sesal

Jum’at, 20 November 2015 pukul 20:05 aku sampai rumah. Keluarga menyambut dengan gembira, begitupun dengan ku yang begitu gembira karna bisa bertemu mereka. Ibu, ayah, adik, nenek, serta keluarga yang lain yang selalu membuat ku berontak ingin pulang dan meninggalkan ibu kota Jawa Tengah ini.

Ibu sudah mempersiapkan segalanya, memasak makanan kesukaan ku, serta ketika aku baru saja bilang ingin minum maka beliau langsung mengambilkannya untuk ku padahal aku tidak pernah menyuruhnya.

Dulu aku pernah berfikir bahwa hidup jauh dari orang tua mungkin menyenangkan, namun sekarang aku mulai sadar bahwa itu semua tidak benar. Berat sekali jauh dari orang tua, segalanya difikirkan sendiri, selain itu juga kerinduan yang selalu singgah dikalbu hingga membuat suasana belajar terkadang tidak efektif karena kerinduan ku ini.

Sudah lah…ada yang ingin aku ceritakan lagi. Keintinya saja yaaaa…

Pada pagi harinya aku pergi ketempat nenek ku. Sesampainya disana tiba-tiba aku mendapat pesan dari mu yang menyatakan bahwa engkau sedang di kampus tercinta ku, Universitas Negeri Semarang. Selain itu, kau juga menanyakan dimana tempat kost ku dan ingin bertemu dengan ku.

Disitulah timbul perasaan sesal ini. ‘kenapa hari ini aku pulang?’, padahal untuk mencari waktu senggang mu begitu sulit. Ingin rasanya air mata ini jatuh membasahi pipi, namun itu semua bisa kutahan karena aku sedang bersama orang-orang yang menyanyangiku. Tapi..sore ini aku duduk sendiri diteras dan teringat kejadian ini kembali, ingin rasanya aku kembali kekota Semarang agar bisa bertemu dengan mu. Mungkin kau tidak tahu betapa besarnya rinduku ini. Wanita selalu pandai menutupi rasa cinta, sayang serta rindunya pada kaum Adam, tapi sekuat-kuatnya wanita ada waktu disaat mereka menangis. Mungkin bukan salah mu karena engkau tidak tahu aku tidak sedang ditempat, namun aku ingin sekali bertemu dengan mu.

Namun, rasa sesal ku ini tiada berarti jika dibandingkan dengan rasa rindu serta cinta ku pada keluarga ku. Aku memang mencintaimu, tapi belum tentu engkau merasakan hal yang sama dengan ku. Tapi aku yakin komitmen yang telah kita buat dulu akan kau tepati, dan percayalah bahwa aku akan senantiasa menjaga perasaan ini hanya untuk mu seorang meski kau tak pernah berusaha untuk semakin memupuk rasa cinta ini.

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

 

Posted by Listiya Arlita Indriana   @   22 November 2015

Like this post? Share it!

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati

0 Comments

No comments yet. Be the first to leave a comment !
Leave a Comment

Name

Email

Website

Previous Post
«
Next Post
»