan yang serupa.

“325 ribu malware dan virus baru terdeteksi oleh Kaspersky per harinya. Defender belum tentu bisa,” ujar Dony di kedai kopi Anomali, Menteng, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Untuk memungkinkan pengenalan terhadap ancaman baru secara reatime tersebut, Dony menyebutkan Kaspersky memiliki tim khusus yang selalu siap sedia setiap saat. Kerjaan tim ini adalah memantau pergerakan baru ancaman cyber.

“Kami punya tim khusus yang selalu standby (untuk memantau pergerakan baru ancaman cyber). Ini bukan tugas yang gampang loh (buat tim tersebut). Apakah mereka juga (Microsoft-red) punya?,” ujar Dony.

Tak hanya itu solusi dari produsen anti virus juga biasanya hadir dengan sejumlah benefit tambahan soal keamanan data. Jadi tak sebatas anti virus, umumnya solusi anti virus juga turut dibekali fitur-fitur keamanan lainnya, seperti perlindungan privasi ketika internetan, ada juga parental control, dan lain-lain.

Kelebihan inilah yang lantas juga bisa jadi alasan pengguna Windows tetap membutuhkan solusi anti virusdari pihak ketiga. Dengan begitu pengguna semacam memiliki paket lengkap keamanan yang melindungi komputernya.

Pun demikian keputusan kembali ke tangan masing-masing pengguna. Karena tidak sedikit juga yang cukup percaya dengan kemampuan Defender, sementara itu sebagian lainnya lebih memilih membenamkan solusi anti virus dari pihak lain yang dianggap lebih mumpuni.

Keamanan Privasi Jadi Jualan Utama Kaspersky

Keamanan Privasi Jadi Jualan Utama KasperskyAcara Kaspersky di Anomali, Jakarta (yud/detikINET)
Jakarta – Semakin tingginya jumlah pengguna PC dan perangkat mobile seiring dengan ancaman yang menghantui. Keamanan privasi lagi-lagi jadi isu utama, Kaspersky pun mencoba menjawab permasalahan ini lewat solusi terbaru besutannya.

Perusahaan keamanan ini menamainya dengan sebutan Kaspersy Anti-Virus 2016 dan Kaspersky Internet Security 2016. Namun dari kedua solusi ini Kaspersky Internet Security 2016 yang paling ditonjolkan Kaspersky.

Pasalnya dengan tingginya pengguna internet saat ini ancamannya juga beragam. Incarannya satu! data pribadi pengguna. Kemungkinan pencurian data pun semakin besar ketika penggunaan media sosial yang kian masif.

Browser yang dipakai juga bisa jadi sumber pencurian data penggunanya. Kalau sukses diinfeksi, virus ataupun aplikasi merugikan lainnya bisa mengetahui riwayat internet pengguna, bahkan lokasi pengguna. Kebocoran ini bisa memicu ke pencurian data pribadi yang lebih spesifik.

Namun untuk menekan peluang pencurian data tersebut, di kedua solusi terbarunya Kaspersky punya fitur yang namanya private browsing dan privacy cleaner. Fitur ini mampu menyembunyikan data-data pribadi yang ada di browser untuk menghindari pencurian data.

Tapi kalau suatu saat data-data tersebut dibutuhkan, pengguna tetap bisa mengaksesnya melalui jalur khusus, yakni melalui sebuah plugin khusus yang telah disediakan Kaspersky di solusi keamnanannya.

Ada juga yang namanya Webcam protection, komponen ini diyakini mampu memberikan dampak cukup besar soal pelanggaran privasi. Karena sekali webcam tersadap, tanpa sadar seluruh aktivitas pengguna bisa terpantau sepenuhnya.

Penambahan pengenalan ekstension dan plugin juga jadi fokus di kedua solusi Kaspersky 2016. Sehingga pengenalan terhadap aktivitas yang dianggap mencurigakan menjadi lebih baik. Selain mengenali ancaman-ancaman baru, contoh sederhananya, sebuah aplikasi juga tak akan bisa semena-mena mengganti homepage di browser tanpa izin pengguna.

“Solusi-solusi kaspersky selama ini sudah teruji, dan dengan semakin bertambahnya jumlah dan jenis ancaman cyber saat ini, pengguna membutuhkan solusi keamanan yang mumpuni. Inilah yang coba ditawarkan Kaspersky Anti-Virus 2016 dan Kaspersky Internet Security 2016,” umbar Dony Koesmandarin, Business Development Manager Kaspersky Indonesia, di kedai kopi Anomali, Menteng, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Awas! Nonton Film Gratisan di iPhone Bisa Disusupi Malware

Awas! Nonton Film Gratisan di iPhone Bisa Disusupi MalwareJakarta – Pengguna iPhone di China kembali jadi target serangan malware, kali ini gara-gara aplikasi yang menawarkan tontonan film gratis. Malware tersebut bernama YiSpecter dan sudah beredar sejak November 2014 lalu.

YiSpecter adalah malware yang terbilang cukup aktif, yang tak sekadar mengumpulkan data-data pengguna.Malware ini juga secara otomatis mengunduh aplikasi-aplikasi baru, juga menghapus aplikasi lama.

Ia juga merusak history browser Safari, juga mengubah berbagai pengaturan di peramban bawaan perangkat iOS tersebut. Ini berbeda dengan malware XCodeGhost yang sebelumnya juga sempat bikin heboh.

XCodeGhost hanya bekerja secara pasif, yaitu mengumpulkan bermacam data pengguna dan mengirimkannya ke server miliknya. Tak jelas berapa banyak iPhone yang terinfeksi YiSpecter, namun menurut peneliti, jumlahnya belum melewati korban malware XCodeGhost.

Adalah Palo Alto Networks, sebuah perusahaan keamanan jaringan yang berbasis di California, Amerika Serikat. Menurut mereka, YiSpecter menyebar melalui pengunduhan aplikasi bernama QVOD palsu.

QVOD sejatinya adalah aplikasi video streaming yang dibuat oleh Kuaibo yang berasal dari Beijing, China. Aplikasi ini mendistribusikan film-film bajakan dan juga film porno, dikutip detikINET dari Quartz, Selasa (6/10/2015).

Sampai akhirnya pihak berwenang menggerebek developer aplikasi ini, pada bulan April lalu. Kuaibo pun akhirnya menghapus QVOD yang asli dari App Store dan Google Play Store.

Nah, di sinilah pembuat YiSpecter mencari celah. Mereka membuat aplikasi QVOD palsu, dan mempromosikannya melalui bermacam platform iklan di China. Iklan-iklan tersebut dipublikasikan di bermacam forum dan situs media.

Parahnya, iklan tersebut juga diiklankan melalui penyedia jasa internet. Dan juga muncul di app store iOS yang sudah di-jailbreak, seperti Cydia dan lainnya. Untungnya, sebuah sumber menyebutkan bahwa celah keamanan ini sudah ditambal di iOS 9.

BlackBerry Bikin Sistem Anti Sadap Buat Pemerintah Rachmatunisa – detikinet

BlackBerry Bikin Sistem Anti Sadap Buat Pemerintah
Jakarta – BlackBerry bikin sistem untuk jalur komunikasi tingkat tinggi yang diklaim anti sadap. Sistem ini menyasar pengguna kalangan pemerintahan dan korporat.

Sistem ini dibuat oleh BlackBerry melalui Secusmart, divisi software miliknya yang ada di Jerman. Untuk bikin sistem ini mereka menggandeng Strategic Engineering Division (SED) Tata Power dalam pengembangan sistem komunikasi mobile.

“Di era banyaknya insiden pengintaian, kerjasama dengan BlackBerry akan membuka kesempatan untuk meningkatkan inovasi untuk solusi komunikasi yang aman,” kata CEO Tata Power SED Rahul Chaudhry seperti detikINET kutip Business Standard, Kamis (8/10/2015).

Secusmart sendiri, sudah berpengalaman mengembangkan dan mengimplementasikan solusi untuk melindungi bisnis dan otoritas publik dari tindak penyadapan elektronik.

Kolaborasi ini nantinya akan melibatkan keahlian Tata Power dalam hal keamanan, desain software dan hardware serta manufacturing dengan keahlian Secusmart dalam keamanan dan software.

“Saya bangga menyebutkan kesuksesan kami dalam menyediakan solusi keamanan kelas dunia. Dan saya juga bangga bahwa kerjasama kami dengan Tata Power SED akan menciptakan peran penting dalam mengamankan komunikasi mobile,” kata CEO Secusmart Dr Hans-Christoph Quelle.

Belakangan, isu keamanan memang semakin menjadi sorotan. Terutama setelah mantan anggota National Security Agency (NSA) dan CIA yang kini telah membelot Edward Snowden membongkar fakta bahwa NSA melakukan aksi mata-mata.

Kaspersky Lebih Pede Garap Segmen PC Ketimbang Ponsel

Kaspersky Lebih Pede Garap Segmen PC Ketimbang Ponsel
Jakarta – Meski dulunya pengguna PC mendominasi, kini sudah zamannya ponsel berkuasa. Banyak pengguna ponsel yang sudah melakukan berbagai aktivitasnya di perangkat genggam tersebut. Tapi nyatanya ini belum benar-benar bikin Kaspersky tertarik, perusahaan keamanan ini masih memilih fokus di PC.

Kaspersky sendiri sebenarnya juga punya solusi keamanan untuk ponsel dan tablet, tapi pengguna baru bisa memberikan perlindungan di platform mobile tersebut bila menggunakan solusi Kaspersky versi tertentu.

Dony Koesmandarin, Business Development Manager Kaspersky Indonesia beralasan karena pengguna PC disebutnya masih berada di angka 70% saat ini, berdasarkan data internal Kapersky. Ini membuktikan kalau pengguna PC masih sangat tinggi, meski ketika pasar PC sedang mengalami penurunan.

“70% (pengguna) masih di PC,” singkat Dony, di kedai kopi Anomali, Menteng, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Dony juga mengatakan pengguna yang lebih banyak beraktivitas di platform mobile seperti ponsel dan tablet bisa memilih solusi Kaspersky yang juga mendukung penggunaan di platform tersebut. Fitur keamanan yang akan didapat pun sama persis dengan penggunaan di PC.

“Untuk ponsel bisa memilih (solusi Kaspersky) yang versi multi-platform. Ini bisa untuk (melindungi) ponsel. Fitur-fiturnya sama (dengan di PC),” tandas Dony.

Adware Berbahaya Hantui Pengguna Android

Adware Berbahaya Hantui Pengguna Android
Jakarta – Masalah keamanan di perangkat Android tampaknya tidak berkesudahan. Setelah Stagefirght, kini muncul ancaman baru lagi yang tak kalah berbahaya.

Lembaga penelitian FireEye menemukan ada sebuah kampanye adware agresif yang diberikan julukan Kemoge. Adware tersebut menargetkan perangkat Android di lebih dari 20 negara.

Serangan berbahaya tersebut dapat masuk ke ponsel dan tablet Android dengan menyamarkan diri menjadi aplikasi populer yang disematkan adware di dalamnya dan dikemas ulang.

Ketika kita menginstal aplikasi terinfeksi tersebut, adware akan mengumpulkan data pengguna untuk dijual dan secara agresif menampilkan iklan yang menjengkelkan.

Ulah Kemoge tidak sampai di situ saja. Aplikasi ini kemudian mencoba untuk mengeksploitasi delapan metode root Android untuk mengamankan diri lebih dalam dan mengambil alih sistem.

Seperti detikINET kutip dari Android Authority, Jumat (9/10/2015), agar tidak terkena serangan ini, para peneliti mewanti-wanti pengguna Android saat melakukan pengunduhan lewat toko aplikasi pihak ketiga.

Selain itu menghindari mengklik iklan pop-up yang mencoba dan menipu pengguna untuk mengunduh preangkat lunak atau mengiming-imingi hadiah gratis.

Arab Saudi Nyaris Beli Hacking Team

Arab Saudi Nyaris Beli Hacking TeamJakarta – Hacking Team, produsen software pengawasan dan hacking asal Italia, hampir saja dibeli oleh perusahaan Arab Saudi yang dikontrol oleh pemerintah.

Bocornya detail negosiasi yang gagal mencapai kesepakatan ini menjadi ironi, mengingat Hacking Team sebenarnya tidak boleh menjual teknologinya ke Arab Saudi. Ketertarikan Arab Saudi pada teknologi Hacking Team diduga karena mereka memerlukannya untuk melacak teroris fundamentalis Sunni.

Dalam dokumen internal sebesar 400GB yang bocor di internet, disebutkan bahwa negosiasi pertama dimulai pada akhir 2013. Namun proses negosiasi tidak berjalan mulus, sehingga berakhir pada 2014 setelah Pangeran Bandar bin Sultan tak lagi menjabat di jajaran intelijen Arab Saudi.

detikINET kutip dari News Softpedia, Selasa (29/9/2015), perusahaan yang ingin membeli Hacking Team adalah Safinvest, grup investasi yang dikontrol oleh Wafic Said, pebisnis ternama kelahiran Suriah yang tinggal di Inggris dan juga sangat dekat dengan keluarga Kerajaan Arab Saudi.

Dalam email internal, CEO Hacking Team David Vincenzetti semula sangat serius menanggapi tawaran Safinvest, mengingat kekhawatirannya terhadap Wassenaar Arrangement, pakta geo politik yang ditandatangi Italia dan menghalangi perusahaannya mengekspor teknologi.

Dengan menjual perusahaannya ke Safinvest, Vincenzetti berencana merelokasi perusahaannya ke Arab Saudi. Ronald Spogli, mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Italia juga diketahui terlibat dalam kesepakatan ini. Spogli bahkan memegang 10% saham Innogest, perusahaan investasi yang punya porsi 26% di saham Hacking Team.