Materi Antropologi Kelas X: Budaya, Perwujudan, Unsur, Isi Atau Subtansi, Dan Niali Budaya
Budaya
Budaya berasal dari kata dari kata budi dan daya. Sedangkan menurut beberapa ahli buadaya diartikan sebagai berikut ini:
- Tylor
Budaya merupakan suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
- Linton
Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigursi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
- Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
- Selo Soemardjan dan Selo Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, ras dan cipta masyarakat.
Perwujudan budaya
Menurut Koentjaraningrat, ada tiga wujud kebudayaan, antara lain:
- Gagasan (ide)
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam alam pikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktifitas (tindakan)
Kebudayaan sebagai suatu tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri atas aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan , sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat dinikmati dan di dokumentasikan.
- Artefak
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat yang berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, di dokumentasikan. Artefak sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Substansi atau isi utama budaya
substansi atau isi utama dalam kebudayaan adalah suatu wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang munculan dalam masyaraka. Substansi yang berkembang dalam masyarakat tersebut terdiri dari beberapa bentuk, antara lain:
- Sistem pengetahuan (akumulasi dari perjalanan hidupnya)
- Nilai (sesuatu yang baik yang selalu diinginkan)
- Pandangan hidup (pedoman hidup bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau emngatasi masalah yang dihadapinya)
- Kepercayaan (lebih luas dari agama dan kepercaan terhadap Tuhan YME)
- Presepsi (sudut pandang sebagai titik tolak pemikiran yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan)
- Etos kebudayaan (watak khas)
Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat menjelaskan bahwa suatu kebudayaan memiliki beberapa unsur. Dimana unsur kebudayaan tersebut terdiri dari tujuh macam unsur kebudayaan, diantaranya adalah:
- Bahasa (lisan maupun tulisan)
- Sistem pengetahuan (pengetahuan flora, fauna, waktu, ruang, bilangan, tubuh mausia dll)
- Organusasi sosial (sistem kekerabatan, asosiasi, kenegaraan dan kesatuan hidup)
- Sistem teknologi (sistem komunikasi, distribusi, transportasi, dll)
- Sistem mata pencaharian (berburu, bercocok tanam, beternak, dll)
- Sistem religi (sistem kepercayaan, pandangan hidup, dll)
- Kesenian (seni rupa, sastra, ataupun pertunjukan)
Sifat-sifat Budaya
Selain memiliki tujuh unsur kebudayaan, kebudayaan juga memiliki sifat-sifat, antara lain:
- Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
- Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
- Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
- Budaya mencakup aturan-aturan yang besikap kewajiban-kewajiban
- Tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan0tindkan yang diijinkan
Daftar Pustaka
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rieka Cipta
Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press
(Diunduh pada tanggal 15 Desember 2015 pukul 20:34)
Tinggalkan Balasan