Sebagai salah satu universitas konservasi di Indonesia yang menduduki peringkat ke-3 setelah UI dan IPB, UNNES juga menerapkan 7 pilar konservasi dalam kehidupan kampus. Sebelum membahas 7 pilar tersebut, kita ketahui terlebih dahulu apa itu konservasi. Konservasi merupakan sebuah upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan lingkungan, agar tetap asri dan terjaga dari berbagai ancaman kerusakan lingkungan. Akan tetapi, konservasi ini juga perlu memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh saat itu juga dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang akan datang. Sebagai salah satu bagian dari warga UNNES, kita sebagai mahasiswa harus ikut serta dalam upaya konservasi ini, dengan memahami betul apa makna konservasi dan melakukan berbagai kegiatan yang sesuai dengan 7 pilar, yaitu keanekaragaman hayati atau biodeversitas, arsitektur hijau dan sistem transportasi internal, pengelolaan limbah, kebijakan nirkertas, energi bersih, konservasi etika seni dan budaya, dan kaderisasi konservasi. Pertama, pilar keanekaragaman hayati, kita harus mejaga alam sekitar dengan baik, misalnya tidak memetik bunga, daun ataupu menebang pohon sembarangan. Kedua, arsitektur hijau dan sistem transportasi internal, kita harus bijak dalam mengelola  ruangan seperti mengurangi pengguanaan AC, tidak merokok di dalam ruang, membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, pada pilar ke-2  ini kita juga harus bijak dalam menggunakan transportasi yang kita gunakan ke area kampus, sebaiknya kita mengurangi lebih mengutamakan penggunaan transportasi lainnya yang lebih ramah lingkungan, seperti sepeda atau bahkan jalan kaki. Hal ini akan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan kendaraan bermotor di area kampus, selain menimbulkan polusi udara, kendaraan ini akan membutuhkan lahan yang luas untuk parkir. Sehingga akan mengurangi lahan hijau terbuka. Pilar ke-3 yaitu engelolaan limbah, untuk mewujudkan pilar ini kita bisa melakukan hal-hal sangat mudah, yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya, mengurangi pemakaian limbah anorganik (plastik, botol, dll.) dan juga memanfaatkan limbah organik menjadi kompos. Dengan mengelola dan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar, kita bisa mengurangi limbah dan menambah nilai guna pada limbah tersebut. Selanjutnya, kebijakan nirkertas, dalam pilar ini kita harus bijak dalam menggunakan kertas dan menerapkan sistem teknologi informasi untuk mengurangi penggunaan kertas (misal : absensi online, menggunakan berkas file, dll.). Yang ke-5 adalah pilar energi bersih, yang bertujuan untuk melakukan pengehematan energi dengan berbagai upaya. Bijak dalam pemanfaatan energi listrik, dan mengupayakan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan, merupakan berbagai upaya yang bisa kita lakukan. Konservasi etika, seni dan budaya, dengan mengadakan dan menonton berbagai pertunjukan seni maupun budaya tradisional, akan menambah rasa cinta terhadap tanah air yang sesuai dengan tujuan pilar ini. Dan yang terkahir adalah kaderasisasi konservasi, pilar ini yang menjadi ujung dari ke enam pilar di atas. Pada tahap ini akan dihasilkan kader-kader konservasi yang akan menjadi penegak konservasi, untuk berpartisipasi aktif dalam menerapkan nilai-nilai konservasi dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan penjelasan pilar-pilar di atas, alangkah lebih baik bila kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-sehari dan harus kita sadari betul. Dalam upaya menuju universitas konservasi yang bereputasi, hal utama yang harus diperhatikan adalah kesadaran dari setiap civitas akademika, baik itu mahasiswa, dosen, karyawan maupun yang lainnya. Semua peraturan ataupun apa saja yang dilakukan, akan percuma bila individu tersebut tidak memiliki kesadaran akan perannya. Setiap manusia di muka bumi ini adalah khalifah yang mempunyai peran menjaga alam dan seisinya. Jadi, kesadaran adalah hal utama dan paling penting yang harus ditumbuhkan sejak awal agar tujuan konservasi dapat terlaksana sebagaimana mestinya seperti yang telah tertuang dalm 7 pilar konservasi. Menumbuhkan kesadaran lebih sulit daripada membuat peraturan. SALAM KONSERVASI…….!!!!!!!!

Akarlah Yang Menghasilkan Buah

Posted by: LISA RIZKIA NOOR MUFIDAH in Uncategorized No Comments »

Akarlah Yang Menghasilkan Buah

Mari membayangkan sebuah pohon, kita umpamakan hidup kita sebagai pohon, buah yang ada di pohon tersebut adalah hasil yang kita capai dari berbagai tindakan yang telah kita lakukan terhadap pohon tersebut. Terkadang kita mendapatkan buah (hasil) yang manis, asam, besar, atau yang kecil. Bagaiman cara untuk mendapatkan buah yang besar dan manis?

Kebanyakan dari kita akan memberi perhatian penuh terhadap buah (hasil) tersebut, agar bisa berbuah besar dan manis. Padahal yang paling berpengaruh terhadap besar kecilnya ataupun manis asamnya buah (hasil) tersebut adalah pada bibit ataupun akarnya. Dengan pengertian, apa yang ada di dalam tanah (akar) akan menghasilkan apa yang ada di atas (buah). Dengan demikian, apabila kita ingin mengubah buah (hasilnya) maka yang harus diubah terlebih dahulu adalah akarnya.

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa semua yang ada sekarang adalah HASIL, termasuk kesehatan yang kita rasakan sekarang adalah sebuah hasil karena kita sering berolahraga, makan makanan sehat, dan istirahat yang cukup maka hasilnya kita akan sehat bugar dan bisa menikmati indanhya dunia dengan kesehatan yang miliki saat ini.

Ada kisah nyata dari seoran pengusah yang sangat berhasil di Amerika Serikat, bernama FB Filler. Sejak kecil FB sudah ditinggal ayahnya dan dibesarkan oleh ibunya. Begitu sulitnya keadaan ekonomi, sejak umur belasan tahun FB Filler sudah harus bekerja keras sbagai kuli maupun pekerjaan keras lainnya. Sampai suatu ketika FB Filler bertanya kepada ibunya, “Ibu, mengapa Tuhan tidak adil kepada kita, kenapa saya harus bekerja keras seperti orang dewasa, anak seumur saya mestinya adalah berada di sekolah menimba ilmu.” Lalu jawab sang Ibu, “Anakku, kita menjadi miskin hadi ini bukan karena Tuhan tidak adil kepada kita tapi karena ayahmu sejak dulu tidak pernah bermimpi untuk jadi orang kayan makanya kita jadi miskin seperti hari ini.” Setelah mendengar perkataan ibunya makan sejak hari itu FB membuat sebuah impian untuk menjadi orang kaya kelak nanti dan akhirnya cita-citanya tercapai. (Tommy Siawira, Blueprint keSUKSESan).

Hello world!

Posted by: LISA RIZKIA NOOR MUFIDAH in Uncategorized 1 Comment »

Welcome to Jejaring Blog Unnes Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!


Skip to toolbar