10
Nov 15

Panada Framework

Sebenarnya sudah pingin nulis tentang framework ini sejak lama, tapi ya namanya pingin tapi ga ditulis ya ga ada tulisannya. Dari official websitenya si panada https://panadaframework.com, dia bilang kalau Panada adalah high performance PHP development framework namun tetap sederhana. Tidak hanya sederhana dalam pengertian cara penggunaanya, tetapi juga bagaimana core system-nya bekerja. Dari awal dikembangkan, Panada secara khusus ditujukan untuk membantu para PHP developer yang ingin mengembangkan aplikasi web berperforma tinggi (high performance web application). Namun demikian, prinsip kesederhanaan KISS atau Keep it Simple Son! selalu menjadi prinsip utama dalam setiap pengembangan. Panada adalah framework sederhana dan simpel untuk pembuatan website berbasiskan PHP 5.3 ke atas. Framework ini dikembangkan dengan tujuan membantu para pengembang website untuk bekerja lebih cepat, lebih mudah dan lebih alamiah dalam penulisan kode. Setiap komponen didesign untuk bisa saling memanfaatkan sumberdaya (resource) dari komponen-komponen lainnya secara otomatis. Hal ini memudahkan pengembang dalam memanfaatkan sumberdaya secara cepat dan efisien.

Saya sudah nyoba framework ini sejak masih versi 0.3.1, sekarang sudah rilis yang versi 1.0.0. Ada banyak perbedaan antara kedua versi ini, tetapi tetap saja mudah untuk digunakan. Kenapa saya memilih framework ini, karena dilengkapi dokumentasi dalam bahasa indonesia ? dan:

  • Sederhana dan Simpel
    Sistem utama (core system) Panada hanya terdiri dari sebuah file, yaitu gear.php yang terletak pada direktori panada. Hal ini bertujuan memudahkan pengguna dalam memahami alur kerja Panada.
  • Mudah
    Tanpa perlu banyak melakukan konfigurasi, Panada sudah bisa langsung Anda gunakan.
  • Single Load
    Cukup sekali melakukan pengambilan komponen (component load) dan sumberdayanya bisa langsung digunakan di semua komponen lainnya. Pengambilan bisa dilakukan pada bagian controller, di dalam model atau di dalam library.
  • Alamiah
    Dalam pengambilan sebuah komponen baik itu model ataupun library, Anda hanya cukup melakukan sekali pendeklarasian sebagaimana umumnya dalam mendeklarasikan sebuah class. Contohnya:
    $this->namaInstance = new Libraries\NamaClass; Atau:
    $this->namaInstance = new Models\NamaClass;
    Baik dalam pengambilan library ataupun model cara yang dilakukan adalah sama. Perbedaaanya hanya terletak pada prefix Namespace (‘Libraries’ atau ‘Models’) nama class yang menunjukan tugas dan lokasi folder.
  • Multisite
    Beberapa website bisa dibuat dengan menggunakan satu sistem utama yang sama, baik itu dengan domain utama yang sama ataupun berbeda.
  • HMVC/Modular
    Mulai versi 0.3.1 Panada sudah mendukung feature modulasi. Hal ini akan mempermudah terutama dalam pembuatan aplikasi bersekala besar. Setiap module dapat dibuat dan dikelola secara terpisah tanpa harus mempengaruhi module yang lain.

Panada setidaknya membutuhkan:

  • PHP versi 5.3 atau yang lebih baru.
  • Web server seperti ApacheNginx ataupun Lighttpd untuk menjalankan PHP.

Untuk meningkatkan performa aplikasi, disarankan juga untuk menggunakan:

  • APC ataupun eAccelerator untuk eksekusi script PHP yang lebih cepat.
  • Memcached untuk meminimalisir overhead pada database.

Lisensi Panada menggunakan BSD-License (https://www.opensource.org/licenses/bsd-license.php). Dengan lisensi ini artinya setiap orang bisa dengan bebas menggunakan aplikasi ini baik itu untuk keperluan komersial ataupun non-komersial.

Beberapa aplikasi yang telah saya hasilkan menggunakan framework ini yaitu https://beasiswa.dikti.go.id/ dan https://beasiswa.unnes.ac.id. Monggo bagi yang mau mencoba silahkan kunjungi official website di https://panadaframework.com.

 

https://munawar.web.id/panada-framework/


03
Nov 15

Bandingkan Grand Canyon di Wonosobo Dengan di Colorado, Amerika Serikat

Sektor pariwisata di Wonosobo tampaknya terus menggeliat, setelah golden sunrise bukit Sikunir yang sampai saat ini masih terus mejadi magnet bagi pecinta panorama alam. Saat ini, “Grand Canyon” milik Wonosobo sedang menjadi buah bibir di tengah masyarakat dan para pelancong. Malah ada yang membandingkan antara kawasan wisata Lobang Sewu tersebut dengan Grand Canyon di Colorado Amerika Serikat.

Terletak di desa Erorejo kecamatan Wadaslintang, Lobang Sewu dapat dijangkau dari pusat kota Wonosobo dengan lama perjalanan sekitar 15 jam. Sementara dari jalan utama desa Erorejo letaknya tak kurang dari 400 meter. Di lokasi yang masih dapat dijangkau dengan kendaraan umum ini juga terkenal dengan produksi ikan air tawar seperti nila dan patin.

Ada alasan kenapa kawasan wisata yang terbentuk secara alami disebut Lobang Sewu Erorejo? menurut penuturan warga, dulu kawasan waduk ini banyak sekali lobang yang hanya terlihat ketika air waduk surut. Lobang itu jumlahnya banyak sekali sehingga akhirnya disebut Lobang Sewu (*Lobang Seribu) yang diyakini sebagai salah satu penyebab adanya air di waduk, dan juga ketika air penuh, lubang tersebut menjadi rumah bagi ribuan ikan yang hidup disana.

Kombinasi batuan kapur yang terletak di sepanjang tepi waduk tersebut memiliki eksotisme yang lebih menarik, karena berpadu dengan pendar birunya warna air waduk. “Makin indah lagi ketika sore menjelang, dan matahari mulai beranjak ke peraduan, sunset-nya seperti kita berada di tepi pantai,” ungkap Ronald, 25, fotografer dari Kota Wonosobo.

Di kawasan wisata lobang sewu atau grand canyon-nya Wonosobo para pengunjung bisa mancing sepuasnya dengan menyewa getek atau perahu kecil untuk berkeliling waduk, bisa juga menikmati keindahan pulau di tengan waduk yang bernama desa Kumejing. Meskipun belum banyak juga pedagang makanan, namun fasilitas toilet umum dan gazebo juga sudah ada sehingga para pengunjung bisa leyeh-leyeh menikmati lezatnya  pepes ikan dan menikmati keindahan kawasan wisata Lobang Sewu Erorejo.

source: https://www.ikiwonosobomas.com/2015/09/bandingkan-grand-canyon-di-wonosobo.html


Skip to toolbar