Materi Sosiologi Kelas XII: Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal
by riki on Dec.20, 2015, under Sosiologi SMA
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi lain. Dengan kata lain, kemunculan sebuah system ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global. Cohen dan Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia, yang meliputi hal-hal berikut :
1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
- Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam Word Trade Organization (WTO)
- Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, music, dan transmisi berita dan olahraga internasional)
- Meningkatnya masalah bersama,
- Ekonomi
- Lingkungan
- Permasalahan lazim lainnya seperti Aids, flu babi, flu burung, perdagangan obat terlarang, terorisme internasional
Globalisasi bukan hal baru bagi suatu negara khususnya Indonesia, sejak beberapa tahun terakhir Globalisasi sudah berperan cukup aktif dan telah banyak merubah sikap, perilaku, dan pola berfikir masyarakat dunia. Dalam Masyarakat Indonesia sendiri sudah jelas dampak dari Globalisasi, baik bersifat negatif maupun positif.
Hampir tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghambat arus Globalisasi ini, mengingat jika memilih menjauh dari Globalisasi berarti harus menerima konsekuensi yang lebih buruk dari apa yang terburuk dalam Globalisasi itu sendiri. Bisa diambil contoh semisal Internet yang merupakan pemusatan utama dalam pergerakan Globalisasi, apa jadinya bila internet hanya terbatas untuk satu negara semisal Indonesia, bisa memungkinkan tidak akan ada informasi perkembangan dunia yang saat ini merupakan barometer dari tangga kemajuan Indonesia.
Globalisasi yang terjadi di Indonesia pada saat ini telah memberikan pengaruh terhadap komunitas lokal. Yang dimaksud dengan komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communisyang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.
Dengan adanya globalisasi ada sebagian orang yang beranggapan bahwa globalisasi dapat merusak komunitas lokal yang sudah ada sebelumnya, namun menurut pandangan saya globalisasi tidak merusak komunitas lokal tetapi justru sebagai pembentuk komunitas lokal. Hal itu disebabkan karena dengan adanya globalisai menjadikan semakin mudahnya untuk melakukan sesuatu, salah satunya yaitu berkomunikasi, dengan semakin mudahnya berkomunikasi, maka akan mempengaruhi dan membentuk komunitas lokal yang ada disekitar kita, karena kita dapat berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda kebudayaan dengan kita.
Dari berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda kebudayaan itu akan menambah wawasan dan pengetahuan kita, bertambahnya wawasan dan pengetahuan itu akan tercipta sekelompok orang yang menyukai sesuatu hal yang ia dapatkan/di ketahuinya.
Tetapi, pengaruh globalisasi selain memberikan dampak positif salah satunya terbentuk komunitas lokal, akan terbentuk pula komunitas negatif yang menurut masyarakat juga termasuk dalam komunitas lokal contohnya adalah komunitas judi, pengkonsumsi miras dll, namun sebenarnya hal tersebut bukan merupakan wujud dari komunitas lokal, melainkan penyimpangan sosial.
Globalisasi juga memberikan dampak negatif terhadap perkembangan kebudayaan di Indonesia. Globalisasi telah mendorong terjadinya pergeseran atau perubahan terhadap sistem atau aturan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Perkembangan teknologi memiliki andil yang sangat besar dalam menggiring remaja-remaja kita kearah dekandensi moral. Rusaknya mental dan akhlak remaja kita diakibatkan oleh gaya hidup yang kapitalis,materialistik dan individualistik. Selain itu menjamurnya situs-situs internet yang menyajikan gambar-gambar vulgar yang bisa diakses secara bebas semakin menambah deretan kerusakan remaja. Hal tersebut di atas menyebabkan kearifan-kearifan yang berlaku dalam masyarakat mulai terkikis. Masyarakat memiliki adat yang dikenal sebagai ada kedaerahan (kerifan lokal) yang merupakan symbol kebangsaan, namun saat ini, hampir tidak lagi makna yang berarti di era globalisasi. Kita sulit memberikan batasan-batasan yang jelas antara budaya lokal dan budaya barat.
Berikut dampak globalisasi terhadap kaarifan lokal:
- Persegaran dan pergantian manusia;
- Kebebasan terkekang;
- Kepribadian terhimpit;
- Obyektivitas manusia;
- Mentalitas tekhnologi;
- Krisis tekhnologi dan
- Nilai etika dan moral ditinggalkan (bergeser).
Untuk menanggulangi dampak negatif tersebut, perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan seperti sebagai berikut:
- Rehumanisasi
manusia harus dipandang secara utuh baik lahir maupun batin, sehingga pembangunan karena adanya globalisasi selalu harus mengarah kepada terwujudnya peningkatan kesejahteraan manusia seutuhnya antara lahiriah dan batinia. Apabila ini tidak diperhatikan maka laju kehancuran peradaban manusia tidak akan dapat diimbangi oleh laju rehumanisasi oleh karena semuanya pihak harus mengambil bagian dan kontribusi positif.
- Kemampuan memilih
Segala yang teknis mungkin akan dikerjakan, tidak dipertentangkan dan disaring berdasarkan nilai-nilai kamanusiaan. Artinya yang didukung oleh aspek moral keagamaan, sosial, dan aspek-aspek yang terkait seharusnya menentukan apa yang mungkin diteliti dan dikembangkan kemudian tidak dilakukan jika tidak sesuai dengan kearifan lokal yang berlaku
- Revitalisasi
Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural yang berkelanjutan. Pembuangunan akan menuju ke suatu kebudayaan baru di masa depan, sehingga dipersiapkan persiapan-persiapan menyeluruh. Usaha-usaha revitalisasi akan banyak dipengaruhi baik secara positif mauoun negatif oleh faktor-faktor dalam maupun luar negeri.
Daftar Pustaka
https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id (di unduh pada 15 Desember 2015 pukul 21:00)
https://tugaspedia.blogspot.co.id/2012/03/pengaruh-globalisasi-terhadap-perubahan.html (di unduh pada 15 Desember 2015 pukul 21:10)
https://dewifarismawati.blogspot.co.id/2015/11/ketoprak-contoh-nyata-dari-culture.html (di unduh pada 15 Desember 2015 pukul 21:15)
https://nartocalonlegislator.blogspot.co.id/2013/11/pengaruh-globalisasi-terhadap-kearifan.html (di unduh pada 15 Desember 2015 pukul 21:20)
medika, anisa https://blog.unnes.ac.id/annisamedika/2015/12/15/materi-sosiologi-kelas-xii-globalisasi-dan-perubahan-komunitas-lokal/