PENGGILINGAN BATU DI DESA GENENG- JEPARA

Penggilingan batu merupakan sebuah tempat usaha yang berlokasi di desa Geneng Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1997, sudah beroperasi selama kurang lebih 18 tahun yang berada jauh dari pemukiman penduduk. Lokasi dari perusahaan tersebut sangat strategis karena berada di depan jalan yang menghubungkan jalur arah ke kota. Penggilingan batu di desa Geneng lebih dari satu perusahaan yang beroperasi. Lahan yang dijadikan sebagai usaha penggilingan batu, dulunya adalah sebuah lahan tanaman tebu milik penduduk desa Geneng. Namun, sekarang sudah menjadi tempat usaha milik penduduk desa lain. Sumber daya alam batu merupakan bahan utama di dalam produksi perusahaan tersebut. Batu dijadikan bahan utama yang dapat menghasilkan produksi berupa abu batu yang memiliki varians atau jenis ukuran.

Batu merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena proses pembentukan batu memerlukan waktu yang lama hampir ribuan tahun sehingga jika sumber daya alam batu ini habis, akan sulit diperbaharui. Apabila batu dijadikan sebagai bahan utama di dalam produksi dari penggilingan batu, maka persediaan sumber daya alam batu di bumi akan menipis hingga habis. Serta perusahaan penggilingan batu tidak dapat beroperasi menghasilkan produksinya.

Dari penelitian yang dilakukan tentang penggilingan batu di desa Geneng-Jepara, penulis akan membahas lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang muncul yaitu tentang bagaimana relasi atau hubungan manusia dengan alam disekitar oleh masyarakat desa Geneng dari adanya penggilingan batu tersebut. Selain itu, tentang bagaimana masyarakat desa Geneng memaknai adanya sumber daya alam batu yang dijadikan bahan produksi di dalam perusahaan penggilingan batu. Dari adanya masalah tersebut, penulis memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan manusia dengan alam tentang adanya penggilingan batu di desa Geneng yang memanfaatkan sumber daya alam batu sebagai bahan produksinya. Kemudian untuk mengetahui masyarakat di dalam memaknai sumber daya alam tersebut yang dijadikan sebagai bahan produksi penggilingan batu. 

  • Hasil Observasi

Dari penelitian yang dilakukan di desa Geneng Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara tentang perusahaan penggilingan batu memperoleh data sebagai berikut. Informan yang ditemui merupakan pemilik dari penggilingan batu, yaitu bapak H. Marsaid, yang berumur 61 tahun. Usaha tersebut memiliki identitas atau nama perusahaan yaitu “UD Arafat”. Bahan utama dari produksi perusahaan adalah batu krokol atau batu kali. Batu krokol adalah batu yang diperoleh dari sungai atau kali yang ditambang oleh pekerja. Batu krokol yang digunakan memiliki ukuran sedang yang berada di bawah batu belah. Batu krokol atau kali di dapat dari desa Sumosari-Jepara.

 Produksi dari penggilingan batu menggunakan dua cara yaitu secara manual dan mekanik. Cara manual, dilakukan oleh seorang pekerja untuk memproduksi sebuah batu. Sedangkan cara mekanik menggunakan mesin dengan bantuan listrik sebagai proses produksi yang dijalankan. Perusahaan selalu menyediakan gandset apabila mengalami padam listrik, agar proses produksi tetap berjalan lancar. Proses produksi dari penggilingan batu yaitu batu krokol atau batu kali digiling dimasukkan ke dalam mesin besar, lalu hasil produksi dipisahkan sesuai dengan ukuran kemudian dikumpulkan menjadi satu gunungan sesuai dengan jenis masing-masing. Pembelian batu krokol untuk proses produksi yaitu sebesar 120 ton per hari. Setiap hari produksi, selalu membutuhkan batu krokol sebanyak 6 ton. Selain itu, mesin yang digunakan berukuran sedang yaitu berkisar antara 250 – 450. Hasil produksi menghasilkan sebuah abu batu yang memiliki jenis ukuran yaitu 0.5, 1.2, 2.3, dan 3.5. Harga dari abu batu yaitu Rp. 45.000,- per ton. Namun, harga dapat berubah terhadap adanya batu tersebut. Penjualan akan mengalami kenaikan apabila jumlah yang dibutuhkan suatu masyarakat meningkat, begitu sebaliknya. Selain itu, masa dimana hasil produksi mengalami penurunan yaitu adanya musim penghujan yang terjadi pada bulan Januari sampai Maret. Abu batu yang siap untuk dijual, akan dikirim ke wilayah yang membutuhkan. Para pembeli biasanya berasal dari daerah Demak, Semarang, dan lainnya. Biasanya abu batu digunakan oleh masyarakat sebagai bahan pembangunan jalan, gedung, rumah, dan lain-lain.

Para pekerja di penggilingan batu berasal dari tetangga desa Geneng seperti desa Rajekwesi, Damarjati, Ragulklampitan Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara. Seluruh pekerja berjumlah 60 orang yang bekerja sesuai dengan kemampuannnya. Hasil pendapatan rata-rata perusahaan tersebut yaitu kurang lebih Rp. 5.000.000,- per bulannya.

Menurut pendapat bapak Junaidi, (warga desa Geneng) mengatakan bahwa “Adanya penggilingan batu di desa Geneng, dapat memudahkan masyarakat dalam pembelian batu. Walaupun awal kali beroperasi menimbulkan suara yang keras, karena belum terbiasa masyarakat mendengarnya. Dari adanya penggilingan batu, tidak adanya dampak yang ditimbulkan. Karena lokasi dari perusahaan tersebut jauh dari pemukiman penduduk desa Geneng”.

  • Hubungan Manusia dengan Alam

Manusia menurut Omar Mohammad Al Toumy adalah makhluk yang paling mulia, makhluk yang berfikir, dan makhluk yang memiliki tiga dimensi yaitu (badan, akal, ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan. Sedangkan pengertian alam atau lingkungan menurut Otto Soemarwoto adalah jumlah seluruh benda dan keadaan yang terdapat didalam ruang yang bertempat dimana mempengaruhi kehidupan kita. memegang peranan yang sangat unik di dunia ini. Hubungan manusia dengan alam merupakan hubungan yang sifatnya timbal balik, maksudnya yaitu manusia sebagai SDM memanfaatkan hasil bumi yang berlimpah yang dihasilkan oleh alam sebagai SDA. Manusia memanfaatkan sumber daya alam memiliki tujuan untuk bertahan hidup menyesuaikan dengan kebutuhannya. Manusia sangat membutuhkan alam untuk tempat tinggal, mencari sumber makanan, dan menjaga dari serangan lawan. Hubungan timbal balik manusia dengan alam sangat ditentukan oleh kemampuan manusia dan alam sesuai karakter masing-masing. Keduanya memerlukan hubunga timbale balik secara berkelanjutan. Melalui pengelolaan hidup secara bijaksana selain dapat menyelamatkan dan melestarikan alam atau lingkungan sekitar agar lingkungan tetap indah dan nyaman, juga dapat menjamin kemakmran seluruh manusia.

Jika dikaitkan dengan adanya penggilingan batu di desa Geneng, maka jelas bahwa adanya relasi atau hubungan manusia dengan alam. Manusia atau pemilik perusahaan menggunakan sumber daya alam berupa batu untuk keperluan usahanya. Hubungan manusia dengan alam sangat erat, manusia selalu membutuhkan alam untuk berbagai keperluan hidupnya. Manusia membutuhkan sumber daya alam berupa batu sebagai bahan baku di dalam pembuatan rumah, bangunan, jalan, dan lainnya. Hal tersebut terlihat jelas bahwa sumber daya alam sangat dibutuhkan. Apabila sumber daya alam batu habis, maka tidak dapat melakukan proses produksi yang menghasilkan sebuah abu batu.

Manusia dan alam tidak dapat dipisahkan, karena keduanya saling berpengaruh satu sama lain. Manusia sangat membutuhkan alam untuk berbagai kebutuhan di dalam hidupnnya. Sedangkan alam selalu memberikan hasil-hasil yang melimpah untuk diberikan kepada manusia sebagai hasil dari alam tersebut. Maka dari itu harus adanya proses interaksi antara manusia dengan alam agar menciptakan suatu kesejahteraan di dalam kehidupan.

Setelah dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik, maka kita harus selalu menjaga sumber daya alam tersebut untuk kepentingan yang bijaksana. Karena sumber daya alam batu tidak dapat diperbaharui, harus memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkannya. Maka, kita harus menjaga dan menggunakan sumber daya alam batu seefisien mungkin agar tidak terjadi kelangkaan.

  • Manusia Memaknai Sumber Daya Alam

Sumber daya alam menurut (Abdullah, 2007: 3) adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam yang ada tidak hanya komponen biotik (benda hidup) seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, namun juga komponen abiotik (benda mati) misalkan minyak bumi, gas alam, batu, berbagai macam jenis logam, air, dan juga tanah.

Sumber daya alam merupakan sesuatu yang sangat penting, sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Manusia memaknai sumber daya alam merupakan sesuatu yang diperlukan untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Keberadaan sumber daya alam sangat penting peranannya di dalam kehidupan. Apabila tidak ada sumber daya alam, mungkin tidak adanya kehidupan di muka bumi ini. Maka kita harus menjaga dan melestarikan sumber daya alam sebaik mungkin.

Jika dikaitkan dengan adanya perusahaan penggilingan batu di desa Geneng, maka manusia memaknai sumber daya alam yaitu sebagai sesuatu hal yang sangat berperan di dalam proses produksi penggilingan batu. Karena sumber daya alam batu merupakan bahan utama dari produksi tersebut. Jika, batu tidak ada atau mengalami kelangkaan, maka proses penggilingan batu di desa Geneng tidak dapat berjalan atau beroperasi seperti biasanya. Hal ini terlihat jelas, bahwa manusia selalu menggantngkan hidup kepada alam atau lingkungannya.

Apabila manusia bergantung terhadap alam, maka hal yang harus dilakukan adalah dengan kesadaran yang dimiliki, manusia senantiasa berperilaku menjaga lingkungan sekitar. Apapun yang dilakukan mencerminkan kecintaannya pada lingkungan sekitar. Kemudian, manusia memaknai alam sebagai hasil dari penciptaan Tuhan, maka kita sebagai makhluk yang sama-sama diciptakan Tuhan harus merawat, menjaga, dan melestarikannya. Selain itu, manusia harus menjaga perilaku eksploitasi terhadap alam secara berlebihan. Jangan mengambil batu dari alam secara berlebih hanya untuk kepentingan untuk memperkaya diri sendiri.

Simpulan

Sumber daya alam merupakan sesuatu kekayaan yang dimiliki oleh alam sebagai hasil dari kekayaan yang berasal dari alam itu sendiri. Sumber daya alam sangat dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia memanfaatkan sumber daya alam untuk tempat tinggal, sumber makanan, menghindari serangan musuh, hingga digunakan sebagai bahan produksi dari suatu perusahaan. Maka alam atau lingkungan sangat dibutuhkan karena semua kebutuhan manusia sangat bergantung terhadap alam. Apabila alam mengalami kerusakan maka manusia tidak dapat bertahan hidup.

Daftar Pustaka

Soeharto, bohar. 2004. “Hubungan Timbal Balik Antara Manusia dan Alam. Jurnal Sosial dan Pembangunan. Vol: 20.

Imas, iim. 2011. “Pengolahan Sumber Daya Alam (Batu) dan Dampaknya Bagi Alam Sekitar”. http:bicindeivonk-iimimas-chemistry.blogspot.co.id. Tanggal 25 Oktober 2015.

 

3 comments

  1. lanjutkan menulis 🙂

    1. iya kakak. Terima kasih masukannya. 🙂

  2. Bagus.. lanjutkan buat artikel selanjutnya kaka

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: