Dunia dan akhirat? Why not?

لَيْسَ بِخَيْرِ كُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لِاخِرَتِهِ وَلاَ اخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتّى يُصِيْبُ مِنْهُمَاجَمِيْعًا فَاِنَّ الدَّنْيَا بَلَاغٌ اِلَى اْلاخِرَةِ وَلَاتَكُوْنُوْا كَلًّ عَلَى النَّاسِ

“Dari Anas ra, bahwasannya Rasulullah Saw. telah bersabda, “Bukanlah yang terbaik diantara kamu orang yang meninggalkan urusan dunianya karena (mengejar) urusan akhiratnya, dan bukan pula (orang yang terbaik) orang yang meninggalkan akhiratnya karena mengejar urusan dunianya, sehingga ia memperoleh kedua-duanya, karena dunia itu adalah (perantara) yang menyampaikan ke akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban orang lain.” (Hadits riwayat Ibnu Asakir)

 

Hadits tersebut memang nampak sederhana, namun terdapat banyak hikmah yang dapat kita ambil. Hidup didunia hanyalah sementara. Jika kita tidak menggunakan dengan sebaik-baiknya maka kita akan mengalami kerugian kelak diakhirat.

Banyak diantara kita yang begitu mengutamakan kehidupan dunia hingga ia lupa akan kehidupan akhirat yang kekal. Ada juga yang mengisi waktunya hanya untuk beribadah kepada Allah. Padahal yang diajarkan oleh Rasulullah ialah menyeimbangkan antara kehidupan dunia dengan akhirat. Misalnya, membagi waktu untuk beribadah, bekerja dan berinteraksi dengan manusia serta untuk istirahat.

Allah tidak menyukai orang yang terlalu mementingkan salah satu dari kedua hal tersebut, melainkan menyeimbangkan antara keduanya.

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Posted by Listiya Arlita Indriana   @   14 November 2015

Like this post? Share it!

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati

0 Comments

No comments yet. Be the first to leave a comment !
Leave a Comment

Name

Email

Website

Previous Post
«
Next Post
»